Hanya cerita fiksi‼️
Seorang wanita solehah bertemu dengan pria arogan pemaksa?.
Pria dengan sejuta pesonanya tapi dibalik wajahnya yang tampan terdapat sifat pemaksa, posesif dan bahkan pemarah.
"you are mine"
Dan sialnya pria itu adalah putra tunggal dari keluarga billionaire yang perintahnya tidak bisa di bantah siapapun.
Semua kemauan pria itu harus terpenuhi!.
Happy reading:)
Guys kalau ada kata-kata yang salah atau kalimat apapun itu. Komen ya karena aku juga baru belajar hehe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blursky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyapu Halaman?
Kicauan burung terdengar sampai lantai kosan Dara,di negara metropolitan ini ia harus berhemat, itu sebabnya dirinya tinggal di sebuah tempat kost lima lantai. Dan tempat itu pria dan wanita tidak di bedakan dan Dara pasti bertemu laki-laki jika akan keluar.
Aldara keluar dari kamar kostnya lalu berjalan turun di tangga, bertemu pria mabuk disini sudah biasa untuknya. Tapi mereka tidak ada yang menggoda dirinya mungkin karena pakaian yang ia kenakan tertutup. Ia tidak bisa membayangkan jika memakai pakaian yang terlihat lenkuk tubuhnya pasti saat ini dirinya sudah tidak suci lagi.
Ditempat kost ini juga tidak jarang ada perbuatan tidak senonoh yang biasa di lakukan oleh pasangan suami istri. Wanita menjual tubuhnya untuk menambah pemasokan ekonominya tapi itu tidak berlaku untuk Aldara. Kesucian adalah kehormatannya dan kehormatan adalah kehidupannya. Tidak masalah dia miskin tapi dirinya wanita terhormat dihadapan Allah. Dirinya tidak akan pernah mendekat kepada zina dan menyebabkan kemurkaan Tuhannya.
Dara sudah keluar dari tempat kostnya sekarang ia berjalan di trotoar saat sampai di depan minimarket ia masuk untuk membeli sandwich.
"gracias." Ucapnya dalam bahasa Spanyol sambil menerima uluran uang kembalian.
(terimakasih.)
Pelayan minimarket hanya tersenyum dan menundukan kepalanya. Dara berjalan keluar sambil menunggu bus di halte.
*****
"Ellard bangun kamu!!!." Teriak Darren di depan kamar Ellard.
"Adam ambil card kamar Ellard." Ucap Darren pada Adam yang berdiri dibelakangnya.
"Baik tuan." Jawab Adam lalu melangkah pergi.
"Ellard!!." Panggilnya sekali lagi.
"What is wrong!!." Teriak Ellard didalam.
"Ah akhirnya menjawab juga anak gila itu." Ucap Darren pelan lalu kembali mengedor keras pintu kamar Ellard.
Jika bukan Darren tidak ada yang berani melakukan itu sudah pasti anak gila yang ada di dalam akan membunuh mereka yang mengusik tidurnya. Karena itu Darren sendirilah yang harus turun tangan menghadapi putra gilanya ini.
"Bukankah hari ini hari pertamamu menjadi tukang sapu!!?.' Teriak Darren.
"Maksudmu?!." Jawabnya dari dalam.
"Ais pria brandal itu membuat tengorokan ku sakit saja." Gerutu Darren.
"Tuan ini card kamar tuan muda." Ucap Adam tiba-tiba dari sampingnya.
"Terimakasih." Adam mengangguk menjawabnya sambil membungkuk.
Darren menerima card-nya lalu menempelkannya di pintu.
Ceklek
Suara pintu terbuka, Darren bisa melihat badan besar yang berada di bawah selimut itu sedang bermimpi indah terdengar dengkuran halus pria itu.
"Ellard!!." Suara tegas itu membuat Ell keluar dari alam mimpinya.
"Hmm." Gumamnya tidak jelas.
"Bukankah kau akan menjalani hukumanmu atau kau mau diskors?." Tanya Darren.
"Aku tidak peduli." Jawabnya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Baiklah itu artinya kau tidak akan bertemu gadismu." Ucap Darren santai.
Ellard yang mendengarnya langsung membuka bola matanya lebar. Dengan wajah bantalnya ia bangun dari tidurnya.
"¿Por qué me acabas de construir?!."
(Mengapa baru membangunkanku?!.) Ucap Ellard lalu turun dari kasurnya melangkah kearah kamar mandi.
"Wah lihat pria tidak tahu malu itu,suaraku hampir habis karena berteriak membangunkan mu. Kau tau itu!!." Ucap Darren tidak terima.
