NovelToon NovelToon
Se Simple Bunga Selamat Pagi

Se Simple Bunga Selamat Pagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:691
Nilai: 5
Nama Author: happy fit

kinandayu gadis cantik tapi tomboy terlihat semaunya dan jutek..tp ketika sdh kenal dekat dia adalah gadis yang caring sm semua teman2 nya dan sangat menyayangi keluarga nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon happy fit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 8- antara tatapan, sirik dan senyum yang gak bisa dijelasin

Pagi di SMA Harapan Bangsa dimulai dengan langit cerah dan aroma rumput basah sisa hujan semalam. Anak-anak baru aja bubar dari apel pagi, dan Kinan—seperti biasa—datang dengan aura “ceria tapi bikin gagal fokus”.

Rambut hitam sepunggungnya diikat separuh ke atas, beberapa helai terlepas di sisi wajahnya. Seragam putih abu-nya dibalut sweater abu muda oversized, yang lengan panjangnya sedikit menutupi telapak tangan. Di pundaknya tergantung tas tote bag bergambar anatomi jantung — yang ironis banget, mengingat jantungnya sendiri kayaknya udah gak stabil tiap liat Danu.

“Kin, hari ini ada rapat OSIS lagi, kan?” tanya Maya sambil jalan di sebelahnya.

“Iya, katanya bahas dekor acara sekolah minggu depan. Dan… Rafi yang mimpin,” jawab Kinan santai.

Maya senyum nakal. “Wah, Ketua OSIS makin sering nyari kamu tuh.”

Kinan nyengir. “Ya kali, mungkin dia butuh ide. Kan aku jago bagian ‘estetika random’.”

“Estetika hati juga sih,” sindir Maya.

“May, plis. Aku masih belum selesai ngerapiin perasaan yang semester lalu.”

---

Di ruang OSIS, Rafi udah duduk di depan papan tulis, sibuk nyusun daftar panitia.

“Kinan, kamu bantu bagian banner ya. Aku udah liat hasil desain kamu kemarin, keren banget.”

“Wih, makasih, Ketua. Tapi aku cuma tukang coret-coret, kok.”

Rafi senyum. “Kalau coretannya aja sebagus itu, aku jadi penasaran gimana yang seriusnya.”

“Ya ampun, flirting di jam pelajaran begini?” seloroh Maya dari belakang.

Kinan langsung melempar pandangan tajam bercampur malu. “May, tolong jaga reputasiku yang gak banyak-banyak amat ini!”

Dari luar jendela, ada seseorang yang diam-diam ngeliatin — Danu.

Cowok itu cuma pura-pura lewat, tapi matanya gak lepas dari pemandangan Kinan yang lagi ngobrol sambil ketawa sama Rafi.

Temennya sempet nanya, “Eh, lo gak masuk rapat panitia, Nu?”

“Enggak. Cuma pengen ngeliat suasana aja,” jawabnya datar. Tapi tangan kirinya masuk ke saku, dan rahangnya sedikit menegang.

---

Beberapa menit kemudian, masuklah seorang cewek — Nadia, kelas XI IPS, anggota OSIS bagian dokumentasi. Cewek ini cantik, rambutnya dicat cokelat muda, dan udah terkenal karena diam-diam naksir Rafi sejak lama.

Dan kayak semesta pengen nambah drama, Nadia duduk pas di sebelah Kinan.

“Eh, Kinandayu ya?”

“Iya, hai. Kamu Nadia, kan? Kita belum sempet ngobrol sebelumnya.”

Nadia senyum tipis. “Iya, aku sering liat kamu akhir-akhir ini… sering banget malah.”

Nada suaranya terdengar halus tapi agak nyentil. Kinan sempet bengong.

“Oh iya? Hehe, mungkin karena aku sering bantu dekor aja kali.”

“Iya, bantu Ketua OSIS terus ya? Hebat deh, bisa langsung deket sama dia.”

Maya yang duduk gak jauh langsung ngeh, dan pandangannya berubah jadi, uh-oh drama incoming.

