Ketika banyak yang mulai mempermasalahkan penampilan ku, disitulah perubahan mulai merubah penampilan ku. Ya, gadis cupu ini sudah berubah menjadi cantik, Zevana Willen, kini dia sudah bisa mengepakkan sayapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyqilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dukungan 100%
Perasaan Zevana benar-benar hancur berkeping-keping, Zevana berjalan menuju kelas nya untuk mengambil tas miliknya dengan perasaan yang sudah tidak karuan.
Dan saat dirinya masuk ke dalam kelas, ternyata Zayn masih berada di dalam kelas dan belum pulang. Dengan langkah kaki yang cukup berat, Zevana masuk lalu meraih tas yang masih ada di bangkunya.
“ Apa kamu tidak menyesali perkataan mu? “ Tanya Zayn dengan tiba-tiba.
“ Tidak, aku sama sekali tidak menyesal, walaupun kamu memutuskan untuk tidak lagi berteman denganku, aku tidak apa-apa, setidaknya aku bisa jujur dengan perasaanku. “ Jawabnya tanpa melihat ke arah Zayn.
“ Kalau tiba-tiba saja kita tidak berteman, orang-orang pasti akan membicarakanmu, dan Dandy, dia pasti akan curiga, sebaiknya besok kamu bersikap seperti biasa, dan jangan terlalu mencolok, aku bisa berpura-pura berteman denganmu, tapi itu hanya di depan Dandy saja. Aku tidak mau Dandy sampai mempertanyakan apa yang terjadi. “
“ Kenapa? “
“ Karena ini adalah hal yang sangat memalukan untukku, dan aku tidak ingin Dandy mengetahuinya. “
Zevana kembali tercengang, Zayn bahkan sama sekali tidak peduli dengan perasaannya dan hanya memperdulikan dirinya sendiri untuk saat ini.
“ Apa perasaanku padamu itu memalukan? “ Tanya Zevana lalu ia memberanikan dirinya untuk melihat ke arah Zayn.
“ Tentu saja. “ Jawab Zayn lantang.
Zevana menatap Zayn dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca, kedua tangannya juga sudah mengepal begitu kencang.
Sakit, hancur berkeping-keping, hatinya terluka, perasaannya benar-benar hancur lebur. Pria yang begitu dikaguminya ternyata begitu kejam padanya.
Zevana membalikkan tubuhnya, dan tanpa sepatah katapun ia langsung pergi meninggalkan Zayn yang masih berada di dalam kelas.
“ Konyol sekali, kenapa dia bisa memiliki perasaan yang menyedihkan seperti itu padaku? Sangat disayangkan, padahal aku cukup nyaman berteman dengannya, tapi perasaan yang dimilikinya padaku menghancurkan segalanya. “ Gumam Zayn lalu kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan meninggalkan kelas.
*****
Di dalam mobil Zevana.
Zevana masuk ke dalam mobilnya dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya, ia menangis terisak lalu kemudian menutup pintu mobilnya dengan begitu kencang.
Brakkkkk!!
Pak Toni, sopir Zevana sampai terkejut karena Zevana membanting pintu mobilnya dengan begitu kencang. Pak Toni menoleh dan melihat Zevana, ia juga terlihat terkejut ketika mendapati Zevana yang sudah menangis terisak seperti itu.
“ Non Zevana? Ada apa non? Siapa yang membuat non Zevana menangis? “ Tanyanya cemas.
“ Cepat jalan pak, aku ingin segera pulang, dan jangan tanya-tanya, aku tidak akan menjawabnya. “
Zevana berbicara dengan isak tangis yang masih terdengar, sementara pak Toni, ia dengan segera melajukan mobilnya menuju kediaman Zevana.
Sesampainya di rumah, Zevana langsung keluar dari mobil nya, lalu ia berlari masuk ke dalam rumahnya, bahkan Zevana melewati Alian yang berpapasan dengannya saat Zevana ingin menaiki anak tangga.