"Kenapa juga berteriak kau itu sudah tua jangan mempermainkan hidupmu." Ucapnya saat menutup pintu kamar mandi.
"Brandal gila!!,kurang ajar!!." Ucap Darren sedikit berteriak.
Uhuk,uhuk,uhuk
"Tuan anda tidak apa-apa?." Tanya Adam lalu mengambil air di nakas samping ranjang Ellard.
"Aku belum tua Adam." Ucapnya lalu pergi keluar tanpa meminum airnya.
****
Mobil Ellard melaju cepat di tengah keramaian kota New York.
Dengan earphone dan kacamata melekat di tubuhnya dan gold Vape yang menggantung di lehernya,gaya khas Ellard Graham Walton.
Menghisap vapenya lalu menghembuskanya keluar jendela. Asap dengan aroma coffe itu langsung masuk ke Indra penciumannya.
Ia melihat arloji di tangan kirinya lalu mendengus kesal,ini masih setengah tujuh pagi dan HIS masuk pukul setengah delapan. Benar-benar niat sekali Darren ingin ia menjadi tukang sapu pikirnya. Tapi ia melakukan semua ini semata hanya untuk gadisnya,ya Aldara gadis manis berkerudung miliknya.
Ah karena masalah kemarin ia bahkan belum sempat membaca tentang pernikahan,zina, mahram. Ia sama sekali tidak tahu kata apa yang di ucapkan gadisnya itu.
Ellard mengacak rambutnya frustasi,gadisnya harus menjadi miliknya jika pernikahan bisa membuat Aldara dekat denganya ia akan melakukan dengan ataupun tanpa persetujuan semua orang. Tidak, untuk kali ini ia tidak mau kehilangan hal yang ia sukai,Aldara miliknya hanya miliknya!!.
Mobil Ellard sudah sampai di halaman parkir HIS, ia membuka pintu mobilnya ke atas lalu melangkah keluar dengan mengendong tas di bahu kirinya.
Sekolah masih terlalu sepi menurutnya,siapa juga yang akan berangkat sepagi ini pikirnya. Ia berjalan kearah ruang kelasnya,saat sampai didalam ia mendudukkan bokongnya lalu membenamkan wajahnya di meja.
"Hah siapa juga yang mau jadi tukang sapu." Ucapnya pelan lalu memejamkan mata.
Jika nanti ia ditanya dirinya akan menjawab sudah melakukan hukumannya,semua murid pasti akan melihat mobilnya terparkir di halaman depan sepagi ini.
"Ell ibu sudah menunggumu ruang penyimpanan alat pembersih,dan kau malah disini?!."
Ellard langsung mendongak menatap orang yang sedang berbicara padanya dan ternyata itu Indri.
"Kau?." Ucap Ellard lalu berdiri.
"Ya. Ternyata benar kata tuan Darren jika kau pasti tidak akan mengerjakan hukuman mu. Apa kau mau ibu skors?." Tanya Indri.
Pria tua itu lagi!!. Batin Ellard dalam hati.
"Aku hanya menaruh tasku disini, setelah itu baru aku akan menyapu." Ucap Ellard.
"Kalau begitu ayo ibu yang akan mengawasi mu langsung." Ucap Indri mendorong bahu besar Ellard.
"Sialan." Umpat Ellard lalu berjalan keluar.
Indri menggelengkan kepalanya melihat tingkah putra tunggal Walton itu.
*****
Saat ini Ellard sedang memegang gagang sapu lidi sambil melihat halaman luas sekolah HIS.
"Kau bercanda? menyuruhku menyapu semuanya?."
Tanya Ellard dengan menunjuk halaman sekolah.
"Iya." Jawab Indri.
"Gila ya?. Ini luas sekali." Ucapnya frustasi.
"Terserah bagaimana caramu mengerjakannya dan semua tukang sapu hari ini diliburkan,jadi ibu minta tolong agar kau bisa membersihkannya sebaik mungkin." Ucap Indri.
"What!!." Pekik Ellard.
"Kau sengaja ingin aku mengerjakan semua itu ya!!." Ucap Ellard tidak terima.
"Bukan ibu tapi Daddy mu sendiri yang memintanya." Ucap Indri.
"Gilaa!!. Pria tua sialan!!." Umpatnya dengan suara keras.
Sedangkan Indri hanya menggelengkan kepalanya sepertinya dia sudah tau tingkah ayah dan anak itu. Karena terbukti tadi tangan kanan tuan Darren meneleponnya dan menyuruh dirinya agar meliburkan tukang sapu halaman sekolah dengan alasan agar tuan mudanya tidak akan mengulangi perbuatan buruknya dan ia tentu saja langsung mengiyakan jika untuk kebaikan muridnya.
