NovelToon NovelToon
Kasih Terlarang Sang Hostess

Kasih Terlarang Sang Hostess

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat / Nikah Kontrak / Balas Dendam / Playboy
Popularitas:868
Nilai: 5
Nama Author: Wulan_Author

Alma Seravina, seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai Hostess di sebuah klub malam, harus menghadapi pandangan merendahkan dari masyarakat sekitarnya. Pekerjaannya yang unik, yang memerlukan dia untuk bekerja di malam hari, sering kali disalahpahami sebagai pekerjaan yang tidak pantas. Namun, Alma tetap mempertahankan pekerjaannya untuk membesarkan anak satu-satunya. Meskipun pandangan masyarakat membebani dirinya, Alma tidak pernah menyerah sedikitpun apalagi setelah mengetahui kondisi anaknya yang sedang sakit parah.

Di tengah kebingungan, tiba-tiba saja seorang pemuda yang usianya jauh di bawah Alma memasuki kehidupannya untuk balas dendam atas kematian tunangannya yang berkaitan dengannya. Namun, bukannya berhasil membalaskan dendam, Gevan justru malah terjebak nikah dengan Alma.

"Ayo menikah dan tandatangani kontrak ini!"

Alma tersenyum remeh, "Apa kamu bercanda? Aku tidak pantas jadi istri kamu, aku lebih pantas jadi kakak atau Tante kamu!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan_Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemuda gila

Chaterine mengambil lap yang dipegang Alma lalu meletakkannya kembali di atas meja.

"Jelaskan sekarang, Al. Apa yang terjadi pada Rose?"

Alma tersenyum tipis, "Kamu istirahat dulu baru nanti aku jelaskan, serius."

Chaterine menatap Alma lekat, "Everything okay? Rose dia nggak apa-apa kan, Al?" tanya Chaterine sambil memegang pundak Alma.

Alma mengangguk pelan sambil tersenyum tipis. Namun, wajah lelahnya tidak bisa dibohongi.

"Lebih baik kamu yang istirahat, Al. Aku bisa handle ini semua," bujuk Chaterine sambil menarik lengan Alma. Namun, Alma kembali menarik lengannya dan kekeh ingin bekerja.

"Nggak, Chate, aku benar-benar butuh kerja."

"Oke, tapi kalau kamu capek bilang sama aku, aku ada di belakang oke."

Alma menganggukan kepalanya dengan semangat.

"Sudah jangan lebay, sana istirahat nanti ada pelanggan datang."

"Baiklah, aku akan istirahat tiga puluh menit. Aku akan kembali, oke!"

Chaterine segera melepaskan pelukannya dan pergi kebelakang untuk istirahat.

Alma terdiam sejenak sambil memperhatikan keadaan di sekelilingnya yang terdengar sangat bising dan ramai. Mereka menggerakkan tubuhnya tanpa beban, berteriak sambil tertawa lepas. Namun, selama ini Alma tidak pernah melakukan hal itu padahal ini tempat yang paling di cari, tempat di mana semua orang melampiaskan amarah, kekesalan, kebahagiaan dan rasa trauma. Namun, selama ini hidupnya selalu tertekan oleh ibu kandungnya sendiri, bahkan sekarang ibu Julia menambah beban pikiran Alma padahal Alma seharusnya dikuatkan bukan malah sebaliknya, apalagi saat ini dia belum mendapat uang untuk pengobatan Rose.

Brak!

Tiba-tiba seseorang datang menggebrak meja.

"Dimana manager tempat ini? Suruh dia keluar!"

Teriak pelanggan yang sedang mengamuk dihadapan Alma itu.

Alma segera bertanya dengan nada tenang.

"Apa ada masalah, Tuan? Apa anda butuh sesuatu, kalau begitu biar saya yang bantu," ucap Alma sopan.

Namun, bukannya menjelaskan masalahnya justru pria itu semakin tak terkendali sampai menjatuhkan beberapa botol minuman.

"Aku hanya ingin bertemu dengan manager disini! Kalau tidak, akan aku hancurkan semua minuman yang ada disini!" ancamnya.

Tak mau suasana semakin chaos, Alma pun segera memanggil Royce.

Beberapa saat kemudian Royce datang menghampiri pelanggan yang sedang mengamuk itu.

"Ini biar aku yang selesaikan, kamu lanjut saja bekerja," titah Royce pada Alma.

Alma mengangguk setuju dan melanjutkan pekerjaannya kembali. Baru saja dia sampai di counter, seseorang yang sudah menunggunya langsung menyodorkan gelas kosong yang ada ditangannya.

"Tolong tuangkan satu minuman terenak yang ada di tempat ini."

Suara itu mengalihkan lamunan Alma yang masih bergelut dengan pikirannya sendiri.

Alma mengambil dua botol minuman handalan yang selalu dia racik dengan tangannya sendiri, lalu menuangkan minuman tersebut pada pelanggan yang terlihat asing baginya.

"Silakan Tuan, ini adalah minuman terbaik yang ada di club kami," tutur Alma sambil menyodorkan minumannya.

Tanpa menunggu lama pria tersebut langsung meneguk minuman itu hanya dengan satu kali tegukan.

