NovelToon NovelToon
Adakalanya Dunia Lain Telah Damai

Adakalanya Dunia Lain Telah Damai

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Nikahmuda / Spiritual / Sistem / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:911
Nilai: 5
Nama Author: Syah raman

Setelah sang pahlawan mengalahkan Raja Iblis, dunia kembali damai. Tapi justru... para petualang, penyihir, guild, bahkan monster jadi nganggur.

Aku punya teman wanita, yang mana dia adalah wanita yang paling aku taksir sejak lama, tiba-tiba saja aku keceplosan untuk melamarnya, dan setelah itu...

Yang penting saksikan saja petualangan diriku yang seru dan santai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta & Sarung Tangan Mekanik

         Hari minggu, adalah hari libur di dunia ini.

Sementara itu, aku ingin pergi pesta tahunan bersama istri tercintaku (Ani) yang telah siap dengan dandanan yang cukup terbuka.

“Punggungmu itu terlalu terbuka.” Kataku merasa cemburu.

“Tapi ini aturan kerajaan, dan semua wanita yang datang juga akan berpakaian seperti ini.” Ujar istriku (Ani).

Aku menghela nafas. Mungkin yang datang bukan anak-anak, ini acara khusus orang dewasa.

…..

Kini saatnya semua orang pergi dengan berpasangan, dan sangat beruntung aku sudah memiliki istri, sehingga aku tidak malu sendirian pergi ke pesta.

Alunan musik biola dan paduan suara memenuhi keramaian yang ada.

Dalam keramaian ini, aku bertemu lagi dengan dua juniorku, (Roy & Nicki).

“Senior Arul, kita bertemu lagi.” Nicki menepuk punggungku.

“Oh, kalian. Melakukan kencan duet lagi.” Aku hanya tertawa.

Sekarang apa boleh buat, diriku ini harus bersama mereka untuk kedua kalinya.

….

Aku memainkan banyak hal di sini, ada permainan jaring ikan, menembak boneka musang, memasukkan bola ke ring & lain-lain.

Semuanya itu demi kesenangan bersama dalam sebuah hubungan rumah tangga, bukan berarti harus berada di rumah terus, dan menghadapi hal yang berulang-ulang. 

Sekali-kali memang aku harus mengajak Ani untuk melakukan hal-hal baru.

Dua juniorku (Nicki & Roy) bersama dengan pasangannya masing-masing, yaitu Anita dan Sari.

Nicki berpacaran dengan Anita, sedangkan Roy dengan Sari, hubungan mereka seperti kisah drama komedi romantis, itulah menurutku.

Sekarang aku mengajak Ani ke sebuah tempat makan.

Di sini terdapat makanan rawon.

Kami menikmati rasa makanan yang kuat, bahkan ini terasa lebih nikmat ketika penuh rasa kebahagiaan.

…..

Sore telah tiba, tidak ada satu pun masalah hari ini, dan aku senang.

Aku bersama istriku menuju perjalanan pulang, beruntungnya pesta ini tidak jauh dari tempat tinggalku.

Dalam perjalanan pulang, ada sebuah teriakan.

Aku melihat ke arah anak kecil yang berteriak.

Ada seekor monster ayam raksasa, yang begitu ganas.

“Ani, tetap di sini.” Ucapku.

Ada anak kecil dikejar oleh monster ayam raksasa, padahal tidak ada tanda-tanda bahwa ayam raksasa ini memakan pil pembangkit Qi.

Aku berhasil memegang leher ayam raksasa, dan aku tahu bagaimana cara menghentikan aliran Qi ayam ini.

Denyut jantung ayam ini melemah, tubuhnya mengecil, sehingga ada sebuah cairan yang keluar dari bagian paruhnya.

Berkali-kali wabah entah mengapa, wabah dari monster yang bangkit kembali seperti terjadi berulang-ulang. Apakah ini ulahnya Ferdi?

…..

Setelah itu, aku pulang ke rumah.

