ELORA KHANZALEA
..............
ELORA KHANZALEA merupakan sosok gadis lugu yang menjadi seorang pembunuh berdarah dingin.
......
Setelah misteri kematian keluarganya, Elora berubah menjadi sosok pendendam akan pelaku yang telah membunuh ibu ayah dan neneknya.
....
Dan bagaimana bisa Elora khanzalea terjebak dalam dunia gelap dan menjadi seorang pembunuh?
Yuk simak kisah selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Comell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30 Pertempuran Dan Rubah
Bruakk
Bruakk
Di sebuah rumah orang orang yang berada di dalam menjadi panik, kala anak buah sang ketua mencoba mendobrak pintu rumah.
"Kalian harus lari!"Tegas Gara pada Siti dan juga Avin.
"Tidak Gara!"Tolak Siti mentah mentah.
"Cepat lah! Kalian tidak punya waktu!"Tekan Jian lagi.
Mau tidak mau Avin Siti Valerie pergi sambil membopong tubuh FIFI yang belum sadar, dengan susah payah mereka pergi meninggalkan rumah Elora yang kini sudah di kepung.
Kembali lagi pada Jian Gara Marco yang kini sudah bersiap siap untuk menyambut mereka semua, Marco yang mengingat sesuatu bergegas pergi menuju ke tas nya.
Sontak membuat Jian Gara terperangah saat Marco mengeluarkan senjata nya, dengan gagahnya Marco mengisi semua peluru ke dalam senjata nya.
Bruh!
Hap!
Jian dan Gara yang Reflek menangkap cepat senjata yang Marco lemparkan barusan, sontak membuat mereka bingung karena keduanya tidak pernah memegang benda tersebut.
Akhirnya Marco menjelaskan apa saja dan bagaimana cara mengunakan, sehingga keduanya mengerti dan bergegas menyerang kelompok Ketua yang semakin beringas ingin membunuh mereka semua.
"Siap?"Tanya Marco datar.
"Iya kami siap!"Angguk keduanya patuh.
Bruuakkk
Pintu rumah pun terbuka lebar, di situ lah Marco menembak mereka satu yang mencoba untuk masuk.
Dor
Dor
Dor
Bahkan Jian dan Gara yang awalnya hanya diam saja, kini sudah mulai mahir dalam mengunakan senjata yang Marco berikan pada keduanya.
"BERLINDUNG!"
Teriak pasukan yang terkejut dengan Gara Marco Jian yang mengunakan senjata lengkap, sontak membuat mereka bergegas melindungi diri masing masing.
Marco yang memang pada dasarnya seorang mafia, dengan liciknya Marco berhasil melumpuhkan siapa saja yang iya temukan.
"Habisi mereka semua!"Teriak Marco pada Jian dan Gara.
Keduanya pun mengangguk mengiyakan, Jian dan Gara bergegas mencari siapa saja yang masih tersisa. Tapi tiba tiba keduanya terkejut kala sosok ketua berdiri tepat di hadapan mereka.
Tanpa basa basi sang ketua menghempaskan tubuh keduanya hingga terpental menghantam tanah.
wuuussss
Bruuakkk
Dor
Dor
Untung saja Marco datang tepat waktu untuk menyelamatkan keduanya, Jian dan Gara bangkit bergegas menuju kearah Marco untuk menghadapi sang ketua bersama sama.
Akan tetapi kekuatan mereka tidak setara dengan kekuatan sang ketu, dengan mudahnya keduanya di kalahkan meskipun Jian Marco Gara sudah berusaha sekuat tenaga.
"Dia bukan lawan kita..."Lirih Jian yang menahan sakit luar biasa.
"Kita tidak punya cara lain!"Ucap Marco yang bertekad untuk membunuh sang ketua.
"Kita harus bagaimana? Kamu lihat kan peluru itu hanya gigitan semut pada tubuhnya!"Tegas Jian yang kebingungan cara mengalahkan sang ketua karena kekuatan nya tidak sebanding dengan mereka.
