NovelToon NovelToon
Menantu Sampah

Menantu Sampah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Terlarang / Suami Tak Berguna / Pelakor jahat / Saudara palsu / Tamat
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: siv fa

simak dan cermati baik2 seru sakali ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siv fa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hormatnya dirut RS

Martin menatap Ringga dengan tanda tanya besar di keningnya. Kenapa orang ini menyapanya sehormat itu?

"Tidak apa-apa, Pak Direktur. Tidak usah meminta maaf untuk hal itu," kata Martin, menyambar tangan Ringga.

Ringga memberi Martin senyum profesional. Dia tampak terkesan dengan sikap Martin yang rendah hati dan tidak neko-neko.

Sekitar setengah jam yang lalu, Ringga tiba-tiba ditelepon oleh perwakilan Dewan Komisaris Rumah Sakit Pelita Hati. Dia diberitahu kalau saat ini putrinya Martin Linardy sedang dirawat di situ karena menderita leukimia. Dijelaskan juga padanya kalau Martin adalah pewaris Keluarga Linardy dan calon pemimpin Lozaro Group di masa depan.

Saking begitu mengejutkannya informasi-informasi itu, Ringga sampai melongo beberapa saat. Setelah percakapannya dengan perwakilan Dewan Komisaris rumah sakit selesai, dia cepat-cepat mengatur ulang jadwalnya.

Sebelumnya dia sudah mau pulang. Dia tunda kepulangannya itu sebab dia merasa harus menyapa Martin secara khusus. Dia meminta Fendy, dokter senior sekaligus direktur temannya di rumah sakit tersebut, untuk menemaninya.

Ketika Ringga membuka pintu tadi, dia sempat bertanya-tanya apakah benar orang yang dilihatnya adalah Martin Linardy.

Untuk seorang anggota Keluarga Linardy, penampilan Martin teramat biasa. Tapi mukanya persis sama dengan muka orang di foto yang dikirimkan padanya oleh si perwakilan dewan komisaris.

Ringga pun menyimpulkan kalau Martin adalah tipe orang superkaya yang rendah hati. Dia semakin yakin dengan penilaiannya setelah mendengar apa yang dikatakan Martin itu.

Dan dia pun menduga, Martin mungkin sedang menyembunyikan identitasnya karena sesuatu hal.

"Anda pasti sudah bertemu Dokter Kevin dan melihat mesin canggih yang baru saja didatangkan untuk menangani putri Anda ini. Saya pastikan, putri Anda akan menjalani pengobatan dan perawatan terbaik. Anda bisa tenang, Tuan Martin. Tapi jika ada hal yang membuat Anda khawatir, jangan ragu-ragu untuk mengatakannya kepada saya," kata Ringga.

"Sebenarnya ada satu hal, Pak Direktur," kata Martin.

"Apa itu, Tuan Martin? Katakan saja."

"Saya ingin mendonorkan sumsum tulang belakang saya, tapi kata kakek istri saya ini, dia akan meminta Anda untuk tidak membiarkan itu terjadi. Dia bahkan mengancam akan meminta Anda untuk tidak melanjutkan pengobatan putri saya. Jujur saja, itu membuat saya khawatir."

Muka Ringga mendadak kecut. Dia melirik ke Benny. Saat Martin mengatakan 'kakek istri saya ini', tangannya menunjuk ke Benny.

"Direktur Ringga, kenapa kau bicara padanya seperti kau sedang bicara dengan orang penting saja? Dia ini menantuku yang tak berguna. Dia ini pecundang. Dia tak layak mendapatkan hormat darimu," keluh Benny.

Benny dan Ringga punya hubungan yang baik. Dulu di SMA mereka satu sekolah dan satu kelas. Meski setelah lulus SMA mereka jarang sekali bertemu, ketika bertemu di acara-acara penting mereka biasa menyempatkan diri untuk mengobrol.

Maka ketika Ringga kini menatapnya dengan kesal seperti menatap musuh, Benny sedikit kaget.

"Kau berani sekali menyebut Tuan Martin pecundang? Apa kau sedang dalam pengaruh alkohol, Benny?" tanya Ringga sinis.

Benny terlalu kaget untuk menimpali kata-kata Ringga. Dan Ringga rupanya masih belum selesai.

"Soal apa yang dikatakan Tuan Martin barusan, apakah itu benar? Kau tak mau beliau mendonorkan sumsum tulang belakangnya kepada pasien?" tanya Ringga lagi.

"Hmm, ya, itu benar," jawab Benny.

Ringga menatap Benny tak senang, sambil geleng-geleng kepala. Dia lalu berkata, "Untuk pasien penderita leukimia, donor sumsum tulang belakang dari pihak keluarga langsung sangat dianjurkan. Itu karena tingkat kecocokannya biasanya tinggi. Dengan begitu peluang keberhasilan operasi juga meningkat."

