Hua Lian Yue Hidup di empat kehidupan. Kehidupan pertama dia menderita Di keluarga Han karena putri palsu . Dan meninggal secara hina . Di lecehkan dan di bunuh serta jasadnya di buang di hutan belantara. Semua itu terjadi setelah Dia di usir oleh kedua orang tua dan tiga kakaknya demi membela putri palsu mereka . Di kehidupan kedua , Dia menjadi putri Jendral yang di manja dan di sayang semua keluarga. Dan mati dalam peperangan. Kehidupan ketiga, Dia lahir sebagai seorang Dokter Jenius yang mati saat Laboratorium nya meledak saat dia sedang membuat eksperimen. Dan kehidupan keempatnya Dia kembali ke kehidupan pertamanya . Dan kali ini Dia tidak ingin Bodoh seperti dulu lagi. mengharap Cinta Dan kasih sayang keluarganya yang mengabaikan Dia . Dan Kini Dia ingin merubah semuanya. Dia ingin menunjukkan pada keluarga Han kalau dia baik- baik saja dan bisa hidup bahagia tanpa kasih sayang mereka. Ingin mengetahui kisa selanjutnya, kita baca Yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KELUAR DARI RUMAH KELUARGA HAN
. Sedangkan di tempat Lian Yue sendiri , gadis itu telah sampai di rumahnya, dia langsung berjalan menuju gudang tempat tinggalnya sekarang . Dengan melalui halaman samping Rumah, keluarga Han tidak akan tahu kalau dia baru kembali dari sekolah. sesampainya di gudang, Dia langsung masuk ke dalam gudang . Karena hari sudah menjelang sore, Dia tidak pergi kekebun untuk membantu Paman Nan.
"Lebih baik aku langsung mandi saja. pasti Oaman Nan sudah pulang dari kebun. ..." ucap Liqn Yue sambil membuka sepatu sekolahnya. Setelah itu dia berjalan ke kamar mandi setelah mengambil baju rumahannya. Setelah mandi, dia berjalan keluar gudang menuju rumah utama. Dia ingin menemui Bibi Jum sekalian ingin membantu Dia di dapur . Dan saat dia sampai di dapur, terlihat Bibi Jum sedang sibuk membuat makanan bersama beberapa pelayan .
"Bibi Jum... " Sapa Luan Yue.
"Non Yueyue.. Kau sudah datang...? Makanlah terlebih dahulu, Bibi yakin kau sudah lapar.. " Ucap sang Bibi sambil tersenyum.
"Trimakasih Bi..." jawab Lian Yue.
"Non Yueyue lama tidak terlihat. Memangnya Non Yueyue masih di hukum ya.. ? " Tanya Anan salah satu pelayan rumah utama. pelayan muda ini memang peduli pada Lian Yue daripada pelayan yang lain.
"Tidak lagi kak ... hanya saja Aku memilih tinggal di gudang saja. Dari pada bolak- balik Lebih baik tinggal di sana saja kak. .. " Ucap Lian Yue dengan tenang. Mendengar ucapan Lian Yue, terlihat wajah Anan sendi saat menatap ke arah Lian Yue . Bagaimana dia tidak sedih. Dia tahu siapa Lian Yue, dan bagaimana kehidupannya setelah ke datangan Lian Yue di rumah ini. Gadis yang katanya Putri Kandung keluarga ini, tapi kehidupannya sengsara dan menderita. Anan tidak tahu kenapa dia do bawa pulang kerumah ini, kalau Dia malah di abaikan oleh keluarga ini. Dia bingung jalan fikiran orang kaya. kalau memang Lian Yue Putri kandung mereka, lalu kenapa mereka menelantarkan Gadis cantik ini. Kenapa tidak di biarkan saja hidup bersama orang lain.
Anan sering melihat gadis ini mencoba untuk mendapatkan kasih sayang mereka. tapi dengan cuek dan sinis keluarga Ini menanggapinya. Namun kali ini Anan melihat wajah dan sikap Lian Yue berbeda. Gadis ini kini terlihat tenang dan wajahnya...wajah dan sikapnya terlihat berubah. benar...dia telah berubah, wajahnya terlihat lebih segar dan cantik . Dan sikapnya terlihat sangat anggun. Seolah dia terlahir kembali sebagai Putri orang kaya. Walaupun Dia memakai baju sederhana, tapi Dia memiliki aura yang membuat orang segan. Di bandingkan Nona Sulyn, wajah dan Sikap Nona Yueyue sangat jauh berbeda. . Walaupun Nona Sulung memakai baju Dan perhiasan yang mahal. tapi aura Dan kecantikannya kalah dengan Nona Lian Yue.
