"kau iblis yang menyedihkan"
"ah bukan lebih tepatnya manusia berwajah malaikat dan bersifat iblis yang kejam, sangat menyedihkan"
"apa kau percaya tuhan"
"berhenti mengoceh dan ketuk saja pintu neraka mu" pria itu mengarahkan sebuah pistol ke kening sang lawan.
"baik lah sebelum aku mati, aku ingin bertanya satu hal"
"apa kau pernah jatuh cinta"
"ucapan omong kosong apa ini"
"HAHAHAA bahkan sang iblis dan malaikat pun akan kalah oleh perasaan itu"
"aku dan manusia yang nyawanya telah kau renggut, mengutukmu"
"JATUH CINTA LAH KEPADA GADIS YANG AKAN MENJADI MALAPETAKA NYAWAMU SENDIRI" teriak pria yang tersenyum sinis.
"sudah mengoceh" pria itu menarik ujung pistol membuat sang lawan tertembak tepat di kepala dengan mata merah menatap benci kepada sang iblis.
"bawak saja kutukan mu itu ke alam baka"
"karena aku memang sudah jatuh cinta kepadanya" tawanya mengelegar di tengah hutan, para bawahannya memalingkan wajah takut menjadi sasaran sang iblis.
manusia adalah mahkluk paling menjijikn
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ancan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hampir ketahuan
"Dia mengira bahwa anak-anak yang patuh dan pinter adalah anak yang tidak bermasalah, nyatanya mereka menyembunyikan sifat iblis mereka dari casing menjadi anak baik yang sempurna_
"Bagaimana nih ketua" tanya salah satu anggota lucifer.
"Mana gue tau sialan" umpat kairen yang sudah pusing rencanya hancur karena ada salah satu polisi.
"Mati lah kita" beo ashlan.
"Lucano mana" tanya zion.
"Masih otw jemput raja" bales calvin.
"Darko mana" tanya kairen.
"Bukannya dia bilang ga bisa ikut misi kali ini, lantaran ada ulangan besok" ucap salah satu anggota lucifer yang lain.
"Dia kan emang ga pernah ikut misi" bales el dengan membuang permen karet dari dalam mulutnya.
"Sih setan itu mau enak sendiri" ucap ashlan.
"Ya gimana lagi dari pada bawak tuh bocah misi kita ga pernah berhasil" bales zion.
"Gue heran, kenapa setiap tuh anak ga ikut misi, pasti kita selalu papasan sama polis" ucap ibnu pria dengan tubuh gemuknya.
"Mana gue tau lu kira gue dukun" bales el.
"Selamat malam om bram" ucap suara yang sangat mereka kenal.
"Oh raja" pria berusia 45 tahun itu menghampiri raja yang berjalan ke arahnya.
"Lucona kapan kamu kembali" tanya pria yang mengenakan seragam polisinya dengan lengkap.
"Lusa kemarin om" bales lucano.
"Ayok-ayok duduk" ajaknya merangkul kedua pria remaja dari keluarga kaya itu.
"Mau minum" tanya om bram kepada raja dan lucano.
"Ga deh om, kami ga ada bawak supir serep" ucap raja menolak dengan senyum manis.
"Ah bener juga, mari makan cemilan saja" ajak om bram membuat mereka mengikutin pria berseragam polisi itu.
"Bagaimana bisnis omma kamu raja" tanya om bram.
"Aman om" bales raja mencomot kue coklat kering.
"Bagaimana dengan kamu lucano, tidak mau kah kamu mengambil ahli bisnis keluarga kamu" tanya om bram menenggak secangkir wine di tangannya.
"Saya belum berminat om" ucap lucano dengan senyum tipis, matanya sejak tadi menulusuri seluruh ruangan clubbing.
"Om tumben-tumbenan masuk clubbing masih pakai seragam polisi lagi" ucap raja melirik jaket yang di kenakan oleh om bram.
"Hahaha mata kamu memang jeli, sama seperti mendiang papimu" ucap om bram.
"Ternyata buah tidak jatuh jauh dari pohonnya" ucap pria itu menepuk-nepuk pundak raja.
"Saya mendapatkan misi untuk menangkap bandar narkoba, dan yang paling mengejutkan mereka adalah pusatnya" ucap om bram kembali menenggak winenya.
"Tapi sejak tadi saya tidak ada melihat gerak-gerik mencurigakan dari para pengunjung" raja dan lucano saling tatap.
"Dari mana om tau" tanya raja.
"Seseorang menelpon rekan tim om" ucap om bram dengan menghela nafas.
"Sudah menyelidiki" tanya lucano.
Om bram menatap remaja berusia sekitar 25 tahun lebih itu, pria itu menggeleng dengan wajah masam.
"Bagaimana jika itu telpon iseng om" tanya raja.
"Mana mungkin raja" ucap om bram.
"Dia mengatakan bahwa akan ada perkumpulan para anggota geng motor di clubbing malam ini" ucap om bram.