Alian tampak bingung melihat sikap adiknya yang tidak seperti biasa, Alian pun dengan segera mengejar Zevana, dan kemudian membuka pintu kamar Zevana dengan perlahan.
Klekkk…
“ Ze? “ Panggilnya sambil membuka pintu kamar Zevana.
Terlihat Zevana saat ini sedang tengkurap sambil menenggelamkan wajahnya di atas ranjang besar miliknya, suara isak tangisnya juga terdengar dengan sangat jelas.
“ Ze? Ada apa? Kenapa kamu menangis? “ Tanyanya khawatir lalu berjalan menghampiri Zevana.
Alian menyentuh bahu Zevana, lalu Zevana bangun dan kemudian memeluk tubuh Alian masih dengan tangisannya yang terisak itu.
“ Ada apa Ze? Kenapa kamu menangis seperti ini? “
“ Kak…dia…dia ter…nyata, ternyata dia…tidak menyukaiku. “ Jawabnya terbata-bata lalu kemudian kembali menangis.
“ Dia? Maksudmu pria yang kamu sukai yang pernah kamu ceritakan pada kakak? “ Tanya Alian memastikan.
Zevana mengangguk dalam pelukan Alian. “ Iya…dia…dia tidak menyukaiku…”
“ Kenapa? Apa kamu menyatakan perasaanmu? “
“ I…iya…dan dia…”
Zevana kembali menangis, ia tidak sanggup untuk menjelaskan pada Alian mengenai kejadian sebenarnya. Semua terlalu menyakitkan bagi Zevana.
“ Sudah…berhenti menangis Ze, bukan hanya dia pria di dunia ini, kamu jangan sedih seperti itu ya? “
Alian berusaha untuk menenangkan Zevana. dan dia juga merasa sangat kesal pada pria yang bahkan belum pernah bertemu dengannya itu.
“ Ze, kamu jangan terlihat lemah dihadapan pria yang sudah menghancurkan perasaanmu itu, kamu harus terlihat baik-baik saja, dan rubahlah penampilanmu, kakak mohon, melihatmu menangis seperti ini membuat hati kakak hancur Ze, ubahlah penampilanmu, supaya orang-orang diluar sana tidak mudah menyakitimu, terlebih lagi pria itu, buat dia menyesal karena sudah meremehkanmu. “
Alian kembali membujuk adiknya itu untuk merubah penampilannya dan membalas rasa sakit hatinya saat ini, lalu Zevana mulai membuka kesempatan, ia tiba-tiba saja ingin mencoba apa yang baru saja di katakan Alian padanya.
Zevana melepaskan pelukannya dari Alian, lalu ia mengangguk dan setuju dengan apa yang baru saja dikatakan kakaknya kepadanya. Bahkan Alian tampak begitu senang karena akhirnya Zevana mau mengikuti saran darinya.
“ Bagus Ze, seharusnya kamu dari awal mendengarkan perkataan kakak, supaya tidak terjadi hal-hal seperti ini. Mulai besok kakak akan mengajarimu cara merias, sudah jangan menangis lagi, adik kakak itu tidak cengeng, cepat hapus air matamu. “
Alian memberikan Zevana dorongan dan juga semangat sehingga Zevana tidak merasa terlalu sedih lagi, Zevana pun melemparkan senyuman samarnya pada Alian, ia sangat beruntung memiliki seorang kakak seperti Alian.
Walaupun perasaannya sudah hancur berkeping-keping, dan rasa sakit itu masih begitu terasa dalam hatinya, namun Zevana bisa sedikit tersenyum karena memiliki Alian yang selalu mendukungnya.
Setelah selesai menenangkan perasaan Zevana, Alian memberitahu Zevana mengenai rencana pertunangannya yang akan diadakan dua hari lagi, tepat di minggu malam nanti.