Istriku membawa beberapa hadiah, dari orang yang telah aku selamatkan.

Ternyata anak itu memiliki orang tua yang cukup berterima kasih, atas aksi heroikku.

Dengan begini, aku tidak repot-repot membeli ayam ke pasar, soalnya aku telah mendapat daging ayam gratis.

Istriku hanya tersenyum mencuci daging ayam itu.

Namun istriku yang begitu hebat dalam meneliti sumber kekuatan pembangkit Qi, tidak menemukan sama sekali bahwa ayam ini mengkonsumsi pil tersebut.

“Jadi bagaimana, apa kau menemukannya?” Tanyaku.

“Tidak sama sekali.” Istriku tidak menemukan pil itu pada bagian isi perut sang ayam, padahal pil itu memiliki kekerasan yang cukup hebat.

“Jadi, apakah ini bukan dari ekperimen Ferdi?” Tanyaku.

“Sepertinya sayang, ini bukan dari eksperimennya, tetapi Qi ini muncul dari aliran darah, dan ini… mungkin hanya bersifat sementara, sampai ayam terhidrasi.” Ani memang sangat cerdik.

“Oh, aku mengerti sekarang, jadi tidak ada racun sama sekali di dalam pil itu, dan eksperimen yang baru ini, mungkin berasal dari jarum suntik.” Itulah kesimpulan yang aku pikirkan.

“Sekarang dunia sudah mulai berubah, di balik kedamaian ini, pasti akan ada yang menodainya.” Ucap istriku setelah membagi daging ayam itu.

Suara minyak goreng yang memanaskan daging ayam telah terdengar di telingaku.

Dan aku mulai berpikir dengan semua strategi yang sangat langka.

….

Jika aku membuat sebuah penemuan untuk menandingi kinerja para penjahat di luar sana apa akan berhasil?

Dan tingkat keberhasilannya sangat rendah, karena diriku sendiri bukan seorang ahli kimia.

Harus mulai dari mana dan bagaimana menyelesaikannya.

Jika aku dan Ani akan berunding, apa yang akan dia jawab?

Mungkin dia akan kesal padaku.

….

“Apa yang kau pikirkan?” Tanya Ani. Namun aku tidak menjawab pertanyaannya.

Dia terlihat cemas. “Tidak biasanya, kau kembali ke raut yang pernah aku kenal, kau terlihat seperti seseorang yang menyusun strategi.” (Katanya)

Meski aku telah menyembunyikan semua perasaanku yang telah sirna tentang pertarungan, tetapi nyatanya Ani (istriku) menyadari itu.

Aku sudah berpikir lebih keras. “Bagaimana cara mendamaikan dunia ini?

Dan tidak mungkin tidak ada jawaban.

Rasanya cukup mustahil dunia ini damai.

Dia berdecak. “Selamanya kita tidak akan bisa damai, semasih ada sebuah api di dalam hati manusia.”

Dan lagi istriku (Ani) ada benarnya.

“Ayolah. Sekarang kita nikmati ayam ini.”

…..

       Aku memiliki sebuah ruang bawah tanah,

“Ada ruang bawah tanah di sini ya?” Tanya istriku (Ani) yang telah melihat beberapa koleksi senjata.

“Aku sudah minta izin ke ibu pemilik tempat ini, untuk menyimpan beberapa senjata dan pakaianku, ini mengingatkanku dengan masa berpetualang dulu.” Meski aku belum lunas membayar kredit rumah, tapi akses ruang bawah tanahnya telah aku miliki, sehingga diriku bebas menyimpan beberapa senjata.

“Di sini aku akan membuat cara, agar kita memiliki senjata, atau apa pun tanpa harus bergantung dengan Qi.” (Ini ungkapanku)

….

        Sore ini, ada dua orang juniorku yang berkunjung. (Roy & Nicki)

Dua lelaki ini sepertinya membawa berita buruk.

Ada sebuah peta lokasi yang dia tunjukkan di meja.

