NovelToon NovelToon
Ibu Susu Untuk Anak Mafia Dingin

Ibu Susu Untuk Anak Mafia Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Ibu Pengganti / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

Bayinya tak selamat, suaminya berkhianat, dan ia bahkan diusir serta dikirim ke rumah sakit jiwa oleh Ibu mertuanya.

Namun, takdir membawa Sahira ke jalan yang tak terduga. Ia menjadi ibu susu untuk bayi seorang Mafia berhati dingin. Di sana, ia bertemu Zandereo, bos Mafia beristri, yang mulai tertarik kepadanya.

Di tengah dendam yang membara, mampukah Sahira bangkit dan membalas rasa sakitnya? Atau akankah ia terjebak dalam pesona pria yang seharusnya tak ia cintai?

Ikuti kisahnya...
update tiap hari...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 #Masa Lalu Zander

Hari demi hari telah berlalu, Sahira sudah seminggu ini bekerja sebagai Ibu Susu di Raymond Home. Selama di sana, tak ada satu pun masalah terjadi. Sahira, wanita yang baik, sabar, dan tenang. Tapi yang mengherankan bagi Sahira, ia bingung pada sikap Balchia yang dulu sangat membencinya tapi sekarang wanita sombong itu tak lagi mengganggu atau melontarkan kata-kata kejamnya.

Tak hanya Sahira, Ayah beby Zee juga bingung pada Balchia yang tidak pernah cerewet lagi seperti biasa. Sementara Mauren, ia tak terlalu memikirkan perubahan Balchi, justru ia senang menantunya tidak marah-marah lagi.

“Mungkin Nyonya Balchia sudah sadar kalau Mbak Sahira itu wanita baik-baik,” kata Hansel sambil menyetir mobil di pagi ini.

“Dari tatapannya saja yang lembut, Sahira memang wanita baik. Dari dulu dia juga selalu baik ke semua orang. Tapi kebaikannya itu juga bisa berbahaya baginya,” tutur Zander yang duduk di jok belakang.

“Tuan Bos, Anda seperti mengenal baik Mbak Sahira. Apa Bos dulu pernah naksir sama Mbak Sahira?” tanya Hansel iseng.

Mata Zander yang terpejam, seketika terbuka. Ia berpaling, menutupi sedikit wajahnya yang memerah. “Hm, itu dulu saat kami masih duduk di bangku SMA.”

“Wow,” ucap Hansel mengerjap seakan tak percaya. “Tapi kenapa Mbak Sahira tidak ingat Anda, Bos? Apa perasaan Bos dulu bertepuk sebelah tangan? Atau pertemuan Bos dengan Mbak Sahira tidak lama?” Hansel sangat penasaran bagaimana asmara cinta Bosnya yang ternyata begitu setia ke satu wanita saja. Darah keturunan Raymond memang kental jika soal hati. Karena masih cinta sama Sahira, Bosnya rela menjomblo selama 29 tahun ini.

Zander diam, pikirannya mulai melayang ke masa-masa sekolahnya dulu. Lalu, ia bercerita jika penampilannya sekarang tak seperti dulu.

“Maksudnya, Bos dulu jelek?”

“Apa kau bilang? Saya ini sudah tampan dari embrio! Enak saja bilang saya jelek. Mau gaji kau dipotong?!” decak Zander marah.

Hansel segera meminta maaf, lalu melirik Bos Mafia itu yang membuang napas panjang.

“Dulu saya…” Zander agak ragu, tapi ia harus ceritakan yang sebenarnya agar Hansel tahu masa lalunya. “Saya dulu orangnya agak berisi.”

“Oh, gendut?”

“Saya tidak gendut, Hansel! Saya cuma be-ri-si sedikit saja!” sentak Zander marah lagi. Hansel pun diam, tapi dalam hati tertawa karena Bos Mafia itu ternyata pernah gendut di masanya. 

“Terus, awal bertemu Mbak Sahira bagaimana, Bos?” tanya Hansel bagai wartawan.

Zander pun menceritakan kalau Sahira adalah sahabatnya di kelas dua. Ia yang dulu pernah dikucilkan oleh teman kelasnya, hanya Sahira satu-satunya yang mau berteman dengannya. Hanya Sahira yang membelanya dan hanya Sahira yang selalu membuatnya tersenyum. Ia mulai berolahraga demi menurunkan berat badannya agar bisa pacaran dengan Sahira. Tapi tak disangka, butuh proses yang lama. 

Suatu hari, Zander pernah menyatakan cinta pada Sahira. Ia pikir akan ditolak karena body nya yang gempal, tetapi rupanya Sahira mau. 

“Apa Mbak Sahira tahu Anda dari keluarga Raymond, Bos?” tanya Hansel.

Zander menggeleng. “Tidak, aku cuma bilang kalau Ayahku miskin, tapi orangnya baik dan tidak pelit seperti Kakek.”

Hansel pun sadar, Bosnya gendut karena Tuan Daren yang memanjakan Zander sampai jatuh miskin dulu. Untung ada Raymond yang mau memungut putrinya kembali, tak mau melihat Mauren hidup melarat bersama Daren. Itulah alasan kebencian Raymond pada Daren.

“Terus, gimana? Bos berhasil pacaran?” tanya Hansel ingin tahu akhir dari cinta Zander.

“Kami sempat pacaran, tapi cuma bertahan dua hari.”

“Padahal lagi sayang-sayangnya, kami malah putus!” batin Zander kesal.