"Kak...kenapa kakak menatapku sejak tadi.. apakah ada yang salah denganku...?" Tanya Lian Yue. seketika kesadaran Anan kembali.
"Aah tidak Non... Kakak merasa kau beda Darto biasanya...sekarang kau terlihat cantik Dan segar..." ucap pelayan ramah tersebut.
"Benarkah...? trimakasih kak..." ucap Lian Yue sambil tersenyum ramah.
Namun Percakapan mereka terhenti saat Bibi Jum datang membawa makanan untuk Lian Yue.
"Makan dulu Non.. Nanti di lanjutkan lagi percakapannya... " Ucap Bibi Jum sambil menaruh makanan untuk Yueyue di meja di sudut ruang dapur.
"Baik Bi.. Kak An... Aku makan dulu ya... " Pamit Lian Yue sambil tersenyum ramah.
"Pergilah..kakak juga akan melanjutkan tugas kakak..." Jawab Anan dengan wajah sedih melihat Yueyue. Dengan tenang Lian Yue makan di sudut ruangan itu. Saat Lian Yue asyik menikmati makanannya, tiba -tiba nyonya Hu Tanyi istri dari tuan Han datang ke dapur
"Bibi Jum..Apakah masakannya sudah matang..? " ucapnya sambil berjalan masuk ke dapur . Dengan tergolong - gopoh Bibi Jum datang.
"Sudah Nyonya..Apakah mau di hidangkan sekarang nyonya..?"Jawan bibi Jum dengan cepat.
" Tidak..Nanti saja kalau tamunya sudah datang..." Ucap nyonya Tanyi.
Setelah berbicara sebentar dengan Bibi Jum, Dia segera berbalik untuk kembali ke dalam rumah. Namun saat itu Dia melihat Lian Yue sedang makan. Melihat Lian Yue yang asyik makan, entah kenapa dia menjadi kesal dan ingin marah. Apalagi melihat gadis itu bersikap cuek dan tak perduli padanya .
"Jangan- jangan makanan itu telah dia makan sebelum para tamu datang..dasar anak tak tahu diri... "Ucapnya dalam hati. Memikirkan semua itu membuat nyonya Tanyi semakin marah pada Lian Yue.
"Dasar anak tak tahu diri.. Tamu belum datang, kau sudah memakan makanan mereka . Otak mu di taruh di mana ha..kau fikir aku membuat makanan itu untukmu ..!" Serunya marah.
Mendengar ucapan dan umpatan dari sang Ibu, membuat Lian Yue heran. Sedangkan Bibi Jum dan pelayan lainnya juga heran. Kenapa Nyonya malah memarahi Lian Yue yang sedang makan.
"Apa maksud Nyonya... " Tanya Lian Yue sambil menatap nyonya Tanyi dengan tatapan dingin.
"Jangan berlagak tak tahu..Kau makan makanan untuk tamu bodoh...! " Seru nyonya Tanyi kesal.
"Oo.. Makanan untuk tamu ya..?Apakah makanan seperti ini makan kusus untuk tamu anda nyonya..? Apakah makanan ini yang anda maksud nyonya Tanyi yang terhormat. ? " Ucap Lian Yue dengan sinis. Dia berdiri dan mendekati Nyonya Tanyi serta menunjukkan makanan di piring yang dia makan. Terlihat nasi dengan ikan kering dan kuah lobak yang sudah dingin. Melihat itu nyonya Tanyi terlihat kaget bukan main. Terlihat wajahnya memerah. Entah malu atau marah mereka tidak tahu
"Kalau makanan seperti ini masih tidak boleh aku makan ,baiklah akan aku ganti dengan uang. " Lian Yue lalu menaruh kembali makan yang masih separuh dia makan di atas meja kecil yang tadi dia gunakan. Tentu saja nyonya Tanyi kaget saat melihat makanan yang di makan Lian Yue .