Sedangkan aku dan Ani yang duduk bersebelahan melihat peta itu.

Lalu setelahnya, Roy menyimpulkan sesuatu.

“Menurut para intelejen kerajaan, selebihnya mereka menemukan sebuah gua yang penuh jebakan, dan kabut salju. Mereka tidak ada yang kembali setelah memeriksa gua itu, ini pun menjadi misteri, apa mereka masih hidup atau tidak, yang pasti ada semacam sihir yang membuat mereka tidak bisa kembali, dan aku yakin pasti ada kaitan dengan banyaknya kasus monster yang bangkit kembali.” Roy sekarang menyimpulkan itu.

Aku terdiam, memikirkan bagaimana bisa para intelejen yang meneliti setiap kasus, malah terperangkap pada gua yang sangat tidak mungkin memiliki banyak monster & jebakan. Padahal mereka cukup profesional dalam menangani segala macam bahaya.

“Apakah ini sebuah jebakan?” Tanyaku pada Roy yang duduk berseberangan denganku.

“Mungkin, karena tempat yang mereka datangi adalah markas para mantan buronan, yang mana tugas mereka membangkitkan sebuah bencana langit merah bernama Solus.” Roy meletakkan sebuah benda berbentuk bulan sabit yang terbuat dari batu.

Aku yakin, penjahat yang selama ini telah kehilangan kekuatannya, telah mencari cara lain untuk menguasai dunia.

…..

“Jadi setelah sekte awan merah bubar, para pembangkit Solus mulai tergerak untuk menyatu.” Karena sekte awan merah telah menguasai istana langit di masa lalu, dan mereka kehilangan pemimpin, maka sekte baru mulai di buat. (Ani menyimpulkan itu)

“Padahal, para pembangkit Solus dulunya hanya sebagian orang pecinta rumor saja, tapi sekarang mereka bisa mendapat sistem kendali yang cukup merepotkan para mantan petarung.” (Begitulah, Nicki meluruskan lagi)

Ani menatap aku, dan dua rekan juniorku.

“Tapi apakah, kita yang telah hidup damai ini, harus peduli dengan apa yang terjadi, padahal kita sudah hidup bahagia, dan ini harusnya bukan tanggung jawab kita.” (Ani ada benarnya)

…..

Aku mendapat kesimpulan.

“Semua senior kita tidak ada yang peduli, entah para monster atau orang jahat menganggu keselamatan banyak orang, tetapi… diantara semua petarung yang tersisa, kita berempat termasuk orang-orang yang masih muda, dan mungkin ini juga tanggung jawab kita.” (Ujarku)

Istriku terlihat keberatan.

“Tapi… kita tidak bisa seperti ini terus, sedangkan semua kasus yang terjadi tidak terlalu dipikirkan oleh pemerintah.” (Kata istriku keberatan)

“Jangan ambil pusing, dan jangan terlibat lebih jauh… kita hanya perlu melindungi apa yang kita anggap penting, sedangkan menyelamatkan dunia… kita pun tidak memiliki cara dan kekuatan yang lebih.” (Mungkin ucapanku terasa bijaksana)

Dua juniorku (Roy & Nicki) mengangguk saja.

Sekarang aku harus mengatakan yang sebenarnya.

“Aku masih ingin membuat eksperimen, yang mana hanya dengan senjata manual, kita bisa bertarung melawan monster dadakan yang akan muncul.” (Caraku berjaga-jaga)

…..

Kedua juniorku telah pergi ke ruang bawah tanah milikku.

“Anda sangat serius melawan wabah ini?” (Roy telah bertanya)

“Tentu saja.” (Jawabku yang memegang sebuah sarung tangan mekanik.)

Ani hanya mengejekku dengan sikutan.

Kedua juniorku tertawa.

