NovelToon NovelToon
Mengulang Waktu: Menyelamatkan Keluargaku

Mengulang Waktu: Menyelamatkan Keluargaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: GadihJambi

Putri seorang Duke pada zaman abad pertengahan terkejut saat terbangun dari pingsannya di saat pesta debutantenya di kalangan sosialisasi bangsawan kelas atas. Ia kembali mengulang waktu setelah mati dibunuh suami dan selir sang suami saat akan melahirkan bayinya. Sang putri bertekad akan membalas perbuatan mereka dikehidupan lampau dengan pembalasan yang sangat kejam bagi akal sehat manusia pada zaman itu.

Berhasilkah ia membalas kejahatan mereka dikehidupan yang kedua ini?
Akankah ia berhasil menyelamatkan keluarganya dari tragedi pembantaian yang didalangi suaminya di kehidupan lampau?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadihJambi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Binatang mistis

Ruby memasuki hutan gelap dan lembab tersebut dengan langkah hati-hati dan sikap yang selalu waspada. Sir Steven yang mengikuti dari belakang tidak henti-hentinya membujuk Ruby agar mengurungkan niatnya tersebut.

"Sssttt, diamlah! Apa kau mendengar suaranya!" tegur Ruby dengan meletakkan telunjuk diantara bibirnya agar Sir Steven berhenti bicara ataupun mengeluh.

"Nona, suaranya dari arah sana!" ucap Sir Steven menunjuk kearah kanan mereka saat ini.

"Kau benar, ayo kita lihat suara apakah itu!" sahut Ruby dengan penuh semangat.

Ia berjalan lebih cepat dan saking tidak sabarannya ia hampir terperosok masuk ke jurang tebing yang sangat curam jika tidak ditarik Sir Steven lengannya tepat waktu.

"Hati-hati, Nona!" tegur Sir Steven dengan wajah cemas.

"Terimakasih, kau menyelamatkan aku tepat waktu!" ucap Ruby dengan tulus.

"Itu sudah menjadi tugas saya, Nona! Nona harus lebih berhati-hati lagi. Sepertinya suara itu dari bawah sana. Karena hutan ini lembab dan basah, kita harus memperhatikan jalan yang kemungkinan besar licin dan berlumut. Lebih baik saya yang berjalan terlebih dahulu lalu Nona mengikuti dari belakang," sahut Sir Steven juga dengan tulus.

Ruby tersenyum sambil mengangguk kecil, ia lalu berjalan dibelakang pria itu menyusuri lereng tebing yang lumayan licin jalannya.

Sir Steven menghentikan langkah kakinya sehingga membuat Ruby ikut berhenti dengan menautkan kedua alisnya.

"Ada apa?" tanya Ruby dengan wajah heran.

"Nona, suaranya menghilang sampai sini! Dugaan saya suara itu diantara perjalanan kita tadi dan sepertinya kita harus mundur sedikit beberapa langkah," jawab Sir Steven sambil menatap ke bawah tebing.

Ruby terdiam dengan memfokuskan telinganya dan memang benar suara rintihan itu mengecil. Ruby perlahan berjalan mundur dengan posisi Sir Steven dibelakangnya dengan memasang telinga mereka lebar-lebar.

"Disini!" seru Ruby menghentikan langkahnya.

"Benar Nona! Suaranya dari bawah sana!" sahut Sir Steven ikut membenarkan sambil menunjuk kebawah tebing didepan kaki keduanya.

Ruby mengangguk dan mengamati disekeliling tempat mereka berdiri saat ini.

"Sir, tolong ambil akar pohon itu untuk dijadikan pegangan kita untuk menuruni tebing ini!" pinta Ruby dengan nada lembut.

Sir Steven mengangguk patuh dan tersenyum senang dalam hati diperintahkan dengan lembut oleh Nona mudanya. Pria itu dengan gampang menarik akar pohon yang menggelantung itu ternyata sangat panjang.

"Nona, pegang tangan saya! Maaf, jika saya lancang!" ucap Sir Steven dengan memberikan tangan kirinya pada Ruby.

"Tidak perlu sungkan," sahut Ruby santai sambil meraih tangan kiri Sir Steven dan berpegang dengan erat.

Keduanya turun dengan pelan dan hati-hati hingga akhirnya kaki keduanya menginjak tanah datar yang basah.

"Ayo, suaranya semakin jelas dan sangat dekat!" ajak Ruby dengan sangat tidak sabaran.

"Nona, hati-hati!" seru Sir Steven saat Ruby berjalan agak cepat mendahului nya.

Ruby berjalan lurus kedepannya dan langkah kakinya berhenti dengan kaku dan tegang sehingga membuat Sir Steven menjadi heran.

"Nona, apa yang...," ucapan Sir Steven terhenti saat melihat sesuatu yang membuat tubuhnya kaku dan tidak bisa bergerak dari tempat itu.

"M-makhluk apa itu??" desisnya dengan jakun naik turun karena tiba-tiba saja tubuhnya meremang karena takut.

Ruby sama terkejutnya dengan Sir Steven sehingga suaranya tidak mampu keluar dari tenggorokan seolah-olah ada sesuatu yang menahannya dileher.

"Tolong!!!" Suara itu masuk ditelinga Ruby dengan sangat lirih dan terdengar putus asa.

"K-Kau bisa bicara??" tanya Ruby dengan susah payah mengeluarkan suaranya.

"Jika kalian berdua bisa melihatku, maka kalian juga bisa mendengar suaraku!" jawab makhluk itu dengan suara lemah.

