NovelToon NovelToon
Dermaga Jingga

Dermaga Jingga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Romansa / Fantasi Wanita / Kekasih misterius
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rumachi

"Untukmu, seluruh waktuku. Dariku untuk menantimu"

____________________________

Yumi tak pernah mengira dirinya akan menjalin kasih dengan lelaki yang bahkan tak dikenalnya. Lelaki aneh, yang seakan tau segalanya tentang dia.

Berulang kali Yumi berusaha kabur, menjauh, bertindak tak semestinya agar lelaki itu merasa ilfeel dan meminta putus, tapi justru lelaki itu semakin melabelinya sebagai miliknya!

Aneh. Hampir tak masuk logika.

Apa alasan dibalik hubungan yang terbentuk dengan cara ekstrim ini?

Dan akankah Yumi berhasil membuat lelaki itu pergi?

Atau akankah dirinya terjebak selamanya dihubungan yang tak nyaman bersama lelaki asing itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumachi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berhasil?

...• Bab 8 •...

...»»——⍟——««...

..."Tidak ada manusia yang diciptakan untuk sendirian di dunianya ini."...

...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...

"Lo bener-bener selalu diluar dugaan gue ya, Mi"

Yumi menyentuh keningnya, tindakan kecil itu mampu menarik seluruh tumpahan air matanya. Dermaga membuka plastik hitam yang sedari tadi dibawanya.

Lelaki itu mengeluarkan sepasang benda berwarna pink dengan gambar-gambar kelinci diatasnya. Dengan pelan Dermaga meletakkan itu didepan Yumi.

"Pake ini aja, ganti sepatunya"

Yumi tertegun menatap sepasang sandal di hadapannya. Untuknya? Ternyata isi plastik yang dibawanya sedari tadi itu untuknya? Sepertinya lelaki ini tau Yumi sudah merasa sangat tidak nyaman dengan tubuhnya.

"Malah diem, mau duduk disini sampe malem?"

"I-iya iya" ujar Yumi agak gagap, ia melepas sepatu flatshoes milik ibunya dulu memasukkan ke dalam plastik hitam bekas sandal, dan memakai sandal selop lembut yang aman nyaman, seolah langung membuat kakinya bisa bernapas lega. Jemari kaki Yumi pasti sedang mengucapkan syukur pada Dermaga saat ini.

"Bisa jalan kan?"

"Iya bisalah"

Baru saja Yumi hendak bangkit, Dermaga mengulurkan tanganya, gadis itu mendongak kosong ke lelaki dihadapanya ini. Wajah datar yang menunggunya menerima uluran tanganya.

"Tenang, gue gak niat malak. Pegang tangan gue"

Yumi mengerjap, tapi ia tetap mengulurkan tangannya agak ragu, Begitu berada diatas tangan Dermaga, lelaki itu langsung merengkuh tangan Yumi, membantu gadis itu bangkit sepenuhnya.

Tanpa kata apa-apa lagi mereka berjalan ke area parkir. Kali ini berdampingan. Tangan kanan Dermaga masih menenteng kandang hamster. Sedangkan tangan kirinya, menggenggam erat tangan Yumi, membuat tangan kecil Yumi menghilang dibalik telapak besar milik lelaki gapura itu.

"Lo udah gak benci disentuh?" tanya Yumi pelan sembari memperhatikan tangan mereka yang bertaut.

"Benci"

"Terus ini... "

"Beda, kan lo pacar gue"

Yumi terdiam, dia terus merasa ganjal dengan kata pacar yang melabeli dirinya. Gadis itu belum sepenuhnya bisa menerima status itu. Tentu saja karena dibentuknya pun secara sepihak. Rasa nya aneh menjalani hubungan serba tiba-tiba seperti ini.

"Kalo orang lain yang sentuh lo marah?"

"Ya, harus marah"

"Kenapa? Apa alasannya?"

Langkah Dermaga terhenti, membuat Yumi ikut tersentak. Lelaki itu menatap lurus kedepan, sedangkan Yumi mendongak untuk bisa melihat ekspresinya. Tetap saja datar.

"Gak suka aja. Pokoknya gak boleh main sentuh"

Yumi mendengus, terus ini apa yang dilakukannya sekarang? Dia bahkan memegang erat tanganya tanpa sela. Aneh sekali orang ini. Ya, pada dasarnya sejak awal pun pertemuan mereka saja sudah aneh bin ajaib kan.

"Jangan tanya lagi"

"Hah?"

"Jangan pernah tanya lagi alasan gue benci disentuh"

...**✿❀ ❀✿**...

...**✿❀ ❀✿**...

...**✿❀ ❀✿**...

