NovelToon NovelToon
Sang Pemilik Hati

Sang Pemilik Hati

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Badboy / Romansa-Teen school / Tamat
Popularitas:220.7k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Camelia

Sebuah keputusan yang boombastic bagi seorang Chantika menjatuhkan pilihan nya kepada seorang petualang cinta yang super gila. Hanya gara-gara ingin memberikan hukuman terhadap cinta pertama nya. Namun, tak ada yang gratis di muka bumi ini. Semua harus ada take and gave.


"Jadi kan aku yang kedua dan akan ku pastikan semua sakit hatimu, akan terbalaskan!" ucap Rendy sembari menyeringai.


Haruskah ia menerima tantangan itu? Dari mana awal segalanya di mulai? Menjadi kan seorang Rendy pengantin nya pengganti cinta pertama yang telah menghianati kesucian cinta nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Camelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Tidak Perduli

Jumpa lagi para readers kesayangan di karya kedua ku ini... 😍😍

Jangan lupa ya untuk tetap like, komentar. Gift dan vote seikhlasnya.

Tidak lupa jadikan favorit, biar tak ketinggalan cerita nya dan selalu memberikan rate bintang lima.

Aku tunggu jejak kalian di kolom like dan komentar buat support author receh ini.

Selamat membaca...

💞💞💞💞

"Chantika tau, Ibu. Kalau masalah keuangan panti saat ini sangat membuat Ibu Fatimah bingung. Tapi, bukan jawaban itu yang Chantika mau. Ada hal lain yang masih Ibu rahasia terhadap Chantika, saat ini! bagaimana bisa Ibu menyimpannya sendiri beban itu. Jujurlah pada Chantika, Ibu! Ibu kan tau bahwa Chantika sangat menyayangimu dengan tulus, melebihi nyawaku sendiri, Ibu!" ujar Chantika mengungkapkan semua uneg-uneg dan segala penat yang menyelimuti hatinya. Ia tidak lagi bisa menahan derasnya airmata yang keluar dari kedua matanya yang indah.

Dengan terpaksa Ibu Fatimah mulai bercerita kepada Chantika. Perihal kedatangan dua tamu yang tak di undang.

"Kemarin ada orang suruhan dari Ibu Inneke Kusumawati untuk membuat kesepakatan, jika kamu mau menandatangani surat perjanjian pernikahan dengan putranya. Maka panti asuhan ini tidak akan di gusur" terang Ibu Fatimah dengan tatapan kosong di depannya.

Chantika merasa sebal dengan keputusan sepihak yang di buat oleh Ibu Inneke Kusumawati yang menekan Ibu Fatimah.

"Maafkan Ibu, Chantika. Ibu mohon jangan marah sama Ibu dan jangan setujui perjanjian itu. Biarlah panti asuhan ini saja yang menjadi jaminannya" ucap Ibu Fatimah merasa sedih dengan semua keadaan ini.

"Kenapa Ibu Fatimah menutupi semua itu dari Chantika selama ini. Justru dengan menutupi dariku itu semua akan sangat membuat aku terluka dan bersedih, Ibu!" isak Chantika yang sudah tak bisa menahan lagi rasa sedihnya.

Dengan rasa bingungnya, Ibu Fatimah memandang ke arah Chantika yang duduk di sampingnya. Bagaimana ini bisa membuat Chantika menangis hingga menyesakkan dadanya. Apa mungkin hanya gara-gara aku tidak menjelaskan masalah panti ini dari awal hingga membuat kecewa dan terluka, Chantika?