Ellard mulai menyapu daun-daun kering dengan sembarangan,bukanya menumpuk malah berceceran dimana-mana.
"Ellard bukan seperti itu." Ucap Indri yang melihatnya di bawah pohon.
"Ya ya aku tau kau pergilah,aku tidak akan kabur." Ucap Ellard.
"Baiklah ibu tinggal, nanti saat ibu kemari semua harus sudah bersih. Mengerti?." Ucap Indri hanya dibalas deheman oleh Ellard.
*****
Disisi lain Walton Bedrijf
"Aku yakin sekarang dia sedang mengumpat ku." Ucap Darren sambil menyeka air matanya karena terlalu banyak tertawa.
"Ken aku ingin agar orang mu mengambil foto saat anak brandal itu menyapu. Akan ku pajang foto itu dengan judul 'miracle of the year'." Ucap Darren.
(keajaiban tahun ini).
"Baik tuan." Jawab Ken.
*****
Dara sampai di gerbang HIS dirinya berjalan kearah perpus untuk membaca buku dan mencatat materi yang menurutnya penting karena ia tidak memiliki uang jika harus membeli buku materi dan jika harus meminjamnya ia juga tidak mempunyai uang untuk membuat kartu ijin meminjam buku.
Apa nanti aku dapat surat pengeluaran ya?. Batin Dara sambil berjalan melamun.
Jika iya....huft baiklah mungkin ini sudah jalannya dan bukan rejekiku. Sepertinya aku terlalu keterlaluan pada pria itu,sebelum ia dan aku dikeluarkan lebih baik aku meminta maaf dulu padanya. Batin Dara lalu dirinya mengangguk dan melangkah kearah perpus.
Saat berjalan di koridor ia melihat dari jauh seorang pria sedang marah-marah tidak jelas sambil memegang gagang sapu. Saat ia menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas, ia mengenal pria itu. Ellard! ya pria yang kemarin ia tampar sedang mencak-mencak di halaman.
"Kenapa dia menyapu? apa ini hukuman karena memukul Mr Samta kemarin? tapi bukankah hal itu sudah kelewat batas seharusnya pria itu dikeluarkan." Ucap Dara pada dirinya sendiri.
Dara berjalan ke halaman mendekat kearah Ellard. Ellard belum mengetahui jika gadisnya berdiri disampingnya. Dara terkesip saat melihat keringat di wajah pria itu,lalu ia menggelengkan kepalanya mengusir pikiran negatif.
"Apa-apaan ini!!. Menyapu?!.Semuanya!. Dia pikir halaman ini hanya dua meter?. Darren sialan!. Kurang ajar sekali pria tua itu." Ucap Ellard kesal.
"Kau baik-baik saja." Ucap Dara pelan.
"Kau pikir!!!." Sentak Ellard lalu menoleh kesamping.
Ia terkejut saat yang berada disampingnya adalah gadis manisnya dan ia membentaknya tadi.
"M-maaf aku tidak tau itu kau." Ucap Ellard panik saat gadis itu menunduk.
"Tidak apa. Aku juga mau minta maaf karena menamparmu kemarin." Ucap Dara pelan.
"Tidak masalah. Jangan menunduk aku ingin melihat wajah mu."
Dara mendongakkan kepalanya melihat wajah Ellard yang sedang menatapnya lalu membuang mukanya kesamping.
"Apa ini hukuman mu karena masalah kemarin?." Tanya Dara.
"Ya. Dan kau tenang saja mereka tidak akan mengeluarkan mu dari sini." Ucap Ellard masih memandangi gadis itu intens.
"Terimakasih dan maaf karena kem-."
"Tidak perlu dilanjutkan semua sudah berlalu dan ini bukan kesalahan mu." Ucap Ellard.
"Kau tidak di keluarkan?." Tanya Dara.
"Tidak,apa salahku aku melakukan hal yang benar."
"Apa memukul guru itu benar?!." Ucap Dara mendongak menatap Ellard.
"Semuanya tindakan ku benar jika berurusan denganmu." Ucap Ellard.
Dara membuang wajahnya ke arah lain mengalihkan pandangannya dari wajah Ellard.
"Aku harus menyelesaikannya kau duduk saja dibawah pohon itu." Ucap Ellard menunjuk bangku di bawah pohon rindang dan Dara mengikuti arah pandang Ellard.
"Tidak!, semua ini juga karena aku jadi aku akan ikut membersihkannya." Ucap Dara.
"Tidak akan aku izinkan." Tegas Ellard.
"Aku hanya ingin membantumu." Ucapnya pelan.
"Aku akan merasa bersalah jika membiarkan kau membersihkannya sendiri." Ucap Dara.
