NovelToon NovelToon
Dua Mata Satu Hati

Dua Mata Satu Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fitriishn

Sebelum baca sebaiknya baca novel aku yang berjudul, Love You Kak Kenan. soalnya cerita ini ada kaitannya dengan cerita tersebut.


🕊️🕊️🕊️

Kevano Aiden Alaska, adalah seorang pemuda yang kejam dan apa yang ia inginkan harus di turuti. Ia mencintai seorang gadis yang bernama Vania Keyla Clarissta.

Vania adalah seorang gadis yang sangat baik, akibat kebaikannya orang di sekitanya memanfaatkannya dan selalu menjadi bahan bullying di sekolahnya. Ia sangat takut kepada Aiden dan membenci sosok Aiden.

Raiden Azra Alaska, Raiden merupakan adik dari Aiden dan sifatnya berbanding terbalik dengan Aiden, Raiden sangat ceria dan ramah, ia juga mencintai Vania tetapi dalam diam dan tidak berani mengungkapkan perasaannya.


kalau kalian suka, baca langsung ajalah.

ig: fj_kk17

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriishn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Dewasa?

HAPPY HAPPY AJAAA ~~~~

Hari ini adalah hari Minggu dimana ibu Vania tidak bekerja, tentunya ia bangun lebih awal dari hari Minggu biasanya, mengingat ibunya yang jarang seperti itu membuat Vania bersemangat menghabiskan waktu satu hari bercerita banyak dengan ibunya tanpa ada yang ganggu.

Tapi harapnya kembali pupus melihat ibunya sudah siap dengan satu koper dan juga keluarga pamannya sudah ada disana. "Kalian mau kenapa?" Tanya Vania melihat koper dan pakaian mereka yang sudah rapi.

"Kami mau kerumah kakek dan nenek! Kamu dirumah aja." Ujar Diva sangat sarkas.

"Aku gak di ajak Bu?" Tanya Vania menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca.

Emma hanya tersenyum, sebenarnya ia juga tidak ingin meninggalkan Vania sendiri, tetapi Rafly sangat membenci Vania akibat ayahnya Jacksen.

"Sudahkah jangan banyak drama! Kita harus segera pergi." Ujar pamannya menarik koper Emma dan menatap permusuhan kepada Vania.

"Vani gakpapa kan tinggal sendiri? Ibu cuman tiga hari kok disana!"

"Tapi... Kenapa Vania juga gak ikut?" Tanya Vania kecewa.

"Kamu kan harus sekolah nak."

"Lalu Diva?" Tanya Vania tidak terima.

"Diva sudah pintar! dan dia bisa mengejar pelajaran dengan gampang tidak seperti kamu!" Ujar Margaret istri Rafly dengan judes.

Vania terdiam dan hanya melihat kepergian mereka dengan air mata yang menetes tanpa mengeluarkan suara, sakit? Tentu saja, anak seusia dia juga ingin merasakan apa itu cinta dan keluarga.

Vania berjanji pada dirinya akan berubah untuk lebih baik lagi dan akan belajar dengan giat, dia akan menunjukkan pada keluarganya bahwa dia mampu dan lebih unggul dibandingkan dengan Diva.

Setalah kepergian keluarganya Vania menangis sejadi jadi, pengen rasanya ia menjadi Diva dan ingin merasakan bagaimana kehidupan Diva yang sangat harmonis, penuh cinta, dan kasih sayang. Dia cuman ingin keluarganya menerima dia seperti Diva, tapi itu sulit untuk didapatkan oleh Vania.

Untuk menghilangkan rasa sedihnya Vania memutuskan untuk berkeliling di sekitar rumahnya.

Langkah demi langkah ia berjalan dengan aman hingga ada suatu kejadian yang membuatnya takut dan gemetar. Dimana tepat di depannya ada segerombolan pemuda yang sedang mengeroyok satu orang pemuda. Vania takut dan tidak berani mendekati area tersebut, tapi ada rasa iba saat melihat orang yang di keroyok sudah luka parah.

Dengan inisiatifnya Vania bersembunyi di semak semak yang tidak jauh dari mereka, ia menyalakan suara sirine polisi yang membuat semua mereka terkecuali yang di keroyok pergi lari dari sana.