Seorang perempuan cantik dengan tubuh penuh bulu binatang berwarna putih bersih, memiliki telinga harimau, ekor harimau, dan mata harimau terbaring lemah disisi batu besar dengan perut yang sangat besar.

Saat Ruby ingin mendekat, Sir Steven mencekal lengannya sehingga langkah kakinya terhenti.

Ruby yang mengerti kecemasan dan ketakutan Sir Steven mengangguk penuh keyakinan seakan-akan berkata tidak akan terjadi sesuatu padanya. Melihat keyakinan dan keteguhan dimata Nona mudanya, Sir Steven melepaskan cekalan tangannya dilengan Ruby.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Ruby saat sudah jongkok didepan perempuan setengah manusia setengah harimau itu.

"Aku sudah lama menunggu kamu untuk menemukan aku, dan aku berhasil. Aku sudah sangat lelah dan tidak kuat lagi. Aku akan melahirkan bayiku beberapa menit lagi, dan aku minta tolong untuk merawatnya dengan sepenuh hati. Kelak dimasa depan anakku akan menjadi penjagamu dari segala macam bahaya yang mengintai," jawab perempuan itu dengan lirih dan penuh permohonan.

Ruby sangat terkejut mendengar permintaan perempuan itu, ia sama sekali tidak terpikir untuk menjadi ibu asuh anak harimau setengah manusia itu.

Namun saat melihat sorot mata perempuan itu yang penuh harapan dan permohonan membuat sudut hatinya iba dan terenyuh mendengarnya.

"Aaaaaaaa!!!!!" jerit perempuan itu dengan kencang sambil memegang perutnya.

Suara desiran angin malam tiba-tiba kencang sehingga pepohonan bergoyang-goyang kekiri kekanan seolah-olah pohon tersebut sedang menari.

Sir Steven menutup kedua telinga nya karena jeritan perempuan jadi-jadian itu menusuk telinganya dengan tajam sehingga ia agak kesakitan.

"Tarik napasmu dalam-dalam, lalu keluarkan dengan panjang!" ucap Ruby secara spontan seolah-olah sudah berpengalaman membantu orang bersalin.

Perempuan itu melakukan apa yang Ruby perintahkan dan setelah jeritan panjang tersebut lahirlah seorang bayi harimau jantan yang masih berlumur darah dengan bulu putih seperti ibunya.

Dengan tangan gemetar, Ruby mengangkat bayi harimau itu dengan sangat hati-hati dan dengan telaten membersihkan lendir dan darah-darah yang menempel pada bulu bayi harimau dengan alat seadanya.

"Tolong berikan setetes darahmu sebagai pengikat abadi dirimu dengan anakku dan garis keturunanku! Kami adalah Harimau mistis ilahi yang hanya sepuluh ribu tahun sekali mengikat darah dengan manusia dan kamu terpilih untuk melakukan semua itu dengan anakku dan garis keturunannya kelak," ucap perempuan itu pada Ruby.

Sir Steven memberatkan diri mendekati Ruby dan menyerahkan sebuah belati padanya.

Sret

Tanpa ragu, Ruby menyayat telapak tangannya dengan belati pemberian Sir Steven dan meneteskan darahnya kemulut bayi harimau tersebut dan seketika bayi harimau itu membuka suaranya yang mengaum seperti harimau kecil pada umumnya.

"Terimakasih, tolong jaga anakku!" ucap ibu harimau itu dengan tersenyum hangat.

Tiba-tiba saja Ibu harimau itu mengeluarkan cahaya kekuningan dari tubuhnya dan lama kelamaan cahaya tersebut mengubah bentuk ibu harimau menjadi partikel-partikel kecil seperti debu lalu menghilang dengan sendirinya.

Sir Steven langsung terduduk lemas melihat fenomena aneh yang terjadi didepan matanya sehingga tubuh besarnya gemetaran. Bayi harimau jantan tertidur lelap dalam pelukan hangat Ruby tanpa menyadari jika ibunya sudah tiada.

"Astaga, aku merasa seperti mimpi melihat kejadian ini! Apa hal ini juga ada di masa lalu?" gumam Ruby dengan penuh tanda tanya sambil mendekap erat bayi harimau itu dalam pelukannya.

Bersambung...

1
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut...mau anak harimau juga lah 🙏🙏🤭🤭
Lauren Florin Lesusien
𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝 𝚝𝚑𝚞𝚛 🤣🤣🤣𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜
Lala Kusumah
wow kereeeeeennn pendengaran Ruby , hati-hati ya Rubi n Steven 🙏🙏😍😍💪💪
Lala Kusumah
hati-hati Ruby 🙏🙏😍😍🥹🥹
Lala Kusumah
duh jangan sampai terjadi apa-apa sama kak Deon dong 🙏🙏
NoviTa jungkook
dari jambi ya thor?
GadihJambi: Jerambah bolong kak,
NoviTa jungkook: di mana jambi nya, sya dri jambi juga
total 3 replies
Rini N
Luar biasa
Asmarni Marni
semangat thorr up yg bnyk
Asmarni Marni
Luar biasa
Ivy
Thor, gimana sih? Kok blm update lagi? 😩
GadihJambi: Sabar ya, soalnya masih ngerjain tugas di dunia nyata dulu alias nyupir dan masak/Joyful//Joyful/
total 1 replies
Naruto Uzumaki
Senang banget bisa menemukan karya bagus kayak gini, semangat terus thor 🌟
Mecca
Bikin terharu sampai mewek.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!