"Lumayan!" ucap pria itu dengan suara pelan.

Alma menoleh pria itu sekilas lalu kembali memalingkan pandangannya dengan wajah malas. Pria itu terlihat lebih muda darinya, apa mungkin dia sudah cukup umur untuk datang ke club?

"Namaku Gevan."

Alma menoleh sekilas, dan hanya tersenyum simpul sambil terus melayani pelanggan yang minta disajikan minuman.

"Luar biasa."

Gevan terus menatap wajah Alma dengan tatapan dalam hingga Alma merasa risih dibuatnya.

Alma mendeham, "Mau ku tuangkan minuman lagi, Tuan?" tanya Alma dengan wajah datar untuk mengalihkan pandangan pemuda itu.

"Tuangkan lagi, tapi beritahu namamu padaku!"

Alma segera menuangkan minuman lagi pada Gevan.

"Namaku Alma, setelah ini aku harap kamu menjaga pandangan kamu untuk tidak memandang wajahku seperti tadi, aku risih," ucap Alma tanpa basa-basi.

Gevan tersenyum lebar mendengar ucapan Alma. Baru kali ini dia diabaikan oleh seorang wanita, apalagi dia adalah wanita yang terlihat dewasa.

"Tempat ini sangat di rekomendasikan oleh Tuan Cemal. Dia bilang tempat ini adalah tempat bagus bahkan pegawainya ramah dan berkualitas. Namun, sepertinya Tuan Cemal keliru tentang pegawainya yang selalu bersikap ramah. Malam ini jelas aku dilayani oleh wanita yang sangat ketus dan sombong!" tegas Gevan sambil memainkan gelasnya.

Alma tak peduli dengan ucapan Gevan, gadis itu sama sekali tidak terpengaruh dengan perkataan pemuda dihadapannya, jika saja dia ingin mengadu pada Tuan Cemal karena sikapnya yang ketus, maka itu bukan masalah untuk Alma, karena beginilah sikap Alma terhadap pelanggan.

"Bahkan kamu tidak mendengar ucapan ku barusan!"

Alma menghela nafasnya, "Maaf Tuan, tugas saya hanya meracik dan menyajikan minuman di tempat ini. Jika Anda keberatan dengan sikap saya, Anda bisa mengeluh pada manager di tempat ini! Namun, jika Anda tetap terus mengoceh dan mengeluh tentang saya, sebaiknya Anda tinggalkan club' kami! Kehilangan pelanggan seperti Anda tidak akan membuat club' ini bangkrut!" ucap Alma ketus.

"Aku suka gaya sombong kamu! Apa kamu selalu seperti ini kepada setiap pelanggan? Atau hanya aku yang mendapatkan perlakuan buruk ini?"

Alma tersenyum tipis, "Aku tidak sombong, hanya saja laki-laki seperti kamu sudah banyak aku temui di club ini, dan aku akan sama seperti biasa menghadapi kalian," ucapnya dingin.

Gevan kembali tersenyum, "Mungkin kamu akan menyesal setelah tahu siapa aku sebenarnya."

Alma menghela nafas panjang sambil melihat pemuda yang lebih menjengkelkan lagi dari pada yang biasanya. "Memang kamu siapa? Apa kamu adalah anak seorang presiden, atau walikota? Oh, atau kamu anak seorang pejabat yang berpengaruh di kota ini? Lantas kamu ingin aku bersikap ramah karena jika tidak maka tempat ini akan di hancurkan dan hidup saya tidak akan tenang! Itu kan yang ingin kamu katakan?" oceh Alma. "Perlu anda ketahui Tuan muda, ancaman seperti itu bukan hanya saya dengar dari satu orang saja, saya sudah banyak mendengar ancaman seperti itu dari beberapa orang seperti Anda, maka dari itu semua ancaman tidak akan mempan kepada saya!" sambung Alma sambil menaruh gelas Gevan dengan kasar.

Mendengar hal itu Gevan tidak marah, justru pemuda itu semakin melebarkan senyumannya. Tidak di sangka malam ini dia akan terpana oleh wanita dewasa seperti Alma. Ternyata benar apa kata Tuan Cemal, penyaji minuman yang satu ini berbeda dari yang lainnya.

"Berapa yang kamu mau?"

Gevan kembali memancing Alma dengan tawaran uang.

Alis Alma mengerut kencang, "Maksud kamu apa?" tanya Alma heran.

Gevan meringis, "Aku yakin kamu tidak polos, berapa yang kamu inginkan agar aku bisa bermalam denganmu malam ini?"

Alma menghela nafas kasar, kali ini sudah cukup habis kesabaran Alma di buat oleh pemuda ini. Saat ini Alma memang sedang membutuhkan banyak uang, tapi jika harus menjual tubuhnya untuk pengobatan Rose apa mungkin pengobatannya akan berjalan lancar?

"Bagaimana? Berapa yang kamu butuhkan?"

1
Xvoid_99
lanjutt🔥
Wolfmoon: Terima kasih untuk supportnya Kak, selalu dukung aku yaa.. jangan lupa beri saran jika ada yang kurang 🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!