Kalian tahu bagaimana rasanya ketika kita dijadikan korban hanya untuk sebuah tujuan licik??
Itulah yang dirasakan oleh Karina, gadis baik dan cantik yang dijadikan tumbal untuk menikahi pria idiot namun kaya raya. Tak satupun saudari karina yang mau menikah dengan tuan muda itu sampai keputusan sang ayah dimana Karina si bungsu yang harus menikahinya demi mencegah kebangkrutan perusahaan mereka. Namun siapa sangka sebuah kebenaran terbongkar sehingga membuat kehidupan karina dan keluarga liciknya berubah.
Penasaran dengan kisah nya???
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😊
Follow Instagram aku @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Pernikahan
Hari ini pernikahan Jayden dan karina, Karin di rias dengan makeup tipis yang membuat wajahnya terlihat lebih cantik natural. Gaun yang ia beli kemarin melekat pas di tubuhnya yang ramping, mahkota yang menghiasi kepalannya membuatnya terlihat bak putri kerajaan.
Sementara di kamar lain seorang pria dengan setelan jas hitam bertengger dasi kupu-kupu di lehernya sedang bersiap dengan dibantu oleh pelayan pribadinya. Jam rolex ratusan juta tak luput dari penampilannya.
Tok tok tok
"Permisi tuan muda, semua sudah menunggu anda dibawah" Ucap seorang pelayan dari luar kamar Jayden yang sedang bersiap dibantu pak ratim.
"Baiklah" Balas pak ratim.
"Kenapa semua orang menungguku? apa aku mau pergi ke sebuah pesta?" Tanya jayden.
"Iya tuan muda, anda akan pergi ke pesta" Jawab pak ratim mengangguk.
Pak ratim menuntun jayden ke lantai bawah dimana akad serta resepsi pernikahan nya dilangsungkan, semua mata tertuju pada Jay yang terlihat sangat tampan bahkan keterbelakangan mental nya tertutup dengan bagaimana penampilan dan kewibawaannya.
"Astaga, jadi dia tuan muda winata?" Gumam rahma terpana melihat ketampanan jayden.
"Ckk jangan terpesona padanya, percuma tampan jika tidak bisa melindungi kita bahkan justru hanya bisa merepotkan" Balas Mita yang mendengar ucapan adiknya.
Rahma mendengus tapi membenarkan perkataan sang kakak, hanya gadis bodoh seperti Karin lah yang mau menikah dengan pria idiot seperti tuan muda winata. Pikir keduanya.
"Mommy kenapa semua orang disini?" Tanya jay ketika rose mendekatinya.
"Karena semua orang mau melihat kamu dan karin bermain bersama sayang" Jawab rose dengan lembut.
"Dimana karin mommy, aku mau bertemu dengannya?" Tanya jay antusias.
"Sebentar lagi turun, tunggu ya" Jawab rose menuntun Jayden duduk di kursi dimana penghulu sudah menunggunya.
"Bapak siapa? kenapa duduk di depanku?" Tanya jayden dengan polos bahkan raut wajahnya terlihat begitu menggemaskan.
"Saya? saya yang akan ikut bermain dengan kamu dan nona muda" Jawab penghulu itu.
Jay mengangguk seraya melihat ke arah tamu yang berdiri berkeliling di setiap sudut ruangan, tatapannya terhenti ketika melihat monic dan adijaya yang sedang tersenyum.
"Eh kalian mommy dan Daddy Karin kan?" Jay beranjak dari duduknya mendekati orang tua karin. Tidak lebih tepatnya orang yang memanfaatkan nya.
"Iya tuan muda" Jawab adijaya tersenyum canggung.
"Kalian tahu, karin sangat baik dia mau bermain bersamaku meski semua temanku menjauhiku tapi dia tidak. Ketika dia menginap dia juga menceritakan dongeng kancil yang LICIK" Ucap Jayden dengan gembira dan menekan kata terakhirnya.
"Jadi anda menyukai karin kan tuan muda?" Tanya adijaya pelan namun raut wajahnya menyiratkan kelicikan.
"Tentu saja bahkan aku sangat menyukai nya" Jawab jayden menganggukkan kepalanya berkali-kali. "Kau mommy nya karin?" Tanya jayden pada monic tiba tiba membuat wanita itu tersentak.
"I-iya tuan muda" Jawab Monic terbata bata.
"Kenapa Karin tidak mirip denganmu? karin sangat cantik sedangkan kamu sangat jelek bahkan lebih jelek dari mainan ku yang rusak" Ujar Jayden dengan lugu membuat Monic melototkan matanya mendengar ucapan jujur Jayden.