Yumi menggulung rambut panjang nya hingga membentuk gundukan dan menjepitnya dengan jedai. Kakinya melangkah santai beriringan dengan dua temannya menuju kantin fakultas.

"Jadi, dia udah gak hubungin lo, Mi" tanya Lidya pada sosok makhluk yang sudah berpakaian normal hari ini.

"Iya sama sekali. Abis pulang kemarin juga enggak, hari ini juga gak ada"

"Fix itu mah ilfeel, lagian mana ada cowo yang gak ilfeel liat lo yang cosplay nyi roro kidul keremian" cibir Pasha yang disambut tendangan kecil dari Yumi yang tak terima.

"Jangan remehin kerja keras gue!"

Pasha mengibas pantat nya yang baru saja disundul gadis cebol di sampingnya, "Iya-iya. Lagian aneh emang itu manusia. Masa anti sentuhan, alergi kah dia hahaha"

Yumi hanya terdiam tidak merespon. Gadis itu juga sebenarnya penasaran alasan sebenarnya, tapi rasanya menanyakan itu padanya adalah hal yang tidak benar, karena seperti menanyakan hal yang menyakitkan untuk lelaki itu.

Entahlah, Yumi cuma merasa begitu, terlihat dari sorot matanya yang bergetar saat mengatakan untuk tidak pernah menanyakan lagi soal kebenciannya disentuh.

"Yum Yum, itu.... bukannya si Dermaga Dermaga itu"

Yumi menengok ke arah yang ditunjuk oleh Pasha. Dipojok kedai kantin bertengger empat lelaki yang duduk dibangku panjang dekat tembok. Dermaga, lelaki yang sudah dikenalinya itu terduduk dipaling kanan sembari memegang putung rokok. Tingginya yang menjulang membuat nya nampak paling menonjol diatara rombongan itu.

Entah obrolan serius apa yang dibicarakan mereka, sesekali Dermaga menyunggingkan senyum tipisnya. Teman-teman nya berbicara panjang lebar, menyentuh Dermaga dengan tatapan. Bahkan sosok aneh seperti itupun, punya tempat tersendiri di bumi.

Gadis itu mencubit pinggang Pasha hingga membuat lelaki itu terjingkat.

"Jangan ditunjuk, Pashaaa... " ucap Yumi pelan namun sangat ditekan.

Pasha meringis kesakitan, ia memegang pinggang ramping nya yang ternodai, lelaki itu menggerutu ingin menyusrukan kepalan kunti bogel ini ketanah. Tapi sudahlah, Pasha adalah lelaki berhati selembut pantat bayi, dia tidak akan sampai hati.

"Noleh kesini, Mi!!"

Yumi sedikit membelalak saat netra mereka bertemu, namun seketika semua itu luntur saat Dermaga hanya melihat mereka sekilas dan kembali menatap teman-temanya.

"Wah... ini sih berhasil lo, Mi. Dia kayanya udah gak mau ganggu lo lagi" ujar Lidya sembari menepuk-nepuk bahu Yumi bangga.

Yumi tersenyum kering, "Iya ya? Ba.. gus lah! Gak sia-sia tenaga gue kemarin gue buang"

Benar. Bagus kan? Membuat lelaki itu ilfeel adalah tujuan utamanya. Dan sepertinya itu berhasil penuh. Yumi jadi tidak perlu kabur atau berperilaku seperti orang lain lagi.

Ya. Itu hal yang sangat baik. Tapi...

Kenapa Yumi tidak merasa puas sama sekali?

...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...

...• TBC •...

1
kalea rizuky
bnernyum putus aja maga nya goblokkkkk
kalea rizuky
awas aja si ulet berulah putusin aja mi klo kaga ttep goblok
kalea rizuky
putus aja g tau diri dia yg maksa pacaran dia yg sok
kalea rizuky
putus aja yuk males gue ma cwek menye Thor bkin Yumi. tegas dono
Rumachi: sabar ya^^ mungkin singa ditubuh yumi masi bobo:))
total 1 replies
kalea rizuky
dih cmburu lo aja dket2 uler kayak karin
Rumachi: cowok emg suka ga pekaaak
total 1 replies
kalea rizuky
maga maga di tinggal Yumi. tau rasa lo
kalea rizuky
maga jd g tau diri skg. putusin aja yum
kalea rizuky
ulet bulu gatel
kalea rizuky
lanjut thor
Rumachi
udah kecintaan bgt soalnya🤣
kalea rizuky
aneh tp lu suka kn bang maga/Curse//Curse/
pikacuw
Kebayang bangett lagi komuknya wkwk. Kocak Thor🤣 smngat updateny yaa/Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!