NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia / Duda
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ham_sya

Area *** "Hanya semalam, kan, Tuan?" "Iya, kau tidak akan kenapa-napa karena aku mandul, Kau butuh uang dan aku butuh dirimu semalam!" "Anda yakin, Tuan?" "Aku jamin semuanya aman!" Malam yang terjadi antara dirinya dan sang Pemilik tempat dimana ia bekerja langsung mengubah hidupnya. Hazel Isabella Sora, seorang gadis cantik berusia 24 tahun terpaksa memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupnya pada Sang Big boss karena membutuhkan uang demi membayar hutang milik mending kedua orang tuanya, Rexton Lysander Silas, pria matang dengan segala pesona dan tatapan matanya yang tajam bak predator mematikan. Tersenyum menyeringai saat mendapatkan mangsa yang dirinya incar. Perjanjian itu hanya untuk semalam. Namun, apa jadinya jika itu menjadi kegilaan berbahaya dari sang Boss yang tak mampu dirinya tolak dari seorang Rexton. Bagaimana hubungan keduanya? Benarkah hanya ada Hutang dan sebuah kesalahan? ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ham_sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 GBSDM

Satu minggu berlalu.

Sejak kejadian dimana Hazel menyadari kalungnya hilang, dia akhirnya ingat mungkin saja dia meninggalkan kalung itu di kamar Club saat malam panas itu terjadi. Namun, untuk menanyakan pada sosok Rexton pun ia sungkan dan pada Akhirnya Hazel memilih diam. Walaupun sebenarnya dia ingin kalungnya kembali. Sebab itu sudah lebih dari dua minggu setelah kejadian malam itu.

"Sudahlah, sebaiknya tidak perlu terlalu di pikirkan!" gumam Hazel.

Dia tidak ada niat untuk mencarinya, lagian juga mau di cari kemana? Barang itu pasti sudah hilang karena ini sudah lebih dari beberapa minggu.

Pagi ini, Hazel berniat untuk langsung ke toko sebab dia harus menyelesaikan pesanan dari Lyra untuk acara yang akan di adakan oleh gadis bernama Lyra itu.

Iya beberapa hari yang lalu, Lyra memesan Burgers dan Pizza pada toko Miliknya dan langsung bertemu dengan Hazel untuk membahas ini.

Hari itu. Hazel masih agak sibuk, dia bahkan mengambil libur untuk satu hari karena memiliki beberapa pesanan yang harus ia selesaikan secepat mungkin.

"Selamat siang, Nona Lyra," sapa Hazel ramah.

Keduanya bertemu di Toko kue, dan kebetulan sebelum bertemu, Lyra menghubungi terlebih dahulu.

"Siang, aku benar-benar terkesan dengan rasa burger buatanmu," kata Lyra dengan terselip Pujian di dalamnya, dia tersenyum hangat dan tulus pada sosok yang dia tahu adalah pemilik dari toko Burgers ini.

Hazel hanya bisa tersenyum ramah, dia menyambut hangat pujian dari wanita cantik yang Hazel perkirakan berusia di atasnya itu.

"Nona, Terima kasih atas pujiannya." tutur Hazel ramah.

Lyra menyentuh tangan Hazel, wanita cantik itu sampai tersentak karena merasakan sentuhan hangat dari tangan wanita cantik itu, tidak terasa Hazel hampir saja meneteskan air mata jika dia tidak segera mendongak. Sebab mungkin saja jika Adiknya masih hidup dia akan seumuran dengan Lyra.

"Apa kamu sudah makan siang, Kak?" pertanyaan dari wanita itu membuat Hazel tersenyum dan akhirnya menggeleng pelan.

Lyra mengangguk, dan setelah berbasa-basi akhirnya dia menjelaskan tujuan dia datang berkunjung."Bagaimana jika kita makan siang bersama?" 

"Iya, kenapa tidak?" angguk Hazel, dia senang bisa memiliki teman yang bisa ia anggap adik.

Keduanya memutuskan untuk pergi mencari makan sekalian membahas kepentingan itu, dan perkenalan antara Hazel juga Lyra terjalin di sana, Lyra juga meminta Hazel sendiri yang datang untuk mengantarkan kue itu, dan Hazel pun setuju. Sebab acara akan di adakan di rumah Silas.

Lamunan Hazel buyar sebab mendadak merasakan perutnya bergejolak, dia segera bangun dan berlari kearah kmar mandi.

Hazel mengeluarkan seluruh isi perutnya, dan hanya ada cairan bening yang keluar, selama beberapa hari ini dia merasakan perasaan tidak nyaman pada perutnya.

"Aku sebaiknya pergi ke Dokter," gumam Hazel.

Di rasa tenang, akhirnya ia keluar dari kamar mandi dan dia kembali bersiap.

Di mansion Silas.

Mereka semua sedang sarapan, Gania melihat kearah sang putra sulung dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Apa Mommy ada pertanyaan?" suara dari Rexton membuat Gania tersentak.

Rexton menatap pada sang Mommy dengan tatapan rumit, sedangkan Gania malah tersenyum canggung dan berdehem sebentar sebelum akhirnya menjawab pertanyaan dari Rexton."Apa kamu sibuk?"

"Tidak terlalu, memang ada apa, Mom?"