"Terutama tiga geng motor yang meresahkan, bakalan hadir untuk meyerahkan narkoba" ucap om bram.
Lucano mengetuk-ngetuk meja kaca di depannya membuat raja menatap pria itu sedikit menaikan alis, meminta jawaban dari kerisauan lucano.
"Bukannya ketiga geng itu tidak hadir om" ucap lucano membuat pria paruh baya itu mengangguk.
"Berarti berita yang om dapat itu salah" ucap lucano membuat om bram berdecak kesel.
"Saya rela lembur demi kasus ini, malah berita yang tim saya dapat hanya keisengan semata" ucap bram kembali menenggak habis wine dengan wajah masam.
Lucano memberikan kode melalui alis dan gerak-gerik matanya, membuat raja tersenyum singkat.
"Rela lembur demi kasus" beo raja sedikit terkekeh.
"Yang ada lu rela lembur demi naik jabatan" raja menyumpahi serapah berulang kali di dalam hatinya.
"Dasar sampah" umpat raja yang sama sekali tidak di dengar oleh siapapun kecuali lucano yang membales dengan senyum
"Kamu tau raja" ucap om bram menunjuk-nunjuk ke arah raja.
"Kenapa om" ucap raja mengambil tangan pria yang telah mabuk.
"Jangan sampai kamu terseret kelingkaran setan, banyak masa depan anak muda yang hancur karena pergaulan" ucap om bram, membuat lucano tersenyum dengan wajah tenang.
"Bagaimana jika saya setannya om, ah tidak bagaimana jika saya sang iblisnya" tanya raja membuat lucano terkekeh geli menyikut pelan rekannya itu.
"Bagaimana mungkin anak sebaik dan sepinter kamu, menjadi iblis" ucap om bram.
"Siapa yang tau" bales raja singkat.
"Casing yang bagus belum tentu bagus di dalamnya, sedangkan casing yang jelek juga belum tentu sejelek itu" ucap lucano
Sedangkan om bram telah mabuk berat sampai tak mendengar ucapan para pria tampan di sebelahnya.
"Mereka negosiasi atau menginterogasi tuh polisi" tanya ibnu.
"Ga tau ga denger gue" ucap calvin.
"Gimana bos" tanya anak-anak yang lain.
"Tunggu sampai raja ngasih kode ke kita" ucap kairen.
Raja tersenyum ke arah para anggota gengnya, membuat kairen menarik sudut bibirnya, matanya memperhatikan semua kode dari raja tanpa ada keselahan apapun, sedangkan raja memainkan tangan dan ekor matanya untuk memberikan kode, agar mereka keluar lewat tangga darurat, dan letakan barang itu di toilet wanita, kairen mengangguk paham semua kode dari raja, ia bergegas mengatur para anggotanya untuk mengikutin semua perintah raja, kairen menjelaskan dengan sangat detail membuat mereka semua mengangguk paham, mengikutin rencana yang telah di susun rap oleh raja dan lucano.
"Jadi siapa yang akan masuk ke dalam toilet wanita" tanya ashlan.
"Yang jelas bukan gue" bales zion dengan memperhatikan raja dan lucano.
"Lu el" tunjuk kairen membuat pria yang di tunjuk itu melotot ke arahnya.
"Gue" tunjuk el kepada dirinya sendiri.
"Lalu gue gitu" tanya kairen membuat el menggeleng lemah.
"Yakan masih ada anak-anak yang lain kenapa harus gue" ucap pasrah el.
"Karena lu lebih paham seluk beluk wanita" ucap ashlan terkekeh.
"Lu kira gue banci" ucap el tidak terima.
"Bukan sih lebih ke kadal yang paham cara menggoda wanita" bales santai ashlan.
"Sialan, sih raja itu juga ahlinya" ucap el menunjuk ke arah raja dengan bibirnya.
"Bedaaa lu sama dia bedaa jauh habitatnya" ucap zion menepuk pundak el.
"Uda teriman aja bang dari pada kita semua tamat" ucap salah satu anggota mereka.
"Shitt" umpat el menghempaskan tangan zion yang masih menepuk-nepuk pundaknya.
"Nah lu masukan ke dalam salah satu closet duduk yang paling aman menurut lu" ucap kairen menyerahkan benda yang terbungkus plastik hitam.
"Kenapa harus di dalam" ucap mereka dengan kompak.
"Terserah lu, lu mau letak di mana selama aman" bales kairen menepuk pundak el, memberikan isyarat agar el bergegas lebih dulu keluar dari tangga darutat, lalu di susul oleh anak-anak yang lain, zion memberikan kode yang di angguki oleh raja dan lucano.
ya salah satu anggota geng motor terbesar telah hadir dan naas nya hampir saja keciduk, namun bahkan jika yang turun tangan sang pemilik negara tidak akan membuat mereka tertangkap begitu saja.