Setalah semua orang itu pergi barulah Vania berani mendekat kearah pemuda yang terbaring lemah di atas aspal. "K-amu gak meninggal kan?" Tanya Vania menyentuh pelan lengan pemuda tersebut.

Tidak ada sahutan dari pemuda itu membuat Vania takut, "ini gimana? Dia meninggal? Nanti kalau aku yang di salahkan gimana? Aku masuk penjara? Kenapa tadi aku gak biarin dia dikeroyok aja sih? Kalau gini kan aku yang salah?" Vania panik dan sangat takut.

Sedangkan pemuda tersebut ingin sekali tertawa mendengar pertanyaan receh Vania. Ia terlentang di atas aspal membuat Vania terkejut dan sedikit menjauh darinya. "Makasih udah nolongin gue!" Ucapnya sangat datar.

"I-ya sama sama, tapi kamu masih hidupkan?" Tanya Vania takut takut.

"Hmm!" Ujar pemuda itu berusaha berdiri.

Vania membatu ia berdiri, "k-erumah aku aja dulu b-iar aku obati." Ujar Vania gugup sebab takut melihat darah yang terus keluar dari tangan pria tersebut.

Pemuda itu hanya mengangguk dan mengikuti setiap langkah yang di langkahkan oleh Vania.

Sesampainya di rumahnya Vania mengambil kotak p3k dan membersihkan darah yang masih menetes dari tangan pemuda itu.

Vania gemetar saat membersihkannya, trauma dimasa lalu masih terekam jelas dipikirkannya, pemuda itu menarik paksa kapas yang digunakan oleh Vania dan membersihkan lukanya sendiri. Vania ngeri sendiri melihat cara ia mengobati tangannya.

"I-tu perih kak, pelan pelan a-ja." Seru Vania.

Seolah tak dengar ia hanya mengobati lukanya dengan caranya sendiri, ia sangat fokus mengobati tangannya demikian juga dengan Vania yang juga fokus memperhatikan nya.

"Aiden." Ujar pemuda itu tiba tiba disela-sela pengobatannya.

"Hah?" Vania ngelag mendengar ucapan Aiden.

"Bodoh banget sih? Nama gue Aiden!" Ujar Aiden kesal.

"Ohh! Iya kak." Ujar Vania kiku.

Setelah selesai mengobati tangannya Aiden meminum air yang di sediakan oleh Vania tadinya. Ia berdiri dari duduknya dan membuka dompetnya Aiden meletakkan uang 500ribu di meja tepat di depan Vania.

"Gue bayar." Ucapnya beranjak pergi dari rumah Vania.

"Jangan di bayar kak! Aku iklas bantuin kamu." Ujar Vania mengejar Aiden dan mengembalikan uang tersebut.

"Gue orang kaya!" Ucap Aiden sangat aneh.

"Ngapain ngomongin harta?" Tanyanya pada dirinya sendiri yang bengong.

"Udahlah rezeki aku juga." Ujar Vania tak ambil pusing.

Sedangkan Aiden, ia pulang dengan menggunakan taksi online yang sudah ia pesan. Sesampainya di rumahnya ia langsung di sambut dengan teriakan membahana milik Caca.

"YAH AMPUN AIDEN? KAMU HABIS COBA BUNUH DIRI DIMANA LAGI NAK?" Tanyanya dengan sindiran.

"Di pohon cabe bund!" Jawab Aiden menyebalkan.

"Kamu ya! Anak siapa sih?"

"Pastinya bukan anak tetangga." Ujar Aiden membuat emosi Caca naik.

"Kamu bunda buang ya lama lama ngeselin banget sumpill!"

"Sabar bund nanti cepat tua! Nanti ayah gak cinta lagi sama bunda."

"Ayah kamu juga sering marah marah, jadi aman nanti kami menua bareng." Ujar Caca ngawur.

"Terserah bunda deh... Anaknya lagi luka bukannya di obati malah di omelin."

"Salah sendiri! Bunda capek obati luka kamu kalau terus tetap di ulang."

"Seru tau bund."