"Apakah makanan yang dia makan setiap hari seperti itu..." ucapnya dalam hati. namun keegoisannya dan tak ingin terlihat malu membuat Dia marah dan kesal pada Lian Yue
"Kau.. Kau sombong sekali.. Bagaimanapun juga semua yang kau makan itu milik kami. Kau tidak sadar diri kalau kau itu menumpang di rumah kami anak sialan...seharusnya kau tahu diri.." Ucapnya dengan marah. Kemarahannya membuat dia tidak bisa mengontrol kata-kata yang dia ucapkan.
"Benar... Saya memang menumpang di rumah anda Nyonya Han yang terhormat. Tapi semua itu bukan salah saya. kalian yang membawa saya ke rumah ini...Tapi baiklah kalau itu yang ada di fikiran anda. Kalau begitu saya akan membayar semua yang telah anda berikan selama ini pada saya . maaf jika selama ini saya mengganggu kehidupan anda dan keluarga ini . Kalau begitu berapa saya harus membayar anda. "Ucap Lian Yue datar. Seketika Nyonya Tanyi menyadari ucapan nya yang salah. tapi egonya yang tinggi tidak membuat dia mau meminta maaf. Dia malah semakin kesal pada Lian Yue .
" Cih...apakah kau mampu membayar semua yang telah saya keluarkan untukmu.. " Ucapnya lagi dengan nada sinis.
" Mampu atau tidak mampu itu urusan saya ..." ucap Lian Yue dingin .
"Sombong...sok kaya. kalau kau memang punya uang dan mampu, keluar kau dari rumah ini. kami tidak membutuhkan kamu di rumah ini. siapa kamu... kau hanya orang asing di rumah ini...dasar tak tahu malu..." ucapnya sinis.
"Baik...saya akan keluar dari rumah ini. akan saya bayar semua uang yang sudah anda keluarkan untuk saya selama tiga tahun ini....Baiklah saya akan menghitung sendiri biaya yang selama ini anda habiskan saat saya tinggal di sini . Saya yakin saya hanya berhutang biaya untuk uang sekolah saya saja . untuk biaya tempat tinggal dan makan selama saya di sini, saya ambil dari biaya saya sebagai pembantu rumah yang tidak pernah anda bayar .. Untuk baju yang saya pakai, bukankah semua baju milik saya merupakan baju bekas milik Nona Sulyn yang sudah tidak dia pakai lagi . contohnya baju yang sekarang saya pakai. Jadi saya akan memberikan pembayaran 100 Yuan sudah cukup kan..? itu untuk satu tahun saya masuk SMA. Sedangkan saat saya duduk di sekolah menengah, saya mendapatkan Beasiswa...jadi tidak usah membayar kan..?." ucap Lian Yue dingin.
"Kauuu...dasar gadis tak tahu Diri..." dan
PLAAAK
PLAAAK...
Terdengar suara tamparan di tempat itu. Terlihat wajah Lian Yue kedua pipinya memerah karena tamparan Nyonya Tanyi Lalu Lian Yue mengirim uang ke Rekening milik nyonya Tanyi yang masih ada di Ponselnya. Setelah itu Dia pergi keluar dari dapur utama dengan wajah dingin . Semua yang ada di ruangan itu kaget bukan main. mereka tak pernah menduga kalau Nyonya Tanyi bisa mengusir dan menampar Nona Lian Yue. Sebenarnya Lian Yue bisa mengelak. tapi demi bisa keluar dari rumah ini, Dia membiarkan Pipinya terkena tamparan. Terlihat Lian Yue menatap Nyonya Tanyi dengan tatapan dingin.
"Anda sudah puas Nyonya ...? anda sudah puas bisa menampar saya..? Tamparan dari anda ini saya anggap sebagai tanda putusnya hubungan kita. maaf jika selama ini saya membuat masalah di rumah ini.. Trimakasih Nyonya Tanyi... " ucap Lian Yue lalu berbalik dan keluar dari dapur rumah besar itu.
Ucapan Lian Yue dan kepergian gadis itu dari hadapannya membuat Nyonya Tanyi tersadar dari perbuatannya. Dia menatap Lian Yue yang akhirnya tidak terlihat lagi . Dia menghela nafas panjang. entah kenapa dia merasakan rasa sakit di dalam hatinya. Setelah Diam sejenak Dia akhirnya masuk ke dalam rumah dengan perasaan yang biasanya . Entah kenapa ada rasa penyesalan di dalam hatinya. Dan saat Dia berada di dalam rumah, dia duduk sebentar di kursi meja makan. Dan Dia terbayang perlakuan mereka pada Lian Yue selama gadis itu ada di rumah mereka . Namun Suara Sulyn yang masuk dan memanggil namanya, membuat Dia tersadar dari lamunannya. Diapun menghampiri anak gadisnya.
