NovelToon NovelToon
Rantai Kekayaan

Rantai Kekayaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Mengubah Takdir / Tumbal
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Demi harta Dirja rela melakukan pesugihan, pesugihan yang katanya aman. Tak perlu menumbalkan nyawa, hanya perlu menikah lagi saja. Semakin Dirja menikah dengan banyak wanita, maka harta yang dia dapatkan juga akan melimpah.

"Ingat, Dirja! Kamu harus menikah dengan wanita yang memiliki hari spesial, seperti wanita yang lahir pada malam satu suro. Atau, wanita yang lahir pada hari Selasa Kliwon."

"Siap, Ki! Apa pun akan saya lakukan, yang terpenting kehidupan saya akan jadi lebih baik."

Akan seperti apa kehidupan Dirja setelah melakukan pesugihan?

Benarkah pesugihan itu aman tanpa tumbal?

Gas baca, jangan sampai ketinggalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Pekerjaan

Pak Kamto memang merupakan tetangga yang baik, tetapi saat ini Dirja tidak mau ada orang yang ikut campur dengan urusan hidupnya. Terlebih lagi dia saat ini sudah menjadi seorang pemuja penghuni hutan larangan, dia tidak boleh sembarangan berbicara. 

Saat ini yang harus dia lakukan adalah mencari wanita yang harus dia nikahi, wanita yang memiliki hal yang spesial dalam hari kelahirannya. Hal yang menurut ya lumayan sulit, karena selama ini dia tidak memperhatikan hari kelahiran orang lain. 

"Alhamdulillah ada orang yang mau memberikan hutangan sama saya, Pak. Jadi bisa belanja banyak, saya juga beli jajanan pasar. Enak-enak, Bapak mau mampir untuk makan bersama dengan saya?"

"Ndak usah, saya ikut bersyukur kalau ada orang yang mau meminjamkan kamu uang. Biar istri kamu juga bisa cepat sembuh kalau kebutuhan makannya terpenuhi," ujar Pak Kamto.

"Iya, Pak. Alhamdulillah masih ada orang yang percaya sama saya, walaupun sekarang saya ada dalam masa yang sulit."

"Ya udah sana masuk, urus istri kamu dengan baik. Saya pamit pulang," ujar Pak Kamto.

Dirja dengan cepat masuk ke dalam rumahnya, dia memasak bubur untuk istrinya. Bubur yang dicampur dengan ayam kampung. Bubur itu tercium wangi sekali, Darmi sampai merasa kelaparan.

"Maem ya, Dek. Yang banyak, Mas udah bikinin bubur spesial untuk kamu."

Darmi menganggukkan kepalanya dengan lemah, Dirja membantu istrinya untuk makan bubur buatannya. Darmi terlihat puas dengan bubur yang dibuatkan oleh suaminya itu, Dirja tersenyum senang. 

"Mas mau nyari kerjaan, kamu anteng-anteng di rumah. Biar Mas ada penghasilan," ujar Dirja.

Padahal, pria itu ingin mencari tahu siapa wanita yang memiliki hari lahir spesial. Wanita yang bisa dia nikahi, bukan ingin mencari pekerjaan. Darmi yang mendengar ucapan suaminya hanya bisa menganggukkan kepalanya. 

Wanita itu seolah berkata 'pergilah, Mas'. Dirja tersenyum, lalu dia keluar dari dalam rumahnya dan melangkahkan kakinya menuju warung di mana para pengangguran ngopi dan bercerita di sana.

"Tumben Kang Dirja ke warung, mau beli apa?"

"Mau ngopi, Bu. Kopi item ya," jawab Dirja.

"Siap," jawab Ibu warung.

Dirja ikut bergabung dengan bapak-bapak yang ada di sana, dia awalnya hanya menyimak obrolan bapak-bapak tentang istrinya yang suka marah-marah karena mereka tak bekerja. Namun, istrinya selalu bersemangat kalau untuk urusan ranjang.