Tapi tiba tiba sang ketua memukul mereka bertiga sehingga membuat mereka pingsan tak sadarkan diri.
Buuummm
Bruuaakk
Kembali lagi ke posisi Siti Avin Valerie berlari, mereka berusaha sekuat tenaga untuk pergi menjauh dari kelompok ketua yang kini telah mengejar mereka.
Akan tetapi mereka berhasil di temukan oleh kelompok Ketua, seketika rasa Panik menghiasi wajah mereka semua.
"Pergi lah!"
Ucap Valerie yang ingin menghadapi mereka semua sendirian, Sontak membuat Avin dan Siti terkejut.
"Tidak!"Bantah Avin cepat.
"Pergi lah! Aku akan menahan mereka di sini!"Ucap Valerie lagi yang mencoba untuk menyakinkan keduanya.
"Tidak Valerie, kami tidak akan meninggalkan mu!"Tegas Siti yang tidak mau meninggalkan Valerie begitu saja.
"Pergi lah!"Teriak Valerie yang membuat mereka terdiam membisu.
"Mau kemana kalian hah!"Teriak salah satu dari mereka.
"Hadapi aku!"Tegas Valerie yang menatap tajam kearah mereka semua.
"Hahaha!"
"Kau hanya siluman lemah! Jangan sok soan jago!"Ucap mereka lagi yang tertawa mengejek Valerie.
Pada akhirnya Avin dan Siti pergi sambil membawa tubuh FIFI, akan tetapi Avin dan Siti tidak tega meninggalkan Valerie sendirian menghadapi mereka semua.
Pada akhirnya Avin dan Siti memutuskan untuk membantu Valerie setelah membaringkan tubuh FIFI di tempat aman.
Bruh!
Bukk!
Valerie yang kalah jumlah, berusaha sekuat tenaga untuk melawan mereka semua agat teman temannya bisa pergi dengan aman. Akan tetapi Avin dan Siti datang menghampiri Valerie sendirian.
"Kami akan membantu mu!"Ucap Avin yang tersenyum tipis.
Akhirnya ketiganya pun melawan mereka sebisa mungkin, meskipun sudah melumpuhkan sebagian Siti dan Avin tetap saja kalah.
Pada akhirnya ketiganya tertangkap dan akan di eksekusi, akan tetapi Valerie yang melihat Avin dalam bahaya. Seketika amarah Valerie memuncak dan mencoba untuk melawan mereka akan tetapi sebuah tusukan menembus perutnya.
"VALERIE!!"
Avin dan Siti berteriak histeris, saat melihat Valerie di tusuk oleh mereka.
"Aaaaa!!"Avin berteriak dan memberontak sehingga kedua anak buah ketua terlepas dari nya.
Avin berlari ingin menggapai tubuh Valerie yang terjatuh, Akan tetapi tubuh Avin kembali di tahan oleh mereka yang membuat Avin hanya bisa berteriak histeris.
"Hiks.... Valerie...."Lirih Siti yang menangis histeris dengan keadaan Valerie sekarang.
Tanpa mereka sadari jika tubuh Valerie mengalami perubahan, bersama dengan itu tepat di jam dua belas malam siluman rubah itu berubah menjadi rubah yang mengerikan.
Sontak membuat mereka terkejut dengan tubuh Valerie yang sudah berubah menjadi rubah yang mengerikan, kelompok anak buah ketua pun mencoba untuk membunuh Valerie akan tetapi mereka terpental dan mengeluarkan darah segar.
Bruuuakkkk
"Sialan!"Maki salah satu dari mereka yang murka dengan ulah Valerie.
Bagi nya Valerie hanya lah rubah kecil yang tidak ada gunanya, pasalnya kelompok siluman rubah pernah mereka kalahkan dan membunuh ketua yang memimpin pasukan siluman rubah tersebut.Yang ternyata itu adalah ayah dari Valerie, Valerie yang memang mempunyai dendam yang mendalam langsung membunuh pria di hadapannya yang telah membunuh ayahnya dulu.
