NovelToon NovelToon
Ajihan'S Silence

Ajihan'S Silence

Status: sedang berlangsung
Genre:Basket / Angst
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Affara

Jihan Alessa. Gadis ceria yang selalu mengejar cinta lelaki bernama Abintang Sagara.

Namun, ternyata perasaannya itu justru menambah luka di hidupnya. Hubungan yang seharusnya manis justru berakhir pahit. Mereka sama-sama memiliki luka, tetapi tanpa sadar mereka juga saling melukai karena itu.

"Suka lo itu bikin capek ya."

"Gue nggak pernah minta lo suka gue."

Rumah yang seharusnya tempat paling aman untuk singgah, justru menjadi tempat yang paling bahaya bagi Jihan. Dunia seakan mempermainkan hidupnya bagai badai menerjang sebuah pohon rapuh yang berharap tetap kokoh.

"Kamu adalah kesialan yang lahir!"

Itulah yang sering Jihan dengar.

Pada akhirnya aku pergi—Jihan Alessa

__________

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Affara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak ada yang menginginkan mu

Ketulusan akan selalu kalah. —Kevino Altares

Jihan berjalan keluar gerbang sekolah. Namun saat ingin melangkah ke halte bus, motor seseorang berhenti di pinggirnya hingga Jihan menoleh terkejut. Gadis itu dengan cepat berlari menghindari lelaki itu. Kevin langsung mengegas motornya menghalangi langkah Jihan.

 "Jangan lari. Gue nggak bakal ganggu lo lagi," Ujar Kevin dari balik helem.

"Lo mau apa?" Tanya Jihan sedikit lirih.

"Lo pulang sendiri? Mau gue anter aja?" Tawar Kevin.

Jihan menggeleng pelan. "Nggak usah. Gue pulang sendiri aja," Tolak Jihan halus.

"Bahaya, Han. Udah mulai malem juga. Sama gue aja ya?"

"Lo kira lo nggak bahaya? Lo juga bahaya buat gue Kevin," Sindir Jihan berhasil menusuk hati Kevin.

"Gue minta maaf sama lo. Gue khilaf. Sorry, Han. Tapi kali ini gue nggak bakal kayak gitu lagi. Jangan marah." Bujuk lelaki itu.

"Gue udah maafin lo kok, Vin. Tapi gue nggak bisa pulang bareng sama lo." Kevin terlihat kecewa membuat Jihan merasa bersalah.

"Kevin," Panggil Jihan pelan.

"Kenapa?"

"Ya udah, gue bareng lo aja." Jihan tampak menggaruk pipinya refleks.

Kevin tersenyum mendengarnya. "Kenapa tiba-tiba?"

Jihan tampak gugup. "Kalo di pikir-pikir gue jadi bisa hemat ongkos, hehe. Boleh?" Tanyanya tidak enak.

Dasar Jihan bego!

Kevin tertawa renyah. Kenapa Jihan bisa sejujur ini? Tawa lelaki itu terlihat merdu di telinga Jihan. Jika boleh jujur, Kevin memang memiliki sejuta pesona. Sebelas dua belas dengan Abintang.

"Kalo gue bohong kasihan elo nya. Gue nggak enak kalo ngerepotin."

Kevin berdehem sebelum membalas, "Denger ya, Han. Gue yang ngajak lo pulang bareng. Mana mungkin gue repot," Katanya di sela tawa.

"Ayo naik," Titahnya menjulurkan tangannya. Jihan tertegun lama menatap itu, lalu menerimanya dan segera naik ke motor ninja Kevin.

"Makasih, Kevin."

"Sama-sama cantik."

Jihan mendelik kecil langsung memukul punggung Kevin yang tertawa. "Kok lo jadi nyebelin sih, Vin!" Kesalnya.

"Lah kenapa? Lo emang cantik Jihan," Ucap Kevin jujur.

Jihan menutup wajahnya yang memerah. "Jangan gitu! Dasar buaya!"

"Iya sayang."

"KEVINN!!"

Sedangkan Kevin langsung tertawa keras sembari mulai menjalankan motornya.

Dari kejauhan. Seseorang sedang memandang mereka dengan tatapan tidak bersahabat. Abintang langsung mengepalkan tangannya kuat hingga kuku jarinya memutih. Setelah tadi mengantar Kiara, dia cepat-cepat menghampiri Jihan di sekolah.

Tapi setelah sampai. Jihan justru sudah pulang bersama Kevin. Abintang tidak mengerti kenapa hatinya terasa panas. Seharusnya dia senang, karena dengan itu Jihan tidak akan mengganggunya lagi.

****

Event yang selama ini ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Setelah mendengar kemenangan Abintang dan Kiara. Jihan dengan tergesa menghampiri tempat di mana Abintang berada. Dia bersemangat untuk memberikan hadiah kepada pujaan hatinya.

"Aku suka sama Kamu Abintang."

"Makasih udah suka gue, Ra."

Jihan berhenti sejenak mendengar percakapan Kiara dan Abintang. Antusiasme yang sudah terbentuk tadi, seketika runtuh begitu saja. Hatinya teriris mendengar kenyataan pahit di depannya. Jihan bisa saja menyaingi semua perempuan yang menyukai Abintang. Tapi jika yang menyukainya seperti Kiara, Jihan sudah menyerah tanpa usaha.

"Abintang..." Kiara berjinjit untuk menggapai wajah Abintang. Jarak yang begitu dekat.

