⚠️Warning! MC badboy garis keras!
Lelah dengan sulitnya hidup, Yofan memutuskan melakukan pesugihan mbah jenggot. Mencari tumbal perawan, itulah yang harus dilakukan oleh Yofan.
Dengan wajah tampan dan kekayaan, Yofan menjebak banyak gadis untuk dijadikan tumbal. Gadis itu akan ditiduri olehnya, lalu meregang nyawa. Yofan sudah terbiasa dengan sesi penumbalan setiap bulan purnama. Namun semuanya berubah saat Yofan bertemu Amel dan Rona, kedua gadis itu berbeda dari wanita yang pernah dia temui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 8 - Di Klub
Yofan dan Jamal sudah berada di unit apartemen. Keduanya tampak sibuk memeriksa ponsel yang baru dibeli.
"Ternyata gini ya ponsel. Seumur-umur, baru kali ini punya barang canggih begini," celetuk Jamal.
Yofan tidak menanggapi. Ia sedang fokus mencari tahu cara menemukan gadis perawan di internet.
"Mal, cepat atau lambat, Mbah Jenggot pasti akan menuntut imbalannya padaku. Jadi aku harus menemukan gadis perawan sebelum bulan purnama," ucap Yofan.
"Aku tahu. Tapi sepertinya aku tak bisa membantumu untuk urusan wanita. Kita berdua sama-sama amatir," sahut Jamal.
"Gimana kalau kita pergi ke klub malam? Di sana pasti ada banyak cewek." Yofan mengusulkan.
"Klub malam? Tapi aku nggak yakin deh kalau di sana kau bisa menemukan gadis perawan. Malahan sebaliknya."
"Aku tahu. Tapi aku ingin mencoba ke sana, Mal. Setidaknya kita bisa bersenang-senang di sana. Mungkin saja kita bisa menemukan orang yang bisa membantu."
Jamal kini terdiam. Ia masih sibuk mengutak-atik ponsel baru.
"Malam ini aku akan pergi. Kau mau ikut?" imbuh Yofan.
"Aku pikir-pikir dulu deh," sahut Jamal.
Yofan memutar bola matanya. Ketika malam tiba, dia bersiap pergi ke klub. Yofan lantas kembali mengajak Jamal.
"Aku nggak ikut deh, Fan. Kayaknya lebih enak rebahan. Dari kemarin keluyuran terus." Itulah yang dikatakan Jamal saat Yofan mengajak pergi.
"Dasar! Naluri pengangguranmu itu emang kuat banget ya," komentar Yofan.
"Nganggur itu enak, Fan. Yang nggak enaknya itu nanggung malunya jadi beban negara," sahut Jamal.
Yofan yang mendengar hanya tergelak sambil geleng-geleng kepala. Setelah itu dia beranjak pergi dari apartemen.
...***...
Selain membeli hunian dan barang pribadi lainnya, Yofan juga tak lupa membeli satu buah motor. Ia sengaja membeli motor sport yang terbilang cukup mahal.
Yofan melaju dengan motornya. Sampai tibalah dia di sebuah klub malam bernama Starlight.
Yofan menghembuskan nafas dari mulut. Dia agak gugup karena itu adalah pertama kalinya dirinya menjejaki dunia malam seperti itu.
Saat melangkah memasuki klub, Yofan langsung disambut dengan musik menggema, serta suasana remang-remang dan banyak orang.
Yofan memutuskan duduk di bar. Dia memesan minuman untuk membuat dirinya rileks. Cukup jelas sekali Yofan kebingungan kala itu. Aura pemulanya terlalu kentara.
"Hai. Pasti pertama kali ke klub ya?" seorang lelaki muda tiba-tiba menyapa Yofan. Pemuda itu terbilang tampan dan punya senyum mempesona.
"Sejelas itu?" tanggap Yofan. Dia cukup kagum dengan pemuda itu karena bisa benar menebak.
"Banget! Itu karena aku udah sering ke klub. Aku tahu yang mana pemula dan suhu," sahut si pemuda. Dia mengulurkan tangan dan berucap, "Aku Marvel!"
Yofan menyambut tangan Marvel, dan menyebutkan namanya. Keduanya resmi berkenalan.
"Ini pesananmu, Mas." Bartender memberikan minuman pesanan Yofan. Kebetulan kala itu Yofan hanya memesan segelas jus jeruk.
"Tuh, udah ketahuan dari minuman. Kalau suhu, pesannya alkohol!" timpal Marvel.
"Apa di sini ada menjual itu?" Yofan berbisik. Baginya minuman sejenis alkohol masih tabu.
"Ya iyalah. Biar aku pesankan buatmu. Tapi kau harus janji, bergabunglah denganku dan teman-temanku," tawar Marvel.
"Teman-temanmu?" Yofan mengerutkan dahi.
"Iya. Mereka di sana." Marvel menunjuk posisi dimana teman-temannya berada.
Yofan melihat ada dua lelaki dan dua perempuan di sana. Menurutnya itu kesempatan bagus, mungkin saja dia bisa mendapatkan perawan di antara teman-teman Marvel.
"Oke. Aku akan bergabung. Kalau mau, aku bisa pesankan ruang vip untuk kita," ujar Yofan.
"Yang benar? Wah! Makasih banyak. Aku yakin mulai sekarang kita akan berteman baik." Marvel tampak girang sekali.