Sedangkan Lian Yue sendiri segera kembali ke Gudang. Dia segera mengambil barang milik nya yang masih dia butuhkan. Terutama baju seragam dan alat sekolah. Semua benda tersebut dia masukkan ke dalam tas sekolahnya dan sebuah Kardus . Saat Dia mau keluar dari gudang ternyata Paman Nan dan Bibi Jum datang ke gudang.
"Bibi,Paman... Kalian datang kemari... " Ucap Lian Yue sedih. Dia sedih meninggalkan kedua orang tua baik itu.
"Nak..kau tidak apa - apa kan..? Paman dan Bibi tahu kau sakit hati mendengar ucapan dan sikap Nyonya besar. Tapi kau harus bersabar nak. ? " Ucap paman Nan dengan wajah terlihat sangat sedih.
"Maaf paman..Aku sudah tidak tahan lagi tinggal di sini. Mereka menganggapku orang asing dan beban di keluarga mereka. Hanya yang aku sesalkan, kenapa mereka harus mencariku dan membawaku kemari. Andai saja aku tidak ikut mereka , pasti sekarang hidupku masih bahagia bersama Ayah dan Ibu angkat ku di desa.. " Ucap Lian Yue dengan wajah sedih.
Bagaimana pun juga, Lian Yue tetap sedih saat mengingat kehidupannya yang telah dia lalui . Bagaimana mereka menelantarkan Dia, bagaimana mereka mengusir Dia , hingga akhirnya Dia mati di tangan orang jahat. Di lecehkan dan mayatnya di buang di tengah hutan . Semua itu terjadi karena perbuatan keluarga gila ini . dan Kini dia sudah tidak tahan lagi barang sedetik pun tinggal bersama mereka. Hari ini dia harus pergi dari tempat ini. Untuk sementara Dia akan mencari penginapan. Dan baru besok Dia akan mencari tempat tinggal. untungnya ada uang hasil penjualan pil ramuan tadi siang. Kalau tidak, mungkin Dia hanya Bisa sakit hati seperti biasanya .
"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang Nak...?" Tanya Bi Jum sambil mengusap kepala Lian Yue.
"Sekarang Yueyue akan keluar dari rumah ini Bi, paman..." Jawab Lian Yue.
"Ke.. Keluar dari sini.. ? Lalu Nona Yueyue akan pergi kemana . ? " Tanya Bibi Jum khawatir.
"Jangan khawatir Bi... Untuk malam ini, Yueyue akan tinggal di penginapan. Baru besok Yueyue akan mencari tempat tingga.. " ucap Lian Yue meyakinkan kedua Paruh baya di depannya.
" Apakah Non Yueyue punya uang...! " Tanya Bibi Jum dengan wajah cemas.
"Jangan khawatir Bi..Tadi siang aku tidak sengaja membantu Seorang Dermawan. Dan mereka memberiku uang sebagai balas budi. " Ucap Lian Yue berbohong.
"Benarkah..? Apakah cukup untuk hidup Nona di luar sana.. ?" tanya Bi Jum dengan khawatir.
"Yueyue Rasa cukup Bi...nanti Lian Yue akan mencari pekerjaan. " jawab Lian Yue. Terlihat kedua paruh baya itu menatap Lian Yue dengan tatapan iba. tak lama Paman Nan berkata sambil mengulurkan tangannya pada Lian Yue.
"Non.. Ini ada sedikit uang untuk Non Yueyue.... Tolong di terima ya Non...Bibi Dan Paman Iklas memberikan pada Non Yueyue " Ucap Paman Nan sambil menyerahkan sebuah amplop putih pada Lian Yue .
"Paman, Bibi.. Tolong jangan seperti ini. Aku masih ada uang untuk aku tinggal di luar sana. Paman simpan saja untuk paman sendiri. " Ucap Lian Yue berusaha menolak pemberian kedua orang tua itu.
"Tidak Non..Tolong anda terima Kami benar- benar Iklas memberikan uang ini pada anda. " Ucap Paman Nan.
