Mata Bathin Laluna

Beberapa jam kemudian... 

Malam pun semakin larut, Luna dan semua orang yang ada di rumah Oma tertidur pulas dalam mimpi mereka masing-masing kecuali Dita.

Malam itu Luna bermimpi di datangi seorang nenek berambut putih dengan kebaya hitam serta kain batik di bawahnya.

Didalam mimpinya Luna bertemu dengan beliau di suatu tempat yang ada di rumah itu, tepatnya di lantai dua tepat di depan kamar yang di tempati Luna.

"Nenek siapa??" tanya Luna pada sosok nenek itu di dalam mimpi.

"Kamu harus menolong Raihan, dia sedang dalam bahaya" ucap nenek itu.

"Raihan??? Dalam bahaya?? Maksudnya bagaimana nek??" tanya Luna lagi.

"Ayo ikut aku" ajak nenek itu.

Nenek itu berjalan di depan Luna sambil menarik tangan Luna, mereka kemudian berdiri tepat di dekat pagar lantai dua.

Nenek itu menunjuk kearah lantai bawah, dan disana Luna melihat ada seorang wanita yang sangat dia kenal, ya itu adalah Dita.

"Mbak Dita??? Kenapa dia jalan secara diam-diam begitu??" tanya Luna pada nenek itu.

"Kamu lihat saja" jawab nenek itu.

Luna terus memperhatikan tingkah laku Dita, Dita saat itu hanya mengenakan baju tidur yang menurut Luna kurang sopan karena terlihat begitu tipis serta menerawang.

Dita secara diam-diam berjalan kearah kamar Raihan dan sesampainya di depan pintu kamar Raihan, Dita lalu membuka pintu secara perlahan kemudian dia masuk.

Tak berselang lama Luna berpindah di dalam kamar Raihan bersama nenek itu.

Didalam kamar itu terlihat Dita sedang berjalan mendekati ranjang Raihan lalu dia tidur di samping Raihan.

Dan saat itu juga Luna melihat Dita semakin berbuat nekat, Dita membuka baju tidur bagian atasnya lalu dia tidur tepat di samping Raihan.

Saat itu juga tiba-tiba Raihan terbangun karena merasakan ada seseorang yang memeluknya, ketika membuka mata betapa terkejutnya Raihan saat melihat ada Dita sedang tidur disampingnya, sontak Raihan langsung terkejut.

"Astagfirullah!!! Ngapain kamu disini!!!" teriak Raihan.

Tapi tanpa menjawab tiba-tiba Dita berteriak sambil mengacak-acak rambutnya.

"TOLONG!!!TOLONG" teriak Dita.

Saat itu Luna langsung paham dengan ucapan nenek itu dan sedetik kemudian Luna bersama nenek itu langsung berada di sebuah ruangan kosong entah dimana.

"Nek, sebenarnya nenek siapa??" tanya Luna.

"Aku adalah nenek buyut Raihan, aku tau kamu adalah gadis yang berbeda dengan lainnya makanya aku temui kamu untuk meminta tolong. Raihan akan di jebak oleh gadis itu sehingga Raihan terpaksa menikahinya karena tuduhan itu, aku tau kamu dan Raihan akan bersama jadi tolonglah Raihan" jelas nenek itu.

"Apa?? Bersama?? Maksud nenek apa??" tanya Luna lagi.

"Nanti kamu juga akan  tau sendiri maksudku" jawab nenek itu lalu menghilang.

───✱*.｡:｡✱*.:｡✧*.｡✰*.:｡✧*.｡:｡*.｡✱ ───

Setelah nenek itu menghilang tiba-tiba Luna pun terbangun, dia menatap kearah jam dinding yang ada di dalam kamarnya.

Disebelahnya terlihat Tasya sedang tertidur pulas dan jam masih menujukkan pukul 02:00 malam.

"Astagfirullah, apa tadi benar-benar pertanda kalau Raihan memang akan dalam bahaya??? Kalau memang begitu aku harus segera menyelamatkan Raihan" gumam Luna.

Luna lalu mengambil ponselnya nunggu mengirim pesan pada Raihan.

[Han, apa kamu masih tidur aku mau ngomong penting],,, tulis pesan Luna tapi Raihan tak kunjung membuka pesan itu.

Karena merasa sudah tidak ada waktu lagi maka dengan memberanikan diri Luna langsung menelepon Raihan.

TUTTTT...

TUTTTT...

TUTTTT... Suara nada telepon yang belum terhubung.

Tak harus menunggu lama Raihan pun langsung mengangkat telepon dari Luna.

"Hallo Lun, ada apa?? Kenapa kamu telepon aku malam begini??" tanya Raihan.

"Han, aku mau ngomong penting sama kamu. Apa kamu bisa keluar sebentar dan temui aku di depan kamarku??" jawab Luna.

"Memangnya ada apa?? Apa bisa besok pagi saja??" tanya Raihan lagi.

"Tidak bisa Han, harus sekarang juga" jawab Luna.

"Ya sudah kalau begitu aku akan kesana sekarang" ucap Raihan.

