NovelToon NovelToon
Kultivasi X

Kultivasi X

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Muzu

Sebagai seorang putra mahkota Kekaisaran Tang, sudah selayaknya Tang Xie Fu meneruskan estafet kepemimpinan dari ibunya, Ratu Tang Xie Juan.

Namun takdir tidak berpihak kepadanya. Pada hari ulang tahun dan penobatannya sebagai seorang kaisar, terjadi kudeta yang dipimpin oleh seorang jenderal istana. Keluarga besarnya tewas, ibunya dieksekusi mati, dan kultivasinya dihancurkan.

Dengan cara apa Tang Xie Fu membalaskan dendamnya?
Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muzu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lee Ciu dan Jin Chan

Pada malam yang kian larut, rembulan menyelinap di balik tumpukan awan yang bergelayut. Di atas rerumputan yang menciut, seorang pemuda terus menatap bangunan kota yang samar terselimuti kabut. Perhatiannya teralihkan ke atas langit begitu muncul sekelebat cahaya yang menyilaukan. Tampak cahaya petir itu berkelebat bagai hendak merobek langit. Kemudian nampak puluhan cahaya dengan berbagai warna melesat keluar dari gumpalan awan, dan meluncur jatuh ke tengah-tengah Kota Xiujing.

“Aura yang sangat pekat. Siapa mereka?” gumam Xie Fu setelah mengamati cahaya-cahaya yang meluncur itu merupakan pancaran dari energi spiritual para kultivator yang melesat terbang ke tengah kota.

Xie Fu begitu penasaran, tetapi ia tidak bisa memasuki area kota yang dijaga tanpa menunjukkan identitas diri. Mau terbang, ia tidak bisa terbang seperti para kultivator, mau menyelinap, bukanlah jati dirinya sebagai seorang pangeran. Maka dari itu, ia tak beranjak dari posisinya berbaring di atas rerumputan.

Tak lama kemudian, terdengar keriuhan di dalam kota. Namun, suara-suara yang terdengar tampak begitu ganjil. Bukan keramaian kota pada umumnya, bukan pula sambutan hangat dari tuan rumah yang sebagian besar masih terlelap tidur, tetapi suara-suara yang terdengar itu berasal dari dentingan logam yang beradu dan teriakan dari pertarungan yang sedang berlangsung.

Rasa penasaran semakin kuat menggoda Xie Fu untuk lekas melihatnya. Akhirnya ia tak kuasa menahannya lagi. Xie Fu beringsut dari pembaringannya dan secepatnya ia berlari menuju gerbang kota. Begitu sampai, ia tidak menemukan apa pun, hanya kesunyian kota yang menyambut kedatangannya. Tidak ada keributan yang terjadi di dalam kota yang masih terselimuti malam. Xie Fu bergeming, lalu menajamkan kembali pendengarannya. Hening. Tak ada yang terdengar selain decit hewan-hewan kecil yang bersembunyi.

“Aneh, apa aku salah mendengar … atau semua ini hanya halusinasi dari pikiranku saja?” Xie Fu termenung memikirkannya, lalu mengalihkan pikiran dengan mengamati area di sekitarnya, dan ia tidak menemukan keberadaan para penjaga yang sebelumnya mengadang.

“Ke mana mereka?”

Keyakinan pada terjadinya pertarungan di tengah kota kembali menghinggapinya. Ia pun berjalan memasuki kota, mencari kebenaran dari apa yang dia dengar sebelumnya.

Suasana di dalam Kota Xiujing tampak begitu lengang dan terlihat normal-normal saja. Tidak ada keanehan yang dapat ditemukan. Biarpun begitu, Xie Fu masih yakin dengan pancaindranya. Tidak mungkin penglihatan dan pendengarannya salah. Ia terus melangkah menyusuri jalanan kota yang lengang seraya mengamati setiap bangunan yang dilaluinya.

Sampai pada sebuah bangunan yang pencahayaannya paling terang, Xie Fu menghentikan langkahnya. Tampak bangunan yang diperhatikannya itu merupakan sebuah penginapan yang biasa dihinggapi para pelancong yang memasuki kota, tetapi tidak adanya papan nama di atas pintu, membuat Xie Fu sedikit ragu untuk memasukinya. Sejenak ia amati bagian atas bangunan, dan sekilas ia melihat siluet orang-orang yang berlalu lalang dari bayangan jendela.

“Sayangnya aku tidak memiliki uang untuk menginap,” gumamnya sedikit kecewa.

Xie Fu tersenyum untuk menyemangati diri, dan melanjutkan langkahnya dengan menundukkan wajah seolah di setiap langkah ia menghitungnya.

Dari atap sebuah rumah, dua orang pria tengah berdiri seraya memperhatikan seorang pemuda yang berjalan dengan kepala tertunduk.

“Tidak ada gelagat yang mencurigakan darinya. Apa kita harus membunuhnya?” tanya pria bermuka telur.