“Dua hari? Kenapa sesingkat itu, Bos?”

“Cih, Ayah Sahira penyebabnya. Ayahnya tidak suka saya yang gendut, dikira miskin, jadi dia membawa Sahira pindah entah kemana.”

“Kalau saya bertemu dengan Ayahnya lagi, saya akan membalaskan sakit hati ini. Saya akan tunjukkan pria yang dia hina dulu bukan lagi pria gendut dan miskin!” dengus Zander mengepal tangan kirinya. Ada satu kalimat hinaan Ayahnya Sahira yang sulit ia lupakan.

[Ganteng tapi miskin, apa gunanya? Kau tak layak bersama putriku. Putriku akan menikahi pria kaya, bukan gumpalan lemak sepertimu.] 

“Tapi… Ayah Mbak Sahira sudah meninggal, Bos,” ucap Hansel sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal. 

“Oh, baguslah… tak ada lagi penghalang.” 

.

Tak lama kemudian, dua mafia itu masuk ke mobil setelah mereka keluar dari rumah sakit. Di tangan kanan Zander, sebuah berkas berisi hasil DNA sudah keluar.

Mobil Zander melaju pulang ke rumah untuk memperlihatkan kepada kakeknya. Ia belum membuka isi berkasnya karena memang ingin membukanya di depan semua keluarganya. Ia yakin beby Zee bukan anaknya.

“Nyonya…” panggil seorang pembantu datang mengetuk pintu kamar beby Zee.

“Masuk!” sahut Mauren dari dalam. Pembantu itu pun masuk menghadap ke istri majikannya itu yang sedang memandikan beby Zee, tak ketinggalan beby Zaena juga ikut dimandikan oleh Mauren sendiri. Sementara Sahira lagi memompa asinya di kamarnya.

“Hm, dilihat-lihat, wajah mereka emang agak mirip,” batin Mauren memandangi wajah Beby Zee dan beby Zaena silih berganti. Hanya saja, warna mata beby Zaena mirip Sahira yang coklat madu. Sementara beby Zee seratus persen duplikat Zander cilik.

“Nyonya…” 

“Ah… ada apa?” tanya Mauren tersadar sambil melihat pembantu itu yang kemudian berkata bahwa Zander memanggilnya turun karena ingin menunjukkan sesuatu padanya.

“Oh, kalau begitu, tolong bantu saya pasang baju mereka. Kau bisa, kan?” Mauren memberi  dua pasang baju bayi ke pembantu itu.

“Bisa, Nyonya. Serahkan saja pada saya.”

Mauren kemudian pergi ke ruang tamu di mana Raymond, Balchia, Zander, dan Daren yang sudah pulang kini telah berkumpul di sana. 

Pembantu itu duduk di depan dua bayi itu, ia memasangkan baju mereka. Setelah itu, mata pembantu itu mulai terlihat aneh. Perlahan ia mengulurkan kedua tangannya ke arah beby Zaena.

“Mati… kau harus mati…” Ia mulai bergumam tak jelas hingga tangis beby Zaena meledak begitu pembantu itu mencoba mencekiknya.

“AKHHH!!” Pembantu itu sontak berteriak saat seseorang dengan kencang mendorongnya ke samping. Matanya membelalak melihat Sahira yang berdiri di hadapannya.

“Kau? Apa yang barusan kau lakukan pada anakku?!” ujar Sahira tak habis pikir pembantu itu hendak membunuh bayinya. Ia cepat-cepat menggendong beby Zaena dan beby Zee lalu mundur dua langkah dengan ketakutan.

Pembantu itu berdiri cepat. Sahira makin takut dan panik melihat pisau di tangan pembantu.

Sahira berbalik badan ingin segera keluar meminta pertolongan tapi pembantu itu lebih cepat berlari menghalangi jalannya.

“Kau… kau harus mati!” teriak pembantu itu menerjang ke arah Sahira tapi Sahira berhasil menghindar. Tangis bayi di tangannya mulai menggema.

“Berhenti! Ku mohon berhenti! Kau membuat mereka takut. Tolong tenanglah, Mba,” mohon Sahira mendekap dua bayinya.

Di waktu yang sama, berkas di tangan Zander terpampang di atas meja. Zander mendecak lidah karena hasilnya sama seperti Raymond. Raymond terbahak, puas. Sementara Daren, ia terdiam. “Bayi itu ternyata memang cucuku?” batinnya senang, tak perlu ragu lagi. 

Mauren di samping Balchia hanya tersenyum.

“TIDAKKK!!” Suara teriakan keras itu seketika membuat semuanya bangkit dari kursi.

“Sahira?”

1
Yus Nita
jangan mau sahira, mungkin ini hanya jebakan yg di buat Rames dan klrga ny
Yus Nita
siksa dulu, hancur kan karier ny, baru camak kan ke penjara. 😀😀😀😀😀
Yus Nita
dlm mimi sono, zander mencintsi mu peremouan iblis
Yus Nita
syukuriinnn...
percays sama jalang, yg akhir hiduo ny tragis, itu karma. ngejahati sahira, tapi di jahati teman sendiri. 😀😀😀
Yus Nita
gimanadiamau punya asi, jku melahir kan saja tdkpernah. ada masa ny diluman rubah itu akan kena axab ny
Uswatun Kasanah
Lanjut Thor 💪💪🙏🙏🩷🩷🩷
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap kk, update tiap hri 😇 ikuti terus... ya 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!