“Ini senjata yang baru saja aku sempurnakan, dan kita bisa meluncur dengan tali, bagaikan laba-laba yang bebas menyemprotkan talinya.” (Itu penjelasanku)

“Hem, berarti kita bagai pahlawan, melewati berbagai bangunan tinggi, tapi risikonya tinggi.” (Roy memang benar)

“Tergantung keahlianmu.” Kataku.

….

Hari libur ini, adalah hari bebas, di hutan ini, aku dan kedua juniorku (Roy & Nicki) akan mengetes sarung tangan mekanik.

“Senior Arul, apa saya yang akan lebih dulu menggunakan ini?” (Nicki bertanya tentang itu)

“Tidak usah, biar aku saja.” Aku kemudian menggunakan sarung tangan ini.

Sarung tangan mekanik menyemprotkan tali, dan dia bisa membuat diriku menuju arah kawat yang telah mengait pohon kayu besar.

Tapi diriku tidak bisa menjaga keseimbangan, karena kayu akasia membuatku terpeleset, hingga jatuh ke tanah.

Aku cedera, untungnya tidak terlalu parah. 

“Senior Arul, apa anda baik-baik saja?” Tanya juniorku (Nicki).

Dan kemudian Roy menyapu pundakku.

“Anda tidak terluka parah bukan?”  (Roy)

“Jangan khawatirkan aku… Mungkin alat ini masih dalam tahap pengembangan.” (Ujarku)

Aku sudah menyempurnakannya bertahun-tahun, tapi apakah hanya seperti ini saja?

Dengan semangatku yang membara, aku menargetkan sebuah pohon besar.

Sarung tangan mekanik ini mengarahkan diriku ke sana.

Ketika aku mulai menginjak pohon besar, aku menargetkan lagi ke pohon besar lainnya, kemudian aku bisa berpindah ke pohon lainnya.

“Woohooo!” Aku berteriak karena senang.

Kedua juniorku mungkin berteguk liur.

“Kerja bagus senior!” Pujian Roy untukku.

“Teruskan! Jangan menyerah!” Nicki juga menambah semangatku.

Ternyata istriku juga datang.

Kemudian aku menujunya (istri) dan dia memelukku.

….

“Alatnya berhasil”(Ani senang)

Kedua juniorku sekarang dekat, dan mereka melihat alat ini dengan  seksama. 

“Senior, aku ingin mencoba itu.” Ujar Nicki.

“Aku juga.” Kata Roy.

Mereka seperti anak kecil yang penasaran.

Aku menghela nafas. “Kalian ini, sadar umur untuk berebut dong.”

Mereka tertawa.

Baru pertama kalinya, penemuanku sangat dihargai.

…..

[Flashback]

Ketika aku muda, masih belum mengenal cinta atau apa pun, aku pergi ke perpustakaan.

Aku sangat tertarik dengan ilmu mekanik, sehingga aku membaca buku tentang itu.

Pangkat warrior tidak membuatku, menjadi orang yang tidak ingin mempelajari pelajaran lain.

Bahkan diriku ingin menjadi pembuat mesin untuk memudahkan umat manusia.

Dan aku pertama kali bertemu dengan Roy dan Nicki.

Mereka adalah dua sahabat yang tertarik dengan buku tentang sistem reproduksi wanita.

Aku menghela nafas setelah mengetahui hobi mereka itu, tapi itu cukup positif.

“Anda sangat tertarik dengan mekanik, sepertinya, di masa depan, anda akan menjadi pembuat alat yang berguna untuk umat manusia.” Nicki muda sepertinya tertawa.

“Aku setuju Nick, lihatlah dia.” Ujar Roy.

“Jadikan kami sebagai juniormu.” Pinta Nicki ketika itu.

Aku hanya mengangguk saja.

[Flashback Of]

…..

Lengan mekanik yang aku ciptakan telah ada di meja.

Kami berempat memandangi alat ini dengan cukup luar biasa.

“Sarung tangan yang bagus,” ujar Nicki.

Dan Roy mengangguk saja.

