Rahwana Bataragunadi, menyamar menjadi Office Boy di kantornya sendiri untuk menguak berbagai penyimpangan yang terjadi.
Pemuda itu mengalami banyak hal, dari mulai kasus korupsi, sampai yang berhubungan dengan hal-hal gaib.
Dalam perjalanannya, ia ditemani entitas misterius yang bernama Sita. Wanita astral yang sulit dikendalikan oleh Rahwana itu selalu membantunya di saat butuh bantuan.
Masalahnya, Rahwana tahu Sita bukan manusia. Tapi semakin hari ia malah semakin jatuh cinta pada Sita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Catatan 8 : Rahwana si Penakluk Tiga Dunia
Pagi itu, tidak seperti biasa.
Suasana tegang menyelimuti seluruh karyawan.
Rahwana seharusnya mendapat shift malam, namun ia datang dari pagi. Terus terang saja, ia tidak bisa tidur semalaman memikirkan Fransita.
Niat hati ingin bertanya ke Eyang Gandhes tapi ia malas dikasih teka-teki lagi. Eyang kenalannya itu selalu bicara berbelit-belit dan serba misterius. Alih-alih terjawab yang ada malah makin banyak pertanyaan.
Begitulah kalau ahli supranatural asli.
“Wan!” Junet dan Hariyanto menghampiri Rahwana dengan tergesa-gesa. “Lu nggak papa, bro?”
“Nggak papa gimana?”
“Kayaknya nggak apa-apa ya,” Hariyanto memeriksa seluruh tubuh Rahwana.
“Emang ada apa’an sih?”
“Eh, lu bukannya shift malam ya hari ini?”
“Iya sih, tapi gue kepikiran soal kemaren,”
“Kebetulan bro... yuk kita ngopi di kantin! Ngobrol tentang kemarin,” Junet memeluk bahu Rahwana dan menggiringnya ke area belakang gedung.
Siapa Rahwana sebenarnya?
Teman-temannya yang sekarang mengenalnya sebagai Iwan Gunadi. Pemuda tampan dengan senyum manis dan bermata kecoklatan. Kulitnya tidak terlalu putih, agak coklat seperti khas Indonesia, namun wajahnya yang memiliki darah Turki sangat menawan. Dengan seragam Office Boynya ia berhasil memikat sekelilingnya untuk berinteraksi dengan akrab, apalagi selera humornya cukup bagus dan ia tipe pemuda yang ramah. Baru sehari ia bekerja, hampir setengah gedung menjadi teman akrabnya.
Rahwana mengaku berusia 21 tahun, yang mana itu adalah usia yang sebenarnya, saat ini sedang cuti kuliah, dan motivasinya bekerja untuk mengumpulkan uang dan melanjutkan kuliah. Saat ditanya mengenai tempat tinggal, Rahwana mengaku kalau ia dan keluarganya tinggal di Barito ‘sana dikit’.
Iya... sana dikit. Maksudnya 'ke sana dikit' adalah ke arah perumahan mewah bernilai ratusan miliar, icon kehedonan Warga Jakarta, Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Yang sebenarnya, ‘si Iwan OB’ adalah bernama Rahwana Bataragunadi, anak kedua dinasti Bataragunadi. Ibunya bernama Milady Adara, masih memakai nama gadisnya sesuai ketentuan dalam agama, dikenal sebagai ibu dan istri yang lembut dan sangat cerdas. Milady adalah istri kedua, ayah Milady adalah sahabat baik suaminya.
Dan Ayah Rahwana, Sang Papa, bernama Sebastian Bataragunadi. Kekayaannya tak ternilai, dan beliau dianggap sebagai legenda di dunia Pasar Bursa negara ini. Pemilik Garnet Grup dan beberapa perusahaan multinasional lain, dan pengaruhnya di dunia politik sangat besar.
Rahwana memiliki seorang kakak tiri bernama Trevor Bataragunadi dari istri pertama Sebastian. Trevor saat ini bekerja sebagai Presiden Direktur di Garnet Property, Induk dari Garnet Mas Land. Dulunya Trevor dijodohkan dengan Milady, eh Milady malah kepincut bapaknya.
Rahwana anak tunggal kalau dari trah Milady Adara. Meski begitu, Mama Papanya tidak memanjakannya. Buktinya, sekarang ia dilepas di ‘hutan belantara’.
Usia Milady dan Sebastian berbeda jauh, dan kisah cinta mereka lumayan unik. Bisa dibaca di Novel Tante Author yang lain, berjudul Lady’s Gentleman.
