Luka hati yang begitu dalam dan bahkan hampir saja membunuh dirinya, membuat seorang wanita hampir saja menyerah, namun sebuah kenyataan di dapati, dimana dirinya akan membalaskan dendamnya dengan Cinta lama yang datang kembali.
Bagaimana seorang wanita bernama Victoria akan menjalani kehidupan selanjutnya, sanggupkah dia memberikan hatinya kembali setelah menerima pengkhianatan dari suaminya sendiri.
Victoria dengan semua luka dan putus asa, merubah takdirnya bersama dengan identitas baru sebagian Rosanda.
Salam sehat dan jangan lupa bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
VicRos 22
Setelah melewati perdebatan panjang, dan pada akhirnya tetap Rosanda yang kalah tentunya, kesepakatan akan penampilan di setujui bersama, Rosanda akan belajar merubah penampilannya, bukan hanya karena sebuah kewajiban sesuai dengan keyakinan yang diajarkan, tapi juga untuk merubah jati dirinya, dua keuntungan mutlak yang membuat Rosanda akhirnya tak ada lagi alasan menolak.
"Seperti ini?" Tanya Rosanda saat keluar dari ruang ganti.
Terkejut, lebih tepatnya terpana akan kecantikan istrinya, Regan sampai tak berkedip menatapnya, begitu anggun dan berwibawa, kecantikannya terasa berlipat ganda.
"Ehem, bagaimana kalau seperti Ailina?"
"Ailina?, maksudnya?"
"Ailina, anak dari_"
"Aku sudah tau, Queen dulu pernah bercerita padaku, dan dia memakai cadar juga bukan?"
"Yap, bagaimana?"
"No, aku masih belajar pelan-pelan agar nyaman, sementara seperti ini dulu" tolak Rosanda mentah-mentah.
"Tapi, aku khawatir di luar sana laki-laki menatap mu seperti yang kulakukan tadi, kamu sangat cantik Rosanda"
Diam, Rosanda membalikan badan dan menatap Regan, ada sesuatu yang membuat hatinya berbunga-bunga sesungguhnya, tapi juga sangat menyebalkan.
"Jangan posesif, sungguh mengerikan" ucap Rosanda kemudian.
Akhirnya, untuk yang satu ini, Regan tak berani memaksakan lagi, beruntung Rosanda sudah mau memakai hijab dan baju yang bisa menutupi Auratnya, mungkin saat ini karena suatu misi, tapi Regan punya harapan besar jika nanti Rosanda pasti akan mengerti.
Malam berlanjut dengan latihan, Regan mengenalkan beberapa tehnik baru pertahanan diri yang lebih baik, dan Rosanda pun menerimanya, namun tehnik lamanya juga kini di latih perlahan dengan Regan yang sesekali mengingatkan.
Para penjaga Mansion dan juga pelayan disana sempat terkejut, rupanya nyonya barunya bukan hanya wanita biasa yang lemah lembut, namun juga seorang petarung yang memiliki tehnik bela diri sebelumnya.
Waktu terus berlalu, tiga hari sudah Rosanda beralih dengan Regan, sungguh di luar dugaan, Regan sangat berbeda saat menjadi tutor nya, kejam dan tak kenal ampun.
Saat Rosanda tertidur karena kelelahan, Regan bangun dan memeriksa tubuh istrinya, ada beberapa lebam bekas tendangan dan pukulan yang tak bisa di hindari.
"Maaf, semua demi keselamatan mu, aku tidak ingin kehilangan untuk yang kedua kali" gumam lirih Regan sambil kemudian mengusapkan obat herbal ajaib yang seketika menghilangkan lebam di kulit Rosanda.
Ada senyuman, mungkin saking capeknya, Rosanda bahkan tidak bergerak saat Regan membelai rambutnya dan mencium keningnya perlahan.
Pagi hari Rosanda merasakan tubuhnya lebih segar, itulah yang kadang membuat Rosanda heran, bahkan luka-luka nya yang tak kelihatan lagi di kulitnya.
"Ayo sarapan" ucap Regan.
"hem" Rosanda terkejut saat Regan sudah menyentuh pundaknya.
Dengan cepat Risanda masuk ke dalam kamar mandi dan berganti pakaian, namun saat keluar di kejutkan dengan sebuah baju mahal wanita diatas kasur.
"Ini baju siapa?" tanya Rosanda.
"Tentu saja kamu, memangnya siapa lagi wanita di kamar ini?"
"Aku?"
"Hem, pakailah, hari ini kita akan keluar kota, mungkin dua hari"
"Memangnya tidak bisa aku berlatih sendiri saja di Mansion?" tanya Rosanda.
"Tidak, itu percuma dan aku jamin progresnya akan lama, bukannya kamu pengen secepatnya membalas mereka semua?" tanya Regan.
Rosanda terdiam, lalu mengambil baju itu dan memakainya, baju yang modis dan cantik, elegan namun berkelas, sesaat teringat seorang wanita yang bernama Queensa.
