NovelToon NovelToon
Hamil Anak Sang Pewaris

Hamil Anak Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: bgreen

Laura Clarke tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis. Pertemuannya dengan Kody Cappo, pewaris tunggal kerajaan bisnis CAPPO CORP, membawanya ke dalam dunia yang penuh kemewahan dan intrik. Namun, konsekuensi dari malam yang tak terlupakan itu lebih besar dari yang ia bayangkan: ia mengandung anak sang pewaris. Terjebak di antara cinta dan kewajiban.

"kau pikir, aku akan membiarkanmu begitu saja di saat kau sedang mengandung anakku?"

"[Aku] bisa menjaga diriku dan bayi ini."

"Mari kita menikah?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bgreen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mulai mencintai

Sebulan berlalu sejak Laura kembali ke London bersama Kody. Mereka kini tinggal bersama sebagai suami istri.

Laura menempati mansion mewah milik Kody, di mana setiap pelayan dan pegawai memperlakukannya dengan hormat dan penuh perhatian.

Kody sendiri tak kalah baiknya. Ia memenuhi setiap kebutuhan Laura, memastikan ia tak kekurangan apa pun.

Sentuhan lembut Kody selalu hadir, terutama saat mereka berbagi ranjang hampir setiap malam.

Namun, di balik semua kemewahan dan perlakuan istimewa itu, Laura dihantui keraguan.

Ia merasa semua yang Kody lakukan hanya karena bayi yang dikandungnya.

Perasaan itu sering kali membuatnya galau. Laura mulai menyadari bahwa ia telah jatuh cinta pada Kody, sementara Kody, di matanya, hanya menjalankan tanggung jawab.

Bayangan ketidakpastian itu menggelayut di benaknya, menciptakan jurang yang tak terlihat antara dirinya dan Kody.

*

Laura berbaring di ranjang, matanya menatap langit-langit kamar.

Malam ini, Kody tidak ada di sisinya. Pekerjaan penting menahannya, dan Laura merasa ada sesuatu yang hilang.

Ia sudah terbiasa tidur dalam dekapan Kody, merasakan kehangatan tubuhnya, mendengar detak jantungnya. Malam ini, semua itu lenyap.

Gelisah, Laura bangkit dari tempat tidur. Ia berjalan keluar kamar, mencari udara segar. Mungkin itu bisa menenangkannya.

Saat ia melangkah menuju taman belakang, seorang pelayan wanita menghampirinya.

"Nyonya, Anda butuh sesuatu?" tanya pelayan itu dengan nada khawatir.

"Tidak, aku hanya ingin jalan-jalan sebentar. Setelah itu aku akan kembali ke kamar," jawab Laura.

"Baik, saya akan menemani Nyonya," tawar pelayan itu.

"Tak perlu, kau bisa istirahat. Aku hanya sebentar," tolak Laura halus.

"Tapi, Nyonya..."

"Istirahatlah. Aku tidak akan lama," potong Laura, berusaha meyakinkan pelayan itu.

"Baik, saya permisi," ucap pelayan itu akhirnya.

Laura melanjutkan langkahnya ke taman belakang. Ia duduk di tepi danau, memandangi air yang berkilauan diterangi lampu-lampu di sekelilingnya.

Pemandangan itu mengingatkannya pada saat pertama kali ia tiba di mansion ini. Danau ini begitu indah, mempesona.

Kenangan tentang Kody tiba-tiba menyeruak dalam benaknya. Ia ingat ciuman mereka di tepi danau ini, sentuhan hangat Kody yang membuatnya merasa begitu istimewa.

Laura tersenyum tipis. Momen-momen indah itu seakan menghangatkan hatinya yang sedang gundah.

Lamunan Laura tentang hari-hari indah bersama Kody di mansion terbuyar oleh suara Kody dari belakang.

"Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa kau belum tidur?" tanya Kody. Suaranya terdengar sedikit terengah, seolah baru selesai berlari.

"Kau sudah pulang?" tanya Laura, sedikit terkejut melihat wajah Kody yang tampak cemas.

"Apa terjadi sesuatu? Kau terlihat gelisah," ucap Laura lagi, perlahan mendekati Kody.

Saat Laura sudah dekat, Kody langsung memeluknya erat.

"Saat aku pulang, aku tidak melihatmu di kamar. Aku mencarimu di kamar mandi dan sekitar rumah, tapi tidak menemukanmu," ucap Kody, suaranya dipenuhi kekhawatiran.

"Hmm," gumam Laura, mendongakkan kepala menatap wajah Kody.

"Aku tidak bisa tidur, jadi aku pikir untuk berjalan-jalan sebentar, setelah itu aku kembali ke kamar," jelas Laura.

"Tidak bisa tidur? Apa ada yang sakit di tubuhmu?" tanya Kody, memeriksa wajah Laura dengan tatapan cemas.

Laura menggelengkan kepala. "Aku tidak bisa tidur jika tidak mencium bau tubuhmu," ucap Laura lirih, lalu menunduk malu. Jantungnya berdebar kencang setelah mengucapkan kata-kata itu.

Kody terdiam sejenak, lalu tersenyum lembut. "Ayo masuk. Udara semakin dingin," ucap Kody perlahan melepaskan pelukannya. Ia menggenggam tangan Laura, berjalan masuk menuju kamar, meninggalkan danau yang sunyi di belakang mereka.

*

Sesampainya di kamar, Kody langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sementara itu, Laura berjalan ke arah balkon, menikmati pemandangan halaman mansion yang dikelilingi hiasan lampu mewah. Pikirannya melayang, entah ke mana.

Kody, yang baru saja selesai mandi, melihat Laura berdiri di balkon, tampak asyik dengan lamunannya. Perlahan, ia mendekati Laura dan memeluknya dari belakang.

"Apa yang kau pikirkan?" bisik Kody lembut sembari mengusap lembut perut Laura yang sedikit membuncit.

Aroma sabun dan sampo dari tubuh Kody tercium begitu menggoda bagi Laura. Ia merasa nyaman dalam pelukan hangat Kody.

"Tidak ada. Aku hanya menunggumu selesai," jawab Laura, lalu berbalik dan berhadapan dengan Kody.

"apa kau bosan hanya berada di mansion?" tanya Kody, menatap mata Laura dengan penuh perhatian.

"Sedikit," jawab Laura jujur.

"Pergilah keluar jika kau ingin pergi," ucap Kody, memberi Laura kebebasan.

"Bolehkah?" tanya Laura, matanya berbinar.

"Hmm... jika kau ingin pergi ke suatu tempat, pergilah. Tapi, kau harus memberitahuku dulu. Dan kau harus pergi dengan sopir dan seorang pengawal yang akan menjagamu," ucap Kody, memberikan syarat.

Laura tersenyum tipis. Ia tahu Kody hanya ingin melindunginya. Kody lalu menggendong Laura menuju ranjang.

Dengan perlahan, Kody membaringkan tubuh Laura di atas ranjang. Ia mendekatkan wajahnya dan menciumi bibir Laura dengan lembut. Ciuman itu awalnya lembut, namun semakin lama semakin dalam dan penuh gairah.

Laura menyambut ciuman itu dengan penuh cinta. Keduanya berciuman dengan liar, melupakan segala masalah dan keraguan yang ada.

Malam itu, mereka hanyut dalam percintaan panas di ranjang, menyatukan jiwa dan raga dalam keintiman yang mendalam.

1
Lucyana H
visulnya lebih suka yg asia,
aurel
hai Thor aku sudah mampir jangan lupa mampir juga di karya aku " istri ku adalah kakak ipar ku "
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!