Seperti Papanya, Rahwana tidak terlalu menyukai publikasi. Media sosial hanya memiliki fotonya saat kecil, saat keluarga itu hadir tanpa satu pun absen, di pemakaman Sang Kakek, Hans Bataragunadi.
Rahwana tidak memiliki media sosial atas namanya sendiri, tidak pernah mempost fotonya di internet, keluarganya juga sangat menghormati keputusannya karena Papanya juga benci publikasi selain yang berhubungan dengan pekerjaan. Namun ia memiliki puluhan akun fake untuk mengikuti trending dunia. Apalagi, seperti ibunya, ia juga kecanduan game.
Rahwana pernah diculik saat kecil, kisah ini akan berhubungan dengan kemampuan istimewanya yang akan dibahas di bab mendatang.
Saat dia bertemu dengan rekan-rekannya yang lain di kantin, entah bagaimana, pemuda itu merasakan suatu perasaan nyaman.
Orang-orang dari berbagai golongan berkumpul di kantin, tidak memandang siapa dan jabatan mereka.
“Hoi, Iwaaaan,” Pak Manto, security parkir melambaikan tangan ke arah Rahwana dan menyeringai lebar. Di sebelahnya ada dua pria berpakaian suit rapi lengkap dengan vestnya, yang Rahwana tahu adalah Direktur Operasional, Pak Jared Davis dan Komisaris Utama, Pak Ajidarma.
“Hooo, this is a boy who went viral lately!” (Oh, ini cowok yang belakangan viral yaaa). kata Pak Jared sambil melonggarkan dasinya.
“Baru sehari dia masuk, rasanya seperti kita kenal dia lama ya Pak,” Kata Pak Aji.
“Dia gesit banget waktu bawa Almarhum Yanto ke rumah sakit. Tau-tau semua beres,” kata Pak Syarif, Security di area lobby.
Ya jelas, rumah sakit itu adalah rumah sakit Papanya sendiri, Garnet Medical Centre. Sudah pasti Rahwana memiliki akses VIP.
“Jadi kemarin, tangga darurat lo yang bersihin sendirian dong, Bang?” bisik Rahwana ke Junet.
“Belum gue bersihin, bro. Gue takut sendirian,” gumam Junet.
Rahwana terkekeh, “Ya udah hari ini bersihin bareng-bareng deh,”
“Tapi janji lo jangan ninggalin gue!”
“Iyaaa,”
“Kemarin,” Pak Jared mencondongkan tubuhnya, “Siapa akhirnya yang bersihin ruangan Pak Rey?”
Semua menatap Rahwana.
Rahwana salah tingkah, “Saya datang pas malam, sudah bersih sendiri, Pak,”
“Serius kamu?!” seru semuanya kaget.
Rahwana mengangguk.
“Waduh... udah semakin menjadi-jadi ini parahnya,” keluh Pak Aji sambil menyesap kopinya.
“Itu pak yang saya ceritakan waktu itu, kami juga mendapati ruangan sangat berantakan di pagi hari. Semua file tumplek ke lantai, padahal tadinya ada di dalam lemari terkunci, “ kata Hariyanto si OB.
Rahwana teringat tadi malam, si nenek bertubuh setengah itu memang cerita kalau itu perbuatan salah satu astral yang ingin menunjukan adanya kecurangan di pembukuan.
Tapi ya caranya salah, sih. Mana mungkin manusianya mengerti kalau diberi kode begitu. Yang ada malah menyusahkan.
“Kita udah liat di CCTV itu bukan perbuatan manusia, file-file itu berhamburan sendiri,” kata Pak Jared.
“Letaknya dimana pak?” tanya Rahwana.
“Di lantai 7, bagian treasury,”
Rahwana akan memeriksa lantai itu nanti malam. Ia teringat, itu lantai kekuasaan Mbak OG.
“Gimana Wan, sehari kerja di sini udah ngalamin apa aja?” Pak Manto cengengesan.
“Banyak Pak, sampai saya nggak bisa tidur tadi malam. Akhirnya datang ke kantor pagian, padahal saya shift malam,” kata Rahwana.
Semua menyeringai penuh arti, Tampak terlihat, kalau mereka masing-masing pernah mengalaminya juga.
Mungkin hal itu juga yang mempererat hubungan semua yang ada di sini.