"Pak Tono, maaf nih ya. Bapak kan' nggak kerja, tapi hebat loh Bapak bisa punya istri 3. Rahasianya apa sih?"

"Saya itu nganggur karena dalam setiap harinya ada uang yang mengalir ke kantong, bukan seperti kamu yang benar-benar pengangguran dan miskin." Tono tertawa terbahak-bahak setelah mengatakan hal itu. 

Pria itu memang merupakan preman di kampung halaman Dirja, saat pagi dan sore hari tiba dia akan datang ke pasar dan meminta uang kepada semua pedagang yang ada di sana. 

Dirja yakin kalau pria itu mendapatkan istri 3 bukan karena masalah uangnya, tetapi karena ancaman yang diberikan oleh pria itu. 

"Iya, saya paham. Oiya, Pak Tono. Saya lagi butuh pekerjaan nih, mungkin ada info di pasar tentang orang yang membutuhkan pekerja. Masa orang miskin kayak saya mau nganggur terus, kan' nggak lucu."

"Saya denger sih pak lurah lagi butuh pekerja, kamu coba aja datang ke rumah pak lurah. Siapa tau kamu hoki," jawab Tono.

"Oke, makasih infonya."

Setelah meneguk habis secangkir kopi yang baru saja dipesannya, Dirja menegakkan punggung dan mengayuh sepedanya pelan menuju rumah Pak Lurah. Udara pagi itu terasa agak berat di dada, membuat langkahnya sedikit enggan. Begitu pintu rumah terbuka, Pak Lurah menatapnya dengan mata penuh penasaran. 

"Mau apa, Nak Dirja datang ke rumah saya? Mau lapor kalau istrimu lagi sakit?” tanya Pak Lurah dengan nada suara yang santai tapi ada perhatian tersembunyi di baliknya. 

 Dirja menggeleng, lalu dia sedikit menundukkan kepalanya. 

"Bukan, Pak. Saya dengar Bapak sedang membutuhkan pekerja, jadi saya ingin mencoba,” jawabnya lirih tapi penuh harap. 

"Oh ya. Penjaga rumah saya sudah tua dan mau pensiun. Kamu serius mau jaga rumah saya?”

Pak Lurah sedikit tersenyum, dia menatap pria itu dengan penuh menyelidik. Jantung Dirja berdegup kencang. Dia takut tidak diterima di sana, padahal dia membutuhkan pekerjaan.

Kini dia memiliki banyak uang, takutnya banyak orang yang berkomentar kalau dia sering belanja tapi tak punya penghasilan. Bisa bahaya, misi belum selesai tapi sudah ketahuan memuja.

"Mau, Pak. Kerja apa saja saya siap, asalkan dapat upah,” katanya dengan suara mantap. 

Pak Lurah mengangguk pelan, lalu menatap tajam ke arah pria itu. Dia baru mendengar dari warga lainnya kalau istri dari Dirja sedang sakit, kalau pria itu bekerja di rumahnya, itu artinya pria itu tidak akan bisa menjaga istrinya.

"Kalau kamu kerja di sini, bagaimana dengan istrimu? Kalau sudah jadi penjaga, kamu tak boleh pulang seenaknya, kamu tahu itu, kan?” 

 Dirja menelan ludah, gelisah menyembunyikan rasa khawatirnya. Namun tekadnya sudah bulat. Sambil mencari wanita yang bisa dia nikahi, Dirja harus bekerja di sana agar bisa mendapatkan informasi.

Dirja tahu banyak orang yang sering datang ke kediaman pak lurah, pasti melalui orang-orang itu dia bisa mencari tahu tentang wanita yang memiliki hari kelahiran spesial.

"Saya mengerti, Pak. Tapi, kalau boleh saya mau bawa istri saya ke sini. Tidur di pos sepanjang hari juga tak apa, Yang penting dia terus bersama saya.”

Pak lurah menghela napas panjang, dia merasa bangga juga kepada Dirja yang terlihat begitu menyayangi istrinya. 