"Tapi aku ti-." Ucapan Ellard terhenti saat melihat Dara menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya.
"Baiklah,jika kau lelah istirahat saja." Ucap Ellard datar dianggukki cepat oleh Dara.
*****
Jam sudah menunjukan pukul tujuh lebih para murid HIS sudah berdatangan. Mereka seperti lebah yang mengelilingi halaman karena ada hal diluar nalar terjadi. Seorang putra bilionarie sedang menyapu halaman?, benar-benar hal yang langka. Apalagi saat mereka melihat keringat menetes dari pelipis Ellard benar-benar tampan. Mereka mengambil banyak foto Ellard saat menyapu dan dan mengelap keringatnya terkadang pria itu juga menghampiri gadis berkerudung yang sedang ikut menyapu.
"Bukankah itu Aldara kelas 12A?."
"Ya bahan bullying Michel bukan?."
"Apa skandal tentang hubungan mereka itu benar?."
"Sepertinya iya."
"Kenapa Ellard bisa suka dengan gadis biasa sepertinya,bahkan lekuk tubuhnya saja tidak terlihat karena kebesaran seragamnya."
"Benar-benar cupu."
"Atau dia jal*ng."
Masih banyak cibiran dan keritikkan lain yang mereka lontarkan. Ellard tidak peduli tapi ia khawatir jika gadisnya mendengarnya.
"Kau lelah?kita istirahat dulu ya?." Tanya Ellard yang sudah kesekian kalinya.
"Tidak." Jawab Dara. Ia sudah lelah dengan pertanyaan Ellard itu saja dan setelah ini....
"Kau mau minum?,aku ambilkan ya?." Tanyanya lagi.
"Tidak Ell. Selesaikan itu sebelum pelajaran dimulai." Ucap Dara menunjuk daun kering yang bahkan masih banyak yang berserakan ditempat yang dikerjakan Ellard.
Ellard mengusap rambutnya frustasi ia hanya tidak ingin Dara kelelahan. Tapi itu membuat para siswi berteriak histeris saat melihatnya mengusap rambut dan keringat yang menetes di pipinya.
Sebuah ide langsung masuk ke kepalanya.
"DENGAR!!." Teriak Ellard di tengah halaman para siswi langsung terdiam menunggu Ellard berbicara
"APA KALIAN TIDAK INGIN MEMBERSIHKAN HALAMAN INI DENGANKU?." Teriak Ellard.
Para siswi langsung histeris dan berlari kelapangan lalu mengumpulkan daun kering dengan semangat.
Ellard tersenyum tipis lalu mendekat kearah Dara yang sedang melongo sambil membuka mulutnya.
"Tutup mulutmu manis." Ucap Ellard.
Dara langsung menutup mulutnya dan menoleh kearah Ellard dengan kesal.
"Kau mempermainkan mereka?." Ucapnya.
"Tidak. Aku hanya mengunakan ketampanan ku di saat yang tepat. Memang menjadi orang tampan banyak suka dan dukanya masing-masing." Jawabnya sambil menyisir rambutnya kebelakang berharap Dara juga sama histerisnya para siswi lain.
Dara hanya mendengus lalu kembali melanjutkan menyapu halaman. Ellard langsung merampas sampunya dan membuangnya kesembarang arah.
"Apa-apaan-." Belum sempat menyelesaikan ucapannya pergelangan tangan Dara ditarik Ellard dibagaian kain bajunya.
"Ellard!!." Ucapan Dara tidak di pedulikan oleh Ellard. Ellard membawa Aldara menuju ke kantin sekolah.
Bersambung.....
__________
Berpakaian Tapi telanjang??
Lewat hadis yang bersumber dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Di antara yang termasuk ahli neraka ialah wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Yang berjalan dengan lenggak-lenggok untuk merayu dan untuk dikagumi. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya."
(HR Muslim)
Maksud berpakaian tetapi telanjang yaitu pakaian yang tidak berfungsi menutup aurat. Pakaian itu bisa menyifati kulit karena tipisnya atau sempitnya pakaian itu.
Beberapa wanita dari bani Tamim pernah masuk ke rumah Aisyah RA dengan pakaian yang sangat tipis. Aisyah lantas menegur mereka. "Kalau kamu orang mukmin, maka bukan semacam ini pakaian wanita-wanita mukmin." (HR Thabrani dan lain-lain).
~Menjadi wanita yang dihormati lebih baik daripada wanita yang sangat diminati kaum adam.~
lagian milih suami juga satu toh nanti dateng sendiri ndak bakal juga ketuker.
~Hanya mengingatkan sesama muslim.
Stay istiqomah and stay healthy
Hehe