Tiga orang remaja yang merupakan kembar tiga bersekolah di Smith internasional school. Mereka bukan manusia biasa tapi tiga kembar yang memiliki Indra keenam dan mampu melawan para makluk halus dengan kemampuan mereka.
Bisakah mereka menolong banyak orang dengan kemampuan mereka itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kisah Yudhistira
Setelah semuanya selesai, mereka kembali ke rumah masing masing dengan perasaan lega, karena sosok jin penunggu lukisan itu tidak akan menggangu Ferdinand dan keluarganya lagi
"Assalamu'alaikum.. kami pulang" sapa Sagara pada anak anaknya
"Wa'alaikumussalam Daddy, mommy, bagaimana urusannya?" Tanya Andromeda
"Alhamdulillah beres sayang, kami harus bersih bersih dulu, kalian sudah makan?" Tanya Safira
"Sudah mom, tadi di rumah Opa dengan bang Yudhis dan kak Nia juga" jawab Altair
"Arjuna memangnya tidak ikut makan?" Tanya Sagara
"Arjuna ngambek dad, dia ingin menginap di rumah temannya dan nggak di kasih ijin sama papa Vandra" jawab Andromeda
"Anak itu, apa di sekolah dia nakal? Dia tidak bergaul dengan anak anak yang sering buat masalah di sekolah kan?" Tanya Sagara
"Mmhh... Kami sudah mengingatkan Arjuna dad, tapi Arjuna bilang, dia nggak akan ikut ikutan mereka" jawab Altair menunduk
"Ya sudah, nanti akan mommy bicarakan dengan Arjuna langsung, kalian lanjutkan saja nonton TV nya" ucap Safira
Mereka pergi ke lantai dua dan menuju ke kamar masing masing untuk mandi dan bersih bersih
Tok. Tok. Tok.
"Masuk" jawab Aurora saat pintu kamarnya di ketuk
"Sini" ucap Gafi menepuk sisi ranjang Aurora agar duduk di sampingnya
"Apa bang Gafi tidak lelah?" Tanya Aurora duduk di samping Gafi
"Tidak" jawab Gafi mengusap ubun ubun Aurora dan angin dingin langsung masuk ke dalam kepala Aurora. Wajahnya yang pucat kembali berseri setelah Gafi mengusap ubun ubun nya, dan memberikan energi miliknya.
"Terima kasih bang, Ola akan berusaha agar tidak merepotkan Abang terus" ungkap Aurora memeluk Gafi
"Sama sama, itu kewajiban Abang untuk selalu jaga kamu, jangan sampai wajah cantik merona adik Abang ini terlihat lelah dan pucat" ungkap Gafi mengusap rambut Aurora.
"Ayo turun untuk makan malam" ajak Gafi
Meong. Meong.
"Nana juga, ayo kita makan sama sama" ajak Aurora menggendong kucing putih abu abu miliknya, kucing yang merupakan anak dari Nala dan juga Nara, yang sekarang menempati villa Narendra. Vila itu di jual pada Viersa dan Irsyad yang menikah beberapa bulan yang lalu.
Irsyad yang masih berusia tujuh belas tahun di minta untuk menikahi Viersa yang berusia dua puluh dua tahun, karena Saraswati khawatir Viersa akan nekat jika tidak di nikahkan saat itu juga, mengingat mereka sudah saling mencintai sejak masih kecil.
Sama halnya dengan Miqdam dan Jenima yang setelah lulus SMA mereka langsung di nikahkan Mandala.
Selesai makan, Safira meminta anak anaknya untuk langsung tidur, sementara dia akan ke rumah Hendra untuk berbicara dengan Arjuna.
Tok. Tok. Tok.
"Juna nggak mau bicara dengan siapapun!" Teriak Arjuna dari dalam kamar
"Sejak sore dia seperti ini, Abang sama Cheslea sampai pusing bujuk dia" ucap Vandra lesu
"Juna, ini mommy sayang, mommy bawa spaghetti kesukaan Juna nih, ada kue keju juga loh" bujuk Safira
"Mommy dengan siapa?' tanya Arjuna
"Sendiri sayang" jawab Safira meminta Vandra dan Chelsea pergi
Ceklek.
