NovelToon NovelToon
Imamku Ternyata Bos Mafia

Imamku Ternyata Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Semua wanita pasti menginginkan suami yang bisa menjadi imam dalam rumah tangganya, dan sebaik-baiknya imam, adalah lelaki yang sholeh dan bertanggung jawab, namun apa jadinya? Jika lelaki yang menjadi takdir kita bukanlah imam yang kita harapkan.
Seperti Syahla adzkia, yang terpaksa menikah dengan Aditya gala askara, karena sebuah kesalahpahaman yang terjadi di Mesjid.
Akankah syahla bisa menerima gala sebagai imamnya? ataukah ia memilih berpisah, setelah tahu siapa sebenarnya gala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syahga 9.

Gala terbangun dengan perut keroncongan, tadi pagi ia tak sempat sarapan dan langsung pergi dengan sasa. Adzan berakhir dan beberapa detik kemudian terdengar seruan shalat akan dimulai, ia bangkit dari ranjang lalu keluar dari kamarnya.

Ia meregangkan tangannya tepat saat alesia keluar dari kamarnya juga, mereka berdua terkejut dan terdiam ditempat sembari saling tatap tak nyaman.

"Sorry" ucap Gala yang langsung melengos ke kamar mandi.

Tapi tidak bagi alesia, wanita itu terdiam karena wajah tampan gala memikat hatinya.

"Gila, makin deket semakin ganteng banget," puji Alesia dengan suara bergumam.

"Eitss, sadar ale sadar. Dia itu pria miskin, gak layak jadi selingkuhanmu," ujar Alesia pada dirinya sendiri sembari mengetuk kepalanya pelan.

Akan tetapi matanya melongok pada pintu kamar mandi yang tertutup rapat, disana terdengar gemericik air menandakan ada orang diruang lembab tersebut.

Beberapa menit kemudian, gala keluar dengan wajah yang segar dan rambut yang sedikit basah, ia mengabaikan alesia yang tengah makan siang.

Perutnya berbunyi saat ia memakai celana chinosnya, tentunya syahla yang belikan entah habis berapa wanita itu membelanjakan pakaian untuk suami dadakannya itu.

Ia mengambil beberapa lembar uang dari paperbag yang diberikan arhan, lalu menyelipkannya disaku celana bagian belakang.

Setelahnya ia merapikan rambut panjangnya lalu keluar dari kamarnya, pergi dari rumah itu dan mengendarai motor beat milik sasa tanpa berpamitan pada adik iparnya.

Gala melirik puskesmas dimana istrinya itu bekerja, lumayan ramai padahal siang hari, ia masuk ke tempat itu, memarkirkan motornya kemudian melangkahkan kakinya ke resepsionis.

"Maaf, mba. Boleh tanya? Neng sasa ada dimana ya?" tanya Gala.

Tapi resepsionis yang memakai kerudung merah ati itu hanya diam terpaku, ia menatap gala dengan mata terbuka dan mulut yang menganga.

Inilah yang gala tak suka, gak dikampung gak dikota mereka menatapnya dengan aneh.

"MBA, saya cari neng sasa," ujar Gala membuyarkan lamunan wanita itu dengan nada sedikit menyentak.

"Ah, iya a. Aa cari siapa?" tanya wanita itu sembari tersenyum malu.

Bagaimana tidak? Siang-siang begini kedatangan idol k-pop berasa melayang, pikir wanita itu.

"Neng sasa ada dimana?" tanya Gala mengulang untuk kesekian kalinya.

"Oh, teh syahla. Ada disana, dimesjid a. Lagi ibadah sholat dhuhur," jawab wanita itu dengan jelas.

Tapi, saat gala berbalik badan matanya tak sengaja menangkap wajah istrinya dari kejauhan. Ia pun tersenyum, nyatanya tak perlu dicari karena orangnya sudah nongol.

Syahla terkejut suaminya datang mencarinya disiang bolong begini, padahal segala keperluan suaminya dirumah sudah ia selesaikan dengan apik. Benaknya bertanya-tanya, ada apa ia kemari?

Hal tersebut tak luput dari dokter feni dan asri yang berjalan bersamanya, mereka pun menghentikan langkahnya dan mulai menjahili sang pengantin baru.

"Aduh, yayang bebepnya orang datang," celetuk Asri sembari tersenyum jahil.

Syahla hanya diam mendengar celetukan rekan kerjanya, berbeda dengan dokter feni yang langsung mengikuti alur cerita random perawat rumah sakit tersebut.

