"Ivy nggak sengaja ketemu sama kamu dan Nabilah. Kamu--sabtu kemarin itu--ketemuan kan sama Nabilah di Rainbow Caffee?!"
Sempet ada jeda sebentar, yang akhirnya Matias berbicara juga. "I-iya, t-tapi a-aku ng-nggak ka-kayak yang kamu pikirin. Aku sama Nabilah pun nggak ada hubungan apa-apa. Murni ketemuan sebagai temen. Aku cuman cinta sama kamu, Ke."
Ternyata Kezia masih mau memaafkan Matias. Berlanjutlah kisah cinta mereka. Hanya saja, jalan di hadapan mereka berdua semakin terjal.
Berikutnya, tidak hanya tentang Matias dan Kezia. Ada juga kisah Martin Winter dan Vanessa Rondonuwu. Pun, kisah-kisah lainnya. Kisah yang sama manisnya.
Terima kasih banyak yang sudah menyimak season one RAINY COUPLE di tahun 2020 silam. Kali pertama aku menulis novel di platform.
NOVEL INI PERNAH MELEDAK DI NOVELTOON DI TAHUN 2020 SILAM!
Season 1 Rainy Couple
(https://noveltoon.mobi/id/share/102447)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IG @nuellubis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebimbangan Matias
Matias berhenti sejenak. Bukannya letih, walau fisik ini memang sudah lesu, Matias terpaksa menghentikan kegiatan ngomik-nya. Padahal dua jam lagi Matias harus menyerahkan draft-nya kepada editornya, Gilang. Ada sesuatu yang mengganggu pikiran Matias saat ini.
Ini berkaitan dengan komik yang tengah digarap oleh Matias. Di episode kali ini, alur ceritanya membuat Matias tak kuasa menahan air mata. Sesekali ada sesuatu hal yang menyebabkan Matias terkenang dengan beberapa kisah di masa lalunya. Apalagi untuk serial yang ini, ada alasan khusus mengapa Matias sering memasukkan unsur pengalaman pribadinya. Tak sekadar mereka-reka setiap alur ceritanya, yang termasuk penggambaran setiap tokohnya.
Matias menghela napas. Terkadang Matias merasa bersalah. Salahkah yang dilakukannya? Jika nanti ketahuan, siapkah Matias dengan konsekuensinya? Matias mengkhawatirkan drama yang akan ia jumpai. Terutama drama yang akan ia hadapi terkait puisi yang satu ini. Yang mana diceritakan bahwa tokoh utamanya, Firman segitu gencarnya mendekati gebetannya yang seorang murid pindahan bernama Sonia. Untuk episode yang satu ini, Matias menggambarkan usaha Firman yang secara diam-diam memberikan sebuah surat kaleng untuk Sonia yang duduk di depan. Jarak Firman ke Sonia cukup jauh. Walau demikian, secara ajaib, walau ada banyak hambatan, surat kaleng itu tetap tersampaikan ke Sonia. Beginilah isi surat kaleng tersebut--yang hanya sebuah puisi yang berbunyi sebagai berikut.
Dalam tiap napasku, ada nama kamu
Dalam tiap desahanku, nama kamu masih terselip
Dalam tiap erangan dan rintihanku, berkali-kali 'ku menyebut nama kamu
Pelan tapi pasti,
nama kamu selalu menyertai langkah aku
Jika aku mundur ke belakang,
aku sering menertawakannya
Konyol?
Andai itu tak pernah terjadi
Malu!
Mengapa aku bisa ketahuan seperti itu?
Bahagia!
Aku tersenyum mendapati senyuman manis kamu itu
Kamu sukses mengubah duka menjadi suka
Sedihku, kau sulap menjadi tawa
Sejak 'ku mengenalmu,
jauh-jauh sudah rasa hampa itu
Kamu laksana sebuah parasol
parasol yang melindungi aku dari terik dan hujan
Ini bukan gombalan
Sebab, aku tak lihai berkata-kata
Aku juga bukan seorang pembohong
Buat apa pula aku membohongi perasaan sendiri
Karena, itulah kamu buat aku
Kamu sudah menguasai seluruh hidupku
Kamu ubah hidupku
Kamu temani hidupku
Sekali lagi, aku berkata,
kamu ibarat matahari pagi
kamu sinari hatiku yang gersang ini
kamu juga ibarat tetes hujan di sore hari
terimakasih sudah memberikanku kelegaan
teruntuk Angelica Sonia
dari pengagum rahasiamu,
coba tebak siapa, hayo?!
hehe...
Matias bimbang. Seharusnyakah puisi ini tertuang ke dalam komik bergenre romance ini? Masalah lainnya adalah puisi ini sempat dibaca oleh Nabilah beberapa tahun yang lalu. Apa yang akan terjadi jika episode komik ini lolos kurasi? Bukankah tidak ada yang tidak yang tidak mungkin di dunia ini? Bukan tidak mungkin kelak Nabilah menjadi salah satu pembaca komik Matias tersebut. Juga, bukan tidak mungkin Nabilah menyadari bahwa puisi dalam komik ini merupakan puisi yang sama dengan puisi yang Matias pernah berikan kepada Nabilah. Bisa kacau, kan.
Kezia pasti menjadi pembacanya. Yah, kalian semua tahu Kezia pacar Matias. Matias dan Kezia masih berpacaran. Hingga detik ini, sejak awal Matias menekuni karir sebagai seorang komikus, Kezia selalu rutin membaca setiap karya Matias. Itu termasuk komik berlatarbelakang kehidupan sekolah ini. Mungkin awalnya Kezia akan menyadari puisi ini diperuntukkan untuk Kezia. Lantas, ke depannya bagaimana? Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan ketahuan juga. Sampai sekarang pun, hubungan Matias dan Kezia belum selancar jalan tol. Kakak kandung Kezia bernama Thalia masih antipati kepada Matias. Di pikiran Matias, hal seperti ini tidak boleh disepelekan. Mungkin itu bisa menjadi benih untuk malapetaka yang nanti akan dialami Matias.
Katanya, yang seperti ini disebut overthinking. Akan tetapi, bagi Matias, ini hanya upaya mengantisipasi. Ini salah satu bukti Matias memikirkan betul-betul masa depannya.