Kinan masih berusaha kalem. “Hehe, enggak kok, aku bantu semua bagian, gak cuma Rafi.”

Nadia menatapnya sambil senyum, tapi matanya dingin. “Oh, gitu. Soalnya Rafi-nya kelihatan nyaman banget kalau sama kamu.”

Kinan: 😶

Maya: 😶

Suasana: tiba-tiba drop 3 derajat.

---

Setelah rapat bubar, Kinan keluar bareng Maya.

“May, aku salah ngomong sesuatu gak sih tadi?”

“Enggak, Kin. Tapi si Nadia emang kelihatannya agak cemburu. Kamu harus hati-hati.”

“Hah, cemburu kenapa? Kan aku gak ngapa-ngapain.”

“Ya, kadang orang gak perlu alasan buat gak suka, Kin. Cukup liat kamu disenyumin cowok yang dia suka aja udah kayak nerima spoiler film.”

Kinan ngakak tapi nadanya getir. “Yah, nasib cewek lucu tapi bukan penggoda.”

Mereka baru mau turun tangga, tapi tiba-tiba Danu muncul dari arah berlawanan.

“Kin, kamu udah makan?” tanyanya tiba-tiba.

“Belum sih, mau langsung ke kantin bareng Maya.”

“Kalau gitu aku ikut, sekalian nemenin.”

Nada suaranya tenang, tapi ada sesuatu di sorot matanya — kayak protective mode on.

Maya sengaja mundur pelan. “Eh aku kayaknya ada tugas dulu deh, kalian aja.”

Kinan melotot. “Maya!”

Tapi Maya udah kabur sambil ngacungin jempol.

---

Mereka jalan ke kantin berdua.

Kinan masih ngerasa aneh, sementara Danu jalan di sampingnya dengan ekspresi datar tapi jelas-jelas lebih tenang setelah liat dia.

“Danu, kamu kenapa tiba-tiba nanya soal makan?”

“Gak apa-apa, tadi liat kamu di rapat. Kamu keliatan agak gak nyaman.”

Kinan kaget. “Kamu liatin aku?”

Danu nyengir kecil. “Ya kebetulan aja lewat.”

“Beneran kebetulan?”

“Ya… mungkin separuhnya kebetulan.”

Kinan diem sebentar, lalu ketawa kecil. “Kamu tuh, kalo ngomong suka bikin jantung kerja lembur.”

Danu nyengir, tapi matanya gak lepas dari wajah Kinan. “Ya makanya, jangan bikin orang khawatir terus.”

“Khawatir kenapa?”

“Gak tau… mungkin karena kamu terlalu sering bikin orang lain pengen jaga.”

Kinan cuma bisa nyengir canggung. “Yah, kalau semua orang pengen jaga, nanti aku bingung milih siapa yang paling serius.”

Danu ngangguk pelan, tapi pandangannya menurun. “Kalau yang paling serius gak ngomong, mungkin karena dia takut ngerusak yang udah ada.”

Kinan bengong.

Danu cuma senyum dikit, lalu pergi duluan.

---

Sore itu di rumah, Kinan ngelihat dirinya di cermin kamar. Sweater abu-nya masih dipakai, rambutnya udah agak berantakan, tapi senyumnya masih nyangkut.

“Gila ya,” gumamnya. “Hari ini banyak yang bikin jantung kerja lembur.”

Dia lalu berbaring sambil menatap langit-langit.

“Danu khawatir, Rafi perhatian, Nadia sirik… aku sendiri malah bingung mau seneng atau pusing.”

Kinan ngelirik buku catatan anatomi di meja dan ketawa kecil.

“Padahal yang aku pelajarin itu jantung manusia, tapi yang paling susah dijelasin justru jantung sendiri.”

---

🩵 To Be Continued…

1
Rachmad Irawan
semangat author.. jangan lupa update yg rutin ya thor 😍😍 love you author
Guillotine
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Winifred
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
happy fit: makasih komentar nya best..dukung author trs ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!