“ Ze, sebenarnya kakak ingin memberikan kabar bahagia, tapi kakak jadi ikut sedih karena kamu menangis seperti ini. “ Ucapnya.
“ Kabar bahagia? Apa itu? “
“ Minggu malam nanti, kakak akan meresmikan pertunangan kakak dengan Aryan. “
“ Kakak akan bertunangan dengan kak Aryan? “
Alian mengangguk lalu tersenyum simpul pada adiknya itu.
Aryan Arasha, kekasih yang sudah berpacaran dengan Alian cukup lama, mereka menjalin hubungan sejak awal kuliah mereka, dan sudah hampir enam tahun mereka berpacaran.
Aryan saat ini adalah seorang pengusaha furniture, dia sudah sukses di usia mudanya dan kemudian melanjutkan bisnis keluarganya.
Hubungan nya dengan Alian sudah terbilang sangat serius sampai mereka memutuskan untuk bertunangan, dan rencana mereka setelah bertunangan yaitu menikah. Namun Alian meminta Aryan untuk menunda pernikahannya sampai Zevana lulus sekolah nanti.
Aryan yang begitu mencintai Alian itu setuju dengan permintaan kekasihnya dan mau menunggu sampai Zevana lulus sekolah nanti.
…..
“ Maaf kak, seharusnya kakak bahagia karena pertunangan kakak, tapi sekarang kakak malah sedih karena masalah pribadiku. “
Zevana meminta maaf pada Alian, ia merasa bersalah karena seharusnya Alian sedang dalam suasana hati yang baik karena pertunangan yang akan segera dilangsungkan dalam waktu dua hari lagi. Tapi karena dirinya, Alian pun harus ikut sedih dan merasakan apa yang sedang dirasakannya.
“ Tidak apa-apa Ze, kamu adik kakak, dan kakak tidak bisa bahagia diatas penderitaanmu, pokoknya, mulai hari ini, kakak tidak ingin melihat kamu mengenakan kaca mata tebal ini lagi, kamu harus berubah, tunjukkan pada semua orang yang memandang mu dengan sebelah mata, beritahu mereka jika kamu bukanlah gadis cupu seperti yang mereka katakan, kamu adalah gadis yang sangat cantik keturunan dari keluarga Willen. Kamu mengerti? “
Zevana mengangguk lalu kembali memeluk Alian, “ Mulai sekarang aku akan mendengarkan apa yang kakak katakan. “ Ucapnya.
“ Bagus, itu baru adik kakak, jangan bersedih lagi, kamu masih sangat muda, dan bukan hanya pria itu di dunia ini, masih ada banyak pria yang menantikan adik kakak yang begitu cantik ini. “
Lagi-lagi perkataan Alian cukup membuat perasaan Zevana menjadi jauh lebih baik lagi.
“ Terimakasih kak, kalau tidak ada kakak, aku tidak tahu perasaanku akan seperti apa, kakak adalah penyemangatku. “
“ Kamu ini, ya sudah, cepat ganti bajumu, dan setelah itu ikut kakak. “
“ Kita mau kemana? “
“ Ke mall, kakak mau membelikan gaun untuk mu, kamu harus terlihat cantik di pesta pertunangan kakak nanti, dan kakak juga akan membelikan mu beberapa baju dan kontak lens untuk beraktivitas sehari-hari, dan satu lagi, kakak juga akan membelikan mu alat make up lengkap. “
Zevana tiba-tiba saja tertawa melihat kakaknya yang begitu bersemangat melebihi dirinya sendiri.
“ Kenapa kakak yang sangat bersemangat? Padahal aku yang akan merubah penampilanku. “
“ Kakak harus bersemangat, karena kakak mendukungmu seratus persen untuk membalas pria itu agar dia menyesal karena sudah menyakiti adik kakak tersayang ini. “ Ungkapnya lalu kembali mengembangkan senyuman lebarnya pada Zevana.