"Boleh, bawa saja istri kamu sekalian. Nanti saya sulap pos jaga kamu itu jadi kamar," ujarnya sambil terkekeh.

Dirja merasa senang dengan apa yang dikatakan oleh pria itu, dia bahkan sampai  mencium punggung tangan pak lurah berkali-kali.

"Kalau gitu saya bawa istri saya dulu, makasih loh, Pak. Bapak baik sekali," ujar Dirja.

"Ya," jawab Pak lurah.

Dirja cepat-cepat pulang ke kediamannya, lalu dia meminta pak Kamto untuk meminjam mobil bak agar bisa mengantarkan istrinya ke rumah pak lurah. Saat dia tiba di rumah pak lurah, pos jaga tempat dia beristirahat sudah disulap jadi tempat tidur yang nyaman untuk Darmi.

"Kamu anteng-anteng tiduran ya, Dek. Mas kerja dulu, nanti kalau udah waktunya makan, Mas suapin bubur."

Darmi menganggukan kepalanya, Dirja tersenyum lalu mulai berjaga di depan pintu gerbang. Tak lama kemudian terdengar bunyi klakson, cepat-cepat Dirja membukakan pintu gerbang itu karena melihat Susi, anak perempuan pak lurah yang datang.

"Duh! Cantik sekali anak pak lurah itu, tapi heran ya? Kok sampai saiki urung nikah, padahal usianya lebih tua dari aku," ujar Dirja ketika melihat Susi masuk ke dalam rumahnya.

"Kamu itu baru kerja udah komentari anak majikan, nanti dipecat loh!"

Dirja begitu kaget mendengar ada orang yang menegurnya, ternyata yang menegurnya adalah pak Sulam. Dia merupakan tukang kebun di sana, kebetulan dia sedang membersihkan halaman depan. 

"Maaf, Pak Sulam. Tapi seriusan neng Susi itu cantik banget, tapi kok sampai sekarang belum menikah juga ya?"

"Mau tahu gak apa alasannya?" tanya Pak Sulam.

Dirja ingin tertawa mendengar pertanyaan itu, karena tadi pria itu yang menegur dirinya. Namun, kini pria itu sepertinya ingin bergosip dengan dirinya.

"Apa alasannya, Pak?"

1
Siti Yatmi
apaan tuh....ih..serem...takut deh kalo tidur ranjang nya ada kolong...horor....
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kan itu ortu nya, gimana ci
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣lebih parah dadi dirja
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mencekik
Cucu Suliani: Typonya gak bisa hilang ya🤣
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hiiii serem bngt, pas gitu ayah sama ibu nya palsu🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mamarahan terus ih Dea😇
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Dea ih jangan ngomong sembarangan🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
aduhh deaaaa
Siti Yatmi
bagi2 Mak....masakan nya .wk2..JD lapar
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bagus ini lebih keren😈😈😈😈
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
pisahh
🍒⃞⃟🦅AmaraGold☆⃝𝗧ꋬꋊ
Yaaa jelas marah lah wong lagi tidur kog dipukul😄,
punya pikiran tidak sih Dea ini.
Egois, judes dan emosian
🍒⃞⃟🦅AmaraGold☆⃝𝗧ꋬꋊ
waduh takut banget kedepannya nanti minta tumbal janin terus tuh makhluk.
iblis kalau di turuti semakin menjadi membawamu makin dalam terperosok dalam kehinaan .
Dirja ,ringkih banget hatimu ,baru di katain begitu kau masukkan ke dalam hati terlalu jauh ,hingga punya pikiran melenyapkan kehidupan insan tidak bersalah yang baru berkembang.



semangat teh Ucu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
eh emang bisa numbalin orng ta?
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
ih diem sih kamu, hamidun
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
emang🤣🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
sebenernya Darmi sama Dirja ini sama sama baik & tulus, cuma ya gitu gara gara ekonomi..m
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
yeyyy bia ngomong
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Dirja atuh ai kamu gaada basa basi nya🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!