NovelToon NovelToon
Istri Idaman Tuan Gio

Istri Idaman Tuan Gio

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: ArsyaNendra

Seorang pria mengagumi seseorang wanita yang selama ini diam-diam dia awasi. Semua itu terjadi berawal kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya hingga dia merasa tertarik pada wanita itu.
Sampai pada akhirnya dia nekat untuk mendekatinya dan dari itulah pria itu menunjukkan perhatian lebih hingga wanita itu merasa risih.
"Stop jangan mengikuti aku terus."ucap wanita itu yang membalas dengan nada kesal.
Apakah wanita itu menerima kehadirannya dan memilih dirinya menjadi istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan antara Mama Belina dan Gio (IITG)

  Di tempat lain

  Nadira duduk sembari diperiksa oleh dokter yang memeriksanya.

  "Bagaimana Dok?" tanya Mama Belina pada dokter yang baru saja selesai memeriksa Nadira.

  "Semuanya baik-baik saja,hari ini pun pasien bisa pulang hari ini." Seketika ekspresi Mama Belina bahagia.

  "Sayang ,hari ini kamu bisa pulang." ucap Mama Belina yang terlihat begitu bahagia,Nadira pun hanya membalas dengan menganggukan kepala.

  Setelah dokter selesai memeriksa,Mama Belina bersiap-siap membereskan beberapa barang yang ada di ruangan.

  "Setelah ini,kamu akan tinggal bersama kami." Nadira spontan kaget,Nadira sesekali melirik kearah Gio.

  "Pasti itu ulah dari pria itu." Batin Nadira yang terlihat kesal,pasti itu ulah dari pria itu.

  "Maaf Tante,lebih baik saya pu-." belum selesai bicara Mama Belina langsung memotong pembicaraan Nadira.

  "Mama tak ingin ada penolakan,kamu harus ikut tinggal bersama kami.Biarkan kami yang bertanggungjawab,terutama dia." ucap Mama Belina sembari menunjuk kearah Gio.

  "Mama." ucap Gio yang mulai sedikit kesal.

  "Apa,mau marah sama Mama.Apa yang Mama katakan memang benar adanya kan.Lihat apa yang kamu perbuat,Mama tak main-main melihat pertanggungjawabanmu pada Nadira." ucap Mama Belina yang terpancing emosi.

  "Tanpa Mama suruh Gio akan bertanggungjawab Ma." Mama Belina membalas dengan ekspresi sinis.

  "Baguslah ,jika kamu sadar diri.Jika kamu serius dengan Nadira cepat nikahi dia." Perkataan itu makin menantang Gio untuk melihat keseriusan putranya itu.

  "Baiklah,akan Gio lakukan." jawab Gio yang serius dengan apa perkataannya itu,Nadira dibuat syok perdebatan antara mereka.

  "Aku tak bisa,tak mungkin aku menikah dengannya." Batin Nadira yang masih tak percaya jika pria itu akan serius menikahi dirinya.

  Beberapa jam kemudian

  Terlihat kesibukan dari beberapa orang yang sibuk membereskan barang.Posisi Nadira menggendong salah satu kembar dan posisi Mama Belina pun ikut membantu menggendong salah satu dari mereka.

  "Tampannya." ucap Mama Belina yang begitu bahagia menggendong si kembar.

  Nadira terdiam melihat perhatian lebih Mama Belina pada putranya.Posisi Nadira sudah ada di dalam mobil bersama Mama Belina dan Gio.

  Nadira lebih banyak diam dan lebih fokus pada putranya , sedangkan Gio sesekali melirik kebelakang melihat Nadira.

  Sebenarnya Nadira merasa jika pria itu terus memperhatikan dirinya,tapi dirinya lebih memilih untuk cuek dan tidak terlalu peduli.

  Akhirnya mereka sampai juga di tempat tujuan mereka,beberapa pelayan pun sudah menunggu didepan pintu.

  Nadira dibuat kaget melihat kemewahan dari rumah itu."Apa benar ini rumahnya." Batin Nadira yang melihat rumah itu begitu besar dan mewah.

  Nadira dan Mama Belina keluar dari mobil dengan posisi mereka saling menggendong si kembar.

  "Selamat datang Nyonya." ucap salah satu dari pelayan yang berdiri menyambut mereka.

 "Apa semua sudah siap?" tanya Mama Belina pada salah satu pelayan di sana.

  "Sudah Nyonya,semua keperluan yang Nyonya butuhkan sudah kami siapkan." jawab salah satu pelayan.

  "Bagus,kalian angkat semua barang yang ada di dalam mobil." Perintah Mama Belina pada mereka,dengan cepat semuanya bekerja sesuai tugas mereka dan Mama Belina menuntun Nadira masuk kedalam rumah diikuti Gio yang berjalan dibelakang Nadira.