"Yayangnya orang siap ngajak maksi, ikutan dong," sindir dokter wanita tersebut.

"Iya, asri juga mau maksi," timpal Asri mulai heboh.

Syahla menempelkan jari telunjuk kanannya agar dua wanita itu diam, namun bukannya diam mereka malah semakin usil apalagi gala sudah berada dihadapannya kini.

"Sa, udah makan belum?" tanya Gala.

"Belum ayang, baru diisi seblak tadi tapi laper lagi," Asri yang jawab dengan segera tentunya dengan nada manja khas manten anyar.

Mata syahla membulat, ia senggol lengan temannya itu dengan rasa yang sangat canggung, kenapa harus diungkap kan? Padahal ia berusaha merahasiakannya, agar tak disangka suka jajan.

"Saya juga laper, ajak saya juga dong," tawar dokter feni sengaja agar sasa semakin kesal.

"Lagian, siapa suruh punya suami setampan gala? kan jadinya rebutan," ejek dokter feni memuji sekaligus mengingatkan bahwa punya suami tampan itu banyak godaan.

Syahla hanya memanyunkan bibirnya mendengar ocehan dokter yang seumuran dengannya itu, tapi menurutnya kata dokter feni ada benarnya juga.

"Maaf, ya. Lain kali saja, saya maunya makan siang sama neng sasa sekalian ada perlu, boleh kan?" ujar Gala segera menolak ajakan ikut dua wanita itu dan agar membungkam tak mengganggu lagi.

"Boleh, silahkan saja mas. Mau di hamil-in juga gak apa-apa saya dukun beranaknya," jawab dokter wanita tersebut, dengan asri yang langsung terkekeh.

Dokter feni dan asri kompak mendorong tubuh sasa hingga menabrak tubuh gala, karena tak bisa menjaga keseimbangan tubuh, sasa hendak terjerembap namun segera gala tarik tubuhnya hingga wajah mereka beradu.

Satu pandangan mereka saling menatap pada wajah masing-masing dimana mata mereka menyalakan api cinta yang pernah padam.

Cukup lama hingga waktu terasa melambat dan bunga matahari seakan berseliweran disekitar mereka, detak jantung mereka saling bersahutan menyatukan hati yang tak kenal satu sama lain manjadi benih cinta yang perlahan tumbuh dan berakar.

Angin seakan berhembus menggoyangkan rambut panjang gala hingga seluruh wajahnya terlihat oleh syahla, "tampan" gumam sasa dalam hati.

Gadis itu terpesona dengan paras suaminya, benar kata orang dia tampan dan ia melihatnya sendiri.

"Ehem, ehem," suara deheman menyadarkan keduanya membuat mereka kikuk.

Gala dan syahla saling melepaskan diri menjauhkan tubuh masing-masing agar sedikit berjarak.

"Kalo kalian gitu terus, kapan perginya?" tanya Asri dengan suara lengkingnya.

Gala segera menarik tangan syahla dan mereka berlari pelan menuju parkiran, ia menyalakan motornya dan mengajak istrinya pergi untuk makan siang.

Nasi padang, kesana mereka pergi untuk mengisi perut disiang terik itu, lumayan ramai dan mereka memilih makan ditempat.

Mereka memesan daging goreng dan telur dadar juga beberapa sayuran berkuah dan sambal.

Beberapa piring pesanan mereka datang dan mereka menikmatinya dengan lahap, tak ada yang memulai percakapan mereka fokus pada makanan yang tengah dinikmati.

Setelah selesai syahla langsung menumpukkan piringnya, lalu meneguk air botol yang mereka pesan.

"Sekarang, ayo katakan. Apa yang ingin mas gala ucapkan?" tanya Syahla memasang wajah serius dan menaruh tangannya diatas meja.

Gala menggelengkan kepalanya. "Tak ada."

"Hah, terus tadi mas bilang_" ucapan Syahla segera terpotong ketika gala secepatnya mengatakan yang sebenarnya.

"Gue laper tapi gak ada teman makan, disini gue juga gak kenal siapapun," sela Gala.

"Tapi kan dirumah bisa, aku udah masak banyak tadi pagi biar_" lagi Gala kembali memotong perkataan syahla.

"Jangan deh, jangan suruh gue makan dirumah apalagi berduaan sama adek lo. Bisa difitnah selingkuh ntar," ujar Gala sedikit menyentakan telinga syahla.

