"Ambil saja suamiku, tapi bukan salahku merebut suamimu!"
Adara yang mengetahui pengkhianatan Galang—suaminya dan Sheila—sahabatnya, memilih diam, membiarkan keduanya seolah-olah aman dalam pengkhianatan itu.
Tapi, Adara bukan diam karena tak mampu. Namun, dia sudah merencanakan balas dendam yang melibatkan, Darren—suami Sheila, saat keduanya bekerjasama untuk membalas pengkhianatan diantara mereka, Darren mulai jatuh dalam pesona Adara, tapi Darren menyadari bahwa Adara tidak datang untuk bermain-main.
"Apa yang bisa aku berikan untuk membantumu?" —Darren
"Berikan saja tubuhmu itu, kepadaku!" —Adara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Sembilan
"Kanapa baju Sheila ada dikamar itu? Apa kalian sering berhubungan badan di kantorku ini?" Adara bertanya dengan suara tinggi.
Sheila dan Galang jadi terdiam. Mereka tak menyangka jika tertinggal jejak percintaannya. Sedangkan Darren memandangi istrinya dengan tatapan tajam seolah ingin menelannya hidup-hidup.
Sheila hanya terdiam. Dia mere'mas baju yang tadi dilempar Adara ke wajahnya. Sedangkan Galang tampak gugup.
"Apa salahku, Sheila? Apa kurangnya aku padamu, Mas? Kenapa kalian berdua dengan teganya menusukku begini?" Kembali Adara bertanya dengan nada tinggi.
"Dara, kamu salah paham. Ini tak seperti yang kamu bayangkan. Waktu itu aku kehujanan. Aku numpang ganti baju di kamar itu. Tapi aku lupa bawanya lagi. Mana mungkin aku dan Galang ada hubungan. Aku masih punya pikiran!" seru Sheila mencoba membela dirinya.
Darren masih terus menatap istrinya tanpa kedip. Walau tak sepatah katapun keluar dari bibirnya, tapi kelihatan dia sangat marah dan kecewa. Sheila tak berani menatap suaminya, dia hanya menunduk.
"Kau kira aku bodoh. Apa perlu aku buka video kalian sedang bercinta di depan Kak Darren? Aku sudah merekamnya dari CCTV. Satu tahun kau mengelabui aku. Apa kau tak ada pria lain yang bisa dijadikan selingkuhan? Kenapa memilih Galang?" teriak Adara.
"Dara, jangan berteriak. Nanti karyawan mendengar!" seru Galang.
Galang masih saja memikirkan nama baiknya. Sedangkan perasaan istrinya saat ini tak dia hiraukan.
"Kenapa, Mas? Kamu malu? Malu itu ketika kamu berselingkuh? Apa kamu tak bisa cari wanita lain? Kenapa harus Sheila? Kenapa? Apa kurangnya aku, dan apa kelebihan Sheila yang tak aku miliki?" tanya Adara masih dengan suara tinggi.
Darren yang semula hanya diam saja, tampak menarik napas. Dia lalu berucap. "Sejak kapan kau menjalin hubungan dengan Galang? Dasar ja'lang!" ucap Darren.
"Darren, Adara itu salah paham. Dia marah hanya karena aku digaji besar. Aku akan kembalikan uang yang dua ratus juta itu, tapi kalau soal gaji, itu bukan salahku!"
Darren berdiri dan mendekati istrinya. Tanpa di duga tangannya terangkat dan langsung menampar pipi Sheila. Tamparan itu sepertinya sangat kuat. Dapat dilihat dari gerakan tubuh wanita itu. Dia hingga terhuyung ke belakang.
Sheila bersandar di kursi. Dia memegang pipinya yang terasa panas dan nyeri. Galang membalas dengan menatap tajam ke arah Darren. Sepertinya tak terima dengan perlakuan pria itu pada kekasih hatinya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kau tak terima selingkuhanmu ini aku tampar?"
"Aku bukan tak terima karena ada hubungan dengan Sheila. Cuma aku sayangkan orang seperti kamu ternyata ringan tangan. Ternyata betul yang Sheila katakan jika kamu sering melakukan KDRT. Apa kau tak takut jika ini viral dan membuat nama baikmu jelek?"
Tanpa di duga, Darren justru tertawa mendengar ucapan Galang. Tak ada rasa menyesal atau takut pada dirinya.
"Kau percaya jika aku melakukan KDRT? Kalau aku menamparnya tadi, itu pantas baut istri yang ja'lang. Alasan bekerja tapi ternyata menjual tubuh. Dan yang lebih parah, dengan suami sahabat sendiri. Seperti tak ada pria lain saja. Tapi, aku rasa memang susah mencari pria yang bisa di ajak selingkuh karena pria bodoh saja yang mau mendua!"
Galang mengepalkan tangannya menahan amarah. Tak percaya jika pria itu berani menantangnya.
"Sekarang kau tak perlu sembunyi-sembunyi lagi. Mulai detik ini aku bebaskan kau dari semua kewajibanmu sebagai istri. Aku lepaskan kau. Aku talak kau!" ucap Darren.
Sheila sangat terkejut mendengar ucapan suaminya. Dia tak pernah membayangkan jika Darren akan menceraikannya. Dia pikir tak akan ada yang curiga karena Galang adalah suami sahabatnya.
Sheila lalu berdiri. Dia berlutut dihadapan suaminya.
"Darren, aku mohon maaf. Aku khilaf. Jangan ceraikan aku. Kasihan Fuji. Aku janji tak akan mengulangi lagi. Aku akan berhenti jika bekerja dan hanya fokus sebagai istrimu!" ujar Sheila.
Darren tertawa. Sedangkan Adara tampak sedang memikirkan sesuatu. Dalam hatinya ingin sekali memukul dan menjambak Sheila. Tapi, dia tak akan mengotori tangannya.
"Kau pikir aku masih mau dengan barang murahan sepertimu? Dengan mudahnya berbagi keringat dengan pria lain!
"Aku juga akan mengajukan gugatan cerai. Tapi, kau dan Sheila tetap harus membayar uangku yang kalian curi!" seru Adara.
"Dara, kau jangan ikutan pria itu. Sudah aku katakan. Semua ini tak seperti yang kau pikirkan. Kita bisa bicarakan ini baik-baik!"
"Tak ada yang perlu kita bicarakan. Mulai hari ini aku minta kau tinggalkan rumahku. Dan perusahaan ini aku ambil alih kembali. Kalian berdua bisa buat surat resign. Aku tak mau melihat wajah kau dan juga kau!" ucap Dara dengan menunjuk ke arah Sheila dan Galang.
Bukan hanya Galang yang terkejut tapi juga Sheila. Dia mau selingkuh dengan Galang karena pria itu CEO. Dia juga mau karena pria itu sangat royal. Jika sudah tak menjadi pimpinan, bagaimana dia bisa dapat uang.
"Aku juga tak ingin kau menginjak rumah lagi. Kau masih ingat'kan, perjanjian pranikah, jika salah satu dari kita selingkuh, dia tak akan dapat apa-apa!" seru Darren.
Sheila jadi lemas mendengar ucapan suaminya. Dia terduduk di lantai. Dia baru ingat dengan perjanjian mereka sebelum menikah dulu. Itu juga dia yang minta karena berpikir Darren yang seorang aktor, pasti akan berselingkuh duluan.
Good Andara jangan mau di injak 2 sama nenek gombel Sheila
kl mau pngsan,slakan aja....drpd mkin malu....😝😝😝