Dokter Cantik milik tuan mafia...
Di tengah malam yang sunyi dan hujan yang tak henti mengguyur kota, Flo seorang dokter muda yang baru saja di pindah tugaskan dari rumah sakit besar ke klinik kecil pinggiran kota, tanpa sengaja menemukan seorang pria tergeletak di tepi jalan bersimbah darah namun masih bernapas.
Pria itu misterius tanpa identitas jelas, hanya mengenakan jaket kulit hitam yang robek di bagian bahu, dan luka tembak di sisi tubuhnya, masih berdarah. Dengan naluri seorang dokternya meronta, dan tak bisa tinggal diam.
Flo membawanya ke rumahnya karena saat itu klinik tempat ia bekerja sudah tutup.Flo pun menolongnya.
sepanjang malam, ia hanya bisa menahan napas di antara rasa takut dan tanggung jawab.
Namun, siapa sangka, pria itu bukan orang biasa. Namanya Gilhan Alfaro seorang mantan agen intel yang kini diburu oleh orang-orang dari masa lalunya.
Luka yang ia bawa bukan hanya di tubuhnya, tapi juga di hatinya yang penuh rahasia, dendam, dan kehilangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Syakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8 di ujung peluru dan janji....
Di bawah langit kelabu yang meneteskan hujan, Flo tahu,mulai saat itu, nyawanya benar-benar bergantung pada pria bernama Gilhan.
Namun jauh di dalam hatinya, terselip rasa lain yang tumbuh perlahan, bukan hanya takut kehilangan hidupnya saja tapi juga takut kehilangan pria yang selalu memberikan perlindungan kepadanya itu.
Pelarian itu membawa mereka jauh ke luar kota, ke sebuah penginapan kecil di tepi hutan yang sepi.
Mentari pagi mulai menampakan sinarnya langit terang mulai menyapa semesta pakaian yang awalnya basah di badan keduanya ini kering begitu saja... Gilhan sengaja membawa Flo menyusuri tepian hutan, karena ia khawatir jika mereka melewati jalan raya kemungkinan ditemukan oleh musuh sangatlah mudah.
Ilham menghubungi Reno yang berada di markas dan memintanya datang untuk menjemput mereka.
Keduanya sengaja menunggu di balik semak belukar dan mengirimkan lokasi melalui sambungan khusus agar lokasi mereka tidak dilacak oleh musuh.
Setelah 1 jam sebuah mobil berwarna hitam dengan kaca gelap berhenti sekitar 1 meter dari persembunyian mereka.
"Sorry Ren, pagi-pagi sudah gangguin kamu...!"
"It's ok.... Sekarang kamu mau aku membawa kalian ke mana..?"tanya Reno sembari menatap ke arah Gilhan
"Kami harus segera meninggalkan kota ini sebelum para penjahat itu terlebih dahulu menemukan kami katakan Gilhan.
Reno sejenak menatap kearah Flo, namun ia tidak berani bertanya.
"Jadi ke stasiun atau ke bandara,?"
"Ke dermaga di sebelah selatan kota...!"jawab Gilhan.
Reno hanya menggangguk. keduanya pun diantar menuju ke arah dermaga, jarak tempuh yang lumayan jauh namun mereka berharap orang-orang itu tidak lagi mengejar mereka....
setibanya di dermaga, Reno pun menurunkan Gilhan dan Flo di sana,fan akhirnya mengucapkan selamat jalan...
setelah Reno menjauh Flo menatap ke arah Gilhan.
"memangnya kita mau ke mana, Han....?"
"Kita harus segera meninggalkan kota ini sebelum malam tiba.!"jawab Gilhan tanpa memberitahu kemana arah dan tujuan mereka.
kapal yang mereka tumpangi mulai menjauh dari pantai, mereka berharap akan tiba di tempat tujuan dengan selamat.
keduanya sengaja mencari tempat yang dirasa cukup aman, Gilhan meminta kepada Flo untuk beristirahat terlebih dahulu, dan mereka pun tidur secara bergantian.
sampai sore menjelang akhirnya kapal pun merapat di dermaga di kota yang berbeda...
keduanya turun menuju sebuah warung kecil, untuk mengisi perut mereka terlebih dahulu.
"sebaiknya kita ke sana.!" tunjuk Gilhan pada sebuah rumah makan yang letaknya cukup jauh dari jalan raya.
Flo hanya mengangguk perlahan, jujur saat ini perutnya sudah sangat-sangat lapar.
setibanya di sana Gilhan mencari tempat duduk yang langsung mengarah pada pintu masuk setidaknya ia tahu siapa saja orang-orang yang memasuki tempat itu.
seorang wanita paruh baya datang menyapa saat melihat kedatangan mereka.
"Selamat datang,pak...bu... silakan dipesan..."ucap wanita itu saat Gilhan dan Flo sudah duduk.
Gilhan pun menerima daftar menu yang di serahkan oleh wanita paruh baya itu.
tanpa membuang waktu Ilham langsung memilih beberapa makanan dengan daftar harga yang tertera di sana.
tak lama Gilhan pun menyerahkan daftar menu itu ke arah Flo, sesaat kemudian terlihat Flo menyerahkan kembali daftar menu kepada wanita paruh baya itu setelah menyebutnya makanan pasanan nya.
belum sempat wanita itu berbalik badan tiba-tiba Flo bertanya kembali.
"Maaf bu..apa di sini ada penginapan...?"tanya Flo hati-hati.
"Kalian bukan orang sini ya,?" tanya wanita itu sambil menatap keduanya.
"Ooh iya, kami baru saja datang kemari untuk menemui kerabat hanya saja kami belum bertemu dengannya."jawab Gilhan cepat.
"Ooh, jika ingin menginap untuk semalam,dua.. di belakang bangunan ini ada sebuah penginapan kecil harganya terjangkau nanti langsung masuk saja melewati lorong ini katakan wanita paruh baya itu sembari menunjuk sebuah lorong sempit di ujung bangunan....
Namun saat wanita paruh baya itu berbalik badan,ia tersenyum dengan senyuman smirk....