Tapi gadis itu malah tersenyum, saat mendengar suaminya yang tak nyaman berduaan dengan adik tirinya.

Pikiran syahla melayang pada saat ilham datang untuk apel, mantannya bilang kalau alesia orangnya lucu, dan nyambung ngobrol dengannya. Ia tak menyangka jika kedekatan mereka akan menjadi awal dari kandasnya hubungan dirinya dengan ilham.

Syahla senang gala segera menghindar sebelum alesia melakukan pendekatan, ia sendiri pun tak bisa mencegah jika hal tersebut terjadi semua tergantung pada lelakinya, bertahan atau tergoda.

"Pulang jam berapa? Gue jemput nanti," tanya Gala yang membuyarkan lamunan syahla.

"Eung, jam 4. Itu juga kalo gak ada pasien darurat," jawab Sasa.

"Ok, gue jemput jam segitu nanti," ucap Gala yang syahla angguki.

Mereka pergi dari sana setelah cukup lama karena jam istirahat sudah selesai, maka gala mengantarkan kembali istrinya.

Gala menurunkan istrinya tepat didepan puskesmas, setelah berpamitan ia pun pergi.

Syahla masuk kedalam belum apa-apa dokter feni dan asri bibir mereka gatal ingin lebih sekedar kepo, dimana saat masuk bibir gadis itu tersenyum-senyum seperti orang yang tengah kasmaran tapi sasa segera menghindar dari usilan dua wanita tersebut.

Meski sempat dikejar mereka berdua akhirnya diam karena ada pasien yang darurat.

Sore harinya syahla sudah merapikan seragamnya, tas punggung sudah ia kenakan dan isinya pun sudah ia cek. Saat ia berjalan menuju parkiran, para wanita berkerumun entah apa yang terjadi?

Ia melihat gala dikerubungi wanita, ada yang mengajaknya mengobrol tapi gala cuek-cuek saja ia mengatakan pada para wanita tersebut bahwa dirinya sudah punya istri.

Tepat dengan hal itu syahla langsung mendekatinya.

"Ia suami saya, jadi tolong jangan ganggu suami orang," ujar Syahla mengusia para wanita tersebut.

"Ih sombong amat, dasar suster ngesot," ejek seorang wanita diantaranya yang langsung pada pergi.

"Kita belanja sesuatu dulu ya, baru kita pergi," ujar Gala yang sedang menyalakan mesin motor.

"Iya, mas," sahut Syahla.

Syahla duduk mengangkang dan seperti biasa tangannya hanya memegang kaos pria itu sebagai sarana pegangan, tapi gala tak ingin ada drama terjatuh sehingga kedua tangan sasa ia tarik hingga dadanya menempel pada punggung kokoh miliknya.

"Pegangin erat biar gak jatuh," ujar Gala.

Jantung syahla seakan bekerja berkali-kali lipat, dan bibirnya tersenyum menyandarkan kepalanya pada punggung suami dadakannya. Mereka terlihat seperti pasangan suami istri pada umunya, hingga beberapa orang yang melihat mereka merasa iri dengan kemesraan itu.

Mereka pergi dari pusat kesehatan tersebut, berbaur dengan kendaraan lain yang meramaikan sore yang indah itu.

Gala hanya membeli hal yang ia butuhkan bahkan tak begitu lama ia berbelanja, setelahnya ia tak mengajak istrinya itu pulang melainkan jalan-jalan ke pantai.

Walaupun lelah sasa tetap mengikuti alur yang suaminya buat, setidaknya ia punya alasan ketika disuruh membereskan rumah karena sudah menikah.

Air laut yang bergelombang indah dan angin sore yang menembus tulang itu, seakan menari-nari menemani dua insan yang tengah memandang indahnya warna biru. Mereka duduk di saung yang tersedia di pantai dan menghadap tepat ke laut.

Warna jingga mewarnai setiap sudut alam tersebut yang kadang bersembunyi dibalik awan kelabu, mereka diam menikmati suasana yang begitu menenangkan hati.

"Makasih, ya," ucap Syahla menoleh sejenak pada gala lalu kembali menatap indahnya laut.

"Untuk?" tanya Gala singkat.

"Aku tahu, mas gala ngajak aku kesini biar gak disuruh beresin rumah," jawab Syahla tersenyum.