"Seru dari mananya nak? Seru mau ketemu Tuhan?" Tanya Caca berkacak pinggang.

"Seru lihat bunda marah marah." Ujar Aiden tertawa kecil melihat tingkah lucu bundanya.

Hanya didalam keluarga dan teman-teman ia bisa menjadi seceria itu, jika dengan orang lain dia akan susah berinteraksi.

Saat ia berjalan menuju kamar nya, ia berpapasan dengan Raiden yang sedang duduk santai di lantai dua sembari membaca buku. "Kenapa Lo kak?" tanya Raiden melihat tangan Aiden yang luka.

"Biasa laki-laki."

"Laki-laki?"

"Iya berantem, emangnya Lo yang kerjanya belajar mulu? Awas gila Lo Rai."

"Gue gak akan bisa gila, kakak mungkin yang sinting."

"Terserah deh bocah gak akan paham pembahasan orang dewasa.

"Dih kampret sok dewasa anjir."

"Emang! Gue udah dewasa."

"Secara biologis sih udah! Tapi secara sifat? Perilaku? Apakah sudah cocok disebut sebagai orang dewasa?"

"Menjadi orang dewasa itu berbeda beda, bukan karena faktor biologis saja emang perilaku gue seperti anak SMP tapi pikiran gue jauh lebih dari yang Lo bayangkan." Ujar Aiden bijak meninggalkan Raiden yang masih mencerna perkataan kakaknya.

"Dia kak Ai? Kok pintar?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

1
syasya
Aiden kamu jahad banget tau, kasihan Vania.
Crimson
bjir gw kecolongan wkwkwk
fjshn: terimakasih kakk
total 1 replies
Dinar Almeera
Gausah ikut campur please, ini bukan nasi...
fjshn: wkwkw malah jadi nasi lagi
total 1 replies
Dinar Almeera
Aiden ijo neon banget 🥰🥰 yang begini maksudku Tuhan
fjshn: wkwk semoga dapet yaa
total 1 replies
syasya
bangga sekali yaa aii
fjshn: iya dongg kak
total 1 replies
syasya
aku udah jantungan tau aiiii
fjshn: jangan jantungan atuh kak kasihan jantung
total 1 replies
syasya
WHATTT? KAMU GILA AIDENN?
fjshn: tergila-gila pada Vania
total 1 replies
syasya
aidennn jangan gitu donggg kasihan well
fjshn: wkwkw
total 1 replies
syasya
santai Aiden jangan gass dongg
fjshn: dia gak bawa mobil kak
total 1 replies
syasya
Vani berharap dia istri kmu Aiden...
fjshn: eee engga juga
total 1 replies
syasya
cemburu bilang, Jangan di ejek atuhh
fjshn: taunih
total 1 replies
syasya
guruku selalu bilang gitu
fjshn: guru kita sama kak
total 1 replies
syasya
aku baru tau Aiden
fjshn: banyakin baca sejarah kak
total 1 replies
Sia A
wah kayaknya butuh waktu lama buat Aiden dan Key ketemu lagi
fjshn: wkwkwk
Sia A: Enggak tu, d episode brp ketemu lg mereka hehe
total 3 replies
Sia A
Hai kak, kata 'Sudi' yaa kak yang betul /Sneer//Smile/
Sia A: Sama-sama Thor
fjshn: okeee kakak terimakasih
total 2 replies
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
lanjut thor /Determined/
fjshn: ACC kakak
total 1 replies
Crimson
akhirnya gw yg pertama. wkwkwk 🤣🤣🤣🤣
fjshn: okee kakk
fjshn: okee kakk
total 4 replies
anggita
like👍 iklan👆. moga novelnya lancar..
fjshn: terimakasih kakak cantip lupyouuu
total 1 replies
Crimson
kukira aku firs ternyata second, wkwkwk🤣🤣🤣🤣
fjshn: wkwkw kasihan sih tapi ya itu kak
total 1 replies
Dinar Almeera
Kaaaaaaaaa aku mampir absen yuhuu
Dinar Almeera: Masama kaaaaa 🥳🥳🥰🥰
fjshn: terimakasih kakak cantip lupyouuu
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!