“Untuk bisa memutuskan, kita harus tahu dari mana dia berasal. Ayo kita turun!” balas si pria berwajah bulat yang kemudian melayang turun diikuti si pria bermuka telur.

Kedua orang itu menjejakkan kaki tiga tombak di depan Xie Fu yang segera menghentikan langkah dan mendongak menatap keduanya. Xie Fu tidak mengenali kedua pria yang mengadang langkahnya itu, ia pun memberi hormat dengan menangkup kedua tangan di depan dada dan sedikit membungkukkan badan, lalu berkata sambil tersenyum, “Maaf, siapakah kalian, dan mengapa kalian mengadang langkahku?”

Pria bermuka telur terkekeh seraya menarik pedang dari cincin spasialnya dan menjawab, “Kami penjaga kota, dan tentu saja kami akan membunuhmu yang sudah lancang memasuki kota tanpa izin dari kami.”

Xie Fu mengernyit heran memperhatikan keduanya yang tidak terlihat seperti seorang penjaga. Sebagai mantan seorang pangeran, Xie Fu sangat mengenali ciri-ciri dari seorang pejabat, apalagi hanya seorang penjaga kota. Ia tahu kedua pria di hadapannya hanya menipunya saja, tetapi ia tidak ingin memicu keributan. Ia pun tersenyum menanggapinya, lalu kembali berkata, “Aku memang seorang pendatang, tetapi aku tidak melakukan kesalahan apa pun. Dengan alasan apa kalian menangkapku?”

“Ha-ha, anak yang pintar!” kekeh pria bermuka telur. “Serahkan semua hartamu, maka kami akan memberimu kematian yang cepat!”

“Betulkah?” Xie Fu memandang tidak percaya keduanya.

“Cari mati kau, Bocah!” bentak pria berwajah bulat tidak suka melihat tatapan yang meremehkannya.

Xie Fu tersenyum dan menghela napas panjang. Kemudian, ia menggerakkan tangan mengaktifkan aura simbol kuno. Melihat itu, lantas kedua orang pria berpencar, melangkah ke dua arah dari sisi tubuh Xie Fu.

“Ternyata kau seorang penyihir,” ujar pria bermuka telur setelah mengamati pola yang dibentuk si pemuda. “Pantas saja aku tidak bisa melihat tingkat kultivasimu.”

“Dunia ini penuh kejutan, ha-ha!” timpal si pria bermuka bulat yang kini sudah memasang kuda-kuda.

“Apa kalian selalu berceloteh sebelum bertarung … atau kalian takut padaku?” Xie Fu tersenyum mengejek keduanya.

“Kurang ajar!” geram si muka telur. “Akan kubuat kau memohon kematian!”

Trang! 

Dua bilah pedang mereka beradu dan memercikkan bunga api. Ayunan pedang yang mereka layangkan dari jarak dekat begitu cepat, tetapi Xie Fu berhasil menghindarinya dengan satu langkah mundur.

Terpana kedua pria melihat Xie Fu lolos dari tebasan, mereka kemudian mengalirkan energi spiritual ke bilah pedang dan membuat kedua pedang mereka diselimuti cahaya yang menyala terang.

“Sekarang kau tidak akan bisa menghindari kematian,” ujar si pria muka telur begitu yakin.

Seringai dingin terlihat di wajah Xie Fu yang tidak takut pada ancaman dari keduanya. Ia masih berdiri tenang dan diam-diam mencari kesempatan untuk bisa mengulur waktu. Namun, gelagatnya dengan mudah diketahui oleh si pria muka bulat yang sedari tadi terus mengamati pergerakannya.

“Sebelum ajalmu tiba, alangkah baiknya kau mati dengan mengetahui siapa yang mengirimmu ke neraka, sehingga kau tidak mati penasaran,” kata si pria muka bulat.

“Perkenalkan, aku Lee Ciu, dan di sebelahku, Jin Chan. Kami dari Sekte Pedang Abadi,” ucapnya kemudian.

“Dan aku Tang Xie Fu,” balas Xie Fu cepat.

Xie Fu kembali mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak dan mengamati pergerakan keduanya.

“Ha-ha, apa kau ingin melarikan diri dari kematian?” ejek si pria muka bulat yang kemudian melesat dan disusul si muka telur di belakangnya.

Xie Fu berdiri tenang seraya mengukir simbol dari kedua tangannya. Namun, serangan cepat yang dilayangkan oleh kedua pria itu membuatnya tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengerahkan kekuatan. Alhasil, ia terlambat menghindari serangan. Energi yang terpancar dari ayunan pedang menghantam tubuhnya dengan keras hingga membuatnya terpelanting puluhan tombak; bergulingan di atas tanah dengan luka menganga di bagian dadanya. Tubuhnya menggelepar dengan darah yang menggenangi tanah.

“Sayang sekali anak itu harus kalah dengan satu serangan,” ujar Lee Ciu si muka bulat tampak begitu kecewa melihatnya.