Jihan tampak shock di tempat saat memasuki ruangan yang sudah sepi tersebut. Bunga mawar yang tadi ia bawa kini terjatuh begitu saja.

Jihan tidak salah lihat. Mereka berciuman?

Gadis itu menggeleng cepat. Prasangka negatif mulai meracuni otaknya. Jihan perlahan mundur. Berlari pergi dari sana dengan kekecewaan yang menumpuk.

Kupeluk luka ini erat, karena bentuknya menyerupai kamu. Kamu tak pernah datang untuk tinggal, tapi aku terlalu takut melepaskan harap yng tak pernah dijawab.

"Jihan?" Abintang menyadari keberadaan gadis itu pun mendorong tubuh Kiara cepat.

Abintang sudah hafal Jihan. Tidak mungkin dia salah lihat.

"Kenapa?" Tanya Kiara bingung.

"Sorry, Ra. Gue nggak bisa sama lo." Setelah mengatakan itu, Abintang langsung pergi menyusul Jihan.

Lelaki itu mencari-cari keberadaan Jihan dengan panik. Kenapa Abintang merasa seperti ini. Tidak nyaman dan takut secara bersamaan. Takut Jihan salah paham terhadapnya. Tapi kenapa Abintang merasa seperti itu. Bukankah dia yang menginginkan Jihan pergi. Rasa bersalah menyelimuti Abintang.

Jihan pasti sangat terluka karenanya.

Setelah beberapa saat mencari. Akhirnya Abintang menemukan Jihan yang berdiri di taman, menyandar pada pohon. Segera Abintang menghampirinya. "Jihan," Panggil Abintang merasa putus asa.

Jihan langsung beranjak pergi dari sana. Tapi Abintang menahan tangannya. "Lepas!" Penolakan itu membuat Abintang terkejut.

"Lo salah paham, Jihan. Itu nggak sesuai apa yang lo lihat," Ujar Abintang berusaha menjelaskan.

"LEPAS ABINTANG! LO PIKIR LO ITU SIAPA SAMPE BIKIN GUE KAYAK GINI?! LO KIRA GUE NGGAK PUNYA HATI?! Setelah lo tolak berkali-kali, terus lo dateng tiba-tiba kayak ngasih harapan. Lalu pergi gitu aja! DIKIRA GUE NGGAK SAKIT HATI GITU?!"

"Di mata lo gue ini apa?"

Abintang terdiam. Dia tidak suka dengan nada suara Jihan.

"Ternyata suka sama lo itu bikin capek ya? Perjuangan gue selama tiga tahun itu berakhir sia-sia. Lo bener kok. Gue emang cewek murahan. Bego. Ceroboh. Nggak pantes sama lo. Maaf karena udah gangguin lo selama ini." Jihan sekuat tenaga menahan sesak di dadanya.

"Lo bener. Gue emang terobsesi sama lo. Maaf atas perilaku gue selama ini. Mulai sekarang gue bakal jauhin lo. Nggak bakal ganggu lo lagi." Jihan perlahan melepaskan genggaman Abintang pelan. Tidak kasar juga tidak lembut.

"Selamat ya atas hubungan lo sama Kiara. Kalian emang cocok. Sama-sama pinter. Nggak kayak gue yang bego." Jihan terkekeh kecil membuat hati Abintang terusik.

"Bisa diem dulu nggak? Nggak usah kayak anak kecil," Ujar Abintang.

"Biar gue jelasin dulu. Lo jangan salah paham."

"Buat apa lo jelasin ke gue? Gue bukan siapa-siapa lo kan?" Kenyataan itu membuat Abintang tersadar.

Ya. Untuk apa Abintang repot-repot menjelaskan tentang kejadian tadi pada Jihan. Jihan bukanlah orang penting bagi Abintang. Tapi kenapa hati Abintang tidak tenang. Melihat tatapan benci Jihan membuatnya takut.

Takut Jihan akan meninggalkan nya?

"Capek ya suka sama orang yang nggak pernah pengen kita ada."

"Gue nggak minta lo suka gue."

Jihan mengangguk paham. Dia memang egois. "Iya maaf. Besok-besok nggak lagi."

"Jangan suka gue Jihan," Kata Abintang dengan tatapan teduh.

"Kalo emang semudah itu. Dari dulu gue udah jauhin lo Abintang." Jihan tetaplah Jihan yang keras kepala.

"Ya udah. Sekarang berhenti. Berhenti suka sama gue." Abintang tidak ingin Jihan terluka semakin dalam.

"Sampai kapan pun gue nggak akan pernah suka sama lo." -Abintang

****

Aku bukan siapa-siapa,

tapi kenapa luka ini terasa nyata? —Jihan Alessa.

1
Forta Wahyuni
knapa bego x jd cewek, knapa stiap novel slalu merendahkan perempuan n krn cinta jadi bodoh dan tolol.
Ruby: Pukul aja Prenn, Jihan emang bego🤧
total 1 replies
Gibran Cintaku
semangattt thorr/Smile/
Ruby: thank you prenn/Frown//Drool/
total 1 replies
Gibran Cintaku
The real cegil/Proud/
Ruby: Cegil premium itu prenn /Smile/
total 1 replies
Nika Trinawati
Temenan sama aku aja om😼
Ruby: jewer aja prenn😣
Gibran Cintaku: Arsen nih nyebelin juga ya/Speechless/
total 2 replies
Nika Trinawati
Pake nanya!!
Ruby: Hehe santai prenn 🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!