"Bisakah sore ini kamu pulang lebih awal?" ucapan dari Gania membuat Rexton mengerutkan keningnya.

"Apa ada masalah?" tanya Rexton.

"Tidak, sebenarnya Mommy ingin mengenalkan kamu pada seorang gadis, nanti dia akan datang, apa kamu bisa?" Gania menatap Rexton penuh harap.

Rexton menatap sang Mommy sebentar, dan akhirnya memutuskan untuk kembali melanjutkan sarapan paginya dengan tenang.

"Rex, hanya sekali Mommy mohon!" tatapan Gania penuh permohonan.

"Mom, aku sibuk dan lagi berapa banyak gadis yang akan Mommy kenalkan?" Rexton akhirnya mengeluh.

"Mommy hanya ingin kamu mengenal dia! Sekali ini saja."

"Tidak bisa, aku sudah memiliki pilihan sendiri, dan akan aku bawa dia ke hadapan Mommy dan Daddy!" setelah mengatakan itu, Rexton akhirnya bangun lalu berjalan meninggalkan mereka semua.

"Gadis seperti apa yang akan kamu kenalkan? Awas saja jika seperti Amanda," seru Gania. Namun, tak di indahkan oleh sosok Rexton.

Lyra dan sang Daddy hanya bisa diam, keduanya sudah tahu tentang rencana Sang Kanjeng ratu yang ingin mengenalkan sosok gadis dari kalangan para sosialita kenalan Gania putri dari sahabatnya. 

Lyra sendiri penasaran pada sosok gadis yang Mommy-nya sebutkan, menurut pandangan sang Mommy wanita itu adalah pilihan yang cocok sebagai menantu untuk keluarga Silas.

'Hah, semoga saja benar!' batin Lyra. Namun, entah kenapa Lyra merasa gadis penjual Burgers itu mungkin saja lebih cocok. Dia segera menggeleng saat pemikiran itu muncul begitu saja.

Rexton tiba di halaman, dia berjalan menuju mobilnya dengan di iringi tatapan hormat dari para Penjaga di Mansion itu.

Sebagai pewaris dari kekayaan keluarga Silas, dan Rexton yang akan menjadi kepala keluarga, sudah di pastikan banyaknya musuh yang harus dia hadapi, tidak hanya dari luar. Namun, dari dalam rumah dan keluarga besar juga memiliki banyak racun ular yang mematikan.

Rexton bukan seorang Mafia, dia hanya pembisnis yang mengandalkan kepintaran dan kecerdikan, di dunia bisnis semua Halal di lakukan termasuk saling membunuh dan menghancurkan satu sama lain.

Rexton memang bukan Mafia, dia juga tidak memiliki bisnis ilegal seperti penjualan barang haram atau sejenisnya, Rexton hanya memiliki Club malam dengan berbagai macam peristiwa besar dan gelap di dalamnya.

Walaupun tidak ingin terlibat didalamnya. Namun, tetap saja beberapa Mafia kelas atas mengincar seorang Rexton karena kekuasaan dan kekuatan yang dia miliki sebanding dengan Mafia itu sendiri, makanya Rexton banyak di takuti entah itu di dunia bisnis maupun gelap.

"Apa kamu sudah menyelidiki masalah Hazel dengan benar?" di dalam Mobil Rexton mulai membuka suara, setelah menghadiri suasana mencekam sejak mobil bergerak.

"Iya, Tuan, Nona Hazel memiliki banyak hutang dan entah benar atau tidak, saya curiga hutang itu bukan atas nama mendiang kedua orang tua Nona Hazel," perkataan Harry membuat Rexton segera mengangkat wajahnya.

Rexton menatap Harry dan berujar,"Temukan dan awasi siapapun yang terlibat di dalamnya!" tukasnya dengan nada tegas dan sorot mata tajam. Tak akan ia biarkan siapapun mencelakai atau menipu Hazel.

"Baik, akan saya kirim lebih banyak orang untuk mengawasi setiap orang yang mungkin saja terlibat!" jawab Harry tegas. 

Tepat pukul sembilan pagi.

Hazel tiba di rumah Silas, wanita cantik itu merasa sungkan saat melihat rumah yang begitu besar bak istana itu, dia benar-benar merasa kecil dan takut.

"Apa anda Nona Hazel?" seorang Maid bertanya dengan nada ramah.

"Benar," angguk Hazel.

"Mari, Nona sudah menunggu!" Maid itu tersenyum ramah, mereka semua sudah di tunjukan foto Hazel makanya mereka semua tahu dan memperlakukan Hazel secara hormat sesuai permintaan dari Lyra.

Hazel mengikuti langkah dari wanita muda di depannya ini, Hazel melihat rumah itu begitu besar dan mewah, wanita cantik itu benar-benar hanya bisa kagum dalam hati. Namun, tetap dalam batas kesopanan yang sudah di ajarkan padanya. Dia tahu disanalah sosok Rexton tinggal.

'Benar-benar orang kaya!' batin Hazel takjub.

1
Alona Luna
jangan-jangan restoran yang sama yang di pesan mamanya rexton🤔
Alona Luna
salah nama ya thor.? 🤔
Alona Luna: sama-sama kak thor😊
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!