"Hentikan tangisanmu, Chantika. Tak pantas airmatamu keluar hanya untuk menangisi permasalahan panti ini! Chantika, ada apa denganmu? Apa yang sebenarnya kau tanggisi? Cerita dengan Ibu. Ibu mohon berhentilah kau menangis. Jangan kau buat matamu bengkak hanya menangisi panti asuhan ini. Kau wanita yang cantik sesuai dengan namamu Chantika. Bagaimana nanti Ibu menjawab jika Roy bertanya mengapa matamu menjadi bengkak? Apa Ibu harus menjawabnya dengan alasan Ibu habis ceplesin kamu! Kan tak lucu, Chantika!" ucap Ibu Fatimah di selingi tawa kekehnya untuk mencairkan suasana hati Chantika.

...🌺🌺🌺🌺...

Keesokan harinya.

Chantika sudah rapi dan sedang memoleskan sebuah lipstik warna node pada bibirnya di depan sebuah cermin yang ada di dalam kamarnya.

Drrttt.. Drrrttt..

Tiba-tiba terdengar ponsel yang bergetar. Sehingga membuat aktivitasnya terhenti. Chantika menaruh lipstik yang di tangan ke atas meja rias, sambil meraih benda pipih yang tergeletak di meja rias juga.

Namun, ia sangat terkejut, ketika melihat ke arah layar ponsel yang terdapat sebuah panggilan dari Roy sang mantan calon suaminya. Ya, mantan calon suami yang telah berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

"Mau apa dia menghubungiku? Apa untuk memberitahu pembatalan acara pernikahanku dengan dia?"

Chantika menghela nafas dengan berat dan mengeser icon hijau di layar ponsel menjawab teleponnya.

"Halo, sayang. Kamu di mana?" sapanya di sebrang sana.

"Iya, aku di panti. Ada apa?" tanya Chantika malas.

"Ke rumahku, sekarang!" suruhnya.

"Ke rumahmu, sekarang? Untuk apa?" tanya Chantika sambil menatap bayangannya di depan cermin.

"Datanglah, segera. Ini sangat penting!" titahnya.

"Tapi untuk apa? Dan maaf, aku tidak bisa ke rumahmu, sekarang ini. Aku mau pergi" ujar Chantika.

"Mau pergi ke mana? Batalkan saja acaramu yang tidak penting itu!" ucapnya memerintah.

"Apa dia bilang? Batalkan? Sialan, seenak jidat saja, dia menyuruhku membatalkan acara pentingku hari ini. Memangnya dia siapa? Suami bukan, bos juga bukan. Apalagi dia juga bukan presiden. Semaunya saja menyuruhku ke rumahnya seperti aku ini babunya saja!" gumam Chantika dalam hati.

"Chantika..! Kau dengar perintahku, tidak!" pekiknya di sebrang sana, sehingga membuatku hampir menjatuhkan ponsel dari genggaman tangan.

"I-iya, aku dengar. Kenapa sih harus teriak-teriak, aku tidak budeg. Telingaku masih normal. Karena suaramu yang hancur itu bisa merusak gendang telingaku!" protes Chantika melawan Roy, sambil mengusap-usap telinganya yang sakit akibat terkontaminasi suara bobrok si Roy dan mengerucutkan bibirnya.

"Aku tidak perduli! Cepat datang ke rumahku atau..!" ucapnya yang terdengar mengintimidasi seperti sebuah ancaman.

"Atau apa! Kau akan membatalkan acara pernikahan kita! Terserah kamu! I don't care!" jawab Chantika memutuskan sambungan teleponnya.

Dengan berat, ia menghela nafas dan segera bangkit dari kursi. Lalu mengambil tas di atas kasur serta memakai sepatu dan segera beranjak pergi.

...🌺🌺🌺🌺...

25 menit kemudian.

Chantika menatap gedung pencakar langit yang menjulang tinggi di hadapannya. Sebuah gedung perkantoran yang sangat kokoh dan mewah. Ia harus bisa masuk ke dalam gedung itu dengan cara apapun agar dapat menemui sang pemiliknya.

"Demi Ibu Fatimah dan adik-adik di panti asuhan Az-Zahra" gumam Chantika menguatkan hati. Ia melangkahkan kaki dengan pasti setelah menghirup dan menghembuskan nafas berkali-kali.

