NovelToon NovelToon
Sang Lion

Sang Lion

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Horror Thriller-Horror / Balas Dendam / Persahabatan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: MR. IRA

Alexander "Lion" Kennedy, mantan komandan pasukan elite terhebat Amerika, sedang menikmati masa pensiunnya yang damai di pedalaman hutan. Namun sebuah kunjungan tak terduga dari Gedung Putih memaksanya kembali ke dunia yang ditinggalkannya - dunia operasi rahasia, konspirasi, dan bahaya yang tak terlihat.

Dengan masa lalu yang penuh luka dan dendam yang belum terselesaikan, Lion harus memimpin misi penyusupan paling berbahaya dalam kariernya. Didampingi oleh Tanikawa, sahabat lamanya yang jenius teknologi, perjalanan mereka segera berubah menjadi permainan kucing dan tikus yang mematikan di jalanan Moskow.

Ketika misi resmi berubah menjadi urusan pribadi, Lion menemukan dirinya terjebak dalam jaringan konspirasi dimana tidak ada yang bisa dipercaya. Setiap langkah membawanya lebih dalam ke dalam labirin pengkhianatan, sementara masa kelamnya terus membayangi setiap keputusan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MR. IRA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8: Sudah Dimulai

"Wah, ini lebih bagus ×10 dari milikku!!" ujar Lion saat melihat sebuah ruangan besar di balik rak.

"Sudah lah, Komandan. Ayo masuk," ucap Tanikawa.

Tanikawa dan Lion lalu masuk ke dalam ruangannya, di dalam. Langsung terlihat sebuah meja besar, berteknologi AI yang baru selesai Tanikawa buat. Dengan beberapa senjata yang terpajang di dinding, serta beberapa gambarnya saat menjalankan misi.

Tanikawa meletakkan sidik jarinya di meja dengan layar biru itu "Astaga, Tanikawa. Ini sangat canggih!!" seru Lion sambil duduk di kursi.

Tanikawa tidak menanggapi, jari-jarinya yang terampil itu mengetik sesuatu. Lalu, sebuah gambar, beserta informasi penting muncul lewat hologram.

"Tahu siapa dia?!" tanya Tanikawa sambil menunjuk ke hologram.

"Ya, dia. Agen 12, agen dari agensi Penanganan Masalah. Ada apa?!" tanya Lion balik.

"Agen 12, kemungkinan. Yang mengejarmu adalah agensinya. Karena, aku sering bekerjasama dengan APM saat masih di Amerika. Dan aku tahu pasti, hanya ada satu mobil van hitam polos, dengan plat nomor 12XX di Manchester!!" ujar Tanikawa sambil terus mengetik.

"Ha? Apa? Memang APM seharusnya sudah aku bubarkan karena banyak keluhan pembunuhan terencana, dan lain-lain.... Sekarang, jadi merepotkan!!" suara Lion memecah suara lainnya di sekitar mereka.

Tanikawa mengetik lagi, lalu sebuah koordinat muncul di hologram "Ini adalah koordinat tempat kita nanti, kita akan menyamar menjadi warga sipil. Pasti komandan paham kan?!" tanya Lion.

Lion berdiri dari duduknya, mendekat ke Tanikawa "Pasti, kita akan ke Moskow esok hari!!" bisik Lion.

"Baik, komandan. Dan juga, tasmu simpan saja di ruang kerjaku nanti," ucap Tanikawa saat melihat tas Lion.

"Sayang!!! Makan!!!" suara istri Tanikawa dari luar ruang kerjanya.

Muka Tanikawa seketika langsung panik "Komandan, keadaan darurat!! Kita harus segera keluar!!" ucap Tanikawa dengan panik.

Lion langsung menggendong tasnya, mereka berdua dengan tergesa-gesa langsung keluar dari ruangan rahasia milik Tanikawa. Mereka kembali ke ruang kerja Tanikawa, Tanikawa lalu membuka pintunya. Dari balik pintunya, terlihat wajah istri Tanikawa marah besar.

"Sayang, kenapa lama buka pintunya? Dan kenapa, akun harus nunggu kamu disini. Berdiri di depan pintu ini selama hampir lebih dari 3 Menit, kenapa?!!!!" tanya istri Tanikawa dengan nada tinggi.

"Oh, kalau dia istriku. Pasti sudah ku ceraikan, sangat menakutkan!!" batin Lion.

"Sayang, makan. Ajak temen kamu sana, ke dapur!!" ucap istri Tanikawa.

"Emm... Perkenalkan, aku Lyra. Istrinya!!" ucap Lyra, istri Tanikawa saat melihatku.

"Aku, Lion. Temen se-" ucap Lion yang terpotong.

Mulut Lion langsung dibungkam dengan kedua tangan Tanikawa "Diam!!" bisiknya ke Lion.

"Udah, cepet ke dapur!!!!" seru Lyra dengan nada tinggi.

Lion dan Tanikawa dengan cepat langsung ke dapur, setibanya di dapur. Lion dan Tanikawa duduk, Lion sangat terkesima dengan beberapa makanan mahal yang dihidangkan.

"Tanikawa, apa Lyra yang memasak semua ini?!" tanya Lion dengan suara pelan, taku didengar Lyra.

Tanikawa berhenti makan, lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Lion "Tentu tidak, dia hanya memasak air untuk kopi kita!!" ucapnya dengan takut.

Lion lalu mulai makan, dan tidak lagi memikirkan siapa yang memasak hidangannya. Setelah selesai makan, Tanikawa lalu mengajak Lion untuk bermain.

