Sandrina nekad tidur dengan pria yang dijodohkan dengan kakaknya, Bastian Helford. Lantaran kakaknya telah tidur dengan tunangannya.
Semua miliknya direnggut, dan Sandrina berjuang untuk mendapatkan kembali yang menjadi miliknya
"Dia satu-satunya milikku yang kurebut kembali"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
wanita yang ku pilih
Setelah membuat sang ibu kehilangan kata-katanya. Bastian kini menggenggam tangan Sandrina lalu membawa gadis itu ke hadapan sang ibu dan Odette
"Ibu, ini adalah wanita yang aku pilih. Tolong berhenti memperlakukannya seperti sekarang ini." ucap Bastian dengan lancar. Sandrina menatap pria itu dengan tatapan penuh haru. Padahal tidak ada cinta diantara mereka, tapi Sandrina merasa begitu tenang saat Bastian membela dan melindunginya seperti ini.
"Apa? Kau pasti telah salah paham__" sang ibu yang terkejut bicara dengan gelagapan. Padahal disini Nyonya Imelda tidak merasa bersikap jahat pada Sandrina, tapi kenapa di mata putranya seperti beliau lah tokoh antagonisnya.
"Banyak hal yang ibu lakukan yang telah menghina wanita yang akan menjadi istriku." ucap Bastian memotong kalimat penjelasan sang ibu
"Nak, itu tidak masuk akal, ibu ti___" kembali ujaran Nyonya Imelda terpotong padahal beliau ingin menjelaskan, kalau dia tidak membenci Sandrina, dan tidak bersikap jahat pada gadis itu. Nyonya Imelda hanya merasa masih terlalu canggung dan tidak terlalu nyaman dengan Sandrina.
"Aku akan pergi," kata Bastian sembari menggandeng Sandrina keluar dari toko itu dengan tas belanjaan yang sudah dibayarnya. Nyonya Imelda hanya terdiam melihat sang putra dengan keputusan mutlaknya. Sepertinya siapapun tidak akan ada yang bisa mengubah pilihan Bastian.
"Ah, ibu lihat!" keluh Odette pada ibunya Bastian yang masih terdiam bingung. Melihat Nyonya Imelda tidak meresponsnya, sontak Odette mengejar langkah kedua orang itu
"Bastian, apa kamu benar-benar harus seperti ini?" tanya Odette namun sama sekali tidak dipedulikan oleh Bastian. Sekali lagi pria itu menganggap Odette sebagai makhluk tak kasat mata
"Bastian, apa kau mendengarku?" Odette semakin dibuat berang, sedang Sandrina hanya mengikuti langkah Bastian kemanapun pria itu membawanya. Akhirnya Bastian membawa Sandrina memasuki toko perhiasan dan aksesoris, sedang di belakang Odette masih saja mengekor dengan mimik wajah kesal dan muak. Mungkin jika bisa, Odette ingin sekali rasanya menghabisi Sandrina untuk selamanya.
Bastian melirik pada sepasang anting mutiara yang menarik perhatiannya, lalu melihat pada Sandrina yang sama sekali tidak memakai perhiasan ataupun aksesoris apapun. Gadis itu tampil polos dengan apa adanya.
Mengambil sepasang anting tersebut dan mendekati Sandrina yang masih saja diam tidak mengatakan apa-apa
"Jangan bergerak!" perintah Bastian dengan nafas berat. Sungguh sial baginya saat dia berdekatan dengan Sandrina
"Sialan! Kenapa aroma tubuh Sandrina terasa begitu manis?" batinnya bertanya cukup berat
"Ah, iya" jawab Sandrina dengan polos dan tidak bergerak saat Bastian memasang anting yang diambil pria itu ke kedua telinganya.
"Telingamu terlihat kosong," ujar Bastian saat anting itu kini terpasang indah di telinga Sandrina. Wajah Sandrina tersipu malu sedang Bastian dengan segera menarik dirinya sedikit menjaga jarak dengan Sandrina, entah apa penyebabnya. Bastian seringkali merasa berhasrat saat dekat dengan Sandrina
"Terima kasih," ucap gadis itu terhadap perlakuan manis Bastian. Namun, apa yang tidak disadari gadis itu adalah bagaimana lirikan Bastian pada Odette yang masih melihat mereka dengan wajah penuh kekesalan.