Tak pelak lagi, itu adalah lampu hijau dari Ringga selaku direktur utama Rumah Sakit Pelita Hati atas pendonoran sumsum tulang belakang dari Martin. Benny menatap Ringga tak percaya. Sebelumnya dia sangat yakin kalau Ringga bisa diajak kerja sama.

"Omong kosong!" sentak Walton tiba-tiba. "Jesina adalah anggota Keluarga Wiguna, sedangkan si pecundang ini hanyalah orang luar yang darahnya kotor. Kami tak sudi menerima donor apa pun darinya untuk Jesina. Iya, kan, Kakek?"

"Ah, ya. Itu tak boleh terjadi!" sahut Benny.

Ringga menatap mereka berdua dengan kesal. Ada apa dengan orang-orang ini? Apakah mereka meremehkannya? Dialah orang yang berkuasa di Rumah Sakit Pelita Hati ini!

"Sebagai seorang dokter dengan pengalaman lebih dari tiga puluh tahun di dunia medis, saya sangat menyarankan kepada pihak keluarga untuk menerima donor sumsum tulang belakang dari Tuan Martin mengingat beliau adalah ayah kandung pasien. Ini demi kebaikan pasien sendiri," katanya.

Benny melongo dan ternganga. Dia tak percaya Ringga terang-terangan membela Martin di hadapannya. Apa maksudnya ini?

"Jangan dengarkan dia, Kakek! Daripada menerima donor dari si keparat ini, lebih baik kita cari rumah sakit lain saja. Pasti ada dokter lain di rumah sakit lain yang memahami apa yang kita maksudkan!" Walton kembali memanas-manasi Benny.

Namun kali ini, reaksi Benny agak lain. Ditatapnya Walton dengan pupil membesar.

"Jangan asal bicara! Rumah Sakit Pelita Hati adalah rumah sakit terbaik untuk menangani leukimia. Selain itu, Direktur juga sangat hebat dalam kalangan tersebut, siapa tahu lain waktu kita masih membutuhkan bantuannya, sebaiknya kita jangan menyinggungnya," kata Benny.

Walton terkejut ditegur seperti itu, sampai-sampai dia tak sanggup mengatakan apa pun. Di sisi lain, Martin tersenyum miring meledek Walton.

"Baguslah kalau itu bisa dipahami. Kami saat ini punya alat dan obat-obatan yang dibutuhkan untuk menyembuhkan pasien. Sungguh tidak bijak jika donor sumsum tulang belakang dari Tuan Martin ditolak," kata Ringga.

Benny menatap Ringga kesal. Dia sebenarnya masih ingin menyanggah, tapi dia tak tahu apa yang harus dikatakannnya. Saat ini semuanya condong menguatkan posisi Martin; sesuatu yang sulit diterimanya.

"Baiklah, Tuan Martin, saya undur diri dulu. Semoga besok atau lusa kita bisa mengobrol di situasi yang lebih baik," kata Ringga, mengangguk hormat.

Martin membalas anggukan Ringga. Sang direktur utama Rumah Sakit Pelita Hati itu pun pergi diikuti teman dokternya.

"Martin, apa yang sudah kau lakukan pada Direktur Ringga? Kenapa dia begitu membelamu?" tanya Fanny tiba-tiba.

"Iya, apa yang sudah kau lakukan, hah? Aneh betul orang sepenting dia mati-matian membelamu. Apa jangan-jangan kau sudah mengancamnya? Begitukah, Martin?" Vina ikut-ikutan.

Martin menatap mereka berdua dengan malas. Haruskah dia menjawab pertanyaan seperti itu? Rasanya tak usah.

Mengabaikan mereka, Martin berjalan ke ranjang pasien, tapi seperti biasa, Benny lagi-lagi mengadangnya.

Martin berdecak kesal. Dia benar-benar ingin menonjok orang ini kalau saja dia bukan kakek istrinya.

Martin memandangi putrinya yang masih terlelap itu. Napasnya mendadak terasa berat. Dia tak bisa melihat Jesina dalam kondisi seperti itu berlama-lama.

‘Tenang saja, Putriku. Ayah akan melakukan apa pun untuk memastikan kau sembuh,' ucapnya dalam hati.

...

1
Joice Tumewu
terlalu di ulur2,
Memed Adrianto
cerita nya tllu berbeneli belit pening kepala membaca nya asuuu
siv fa: jgn jadi pembaca yg gk ber etika. dsar kampungan
total 1 replies
DISTYA ANGGRA MELANI
Smngt kak awal menggapai kesuksesan nie.. Smg cepet naik level ya kak
Ceridwen
Asyik banget nih bacanya, authornya keren abis!
siv fa: terimakasih dukungannya teman. tahap projek selanjutnya
total 1 replies
Kuroi tenshi
Siapin tisu buat nangis 😭
siv fa: arigatau for suport nya kawan. tolong dukung terus ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!