"Komandan, mau bermain?!" tanya Tanikawa sambil memegang controller game.

"Jangan, kita jangan bermain sebelum menyelesaikan misi ke Moskow!!" ucap Lion dengan gagah.

Mereka menghabiskan hari ini dengan bersantai-santai, sampai tiba di malam hari. Lion bangun dari kamarnya, lebih tepatnya kamar untuk tamu. Dia memeriksa ulang semua senjatanya, dan amunisi.

"Siap, kami harus berangkat sekarang. Agar tidak ada yang curiga!!" ucap Lion dengan nada pelan.

Lion menggendong tasnya, dia lalu berjalan pelan dan hati-hati ke kamar Tanikawa. Lion mengetuk pintunya, dan tidak berselang lama. Tanikawa keluar, dia sudah membawa tas dengan isi senjatanya dan hal-hal yang akan mereka butuhkan.

"Siap?!" tanya Tanikawa sambil menggendong tasnya.

"Ayo berangkat!!" ucap Lion.

Mereka lalu ke depan, menggunakan mobil Tanikawa untuk menuju ke bandara. Karena mereka akan menaiki pesawat pribadi milik Tanikawa. Jam masih menunjukkan angka 23.00 waktu setempat.

Tanikawa memandangi rumahnya sebelum pergi "Rumah itu, mungkin aku tidak akan pernah kembali ke sini!!" ujar Tanikawa dengan nada pelan.

"Ayolah, itu sudah menjadi resiko kita. Demi negara kita tercinta, Amerika!!" ujar Lion untuk memberikan semangat kepadanya.

Tanikawa hanya menganggukan kepalanya, lalu gas diajaknya. Mobil melaju dengan cukup kencang di bawah gelapnya malam, jalanan sangat sepi karena masih malam.

Selama perjalanan menuju bandara, semuanya terpantau aman. Tidak ada aktifitas yang mengancam mereka berdua, mobil lalu berhenti di parkiran bandara. Mereka turun, dan mulai berjalan masuk ke dalam. Tapi, bandara terlihat sangat sepi, dan juga gelap.

"Hei, Tanikawa. Apa kau yakin ada orang di sini?!" tanya Lion.

"Tenang, di pesawatku. Sudah ada sistem AI yang kubuat agar bisa terbang tanpa awak.

"Sangat canggih!!" batin Lion.

Tanikawa mengeluarkan kartu khusus untuk membuka pintu bandara, pintu terbuka. Mereka lanjut lagi ke parkiran pesawat, dari speaker bandara. Terdengar suara asisten virtual.

"Selamat datang kembali, tuan Tanikawa. Pesawat anda ada di hangar B-12. Sudah kami siapkan, tuan!!" suara AI dari speaker.

"Tanikawa, itu kamu yang membuat?!" tanya Lion yang penasaran sekaligus kagum dengan kecerdasan buatan yang ia buat.

"Iya, dan aku menamakannya tanpa sepengetahuan pihak bandara. Jadi, ini bisa dibilang ilegal!!" ucap Tanikawa dengan sangat berani.

Lion berhenti melangkah, dia lalu menatap Tanikawa dengan serius "Apa?! Ilegal?! Ini, melanggar kode etik kita, Tanikawa!!!" bentak Lion yang memecah keheningan bandara.

Tanikawa mundur dua langkah "Tenang, komandan. Ini bukan sepenuhnya ilegal, tapi sedikit ilegal!!" ujar Tanikawa dengan tenang.

"Baiklah," jawab Lion.

Mereka lalu lanjut berjalan ke hangar, setibanya di sana. Mereka berdua berdiri di depan hangar, menatap tajam ke pesawat tipe Honda Jet Elite produksi Aircraft Company di Jenawa, Swiss.

"AI, aktifkan mesin!!" seru Tanikawa dari luar pesawat.

Dengan cepat, mesin pesawat langsung aktif. Tanikawa dan Lion lalu masuk ke dalam pesawat, mereka duduk bagaikan seorang penumpang kehormatan.

"Lihat, komandan. Ini pesawat pribadi yang sudah ku-modifikasi sendiri. Penambahan senjata, asisten, dan lain-lain. Serta, pesawat ini tidak akan pernah mendarat di bandara selain bandara ini!!" ucap Tanikawa.

"Lalu, bagaimana cara kita untuk ke Moskow. Jika, pesawat ini tidak mendarat di bandara lain?!" tanya Lion yang bingung.

"Ini akan mendarat sesuai koordinat yang kuberikan, dimanapun itu. Dan juga, pesawat ini bisa mendarat secara vertikal!!" ujar Tanikawa sambil berdiri menuju kokpit.

"Hebat," ucap Lion dengan tersenyum tipis.

Di bagian kokpit, Tanikawa memasang koordinat untuk mendarat.

"Koordinat dikonfirmasi, pesawat akan terbang dalam satu menit!!" suara AI yang mengemudi.

Tanikawa kembali ke Lion, dia lalu duduk. Pesawat mulai masuk ke lintasan, dan sebentar lagi. Misi mereka akan dimulai...

Bersambung...

1
Khunaiv Mumtaz
Ada beberapa typo nih, thor/Frown//Frown/
Khunaiv Mumtaz
Kayak kenal ceritannya nih/Shy/
Khunaiv Mumtaz
Darkn-nya dapet banget!!!
aurel
yuk mampir juga di karya aku jatuh cinta pada kakak ipar
aurel
semangat Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!