"Aku tunggu, cepat ya" ujar Luna.

Luna lalu menutup teleponnya dan lang berjalan keluar dari kamar itu secara perlahan.

Luna menunggu tepat di depan pintu kamar dan tak berselang lama Raihan pun naik ke atas dan menemui Luna.

"Lun ada apa??" tanya Raihan.

"Sttttt jangan keras-keras ngomongnya, kita cari tempat aman dulu" ujar Luna.

"Kalau begitu di kamar itu saja" jawab Raihan.

Raihan dan Luna lalu berjalan kearah kamar tamu yang kosong tepat di sebelah kamar tamu yang di tempati Luna dan Tasya.

Sesampainya di dalam kamar itu mereka berdua berdiri dibelakang pintu.

"Ada apa?? Kenapa sepertinya sangat penting??" tanya Raihan.

"Iya ini sangat penting, tadi aku didatangi nenek buyut kamu di dalam mimpi" ujar Luna.

"Nenek buyut?? Ngapain dia menemui kamu??" tanya Raihan penasaran.

"Tadi beliau datang untuk meminta tolong dan menujukanku satu hal dan satu kejadian yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya, tadi di dalam mimpi aku dan nenek buyut kamu melihat mbak Dita melakukan hal yang sangat tidak baik" jelas Luna.

"Mbak Dita??? Maksud kamu apa sih??" tanya Raihan.

Walaupun mereka semua seumuran dengan Dita tapi mereka tetap masih memanggilnya mbak Dita.

"Tadi aku melupakan mbak Dita akan membuat masalah padamu, dia akan memfitnahmu agar kamu mau menikahinya makanya nenek buyut kamu meminta tolong padaku" jelas Luna.

"Tidak mungkin, mbak Dita tidak mungkin akan melakukan itu" jawab Raihan.

"Aku juga berharap kalau itu tidak terjadi tapi kita juga harus berjaga-jaga makanya aku kasih tau kamu dan kejadian itu akan terjadi sekitar 10 menit lagi" kata Luna.

"Kalau begitu aku akan mengecek kebenaran mimpimu itu" jawab Raihan.

"Begini saja kamu kembali ke kamarmu lalu kamu sembunyi dan nanti kamu sendiri yang akan lihat" ucap Luna.

"Baiklah, aku ke kamar lagi dan kamu istirahat saja tunggu kabar dariku" jawab Raihan.

Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamar mereka masing-masing.

───✱*.｡:｡✱*.:｡✧*.｡✰*.:｡✧*.｡:｡*.｡✱ ───

Sesampainya di dalam kamar Raihan langsung merencanakan persembunyiannya tapi sebelum bersembunyi Raihan menata bantal serta guling menyerupai tubuh seseorang yang tengah tertidur.

Kemudian Raihan bersembunyi di dalam lemari dan menutupnya rapat. Untungnya lemari Raihan ada celah-celah sedikit untuk mengintip ke depan.

Dan setelah beberapa saat akhirnya apa yang dikatakan Luna tadi benar-benar terjadi.

Terlihat Dita masuk ke dalam kamar Raihan secara diam-diam apalagi pakaian yang kenakannya terlihat sangat tidak pantas.

*ternyata benar apa yang dikatakan Luna, berarti tadi Luna benar-benar di temui nenek buyutku dan apa sebenarnya yang diinginkan mbak Dita?? Kenapa dia seperti ini*,,,, gumam Raihan dalam hati.

Terlihat Dita berbaring disamping bantal dan guling yang tadi di tatanya sedemikian rupa.

"Pokoknya malam ini kamu akan menjadi milikku selamanya Raihan dan tidak akan ada yang boleh memilikimu selain aku" gumam Dita.

Dan Raihan sangat jelas mendengar gumaman Dita itu.

Dita terlihat tengah membuka baju tidurnya bagian atas dan dia langsung memeluk guling tadi.

Dita saat itu merasakan sesuatu yang aneh dan langsung membuka selimut itu. Setelah selimut terbuka betapa terkejutnya Dita karena ternyata itu bukan Raihan tapi bantal serta guling.

Melihat hal itu Dita langsung marah dan melemparkan guling itu.

"Aaaaa sialan!!! Kenapa malah guling??? Terus Raihan tidur dimana???" gerutu Dita.

Sebenarnya saat itu Raihan ingin langsung menangkap basah Dita tapi dia teringat akan ucapan Luna yang mengatakan kalau dia akan di fitnah Dita makanya dia pun mengurungkan niatnya dan membiarkannya salah tingkah sendiri.

Karena kesal akhirnya Dita pun memutuskan keluar dari kamar Raihan dan setelah itu Raihan keluar dari persembunyiannya tadi.

Apakah aksi Dita akan hanya sampai di situ?? 

Lalu apa yang akan dilakukan Raihan, Luna dan yang lainnya??? 

Penasaran dengan kelanjutannya??? 

Yuk tunggu update bab terbarunya besok ya... 

Selamat membaca semuanya dan semoga terhibur...