NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Milik Gus Al

Dokter Cantik Milik Gus Al

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / CEO / Diam-Diam Cinta / Pengantin Pengganti / Dokter Genius / Romansa
Popularitas:554.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nana Kusumaningrum

Ayra Khansa Adiba Dokter muda yang menjadi korban ke egoisan ke dua orang tuanya, ia hidup sendiri di ibu kota.
ia tak tau kemana ibunya pergi, sedangkan ayahnya sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya.
Ayahnya memang bertanggung jawab atas pendidikan dan kehidupan Ayra, namun itu semua tidak di sukai oleh Ibu sambung dan saudara tirinya.
Yang membuat Ayra geram dan jengkel, dan Ayra bertekad untuk mengembalikan, semua uang ayahnya yang di keluarkan untuk membiayai kuliahnya.
Namun satu hal terjadi karena ulah kakak tirinya,yang membuat hidup Ayra berubah,apakah hidup Ayra berubah lebih apa atau malah memburuk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Jam menunjukan pukul sembilan malam, sedangkan Ayra masih berada di pesantren As - Salam.

Ayra baru saja menyelesaikan mencuci piring, ia membantu mbak- mbak khodimah, karena ia sangat bosan, walau sudah di larang oleh umma Annisa dan juga Nyai Siti.

" Ra, kamu nginep sini saja yaa... sudah malam, kamu bisa pakai kamar Al, biar Al nanti tidur di asrama putra" ucap Umma Annisa ketika menghampiri Ayra di dapur.

Ayra terkejut dengan kedatangan umma Annisa.

" ahh tidak usah umma, Ayra pulang saja, lagi pun besok Ayra ada praktek pagi, dan tadi pak wicaksana kirim pesan Ayra harus menemuinya sebelum jam praktek"jawan Ayra.

" Udah malam nak... sudah nginep sini saja ya... besok shubuh biar di antar Zahira dan Barra ke tempat kamu"

" Iya Ra... nginep sini saja, di kamar Kakak Al, biar kakak Al tidur di asrama tau sama sepupu gue yang lain" sahut Zahira yang baru saja datang bersama dengan Nyai Siti dan juga suami Zahira.

" iyaa nak.. lebih baik kamu menginap di sini" timpa Nyai Siti yang duduk di kursi.

Ayra merasa terpojokan, Ia ingin sekali menolak, namun tiga orang yang menyuruhnya menginap dan Ayra memiliki utang budi pada keluarga ini.

" emm... boleh kalau begitu, Ayra menginap di sini, tapi apa boleh jika Ayra tidur di kamar tamu, atau di asrama putri, tidak enak jika harus tidur di kamar Gus Al" keputusan Ayra yang membuat Zahira,Umma Annisa dan Nyai Siti tersenyum.

Sedangkan di ruang tamu depan Alfarezeel sedang berbincang dengan Abah atau kakeknya pasal pekerjaan.

" Jadi kamu mau narik Ayra untuk rumah sakit kamu?" tanya Abah.

" Iya bah, Al sudah liat kinerja dia dan cocok dengan kriteria yang Al cari, Al juga sudah bilang ke Pak Wicaksana." jawab Alfarezeel.

"hey kenapa kamu baru bilang ke Abah, terus kriteria seperti cari calon istri saja." ujar Abah.

" yaa kan Abah sudah menyerahkan urusan rumah sakit ke pak wicaksana, Ya sudah Al bilang ke Pak Wicaksana, kalau kriteria kan bisa dalam banyak arti bah, lagian Al juga gak mau punya istri yang durhaka sama orang tuanya, sua main tangan dan satu lagi tidak menaati perintah Allah, jika perintah Allah saja tidak di taati apalagi perintah suaminya" jawab Alfarezeel yang entah mengapa ia jadi banyak bicara.

Deg.

 Hati Ayra berhenti sehina itulah dirinya, Ayra berbicara seperti itu juga ada alasan, ia tak tahu saja kehidupan Ayra.

Dan untuk berhijab itu memang wajib bagi setiap umat muslimah, tapi Ayra memang belom siap, tapi ia masih melaksanakan kewajibannya sebagai muslim, ia selalu sholat lima waktu walau terkadang di akhir waktu.

"lagian cowok kok mulut lemes, gue juga ogah kali punya suami kayak dia " batin Ayra.

" Ayraaaa" teriak Zahira dan menepuk bahu Ayra.

Ayra yang sedang membawa kopi panas pun terkejut dan tidak sengaja tangannya terkena kopi panas.

" awssss" desis Ayra.

" heh Ra maaf, maaf aku enggak sengaja habisnya kamu ngapain bengong di sini" ujar Zahira mengambil alih nampan yang ada di tangan Ayra.