"Nyaman" ucapnya pelan.
"Akan lebih nyaman lagi kalau kamu pakai_"
"No, jangan mulai Regan"
Regan pun terdiam dan hanya mengangkat bahunya saja, selanjutnya mereka berdua keluar dari kamar dengan membawa satu koper besar yang sudah disiapkan oleh Regan sebelumnya.
"Maaf, aku tidak bisa membantu kalian lagi menyiapkan sarapan pagi, badanku sakit semua dan butuh banyak istirahat" ucap Rosanda saat berada di dapur menyapa para pelayan yang ada di sana.
"Tidak masalah nyonya, kami justru senang kalau nyonya fokus saja berlatih bersama dengan Tuan"
"Hem, maklum Nyonya kalian juga harus bekerja keras tengah malam setelah latihan, iya kan honey?"
What?, benar-benar minta di hajar ini orang, batin Rosanda saat melihat beberapa pelayan tersenyum malu-malu mendengar ucapan Tuannya.
Saat Rosanda hendak menendangnya, Regan dengan sigap menangkap kaki Rosanda dan meletakkan di atas pahanya, sontak hal itu jelas terlihat oleh mereka semua.
"Ka kami permisi Tuan, nyonya, selamat menikmati sarapan paginya" ucap para pelayan sebelum pergi dan menghilang dari ruang makan.
"Regan!" teriak Rosanda sambil menarik kakinya untuk di tempatkan yang seharusnya.
Regan tertawa, lalu mengambilkan Rosanda makanan dalam piringnya, walaupun jelas di sana masih tersisa kekesalannya.
"Sorry, hanya bercanda, ayo makan" Regan lalu memimpin doa sejenak, dan akhirnya makan pagi itupun tenang kembali.
Baru kali ini, Rosanda ikut suaminya bekerja di perusahaan jual beli dan koleksi batu mulia yang begitu megah dan sangat terkenal yaitu ArdGold Company.
Pesta pernikahan memang belum resmi digelar, namun Regan sudan mengabarkan sebelumnya tentang pernikahannya dengan seorang wanita ke para petinggi perusahaan miliknya.
Kedatangan mereka pun di sambut hangat, bahkan mereka terkejut dan tak menyangka jika pendamping pemilik perusahaan elite itu sangat cantik dan ramah.
Hari pertama pertemuan para pegawai disana, dan jelas sekali jika Rosanda juga merasa tegang dan ada rasa takut memberi kesan yang buruk.
"Santai saja honey, perusahaan ini juga milikmu sekarang, okey?"
"Apa?, jangan bercanda" Rosanda memukul lengan Regan yang sedari tadi menggapit tangannya.
Regan tertawa, memasuki lift khusus bersama dengan sang istri menuju ke tempat ruangan direksi tertinggi yang tak lain adalah ruang kerjanya.
"Tidak ada sekretaris?" tanya Rosanda.
"Ada, itu mereka" Regan sontak menatap ke depan, melihat dia orang yang kini menunduk hormat padanya.
"Selamat datang nyonya Regan, perkenalkan saya Roxi tangan kanan Pak Regan" ucap Laki-laki yang sepantaran dengan Regan, namun dengan penampilan yang bisa di bilang rapi dan keren.
"Jangan berani mengedipkan matamu Roxi" Regan memberikan peringatan, dan Roxi pun tertawa.
"Aku tak seberani itu untuk menggoda istrimu Regan, dasar!"
"Dia sahabat ku dari kecil, dan bekerja dengan ku sudah hampir_"
"Tujuh tahun" sahut Roxi cepat.
Rosanda tersenyum sambil mengangguk tanda mengerti.
"Dan saya_"
"Wanita yang selalu ragu untuk aku nikahi" sahut Roxi.
Plak!
"Akh!" Roxi kesakitan sambil mengelus lengannya.
"Saya Wilen sekretaris pak Regan Nyonya" ucap gadis dengan penampilan sopan dan segar.
"Terimakasih semuanya, sudah menyambut baik kedatangan saya" Rosanda pun memberikan penghormatan akan sambutan yang diterima.
Sebelum masuk ke dalam ruangan, Roxi terlihat mengacungkan jempol pada Regan, dan hal itu sempat terlihat oleh ekor mata Rosanda.
"Jadi mereka sepasang kekasih?" tanya Rosanda setelah ada dalam ruang kerja suaminya.
"Roxi sangat menyukai Wellen, tapi entahlah, hubungan mereka cukup rumit juga" jawab Regan setelah duduk di kursi kerjanya.
Regan lalu memberikan penjelasan pada Rosanda, jika sepuluh menit lagi akan segera ke bandara di antar oleh Roxi dan willen, setelah itu terbang menuju ke kota yang di tuju untuk membicarakan bisnis di sana.
Jangan lupa like Vote Komen dan tonton iklannya.
Bersambung.