"Masuk mom, jangan lama lama nanti papa dan mama kesini juga" bisik Arjuna saat membuka pintu
"Ini kamu makan dulu, kamu pasti lapar" bujuk Safira mengusap rambut Arjuna, wajahnya terlihat sama persis dengan Vandra dan juga Yudhistira saat masih Kecil, hanya matanya saja yang berwarna hijau seperti Chelsea
"Kenapa kamu ngambek? Memangnya papa kamu atau Abang dan kakak kamu nggak ajak kamu main?" Tanya Safira
"Juna ingin menginap mom, tapi papa dan bang Yudhis nggak kasih ijin" jawab Arjuna masih memakan makanannya
"Lapar banget ya kamu" ledek Safira terkekeh dan diangguki Arjuna
"Makanlah, mommy akan ceritakan Sebuh kisah setelah kamu selesai makan" ucap Safira dan Arjuna semangat memakan makanannya agar cepat habis
"Ceritakan mom" pinta Arjuna setelah selesai makan
"Kamu tahu tidak, Abang kamu dulu berada jauh dari keluarga dan juga papa kamu?" Tanya Safira dan Arjuna terkejut sambil menggeleng polos
"Dia terpisah dari papa kamu, sejak masih bayi, saat itu dia hanya di besarkan oleh seseorang yang bahkan sangat jahat padanya"
Arjuna duduk manis dan terus mendengarkan kisah dari abangnya Yudhistira
"Selama enam tahun dia terpisah dan harus bekerja sebagai penjual asongan di lampu merah, kamu tahu kan, Banyak anak anak yang berjualan di lampu merah? Abang kamu juga pernah melakukan itu saat usianya masih tiga tahun sampai dia berusia enam tahun" ungkap Safira
"Abang nggak kesepian? Hanya hidup dengan orang jahat?" Tanya Arjuna terlihat sedih
"Tentu saja dia kesepian, bahkan hiburannya hanya foto papa kamu saat itu, dan video dari almarhumah mama Listiani"
"Dia di siksa setiap hari dan di paksa bekerja dengan hanya di beri makan makanan sisa orang orang jahat itu, mereka menculik anak anak kecil dan di jadikan pedagang asongan, setelah besar mereka di jual, dan semua itu karena keluarga anak anak itu tidak menjaga mereka, hingga para penculik itu gampang untuk membawanya"
"Abang juga disana, apa papa tidak menjaga Abang?" Tanya Arjuna kesal
"Papa kamu tidak tahu, kalau saat itu dia punya anak bernama Yudhistira, almarhumah mama Listiani tidak memberi tahu papa, kalau dia melahirkan anaknya dan memilih untuk menitipkan Abang kamu pada tantenya yang jahat" jawab Safira
"Terus bagaimana papa menemukan Abang?" Tanya Arjuna antusias
"Karena papa kamu tidak tahu, Yudhistira mencarinya dengan cara kabur dari tempat dia bekerja, bahkan dia sampai kelaparan selama dua hari untuk mencari papa kamu"
"Disaat dia kelaparan dan sudah kelelahan, bahkan tubuhnya masih terdapat banyak bekas luka, dia bertemu Opa kamu, dan mengira kalau Opa itu adalah papanya"
"Hahaha.. apa Abang nggak bisa bedain papa dan Opa?" Tanya Arjuna tertawa
"Karena dulu Opa masih terlihat muda sama seperti papa kamu, kalau sekarang kan sudah keriput" bisik Safira dan Arjuna kembali tertawa
"Sejak saat itu, papa kamu tahu kalau dia punya anak laki laki, dan berjanji pada almarhum mama Listiani untuk selalu menjaganya dan juga memberikan status yang memang menjadi hak Yudhistira"
"Yudhistira juga mengalami kesulitan saat pertama datang kemari, dia sulit menerima dan percaya orang baru, dia hanya dekat dengan beberapa orang saja, seperti ayah Naren, bunda Aira, Opa Hendra dan juga om Boni" ungkap Safira
"Kalau mama?" Tanya Arjuna
"Itu adalah hal paling penting yang akan mommy sampaikan"
"Saat dulu, dia menginginkan sosok seorang mama, dia berharap mendapatkan itu dari uminya kak Nia, tapi umi kak Nia belum bisa menerima Yudhistira karena sesuatu hal yang kamu tidak perlu tahu"
"Saat dalam harapan di terima itulah, dia bertemu Chelsea, mama kamu, dan langsung merasa nyaman meski saat itu, mama kamu melarang dia memakan permen"
"Mama ternyata galak sejak dulu" gumam Arjuna
"Yudhistira yang semakin nyaman bersama Chelsea, akhirnya bisa memanggil Chelsea dengan sebutan mama saat dia tahu Chelsea menikah dengan papa kamu. Selain dia mendapatkan sosok mama, Chelsea juga menerima dan merawatnya dengan baik, sampai sampai semua pakaian dan juga perlengkapan miliknya harus sesuai dengan pilihan Chelsea"
"Sampai sekarang masih sama" ungkap keduanya terkekeh
"Kamu tahu saat kamu ada dalam perut Chelsea, Yudhistira adalah yang paling menjaganya, karena kamu adalah adik yang sangat di tunggu tunggu Yudhistira, kamu segalanya untuk dia Arjuna, jadi jangan pernah marah ataupun merasa kesal saat dia melarangmu untuk kebaikan"
moga karyamu yang ini juga luar biasa ya thorr🤲
semangaat🤭