Zahira menarik Ayra untuk di bawa ke dapur, sedang Alfarezeel dan Abah saling menatap.

" Kamu sih Al, jangan sembarangan ngejudge orang, kita tidak tau kehidupan gimana? lagian kamu juga baru kenalkan, pasti dia sudah dengar minta maaf sana" ucap Abah, kemudian pergi ke dapur untuk melihat keadaan Ayra.

" apa aku salah, tapi aku lihat sendiri dia ingin menampar kakaknya dan membentak ibunya, walaupun ibu tiri tapikan seharusnya dia juga harus menghormatinya" gumam Alfarezeel kemudian menyusul ke dapur.

Saat di dapur Alfarezeel melihat Zahira dan Umma Annisa sedang mengobati Ayra, yang tampak mengiringis ketika lukanya di pegang.

" Maaf umma tadi Ayra enggak fokus" ujar Ayra.

" Aduh umma enggak mempersalahkan kopinya nak, ini tangan kamu yang umma permasalahkan, tangan kamu berharga nak" Sahut Umma Annisa.

" tahan Ra, ini salep nya agak perih " ujar Zahira yang mengoleskan salep ke tangan Ayra.

"huhh shhh" desis Ayra.

Sedangkan Umma Annisa tampak mengusap punggung Ayra seakan memberi kekuatan.

" di perban dek " pinta Alfarezeel dan menyerahkan kain kasa ke sang adik.

"ehh tidak perlu hanya luka kecil, paling juga besok sudah membaik, ini juga sudah di oleskan salep "tolak Ayra.

" Tapi Ra..."

" cuma luka kecil Ra, tadi juga enggak banyak kok kenak nya"tolak Ayra.

" Ya sudah kamu istirahat yaa... oh ya Al, kamu tidur di asrama putra dulu yaa atau tidur dengan Althaf kalau enggak Faiq yaa, biar Ayra tidur si kamar kamu" ujar umma Annisa.

Saat Alfarezeel ingin protes ia sudah mendapatkan tatapan maut dari yang adik.

" Yaa ma, biar Al tidur sama Althaf saja" jawab Alfarezeel.

" Ya sudah Ra, pinjaman baju mu ke Ayra yaa, dan antar dia ke kamar Kakak mu"pinta kiyai Ibrahim.

" Iya Ba, Ayo Ra"

" Umma, Aba, pak Idris, Bu Nyai, terima kasih banyak atas bantuannya, saya berhutang budi" ucap Ayra.

"sutt nak.. kamu sudah kami anggap anak sendiri jadi tidak ada yang berhutang budi, wess istirahat dulu yaa" sahut Umma Annisa mengusap bahu Ayra, yang terlihat kokoh namun sebenarnya rapuh.

Zahira dan Ayra pun naik ke atas, setelah memilih baju Ayra di antar ke kamar Gus Al, yang ukuran kamarnya cukup besar,mungkin kamarnya lebih besar dari kamar Zahira.

" kakak Al memang dapat kamar paling besar, karena katanya dia cucu pertama Abah sama jiddah" ujar Zahira pada Ayra.

" ohhh" beo Ayra.

" ya sudah loe istirahat dulu, gue mau kangen- kangen sama suami gue dulu yaa... oh yaa pokoknya loe harus luangin waktu buat acara resepsi gue satu minggu lagi" Ujar Zahira mengingatkan sang sahabat.

" iyaa gue belom pikun, loe hari ini udah ngomong itu dua puluh kali lebih " jawab Ayra yang mulai kesal dengan sang sahabat.

" yaa siapa tau loe ngambek sama gue terus loe gak mau datang"

" yee gue bukan bocil ngambekan yaa, dah sana bikinin gue ponakan yang banyak" usir Ayra.

" yee malah ngusir ya udah gue mau mesra- merasan dulu sama cuami " Zahira kemudian keluar dari kamar Alfarezeel.

Ayra kemudian membersihkan diri dan ingin segera beristirahat, badanya terasa pegal dan hari ini lumayan melelahkan bagi Ayra.

Pukul tiga dini hari Ayra terbangun dari tidurnya dan merasakan tenggorokannya kering,Ayra pun turun ke bawah, ada rasa sungkan,namun ia juga sangat haus.

Saat di bawah Ayra mendapati Gus Al sedang makan di meja makan.

" dia sahur, tau memang lapar?" gumam Ayra saat menuruni tangga.

Saat Ayra sampai di meja makan ia meminta izin kepada Alfarezeel untuk meminta Air putih.

" ada apa?" tanya Alfarezeel ketika menyadari ada Ayra di dekatnya.

Ayra tersentak karena Alfarezeel tak menoleh ke dirinya sama sekali tapi tau ada dirinya di samping.

" em gus saya haus apa boleh saya minta air putih dingin ?" tanya Ayra yang masih mempunyai sopan santun, walau kemarin Alfarezeel mengjudge dirinya buruk.

