NovelToon NovelToon
Mimpi Ini Terlalu Indah

Mimpi Ini Terlalu Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Romansa
Popularitas:87
Nilai: 5
Nama Author: Sabana01

Ia adalah Echo bernama Jae, idol pria berwajah mirip dengan jake Enhypen. Leni terlempar kedua itu dan mencari jalan untuk pulang. Namun jika ia pulang ia tak akan bertemu si Echo dingin yang telah berhasil membuat ia jatuh cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Titik Nol

Pukul 04.30 KST. Udara subuh menusuk begitu dingin hingga tangan Leni sedikit bergetar. Gang sempit di belakang Toko Musik Starfield hampir gelap total, hanya lampu jalan jauh di ujung yang menyisakan sedikit cahaya.

Ia berdiri sendirian.

Sendirian—dan ketakutan membayangkan Ibunya di dimensi lain menghadapi versi dirinya yang tidak ia kenal.

Suara mesin mobil terdengar dari jauh. Sebuah mobil sport hitam muncul perlahan, berhenti tepat di depannya. Tanpa menunggu pintu dibuka sepenuhnya, Leni langsung masuk. Tidak ada sapa-sapaan. Tidak ada basa-basi.

“Aku menemukan buku harian Kim Leni,” katanya langsung. Nafasnya berat, nyaris meledak karena banyaknya pertanyaan. Ia mengeluarkan ponselnya. “Dia menulis tentang ‘Jake’ dan kamu. Kenapa dia tahu kamu? Kenapa dia bilang kamu seperti versi gelap idolaku?”

Jae baru saja menghela napas saat kata-kata itu menyerangnya. Untuk pertama kalinya sejak Leni melihatnya, pria itu terlihat… tidak stabil. Wajahnya yang biasanya kaku seperti patung kehilangan ketenangannya.

Ia mematikan mesin mobil.

“Kau sudah sangat dekat,” ucapnya pelan. “Dan dari caramu bicara… aku tahu kau bukan Kim Leni yang asli. Dia tidak akan pernah menyelidiki. Dia akan kabur.”

Leni mendelik. “Aku bukan pelarian. Aku ditarik paksa dari minimarketku!”

Jae menunduk sebentar, menelan sesuatu yang tampaknya berat.

“Aku tahu. Dan… aku terlibat dalam semuanya.”

Ia berhenti sejenak sebelum melanjutkan.

“Kim Leni yang asli yang memulainya. Dia yang mengaktifkan pergeseran dimensi itu.”

Dunia di sekitar Leni serasa berhenti. Ia menatap Jae tanpa berkedip.

“Kau bercanda, kan?”

“Tidak.”

Jae menarik napas panjang, seperti siap menjelaskan hal yang tidak pernah ia ceritakan pada siapa pun.

“Dunia ini dan duniamu… sangat dekat. Semacam dimensi paralel. Aku adalah Echo dari Jake Shim—idolamu. Di sini aku bukan idol, aku aktor. Dan Kim Leni… dia Echo dari dirimu.”

Kata itu—Echo—berputar-putar di kepala Leni.

“Echo itu… apa? Cermin? Kembaran?”

“Semacam resonansi takdir,” jawab Jae. “Seseorang yang membawa pola emosimu, tapi tumbuh dalam lingkungan berbeda. Kim Leni tumbuh kaya raya, yatim piatu, dibesarkan dengan tekanan yang tidak manusiawi. Ia memimpikan kehidupan yang tidak ditentukan uang. Ia ingin kebebasan, ingin bekerja dari nol… ingin kehidupan yang kau miliki.”

Leni terdiam. Ia terbayang aroma kopi sachet di ruangan belakang minimarket, suara Ibunya yang membungkus kue sebelum subuh, dan bagaimana ia sering mengeluh karena harus bekerja keras.

Kini semua itu, bagi seseorang di dunia ini, adalah mimpi.

Jae melanjutkan, “Dia terobsesi padaku karena melihat diriku sebagai simbol apa yang ia idamkan. Dan dia terobsesi padamu… karena kau sosok yang tangguh. Hidupmu memberi makna pada hidupnya yang kosong.”

Leni menelan ludah. “Dan dia menukarnya dengan hidupku. Begitu saja.”

“Dia mempelajari ritual perpindahan itu bertahun-tahun. Membutuhkan ‘jiwa lelah’ sebagai pintu masuk. Kau… Leni, kau sedang benar-benar kelelahan dan ketakutan saat itu. Kau adalah target sempurna.”

Leni mengingat kembali malam itu.

Pria asing yang mengejarnya.

Lelah luar biasa.

Ketakutan menekan dadanya.

Lalu… blackout.

“Aku melihatmu terjatuh dari celah dimensi itu,” kata Jae lirih. “Dan aku melihat Kim Leni tersedot ke dunia aslimu.”

Leni langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Membayangkan Ibunya menghadapi Kim Leni yang arogan, tidak tahu cara membungkus kue, tidak tahu harga telur, tidak tahu cara bicara pada pelanggan minimarket…

“Tuhan… Ibu pasti stres setengah mati….” Suaranya pecah.

“Aku mengerti,” kata Jae. “Tapi aku tidak bisa membawamu kembali sekarang. Pergeseran dimensi tidak stabil. Kita harus menunggu Resonansi Puncak.”

Leni mengangkat wajah, mata berair. “Apa lagi itu?”

“Saat energi antara diriku dan Jake Shim mencapai titik tertinggi. Biasanya saat ada pencapaian karier besar. Itu bisa terjadi beberapa minggu… atau beberapa bulan dari sekarang.”

“Beberapa bulan?” Leni hampir berteriak. “Aku harus hidup sebagai Kim Leni selama itu? Aku bahkan tidak tahu cara memesan kopi mahal!”

“Kau akan aman sebagai Kim Leni. Kau punya perlindungan. Dan kau tidak punya pilihan lain.”

“Tidak. Aku butuh berada dekat denganmu. Kau satu-satunya yang tahu apa yang terjadi.” Leni mengatur napas. “Aku butuh cara untuk tetap di orbitmu, Jae-ssi.”

Jae menatapnya lama sekali.

Tatapannya seperti orang yang baru menyadari bahwa masalah yang ia dapatkan… jauh lebih besar daripada yang ia bayangkan.

Dan masalah itu duduk tepat di kursi penumpang, menatapnya dengan mata yang sama dengan idolanya.

Masalah itu bernama Leni.

Dan ia tidak berencana pergi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!