Mata Chantika seketika mengembun jika mengingat kembali Ibu Fatimah dan nasib adik-adiknya yang tinggal di panti. Ia harus melakukan sesuatu yang rasanya mustahil tak mungkin, tetapi bagi Chantika sesuatu dari tak mungkin itu akan menjadi mungkin di jalaninya.

Chantika mengayunkan langkah kakinya dengan pasti memasuki gedung perkantoran yang mewah itu.

"Bismillahirrahmanirrahim. Jadikan keputusanku ini jalan terbaik dari semua solusi untuk keluar dari permasalahan yang ada di panti asuhan Az-Zahra. Yaa Allah" Do'a Chantika dan di Aamiini sendiri olehnya.

Sesampainya di depan meja resepsionis Chantika langsung menanyakan ruang kerja Ibu Inneke Kusumawati Soedebyo pemilik perusahaan kosmetik itu.

"Selamat pagi, mbak. Bisa bertemu dengan Bu Inneke Kusumawati?" tanya Chantika pada petugas resepsionis.

"Maaf, apa mbaknya sudah membuat janji terlebih dahulu dengan beliau? Karena hari ini, beliau sangat sibuk dan tidak menerima tamu" jelas resepsionis yang telah di beri pesan oleh sekretaris pribadi dari Ibu Inneke Kusumawati.

"Tidak apa-apa, mbak. Saya akan menunggu. Karena ada hal penting yang harus saya sampaikan langsung kepada Ibu Inneke Kusumawati, hari ini juga" kata Chantika tetap bersikukuh dan tak mau meninggalkan tempat sebelum bertemu dengan pemilik perusahaan itu. Ia akan menunggu di lobi kantor seberapa pun lamanya.

Petugas resepsionis hanya bisa mengganguk kaku mengiyakan keputusan wanita yang berdiri di hadapannya itu. Tanpa bisa mengusirnya dari lobi kantor.

Setelah menunggu hampir setengah jam berlalu. Petugas resepsionis itu memanggil Chantika setelah menghubungi sekretaris pribadi pemilik perusahaan itu. Dan mempersilakan naik ke atas ke ruangan Ibu Inneke Kusumawati.

Dengan semangat yang tinggi dan antusias untuk bisa meyakinkan Ibu Inneke Kusumawati. Chantika tidak melihat tulisan yang tertera di atas pintu lift.

Ting..

Pintu lift khusus yang membawa seorang pria tampan dan seorang assistennya. Terbuka sudah.

Namun, karena tergesa-gesa ingin segera masuk ke dalam lift itu. Chantika tidak melihat seseorang yang akan keluar dari dalam lift tersebut.

Bruukk..

"Maaf, pak. Saya tak sengaja" ucap Chantika memundurkan langkahnya.

Mata Mahendra membola melihat sosok wanita yang kini berada di hadapannya. Kebencian itu seketika hadir di hati pria tampan yang super playboy itu. Pria dengan tampilan berkelas, seorang pengusaha muda yang sukses itu pun berdecih. Menatap sinis wanita yang berdiri mematung di depan pintu lift khusus.

Ingatannya kembali kepada foto yang di perlihatkan Mama nya beberapa menit yang lalu. Foto seorang gadis cantik yang membuatnya jatuh cinta pada senyum manisnya. Namun, karena keegoisan dan gengsi tinggi yang sudah melekat pada diri seorang Mahendra. Dia menolak mentah-mentah usulan dari mama nya.

"Apa yang anda lakukan di kantor ini? Apa keperluan anda?" tanya tegas Mahendra dengan suara yang lantang.

"Maaf, pak. Saya ingin menemui Ibu Inneke Kusumawati, pemilik perusahaan ini" jawab Chantika dengan gugup.

"Ada kepentingan apa kamu ingin bertemu dengan pemilik perusahaan ini? Jangan bilang kamu ingin mempengaruhi dengan hal-hal yang negatif!" tuduh Mahendra sinis ke arah Chantika.