"Sialann, dia mempermalukan ku dihadapan semua orang. Akhh lihat saja nanti aku akan membalas perlakuan mu tuan idiot" Batin monic mengerem kesal di dalam hati.
Adijaya tak kalah terkejut mendengar ucapan Jayden, ia tahu bahwa saat ini istrinya tengah menahan amarah andai kata Jay bukan anak keluarga Winata, ia pasti sudah menghabisinya.
"Eh mungkin karin mirip dengan Daddy nya" Ucap monic dengan senyuman terpaksa.
"Monic, adijaya tolong maafkan Jay ya" Ucap rose tidak enak pada besan nya.
"Tidak masalah nyonya, kami mengerti" Balas Monic mengangguk.
"Kami mengerti bahwa putramu ini tidak waras" Batin Monic.
Jayden kembali duduk di kursi awal ia duduk yaitu di depan pak penghulu, tiba tiba terdengar suara beberapa orang yang memuji dan ternyata para tamu semua sedang terpana dengan kecantikan Karin yang baru saja turun dengan di apit oleh kedua kakaknya.
"Lihat karin calon suami mu sangat tampan" Bisik rahma.
"Iya tampan tapi idiot, upss" Ujar mita.
"Terima kasih atas pujiannya tapi pada kenyataannya suamiku yang membantu kalian dari kebangkrutan" Balas karin tersenyum hangat pada para tamu.
Karin duduk di sebelah Jayden yang sejak tadi memperhatikan nya sambil tersenyum, ketika karin sudah duduk jayden mengambil tangan karin dan menggenggamnya.
"Kata mommy dan pak ini kita mau bermain, permainan apa?" Tanya jayden.
"Permainan yang menyenangkan" Jawab karin lembut.
"Apa permainan itu hanya kita yang akan main?" Tanya Jayden dibalas anggukan oleh karin.
"Jay cara bermainnya ikuti semua ucapan pak penghulu ya" Tutur abra pada putranya yang masih betah menatap karin.
"Kenapa harus mengikutinya?" Tanya jayden tidak mengerti.
"Karena memang itu peraturannya" Jawab abra lembut.
"Baiklah"Ucap jayden mengerti.
Abra mengangguk pada pak penghulu memberi kode bahwa akad bisa dimulai, pak penghulu membalasnya dengan senyum kemudian menatap tuan muda di depannya.
"Tuan muda ayo jabat tangan saya" Ucap pak penghulu.
Jay menurut kemudian menjabat tangan pak penghulu.
"Bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan...,"
"Bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan" Jay mengikuti ucapan penghulu dengan polos.
"Sayang kamu ikutin nya setelah pak penghulu menyelesaikan kalimatnya" Ucap rose memegang bahu putranya.
"Tapi papah bilang aku harus mengikutinya" Ucap Jayden dengan polosnya yang sontak membuat para tamu tertawa.
Karin melihat ke sekeliling, entah mengapa ia tidak suka orang menertawakan jay terutama ketika keluarganya juga tertawa meremehkan. Karin menatap jay dengan lembut kemudian memegang tangan nya.
"Jay, dengarkan aku. Kamu ikuti ucapan pak penghulu setelah ia mengucapkan 'dibayar tunai' oke?" Ujar Karin.
"Kenapa setelah dibayar tunai?" Tanya Jay lagi.
"Karena dengan begitu permainan kita selesai" Jawab karin tersenyum sambil mengelus tangan jay di dalam genggamannya.
"Baiklah aku mengerti" Balas jayden mengangguk mengerti.
Pak penghulu kembali menjabat tangan jayden kemudian mulai membaca ijab Kabul dengan sekali ucapan yang langsung diikuti jayden ketika penghulu mengucapkan kata yang dijelaskan Karin tadi.
"Saya terima nikah dan kawinnya karina Nadila adijaya dengan mas kawin seperangkat alat solat dibayar tunai" Ucap Jay dengan lancar, mengingat ucapan penghulu yang tadi di lafalkan.
"Bagaimana para saksi, sahh?" Tanya penghulu pada semua saksi.
"Sahhhh" Jawab semuanya bersamaan.
"Alhamdulillah" Penghulu mulai membaca doa untuk kedua mempelai begitupun dengan keluarga mempelai.
Karin mencium tangan Jay meski sejenak Jay terkejut namun akhirnya ia membiarkan Karin mencium tangannya.
"Dia adalah suamiku, apapun kekurangan dan kelebihannya aku menerimanya menganggap semua itu adalah anugerah dari Allah untukku. Ya Allah hamba mohon berkati pernikahan kami dengan kebahagiaan" Batin karin tersenyum tulus pada Jayden.
Nanti abis tahun baru baru up lebih dari 1 ya😂😂
BERSAMBUNG....