Bercerita tentang seorang mahasiswa yang diidolakan oleh semua mahasiswi diuniversitas terkenal dikota J. namun tidak dengan Ayzaila Reina Pradja karena menurutnya Albian Sanjaya sama aja seperti pria pada umumnya.
Tapi tidak dengan Albian Sanjaya yang diam-diam memperhatikan Ayzaila. menurutnya Ayzaila merupakan wanita yang sangat cantik dan menarik. namun ntah mengapa sikapnya sangat acuh terhadap Bian.
Hallo semuanya...
Selamat membaca karya kedua author yah. jangan lupa juga berikan dukungan kalian dengan cara Like dan Komennya agar author bisa lebih semangat lagi dalam membuat cerita 🙏😁
semoga kalian suka... 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PHJH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 7. Namanya Ayza
Universitas Biru
Albian saat ini tengah duduk bersama ketiga sahabatnya didekat parkiran. Lalu ia melihat Ayza dan Amel yang baru saja keluar dari mobil. Ia perhatikan Ayza dengan seksama. Arvin yang melihat Al menatap sesuatu pun langsung mengikuti arah tatapan Albian dan ternyata yang ia lihat adalah Ayza dan Amel yang sedang membicarakan sesuatu didepan mobilnya.
"Kenapa bro?" tanya Arvin
"Apa?" jawab Albian yang menyembunyikan keterkejutannya.
"Yaelah, kenapa lo lihatin Amel sama Ayza? ada yang lo suka yang di antara mereka?" tanya Arvin lagi.
"Beneran Al lo lihatin mereka berdua?" tanya Dimas yang ikutan bertanya
"Ehem....jadi yang mana yang Amel dan yang mana Ayza?" tanya Albian sedikit malu.
"Jiaaahh sejarah nih bro seorang Albian menanyakan wanita hahah" Arvin dan Dimas pun tertawa tapi juga senang akhirnya Albian bisa tertarik dengan wanita.
"Harus dirayakan" ucap Robby yang sontak membuat mereka menatap kearahnya.
"Tumben kutub kedua ikutan ngomong, waahh benar-benar sejarah baru ini vin" ungkap Dimas tak percaya
"Yang mana jadinya?" tanya Albian lagi.
"Itu yang terlihat ceria namanya Amel dan satunya terlihat dingin namanya Ayza. tapi dengar-dengar Ayza itu emang cuek banget anaknya sama kayak lo deh Al dingin" ungkap Arvin
"oh namanya Ayza, nama yang cantik seperti orangnya" ucap Albian lirih sambil tersenyum tipis.
"Seharusnya Ayza yang jadi gadis tercantik dikampus lihatlah betapa cantiknya dia" ungkap Dimas sambil tersenyum menatap Ayza
"Perhatikan matamu itu" Albian langsung memukul jidat Dimas dan berlalu meninggalkan ketiga sahabatnya. ntah mengapa mendengar pria lain memuji ayza membuatnya kesal.
"Wah ada peningkatan bro Albian cemburu kan tadi?" tanya Dimas tak percaya.
"Sudah ayo kita ikuti Albian" ajak Arvin.
Mereka pun hendak mengikuti Albian namun saat melihat sekeliling Albian sudah tak terlihat ntah dimana ia sekarang.
Ayza dan Amel berjalan menyusuri koridor kampus dengan wajah datar yang biasa ayza tampilkan.
"Amel betah banget sih main sama Ayza yang dingin banget itu" ucap salah satu mahasiswa disana.
"Dengar-dengar sih pernah ada yang melihat Ayza bercanda dengan Amel hanya jika mereka sedang berdua saja" ucap wmahasiswi 2
"Iya sepertinya Ayza tidak sedingin itu dengan orang-orang disekitarnya" bela mahasiswa 3.
"Mau bagaimana pun Ayza adalah gadis tercantik dihatiku" ungkap mahasiswa 4
"Sama gue juga, malahan gue berharap yang jadi gadis tercantik dikampus ini adalah Ayza" mahasiswa 5 yang djsetujuhi oleh semua mahasiswa yang ada disana.
"Mel, gue mau keperpus dulu ya lo kalo mau kekelas duluan aja" ucap Ayza
"Yasudah kalo begitu gue kekelas duluan ya Ay" Amel pun memisahkan diri dari Ayza saat telah tiba diujung koridor
Sesampainya Ayza diperpustakaan ia langsung masuk. ia hendak mencari buku bisnis disana. perpustakaan itu terlihat sedikit sepi semakin memudahkannya untuk cepat mencarinya.
"Ah tinggi sekali sih naruh bukunya" gerutu Ayza pelan.
Tiba-tiba dari belakangnya ada seseorang yang langsung mengambilkan buku tersebut. ketika Ayza menoleh tapat saat itu tatapan mereka bertemu.
Deg deg deg.....
Untuk beberapa saat ia terpaku akan kecantikan Ayza dengan make up tipisnya.
"Astaga dari jarak sedekat ini ia terlihat cantik berkali lipat" ucap Albian dalam hati
"Bisa berikan buku itu?" tanya Ayza yang berhasil membuyarkan fikiran Albian.
"Ah iya ini" Albian memberikan buku itu pada Ayza.
"Makasih" Ayza pun hendak langsung pergi dari sana namun Albian menghentikannya.
"Tunggu" cegah Albian "Perkenalkan saya Albian" Sambil mengulurkan tangannya kearah Ayza.
"Iya" jawabnya singkat tanpa menyambut uluran tangan Albian ia langsung berjalan meninggalkan Albian yang masih berdiri dibelakangnya.
"Haha... gue ditolak?" seakan tak percaya Albian tertawa sambil terus memandangi punggung Ayza yang semakin menjauh darinya.
"Sepertinya memang dia gadis yang berbeda" gumam Albian lalu tersenyum.