“Aku bahkan belum mengerahkan separuh dari kekuatanku,” keluh Jin Chan seraya menggeleng pelan. “Sepertinya kita terlalu berlebihan menilainya.”

Keduanya berjalan menghampiri Xie Fu yang telungkup di atas tanah dengan tubuh bergetar. Jin Chan kemudian membalikkan tubuh Xie Fu dengan sekali tendang.

“Apa tidak sebaiknya kita akhiri saja penderitaan anak ini?” kata Jin Chan setelah melihat kondisi si pemuda yang nyawanya tersendat di tenggorokan.

“Sebentar! Kita ambil hartanya,” balas Lee Ciu seraya menyapukan tangan ke tubuh Xie Fu.

“Anak ini begitu miskin. Dia tidak membawa barang satu tael pun di tubuhnya,” imbuhnya setelah tidak menemukan adanya harta yang dibawa oleh Xie Fu.

Kedua pria itu kemudian mengangkat pedang tinggi-tinggi, lalu dengan gerakan cepat dan serentak keduanya menancapkan ujung pedang ke tubuh Xie Fu hingga menembus ke dalam tanah.

1
〈⎳ FT. Zira
enak ya kalo gini.. gak perlu keluar duit buat beli baju/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira: itu sih shopeee/Facepalm/
〈⎳ 故事結束: ga harus nunggu diskon tanggal kembar juga 😁
total 2 replies
Zainal Tyre
ceritax ancur pembacax kabur hadeh
〈⎳ FT. Zira
cara membangun suasanan yg bgini ini gimnaa caranyaa??
〈⎳ 故事結束: iya nanti diajarin
〈⎳ FT. Zira: huum.. ajarin

di sini pun tetep typo😮‍💨😮‍💨
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
berawal dari lamunan indah berubah jadi kenyataan yg ditolak mentah🤧🤧
〈⎳ 故事結束: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
〈⎳ FT. Zira: gakk/Curse//Curse/.. itu ditujukan untuk Ji Ruyan
total 3 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
🧐🧐🧐🧐🧐
〈⎳ 故事結束: 😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
aduhh.. nama namanya ../Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
pangerang???
〈⎳ 故事結束: huum 😁😁😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: hooh, robotpun bisa salah kok./Facepalm/
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
mana xie fu sih... knp mendadak raib dia???
〈⎳ 故事結束: yoi 😁😁😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: iya sih, dia kan netral
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
dentian itu apa thor? sama itu meridian... istilah apa itu?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ooohhh... tak tahu pun.../Facepalm/
〈⎳ 故事結束: Dantian itu Lautan Qi seorang kultivator. Digunakan sebagai pusat kumpulan energi

Meridian itu jaringan dalam tubuh yang dilalui aliran qi
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
awas ya Thor, jgn salah nulis jadi Jirayut/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
ibu bacanya Guanlin /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ooooh./Facepalm/
〈⎳ 故事結束: itu udah kusebut, cupatkai si bayi, wucheng, sama gurunya tong samchong
total 8 replies
〈⎳ FT. Zira
perasaan tiap ada bab up, notifnya gak nongol,, padahal udah subcribe😮‍💨😮‍💨.
〈⎳ FT. Zira: perlu cek tiap hari kalo gini..
〈⎳ 故事結束: Aku lg ngejar bab berikutnya nih.
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
aku suka kalimat ini.. 🥰
〈⎳ FT. Zira: wehh.. makasih bang.. nunggu momennya dulu
〈⎳ 故事結束: boleh dong
total 4 replies
Hawkeye
kultivasi itikurih
Hawkeye
berlian tdk mungkin berubah jd kerikil meski berada di kubangan lmpur sekalipn. begtupula dgn sampah mau trbungks kain berlapiskan emas sekalipn sampah ttaplah sampah
〈⎳ 故事結束: Yes betul
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
mengapa kau terus menghindar?/Facepalm//Facepalm/ ya iya lah.. masa di serang harus pasrah gitu? logikanya kan melindungi diri atau menyelamatkan diri.

jawab gitu si Fan ini tambah ngamuk/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: emosi di gedein, ngremehin dijadiin hobi, berakhir kalah. malu gak tuh😏
〈⎳ 故事結束: Hahaha betul. Dia udah terlanjur emosi, jadinya pengen lawannya tuh udah diem aja gitu 🤣
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lanjut
〈⎳ 故事結束: Laksanakan!
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lah kirain xiao zhau itu cowok... alamak.. /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ok....
〈⎳ 故事結束: Xiao Zhao, Bun. 😁
total 4 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
apa dia Xie Fu?
〈⎳ 故事結束: hehehe 😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: jd semangat klo komen direspon itu/Facepalm/
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
kyknya bukann cuma di alam dewa aja deh yg model gini.. mungkin 80% manusia punya tabiat gitu🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: huum.. definisi kejujuran mahal harganya
〈⎳ 故事結束: Betul, Ka. Orang² lebih takut kehilangan posisi daripada kejujuran
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!