"Iya Non.. Bibi dan Paman akan sedih kalau Non Yueyue menolak pemberian kami... " Ucap Bibi Jum dengan wajah sedih.
"Baiklah Bi , Paman.... Tapi barang ini aku anggap pinjaman dari kalian. Suatu saat nanti kalau aku mengembalikan uang ini pada kalian, aku harap kalian tidak menolak nya juga.. " Ucap Lian Yue.
"Baik, baik...kami janji akan menerimanya.." Ucap Paman Nan. Sedangkan Bibi Jum hanya bisa menangis sambil mengusap dan memeluk Lian Yue .
"Paman, Bibi andai nanti Lian Yue sudah memiliki Rumah . juga Ayah dan ibu angkat Yueyue tinggal bersamaku, apakah kalian juga mau tinggal bersamaku...? " Tanya Lian Yue sambil melepas pelukan Bibi Jum.
"Tentu saja Non.. Jika nanti Nona sudah memiliki rumah sendiri. Bibi dan Pama mau tinggal bersama Nona.. " Ucap Bibi Jum dengan cepat.
"Baiklah Bi, Paman.. Doakan Lian Yue cepat bisa membeli rumah yang Lian Yue harapkan. Dan sekarang Yueyue akan pergi. Jaga diri kalian berdua baik- baik. Tak lama lagi pasti aku akan menjemput Kalian... " Ucap Lian Yue.
"Bak Non.. Selamat jalan dan hati- hati. Kabari kami saat anda sudah sampai di penginapan..." ucap Paman Nan dengan wajah sedih dan haru.
" Baik Paman.. Selamat tinggal ...jaga diri kalian berdua baik-baik. " Lalu Lian Yue segera keluar dari gudang tersebut. Dia berjalan keluar melalui pintu samping. Lian Yue berjalan membawa kardus berisi Buku Dan peralatan sekola, serta tas sekolah berisi beberapa baju di punggungnya. Sebagian besar baju usang miliknya atau barang lain miliknya , Lian Yue tinggalkan di gudang. Dengan langkah cepat Lian Yue pergi dari rumah keluarga Han. Dia pergi ke pusat kota Nian yang banyak terdapat penginapan. Dia mencari penginapan terdekat yang dapat menampung Dia untuk malam ini.
Pengalaman masa lalu yang memang sangat sedikit, membuat Dia agak kesulitan mencari tempat penginapan . Masa lalu yang hanya terfokus untuk mengejar kasih sayang dari keluarga kandung nya, membuat dia tidak berfikir untuk yang lain. Walaupun dia hanya mendapatkan penolakan, pembullyan , hinaan, dan ke acuan saja , tapi dia tetap bertahan. Yang ada di pikirannya saat itu adalah, pasti suatu saat mereka akan mencintai dia . Namun kenyataannya apa yang dia dapat di akhir cerita kehidupan masa lalunya . Dia di buang , di usir dan akhirnya mati setelah tubuhnya ternoda. Dan jasadnya di buang di hutan belantara yang berada tak begitu jauh dari kota Nian.
Kini di dalam kehidupannya sekarang, apakah kebodohan itu akan dia ulang lagi..? Tidak, tentu saja Tidak akan... Dia bukan wanita bodoh yang ingin memperjuangkan kasih sayang pada keluarga yang jelas-jelas tak perduli dan tak menginginkan Dia.
Tak terasa langkah kaki Lian Yue sudah sampai di area pertokoan yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat dia sekolah. Setelah mencari beberapa waktu, akhirnya dia menemukan juga Penginapan sederhana dan harga satu malam nya masih bisa di katakan murah. Dengan percaya diri Lian Yue segera masuk dan memesan satu kamar.
"Pak..Apakah masih ada satu kamar kosong untuk saya...? " Tanya Lian Yue . Terlihat petugas resepsionis di depan nya menatap dia dari atas sampai bawah. Wajah pria itu terlihat cukup ramah.
"Adik ingin menginap di sini sendirian..?" Ucapnya agak tak percaya.
" Maksud bapak..? " Tanya Lian Yue berpura-pura bodoh.
"Maksud bapak.. Apakah adik tidak bersama keluarga...? " Ucapnya agak heran. Sebab gadis cantik di depannya ini, terlihat polos dan lugu.
" Oo.. Saya sendirian pak. Saya butuh dua hari untuk menginap.. " Jawab Lian Yue.