"Tidak ada, pak. Saya ke sini hanya ingin menyampaikan pesan dari Ibu Fatimah pemilik panti asuhan Az-Zahra kepada Ibu Inneke Kusumawati pemilik perusahaan ini" jelas Chantika dengan bibir yang bergetar."15 menit!" jawab Mahendra hendak melangkah keluar kantor tersebut.

"Ingat! Hanya 15 menit waktumu bertemu dengan pemilik perusahaan ini" tegas Mahendra pria yang sedingin es balok.

"Iya, pak" hanya kata itu yang keluar dari bibir Chantika. Tetapi langsung terdengar decihan remeh pria angkuh yang berada di hadapan Chantika saat ini.

"Awasi pergerakannya! Jangan sampai mama terhasut olehnya!" titah Mahendra pada sang assisten yang di anguki patuh. Kemudian pria itu keluar dari kantor tersebut.

🌺🌺🌺🌺

Sampai di sini dulu ya gaes.. Mata ini sudah ngantuk dan sudah habis sebungkus plastik cilok hangat yang super pedes asin asem manis.. Pi tak semanis rasa yang masih tertinggal.. 🙈🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

1
gEnDootz
emang jalan pinguin kaya apa?
Ivo
kok tamat lah itu yuyut gimana
🕊❤️WINNY💚ᴇ𝆯⃟🚀
pak tani bercocok tanam di ladang 🤣
🕊❤️WINNY💚ᴇ𝆯⃟🚀: pupuk premium yee
total 2 replies
🕊❤️WINNY💚ᴇ𝆯⃟🚀
astaga aku kira terjadi sesuatu 😂
SusiadellaE𝆯⃟🚀Hiatus
semoga bang rendy bisa mengobati luka hatimu ya chantiqa🤗
SusiadellaE𝆯⃟🚀Hiatus
chantiqa tersepona ya sama si babang six pack😅
SusiadellaE𝆯⃟🚀Hiatus
ngakak dengan kucing garingnya ini loh😆
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
Setelah 3x puasa 3x lebaran akhirnya Chandy Asmara hadir lagi melepas dahaga yg menunggu lamaaa
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
dasar nggak tau terimakasih... di kasih hatiii mintaaa ampelanya sekalian...
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
jangan mimpi kamu yuyud
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
sikancil yg membuat chantika chanduuu juga kan
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
mulai deh gombalan nnya
Kiηg__ᴰ
mensaddd🥱
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝¢ᖱ'D⃤ ̐Nu⏤͟͟͞R❗☕𝐙⃝🦜
Akhirnya ada Chandy lagi.....Yuyud hati2 mimpinya jgn ketinggian
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝𒈒⃟ʟʙᴄ Joongki9¢ᖱ'D⃤ ̐
Akhir nya Up...
niat ko pelakor😑
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
masa sih anget.. berat iya.. ketiban auto penyet wkkwkk
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
mampir kak.. baru baca bab awal..
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
mampir kak
𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Ony👏❁︎⃞⃟ʂ E𝆯⃟🚀
Setelah sekian purnama ChanDy hadir kembali...
Kangen dengan keuwuwan mereka😚😘

Terus ini si Yuyud mau ngapain ya? Hadeuh terniat banget nih orang mau menggoda Randy. Pakai apa tuh dia mau memperdaya bang Rendy? semoga bang Randy tak tergoda sama ulet bulu itu😒
Kasihan orang tuamu Yud, mereka sudah Rendy anggap keluarga sendiri, tapi kamu bisa mencorengnya dengan kelakuan kamu macam itu.
ɗᗴᘉᑭℓо͠ᑎᎥຮ𑜅🩷E𝆯⃟🚀oғғ
eling ndok...
sini tak tabok pake bakiak dl biar ga konslet tuh otaknya😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!