Dengan begitu, aku jadi lebih sedikit agak tenang, karena pada unsurnya, tidak ada kecacatan sama sekali pada lengan mekanik ini.

“Mungkin nanti, aku akan mengupgrade ke sistem yang lebih baik… Jika kalian menemukan suatu kendala saat mencobanya, jangan sungkan untuk mengatakannya padaku.” Ujarku.

…..

Mereka akhirnya pergi, sebelum mereka membawa sarung tangan mekanik itu satu persatu, aku membuat beberapa pesan untuk mereka.

“Sebelum kalian memiliki itu sepenuhnya, aku akan mengatakan bahwa jangan menggunakan itu ditempat umum, kecuali dalam keadaan terdesak, karena benda itu sangat berat dan kokoh, lapisi tangan kalian dengan sarung tangan hitam.” Ketika aku memberi pesan itu pada mereka, seketika mereka (Nicki & Roy) mengangguk saja.

Hanya mereka yang cocok untuk menikmati lengan mekanik itu.

Lebih dari sekedar tugas menjaga kerajaan, mereka mungkin harus menghadapi beberapa monster dadakan yang menyerang beberapa orang di kota ini.

Sedangkan aku, hanya akan menikmati pekerjaan sebagai pedagang sayur.

…..

Penemuan milikku telah di salin oleh beberapa orang pada kerajaan Altarus.

Mungkin suatu saat aku akan menikmati hasilnya saja.

Menurut kabar yang beredar, sarung tangan lengan mekanik telah menyelamatkan beberapa orang.

Termasuk mengurung monster-monster di hutan Pretty Tymber.

Tiga hari yang lalu, ada beberapa kawasan yang mungkin digunakan oleh para komunitas pembangkit Solus, agar monster di hutan Pretty Tymber menjadi liar.

Hal itu ditujukan untuk menyerang orang-orang dari desa lain, termasuk desa Altarus.

Para pasukan desa Altarus segera mengerahkan beberapa pasukan untuk melindungi perbatasan.

Dan lengan mekanik ciptaanku ternyata cukup berguna untuk menahan para monster untuk jinak kembali.

Menurut data yang aku dapat, bahwa para monster menjadi liar dikarenakan ada sebuah uji coba pada sel dalam tubuh mereka, yaitu sebuah serum disuntikkan, dan membuat para monster menjadi agresif, kasus ini sama halnya yang terjadi di tengah kota Altarus pada dua minggu yang lalu.

Aku yakin, masih ada beberapa orang yang berusaha mengusik ketenangan di balik dunia yang damai ini.

1
Blueberry Solenne
Oh jadi manusia di negara tersebut awalnya punya kekuatan naga, apa termasuk bisa nyemburin api juga thor?
Syah Raman: iya, dinegeri ini terbagi 3 sumber kekuatan, yaitu Qi, Chakra & Mana.
total 1 replies
checangel_
Berawal dari berpacaran to /Facepalm/
Fitur AI
apa dah yang penting,jangan bikin terheran heran /Smile//Shy/
Fitur AI
musim kawin dah kayak hewan wkwkwk /Chuckle/.tapi kadang ada pertanyaan bagi kita ketika menjomblo selama 6 tahun gitu .
Syah Raman: 🤣iya sih, kamu benar... pasti itu aneh
total 1 replies
Syah Raman
dilamar
Syah Raman
jendela
checangel_
Yap, karena untuk berada di jalan kebenaran penuh dengan air mata dan juang yang tiada batas 🤧
M.FAJRI
halo kak semangat ya😇😇😇
M.FAJRI: sip kak 🤗🤗🤗
total 2 replies
Syah Raman
terpengaruh
Syah Raman
panorama
Syah Raman
titik
Syah Raman
sarannya
Syah Raman
juniorku
Syah Raman
kendali
Syah Raman
terdengarnya ada dua kali
Syah Raman
ini perbaiki
Syah Raman
jangan raja Sugiono
Syah Raman
banyak
Syah Raman
memasak
Syah Raman
anda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!