  "Kamar mereka ada di lantai atas,sekalian kamar kamu juga ada disebelah kamar si kembar." Nadira terdiam mengikuti langkah Mama Belina dari belakang.

  Nadira sampai di kamar,satu kata keluar dari mulut Nadira."Mewah." itulah yang Nadira katakan dengan suara lirih.

  "Ini kamar mereka,dan beberapa lemari khusus untuk baju mereka." Mama Belina menuntun Nadira.

  "Kamu jangan terlalu lelah mengurus mereka,Mama sudah mempersiapkan suster yang akan mengurus mereka." ucap Mama Belina yang memberikan perhatian lebih pada Nadira.

  "Tapi Nadira bisa mengurus sendiri mereka." ucap Nadira yang langsung menolak.

  "Mama paham,setidaknya ada orang lain yang membantu kamu juga dalam mengurus si kembar." ucap Mama Belina yang ingin memberikan yang terbaik untuk calon mantunya itu.

  "Diam-diam Mama sudah mempersiapkan itu semua." ucap Gio yang langsung dibalas dengan tatapan tajam oleh Mama Belina.

  "Memang kenapa,apa salah Mama mempersiapkan itu semua untuk cucu Mama." Perkataan itu langsung membuat Gio tak bisa berkata-kata apalagi.

  "Lebih baik kamu ikuti perkataan Mama,sekarang Nadira akan tinggal bersama Mama.Jadi,awas kalau kamu berani menganggu Nadira." ucap Mama Belina yang secara langsung berani mengancam putranya didepan Nadira.

  Setelah Mama Belina mengancam,Gio hanya terdiam melirik kearah Nadira.Reaksi Nadira hanya memalingkan wajahnya yang tak ingin melihat wajah pria itu.

  Mama Belina meletakan salah satu si kembar di keranjang bayi."Sepertinya mereka tak begitu rewel." ucap Mama Belina yang mengecek mereka yang tertidur terlelap.

  "Iya tante." seketika Mama Belina melirik kearah Nadira.

  "Panggil Mama,jangan Tante."ucap Mama Belina yang terus mengingatkan.

  "Tapi..."

  "Panggil Mama,jangan lagi panggil Tante." Seketika Nadira terdiam melihat ekspresi Mama Belina yang terlihat begitu serius.

  Mama Belina langsung keluar dari kamar ,di kamar itu hanya tinggal Nadira dan Gio.

  "Nadira."

  "Berhenti,keluar." ucap Nadira dengan nada menekan,sehingga Gio memilih mundur dan keluar dari kamar.

  Didepan pintu Gio hanya bisa menghela nafas."Sepertinya aku harus bersabar menghadapi dia,semoga saja hatinya luluh." Gumam Gio yang extra sabar menghadapi sikap dari Nadira pada dirinya.

  "Semoga saja,jika kamu mau usaha." Seketika Mama Belina berdiri disamping putranya.

  "Mama." ucap Gio yang langsung di hampiri Mamanya.

  "Jika kamu serius segera nikahi dia,berusahalah untuk menyakinkan dia.Apa kamu mau menyerah begitu saja." Mama Belina mulai memancing emosi putranya.

  "Mama."

  "Sudahlah,dengarkan apa yang Mama katakan,segera nikahi dia dan nantinya status kedua anakmu akan lebih jelas jika mereka penerus keluarga William." Gio pun membalas dengan anggukan.

  "Gio sedang berusaha ma."

  "Baiklah,kita tunggu apa jawaban dari Nadira.Jika dia menolak,kamu harus bertanggungjawab dan kamu harus berusaha menyakinkan dan jangan sampai kamu membuat Mama kecewa." ucap Mama Belina yang mencoba memberikan peringatan pada putranya.

  "Gio mengerti ma." jawab Gio yang sedang berusaha.

  "Ya sudah,jika kamu mengerti.Kalau kamu mau pulang ya sudah." jawab santai Mama Belina dengan santai.

  "Apa pulang?"

  "Iya pulang,bukannya biasanya kamu akan lebih milih pulang dari pada tinggal di sini?" tanya Mama Belina pada putranya.

  "Itu dulu ma,sekarang berbeda."

  "Berbeda bagaimana,cepat kamu pergi."Mama Belina mengusir putranya.

  "Gio akan tetap ada disini,bahkan mulai sekarang Gio akan tinggal disini." Mama Belina pun diam-diam mengerti kenapa putranya tiba-tiba berubah.

  "Pasti alasannya karena Nadira kan?" Gio pun terdiam tak menjawabnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!