Akhirnya tubuh pria itu dan kelompok lainnya pun tewas di tangan Valerie yang sudah berubah menjadi rubah yang mengerikan.
"Valerie!"Teriak Elora yang telah menemukan keberadaan mereka.
Flashback beberapa menit yang lalu, Elora yang sedang dalam perjalanan merasakan aura yang familiar di sekitarnya. Keduanya pun memutuskan untuk mencari asal aura tersebut. Dan benar saja jika Elora menyaksikan Valerie membunuh mereka semua dengan tragis.
"Elora.... hiks..."Tangis Siti pun pecah saat melihat kedatangan Elora.
"Aku tidak bisa berubah menjadi manusia lagi Elora."Ucap Valerie yang secara perlahan lahan aura jahatnya menghilang, hanya menampilkan rubah yang sangat cantik.
"Kenapa?"Tanya Elora pelan.
"Umur ku sudah sampai 17 tahun tepat di jam 12 tadi..."Ucap Valerie lagi yang menceritakan jika umurnya sudah mencapai 17 tahun, maka dia tidak akan bisa berubah menjadi manusia lagi karena itu sudah di tetapkan oleh turun temurun dalam siluman rubah.
"Maafkan aku Elora....aku tidak menceritakan jika musuh kita sama..Dulu mereka telah membunuh ayah ku dan sebagian anggota kami."
"Aku sudah tau...."Ucap Elora yang memang pada pertama kali bertemu Elora sudah mengetahui jika Valerie memiliki dendam yang terpendam.
"Sayang...aku pergi dulu ya...jaga diri mu baik baik..maaf aku tidak bisa menemani mu lagi."Ucap Valerie yang mendekati Avin yang hanya diam saja.
"Aku tidak mau!"Tegas Avin yang membuat Valerie tersenyum manis.
"Tetap disini! Aku tidak bisa hari hari tanpa kamu!"Ujar Avin lagi.
"Maafkan aku...."Lirih Valerie sendu.
Valerie pun berpamitan pada Siti dan juga Elora, jika dirinya harus pergi menjauh dari mereka semua. Akan tetapi Avin memeluk tubuh Valerie yang masih berubah menjadi rubah, sontak membuat Valerie terkejut dan terdiam dengan tingkah Avin yang tidak pernah seperti ini sebelumnya.
"Jangan tinggalkan aku... aku mencintaimu.."Ucap Avin yang membuat mereka semua terkejut.
"Aku mencintaimu! Aku tidak peduli dengan wujud mu apa, yang aku mau hari hari ku ada Kamu!"Tegas Avin yang membuat hati Valerie tersentuh.
"Tolong...."Lirih Avin yang semakin menguatkan pelukan nya pada tubuh Valerie.
Seketika keajaiban pun datang pada Valerie yang secara perlahan lahan berubah menjadi manusia lagi, sontak membuat Elora dan yang lainnya terkejut dengan sosok Valerie yang sudah kembali dalam wujud manusia.
Avin yang tidak menyadari nya terus terusan menguatkan pelukan nya terhadap Valerie, Valerie yang sudah berubah menjadi manusia hanya bisa menangis terisak isak dalam pelukan Avin.
"Ekhemm.... sudah ya.."Ucap Elora yang membuat Avin dan Valerie terkejut.
"Valerie..."Sontak membuat Avin terkejut dengan wujud Valerie yang sudah kembali seperti manusia.
Avin yang bahagia berteriak kencang, Bahkan Avin mengendong tubuh Valerie yang juga ikut bahagia dengan tingkah Avin.
"Kamu tidak apa apa kan?"Tanya Elora yang mendekati Siti.
"aku tidak apa apa...tapi Marco dan yang lainnya Masih di rumah."Ucap Siti yang membuat Elora tertegun.
Akhirnya mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah, akan tetapi sebelum mereka pulang Siti menyuruh Leon untuk mengambil FIFI yang masih tidak sadarkan diri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
See you 😘
Thanks you 😘