Terlihat senyum tulus dari Pria patuh baya itu. Dia melihat kalau gadis ini sedikit tertutup, karena itu Dia tidak lagi ingin bertanya. Walau pun sedikit penasaran di dalam hatinya. Setelah menyelesaikan pembayaran uang kamar yang akan dia tempati, bapak tadi memanggil sese orang untuk mengantarkan Lian Yue ke kamar nya.
"Nona... Ini kamar anda... " Ucap sang pelayan dengan ramah. Ternyata kamar yang Lian Yue tempati ada di lantai dua.
"Trimakasih Kak.. " Ucap Lian Yue dengan ramah juga.
"Kalau begitu saya tinggal dulu Nona... " Ucapnya lagi.
"Silahkan kak... Trimakasih.. " Ucap Lian Yue sekali lagi.
Pelayan itu segera pergi dengan gembira setelah menerima uang Tips dari Lian Yue . Setelah kepergian pelayan tadi, Lian Yue segera masuk kedalam kamarnya. Saat melihat kamar itu, Lian Yue tersenyum sendiri. Kamar ini lebih lebar dan jauh lebih baik dari kamarnya sendiri yang ada di rumah keluarga Han . walaupun Dia di katakan Putri kandung keluarga tersebut, nyatanya kamar yang dia tempati, sama dengan kamar pelayan di rumah itu. Malah kamar pelayan di rumah keluarga Han, lebih baik dari kamar yang dia tempati . lagi pula mereka tinggal di sana di bayar. Sedangkan dia tidak. Jangankan di bayar, untuk uang saku saja tidak pernah dia dapatkan. Agar dia bisa memegang uang, dia bekerja di luar rumah. Bekerja apa saja yang bisa menghasilkan uang. Lian Yue pernah juga menjadi kuli bangunan. Demi mendapatkan uang. Terkadang Dia mendapatkan uang dari Bibi Jum yang tahu dia tidak pernah mendapatkan uang dari orang tuanya. Lian Yue melepas nafas lega. Lega karena Dia telah keluar dari rumah yang membuat dia mendapat kan ketidak adilan dan penderitaan. Lega karena dia memiliki uang hingga dia tidak kesulitan mencari penginapan.
Setelah mandi dan ganti baju, Lian Yue segera duduk Lotus di atas pembaringan. Dia ingin berkultivasi untuk menambah kekuatannya .
"Tuan..Orang tua anda memang sangat keterlaluan, apakah di kehidupan mu dulu seperti itu...? * Tanya Suzaku dari dalam ruang Dimensi.
"Lebih dari ini Ku. .." Ucap Lian Yue datar.
"Lalu kenapa anda bertahan di rumah itu .. ? " Tanya Suzaku dengan nada kesal.
"Kebodohan yang aku perbuat. Aku fikir suatu saat mereka akan sadar kalau aku tulus. Tapi ternyata tidak. Dan akhirnya aku mati di tangan bajingan- Bajingan itu... " Ucap Lian Yue lagi.
"Brengsek... mereka benar-benar keterlaluan.. Tapi Apakah anda tidak ingin balas dendam pada manusia busuk seperti mereka ..? " Tanya Suzaku dengan nada marah.
"Tentu saja...terutama pada Mereka yang telah melecehkan dan membunuhku... " Jawab Lian Yue.
"Bagus Tuan...saya mendukung anda Tuan...Dan saat saya sudah bisa keluar, Sayalah yang akan membunuh mereka... " Ucap Suzaku dengan nada geram. Lalu Suzaku membiarkan Lian Yue melanjutkan meditasi nya. Sebab dengan semakin kuatnya Lian Yue, maka semakin kuat juga dirinya. dan Dia nantinya bisa keluar dari ruang Dimensi ini untuk membantu Yueyue .
Kian Yue mulai konsentrasi menyerap kekuatan di sekitarnya. walaupun Dia merasa kekuatan di tempat itu sedikit.
yg ga sadar di peralatan sama si syuln nah lama2 sadar maka nya otak di pake jgn ga di pake otak nya malahan taruh di dengkul... ckkk cinta sungguh membuta kan mata dan hati nurani ckkkkkkk ... sungguh munafik bangettt ... sadar woiii maka nya sadar tobat kek Yo lan kl ga aib mu di bongkar habis semua sama yue² mampus kau ntar