" hmm"

" Makasih gus"

Setelah minum Ayra melihat beberapa piring kotor bekas kemarin, Ayra yang memang tidak enak telah menumpang ia berinisiatif untuk mencuci piring.

Saat hendak mencuci piring suara Barito Alfarezeel terdengar dari meja makan "tidak usah di cuci" ujar Alfarezeel.

" tidak papa gus, sekalian saya cuci gelas bekas saya tadi"

Beberapa Saat Alfarezeel telah menyelesaikan makannya,namun Ayra melihat gelagat tak enak dari Alfarezeel.

Sedangkan Alfarezeel tampak merasakan panas di tubuhnya setelah meminum kopi buatan Naura tadi.

" Astagfirullah kenapa dengan ku" .

Alfarezeel kemudian ingin menaruh piring di wastafel dan ingin kembali ke kamar sang sepupu.

Namun saat mendekati Wastafel ia mencium aroma tubuh Ayra yang begitu wangi walau jarak mereka sedikit jauh.

" biar saya cuci sekalian gus" ujar Ayra dan mengambil piring dan gelas dari tangan Alfarezeel.

namun saat mengambil gelas tanpa sengaja tangan Ayra menyentuh tangan Alfarezeel, Alfarezeel semakin bergairah pada Ayra.

Alfarezeel kemudian mendekat ke arah Ayra, dan menatap bibir Ayra yang berwarna Pink dan menggoda itu.

" Gus, gus mau apa Gus?" tanya Ayra panik ketika dirinya sudah di kunci oleh Alfarezeel di kitchen set dirinya tak bisa mundur lagi, sedangkan tangan Alfarezeel sudah mengunci dirinya.

Alfarezeel mulai mendekat ke arah Ayra, ia mencoba melawan gairahnya namun tetap tidak bisa.

Saat bibir Alfarezeel menyentuh bibir Ayra yang kenyal dan Ayra yang sedang berusaha memberontak, tiba- tiba seseorang teriak dari arah belakang.

" Astagfirullah "

1
Tri Handayani
kirain udah adem ayem ternyata d balik nyai jadi-jadian ada seseorang yg punya dendam.
ayra baru merasakan bahagia thorrr'jangan buat dia jadi kehilangan suaminya.
Tri Handayani
setuju dgn zahira,,si'shema nyai jadi-jadian.
Maya Lara Faderik
kenapa banyak action cerita nya penuh dendam ,iri dan fitnah jangan gitu dong kan kalian mulia dan beriman ..kasihan Ayra baru merasakan kebahagiaan dan cinta dari al bahkan hamil ...jangan biarkan AL mengalami kesulitan menghadapi dalang disebalik semua nya diharapkan Adrian dan kuncu kuncunya ditangkap ya thor
𝐈𝐬𝐭𝐲
bikin penasaran...
lanjut thor..
keynara
lanjutkan thor
Reni Setia
yah,, yah,,, sapa tuh banting banting 🤭
Dede Bleher
lawan mrk nona Dokter
Rita Rita
udah ada hama pengrusak rumah tangga orang.
Reni Setia
thor,,, jangan bikin konflik konyol lah
masak Naura,ning hafa pendidikan pesantren tapi kelakuan kok gitu semua
Nana Ningrum: Di cerita ini banyak plot twist kak 🙏
total 1 replies
Sulfi Eppi
Ning hafa kok kelakuannya kayak gitu, jangan sampai ayra di benci kasian gak pernah merasakan bahagia sebelum menikah dengan Gus al
hanum hakim
bener Zahira deh... kayaknya Gus Al perlu mengetahui Ning Naura lebih jauh... Ning kok kelakuannya seperti itu
hanum hakim
bagus ceritanya menarik😍
Nana Ningrum: terima kasih kak sudah mampir jangan lupa dukung author yaa... kak,
total 1 replies
Oma Gavin
cerita dari segi pesantren tapi ada aja tokoh julid dan tidak mencerminkan budi pekerti sesuai ajaran nya, watak iri hati dengki tetap dipupuk subur untuk menghancurkan perempuan lain
zikril
itu nanti dipake buat fitnah ayra.....
Tri Handayani
mau pingin jadi dokter ning'sampe ambil jas ayra atau lagi kerasukan jin....
Star Ir
Da CCTV kali di RS deket ruangan dokter mah
Alby Raziq
jadi deg dagan baca lanjutnya Thor takut ayra kena masalah berat
keynara
kira² Ning jadi jadian bw jasnya ayra buat apa ya Jd penasaran lanjutkan thor🙏
muhammad ihsan
double up dong thor
Rita Rita
Al mau asupan vitamin dulu dari Ayra sebelum masuk meja operasi 🤣😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!