“Di sini lumayan ramai, Pak. Sejak kapan sih ada keterlibatan hal ghoib?” tanya Rahwana.
“Setahu saya, sebelum gedung ini di renovasi sudah ada. Saya kan termasuk eksekutor untuk bagian kreditnya dulu,” Kata Pak Aji.
“Dulu bapak orang Bank?”
“Saya manajer Pak Trevor, dulu. Saya membantu pihak dari bank untuk menilai kelayakan investasi aset ini. Gedung ini terbengkalai 5-6 tahun, yang dihuni hanya lantai 1. Waktu itu, masih 7 lantai. Padahal struktur bangunan dipersiapkan untuk 30 lantai. Tampaknya pembangunannya mandek karena masalah biaya, akhirnya pinjam ke Bank lain, malah mangkrak karena bangkrut,” kata Pak Aji.
“Tapi kita juga curiga sama owner kita nih,” gumam Pak Manto.
“Yaaah, dinasti itu kan sangat terkenal. Hal-hal klenik bisa saja terjadi,” gumam Pak Aji.
“Owner?”
“Iya, kalau dipikir, semakin banyak gangguan saat gedung ini direnovasi dan dibangun kembali,” kata Pak Manto. “Kayaknya Bataragunadi minta tumbal buat pesugihan, nih,”
Rahwana langsung menipiskan bibir karena sebal. Tuh kan jadi dia yang difitnah.
“Pak Trevor tadinya mau jual lagi gedung ini ke pihak lain, tapi dari pemilik aset belum ada persetujuan. Pemiliknya adiknya sendiri. Pak Rahwana Bataragunadi,”
“Lihat aja namanya aja udah serem begitu,” gerutu Pak Syarif. “Ngasih nama kok asal-asalan, nama raksasa, bawa sial itu!”
Rahwana lagi-lagi mencibir. Ia juga pernah berpikir seperti itu. Tapi nyatanya nama ini memiliki arti yang cukup dalam.
“Jadi Pak, setahu saya, dulu itu Rahwana, yang Raja Alengka itu, saat merampas Alengka untuk memulai pemerintahannya, ia dipandang sebagai pemimpin yang sukses dan murah hati. Alengka berkembang di bawah pemerintahannya. Konon rumah yang paling miskin sekalipun memiliki kendaraan dari emas dan tidak ada kelaparan di kerajaan tersebut,”
“Sayang sekali ya, setelah itu dia jadi sombong,” gumam Pak Aji.
“Ya mungkin kisah cintanya adalah karma dari kesombongannya. Ia hanya jatuh cinta ke satu orang, sebenarnya. Namanya Wedawati, seorang Pertapa wanita, yang sangat memuja Wisnu. Karena Wedawati menolak, Rahwana mencoba untuk melarikannya. Kemudian Wedawati bersumpah bahwa ia akan lahir kembali sebagai penyebab kematian Rahwana. Setelah berkata demikian, Wedawati membuat api unggun dan menceburkan diri ke dalamnya. Bertahun-tahun kemudian ia bereinkarnasi sebagai Sita, yang diculik oleh Rahwana sehingga Rama turun tangan dan membunuh Rahwana,” kata Rahwana.
“Sita itu siapa?”
“Dalam tradisi pewayangan Jawa, Sita lebih sering dieja dengan nama Sinta,”
“Oooh,”
“Jadi dibalik kejahatannya, Rahwana sebenarnya memiliki cinta sejati ya,” kata Pak Aji.
“Mungkin Pak Sebastian juga memiliki maksud tertentu memberikan nama Rahwana itu,”
“Asalkan nasibnya tidak sesial si raksasa aja,” gumam Pak Manto.
Rahwana tersenyum,
Ia memang pernah menanyakan perihal namanya kepada si Papa, Sebastian. Nama Rahwana sendiri sebenarnya hanya julukan yang berikan oleh Dewa Siwa kepada si Raja Alengka. Arti julukan ‘Rahwana’ berarti, (ia) yang raungannya menggetarkan dunia.
Saat Rahwana lahir, tangisan anak itu memang menggetarkan hati Sebastian, meluluhkan dunia pria itu dan mencairkan segala keegoisan dan kesombongan Sebastian. Tangisan kencang dan tegas dari anaknya bersama dengan wanita yang sangat dicintainya.
Karena itu, tersematlah nama itu di dirinya.
Namun Rahwana sendiri tidak berniat menaklukan tiga dunia. Main game di kamarnya yang full AC sepertinya lebih menyenangkan.