Bastian tersenyum tipis dengan adegan yang dilakukannya. Menunjukkan kasih sayang kepada Sandrina didepan Odette juga merupakan tindakan yang cukup diperhitungkan oleh Bastian. Dengan kata lain pria itu sedang berakting, dan dengan sengaja untuk membuat Odette semakin panas. Siapa suruh wanita itu bermain permainan bodoh dengan melibatkan ibunya hanya agar Bastian bisa menikah dengan wanita gila itu
"Kurasa ini sudah cukup!" batin Bastian dengan tangan yang mengusap lembut rambut Sandrina dan wajahnya yang dipasang tersenyum kearah gadis itu. Bastian cukup tahu kalau Mall X banyak memiliki toko yang dikenal lini premiumnya diantara toko-toko mewah lainnya. Mall yang dimana ada rumor dari para kelas atas akan menyebar dengan sangat cepat
"Huh! Dasar sialan!" umpat Odette yang merasa semakin gerah dalam kemarahan. Bastian membayar terhadap anting yang diambilnya
"Bisakah Anda membungkus satu set perhiasan lain yang terbaru?" kata pria itu pada seorang Spg yang bertugas. Dengan segera sang Spg yang ditanyai itu mengangguk,
"Ah, baik tuan" jawabnya sedang pikirannya kini dipenuhi dengan gosip yang dilihatnya. Bastian bukan hanya orang biasa, dia cukup terkenal dengan wajah yang selalu memenuhi sampul majalah bisnis. Kendati pria itu bukan model maupun aktor, namun wajah dan namanya cukup terkenal. Apalagi Bastian menyandang nama besar keluarga Helford di belakang namanya.
"Luar biasa, sepertinya berita ini akan sangat menarik. Odette yang terkenal sebagai ratu judes itu akhirnya dunianya akan runtuh karena bukan dia yang dipilih tuan Bastian," batin sang Spg yang entah kenapa merasa begitu senang. Jujur, kebanyakan dari para pekerja disana tidak menyukai Odette, karena wanita itu selalu seenaknya sendiri dan terlalu sombong.
Setelah membayar semuanya dan meletakkan kantong belanjaannya di samping Sandrina yang hanya duduk menunggu. Sungguh dia adalah gadis yang terlalu patuh dan tidak banyak bertanya. Itulah nilai plus yang dimiliki Sandrina hingga Bastian tertarik padanya.
"Sandrin, aku harus ke toilet sebentar. Kamu tunggu disini ya! Aku tidak akan lama." kata Bastian yang diangguki dengan lembut oleh Sandrina
"Iya, tidak perlu terburu-buru. Aku akan menunggu disini" jawab Sandrina membuat Bastian tersenyum lalu segera memutar badan menuju kearah toilet, namun bukan itu tujuan Bastian yang sebenarnya. Pria itu punya rencananya sendiri untuk keadaan agar berjalan sesuai keinginannya.
Odette yang sudah berbalik dan pergi dari menonton keromantisan pasangan Bastian dan Sandrina, kini berjalan dengan gerutuan dari mulutnya
"Aku ingin memberi pelajaran kepada Sandrina, tapi kenapa jadi begini? Semuanya jadi kacau gara-gara kedatangan Bastian," gerutu Odette di sepanjang jalan menuju toilet. Wanita itu ingin memperbaiki penampilannya dulu didalam toilet sebelum kembali bertemu dengan ibunya Bastian. Setidaknya, Odette tidak ingin terlihat dengan wajah yang kurang enak dilihat nantinya di hadapan wanita yang ingin dia menjadi menantunya.
"Haa, sialan! Mall ini terkenal dengan rumor yang sangat mudah menyebar, sepertinya rumor sialan ini akan segera menyebar hari ini. Penghinaan macam apa ini?" terus- terusan bibirnya mengucapkan kalimat gerutuan yang jelas sangat menjengkelkan bagi Odette
Ditengah perasaan hatinya yang memburuk, dan gerutuan kekesalan yang tidak terhenti dari mulutnya, tiba-tiba...
"Odette!" panggil sebuah suara di belakangnya dan Odette jelas tahu suara siapa itu. Dia mulai berbalik untuk menghadapi si pemanggil
"Kenapa? Kenapa kau mengikutiku? Apa sekarang aku mengganggumu?" cecar Odette dengan segera begitu dia siap berbalik dan berhadapan dengan seorang pria yang adalah Bastian
"Bastian, kenapa kau sangat egois? Kenapa pilihanmu harus dia? Kenapa harus adikku? Apa kau melakukan ini tanpa tahu penghinaan apa yang akan aku hadapi? Bukankah ini keterlaluan?" pertanyaan-pertanyaan itu terus saja Odette lontarkan dengan nada yang sama sekali tidak lembut. Wanita itu benar-benar telah begitu dipenuhi amarah dan kekesalan
"Syuuutt! Cukup!" Bastian bertindak dengan meletakkan jarinya di bibir Odette yang seketika membuat wanita itu terdiam dengan wajah yang mulai memerah merona
"Aku hanya ada satu peringatan untukmu. Jadi dengarkan baik- baik," kata Bastian dengan mimik wajah datar tanpa ekspresi. Pria itu kini hanya menunjukkan wajah dinginnya pada Odette
"Apa?" tanya Odette seketika. Dia penasaran dengan peringatan apa yang akan Bastian berikan padanya, karena setahu Odette dia tidak melakukan kesalahan apapun yang akan membuat Bastian pantas marah atau benci padanya
.
.
.
untung ada si basbas yg masih peduli sama sandrina
kamu terima aja pernikahan sama basbas pasti kamu akan jauh lebih baik nanti
dan buat hancur keluarga setan itu
tdk sabar pen lihat kehancuran si tua bangka dan kluarga setan@
good bg babas👍