Gala terkekeh pelan, ia melirik sasa dari samping, angin menggoyangkan hijab segi empat berwarna pastel itu tapi ia tetap melekat kuat menutupi kepala wanita disisinya. Ia menghela nafas kemudian kembali menatap lurus kedepan.

"Aku akan segera ke jakarta, aku harus kembali kerja. Apa elo mau ikut atau tinggal disini saja?" tutur Gala dengan suara yang terdengar serius.

Senyuman dibibir syahla meredup, ia menundukkan kepalanya, rasanya belum siap tapi ia bisa apa?

Dulu ia ingin sekali pergi dari sana karena ia lelah dengan sikap ayah dan keluarganya, tapi sekarang kenapa terasa berat?

Ia juga akan jarang mengunjungi makam ibunya karena terhalang jarak ratusan kilometer, hingga membuatnya harus menahan rindu yang bertumpuk didadanya.

Syahla mulai dilema dengan ajakan suaminya.

"Mungkin 3-4 hari lagi gue disini, jadi tentukan pilihan elo," Gala menghela nafas sebelum melanjutkan perkataannya.

"Sebenarnya gue gak maksa sih, kalo elo mau disini tapi mungkin kita jarang bertemu dan gue pulang mungkin 1 atau 2 bulan sekali," papar Gala.

Walau nikah karena digrebek atas dasar kesalah pahaman, gala tetap ingin bertanggung jawab, ia merasa bahwa syahla sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Suka atau pun tidak, syahla adalah istrinya sejak janji sakral itu terucap dibibirnya.

"Jadi, pikirkan baik-baik mana yang elo inginkan?" tanya Gala lagi.

Syahla menoleh ia menatap wajah yang menatapnya juga, hingga pandangan mereka beradu.

Jika ingin, syahla memilih tinggal disini tapi tak serumah dengan keluarganya namun ia tak bisa tinggal sendirian karena traumanya.

Jika ia ikut artinya ia harus mengundurkan diri dari pekerjaan yang ia sukai dan sudah lama ia gandrungi sampai rekan kerja berasa seperti keluarga.

"Kalo sasa ikut, apa sasa boleh kerja?" tanya Syahla.

Tentu ia akan kesepian bukan, jadi sasa ingin ada kegiatan agar ada hal yang bisa ia lakukan.

"Tak boleh, elo dirumah saja. Lagi pula kita tinggal di Apartemen, kalo mau pergi sama gue nanti. Terlalu bahaya kalo elo pergi sendirian," kata Gala dengan tegas.

"A-apar-temen," ucap Syahla tergagap.

1
Rian Moontero
lanjuuutt🤩🤸
vj'z tri
mis komunikasi lah gala sama Sasa 🤭 🤭🤭🤭
Mbak Ima
lanjutanx aq tunggu
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 malahane pada main petak umpet 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
Jena kauuuuu 😤😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡
vj'z tri
itu udah bawaan dari Sono nya mas gala kalau masalah per ileran 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
waduh ketawan ni rahasia gala 🫣🫣🫣🫣🫣
vj'z tri
laluuuu ...bersambung 🤣🤣🤣🤣😅😅😅🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
nyumput di belakang gandi salah tempat sasa 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 hayooo gala ada yang ngambek ,lu sih bukan nya langsung ngenalin ke jena 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
galaaaa nyindir akohhh kamu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 plus sayur asam 🤤🤤😬
vj'z tri
modus lah Thor biar bisa lama2 liat Sasa 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
gak bisa tipu tipu papi Jen kamu gala ...papi Jen suhu nya 🤣🤣🤣🤣
Anyah aatma
duhhh satset ya bang
Azthar_ noor: gpp nyantei aja... tetap semangat ya
Anyah aatma: aku baru baca yg ini aja. ntar KLO dah selese nyicil baca, pindah ke yg lain😅
total 3 replies
Anyah aatma
dia nggak di saksikan org ngelakuinnya lgsg, udah kek yakin aja laporannya.
Anyah aatma
gue bacanya pke logat. suka bgt sama bahasa Sunda, kan ya?
Azthar_ noor: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ wellcome sayang. ..🥰
total 1 replies
Anyah aatma
dugaan gue sama kek Sasa. wkwk
Anyah aatma
genderuwo kah? haha
rambut panjang trus laki.
Anyah aatma
Malaikat dong. Bisa2nya Sasa kepikir kesana. wkwk
Anyah aatma
ya Ibunya lah. Anda kan jahat pak.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!