NovelToon NovelToon
GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Pemain Terhebat / Keluarga
Popularitas:29k
Nilai: 5
Nama Author: bungdadan

Perjalanan hidup Gaman julang yang tidak pernah tuntas menyelesaikan pendidikan di sekolah maupun di pesantren.

Ia tidak bisa mengimbangi waktu dengan hobinya bermain musik, sehingga sekolahnya terbengkalai.

meski demikian, dia seorang yang cerdas. Dia selalu punya sejuta akal untuk menghadapi setiap masalah yang datang.

Hingga suatu ketika dia harus bergelut dengan problematika hidup dan beban moral, menghadapi gunjingan keluarga dan tetangga.

Semua sepupunya terbilang telah hidup sukses dan sudah punya keluarga sendiri, tinggal ia seorang yang masa depannya tak tentu arah.

Ditengah kehidupannya yang relatif carut marut secara ekonomi, dia jatuh cinta dengan putri seorang Kyai besar pengasuh pondok pesantren.

Tantangan terberatnya harus bersaing dengan dua orang lain yang juga ingin melamar putri sang Kyai.

Keduanya mapan secara ekonomi dan punya gelar akademik S2 lulusan Universitas Al-azhar Kairo, Mesir.

Upaya apa yang akan dilakukan Jul untuk menghadapi tantangan tersebut ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungdadan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERANGKAT KE PESANTREN

Sampai pukul 04:00 WIB, menjelang subuh, Aku masih belum bisa tidur .

Kembali terbayang kata-kata yang sempat terlintas sebelum aku dipanggil kumpul keluarga semalam ; "Pikirkanlah wahai jiwa yang lelah, rencana itu bukan sekadar indah. Ia adalah kompas penuntun arah, agar hidup tak hanya sebuah kisah."

"Aku harus memperbaiki diri ! Aku akan meninggalkan kegiatan-kegiatan yang tak berguna. Sekarang saatnya Jul ! Lakukan sesuatu yang bermanfaat untuk dirimu dan keluargamu ! " ; Aku berusaha memotivasi diriku sendiri.

Bismillah, Ku lepas selimut dengan cepat, ku taruh di atas bantal tanpa dilipat .

Aku langsung bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi. Ku ambil air wudhu, ku niatkan mendekat kepadaNya.

Aku bersiap-siap memakai sarung dan baju koko. Aku bergegas berangkat ke Masjid untuk melakukan shalat berjamaah.

Sebelumnya, aku jarang sekali berjamaah di masjid .

Namun, kali ini ku dorong jiwa dan ragaku berjalan menuju masjid. Aku Berharap, barangkali kalau berjamaah bisa membuat pikiranku lebih jernih.

Sepulang dari masjid, terasa lebih adem jiwa ini. Dalam renungan tanpa henti aku terus menasihati diriku sendiri.

"Gagal jadi musisi sukses dan terkenal bukan akhir dari segalanya, nikmatilah hidup, syukuri apa adanya, karena setiap hari adalah anugerah".

"Jangan mengeluh jangan bersedih ,hadapi dunia dengan penuh kasih. Bersyukur atas segala yang ada, jadikan semangat untuk berkarya".

"Jalani hidup dengan lapang dada, pastilah bahagia kan datang pada waktunya."

Tiga hari berturut-turut, setiap tengah malam menjelang dini hari, ku lakukan shalat dua rakaat.

Hari ke empat, artinya H - 3 pra keberangkatanku ke Pondok pesantren, aku sudah mulai mantap meneguhkan hati.

Kembali lagi mendatangi ingatanku, masa-masa SD sampai MTs.

Dimana masa itu, sehabis sekolah aku rutin mengaji belajar di Madrasah diniyyah .

Masa-masa belum mengenal komunitas underground.

Masa di mana aku rajin shalat, rajin berjamaah di masjid.

Masa hubunganku dengan mbak salma masih baik-baik saja, masih suka bercanda, saling meledek, bergurau penuh tawa ria.

Kembali terbayang kitab - kitab yang pernah ku pelajari waktu kecil semasa di madrasah diniyyah.

Terngiang matan jurumiyah , nadzom 'aqidatul awam, nadzom tukhfatul athfal, khulasotu nuril yaqin, tanbihul muta'alim, arba'in nawawi dan lain - lain.

Aku sadar, aku teringat kembali sebuah pesan yang diajarkan guru ngajiku, tentang tujuan dan hakikat hidup.

Bahwasannya, hidup yang sesungguhnya itu ya di akhirat nanti. Di dunia ini kita hanya numpang lewat untuk mengumpulkan bekal.

Hidup di dunia paling-paling hanya 60-90 tahun, lebih pun paling sedikit, habis itu mati. Jadi, gunakanlah sebaik-baiknya di masa yang singkat ini.

Gunakan untuk membahagiakan orang lain, terutama yang dekat di sekitar kita.

"Aku akan kembalikan semuanya ! Akan ku kembalikan senyum keluargaku. Aku mau seperti dulu, aku mau ngaji sungguhan !" ; aku sudah mulai berdamai dengan diriku sendiri.

Insya Allah, sudah tak ada yang mengganjal dan menghantuiku. Tak ada lagi ragu.

Selamat tinggal gitar ! Selamat tinggal masa kelam.

Aku mulai berlatih bangun pagi kembali. Rutin mengikuti shalat subuh berjamaah di masjid tiga hari terakhir, sebelum keberangkatanku ke Pondok pesantren.

H - 1 malam harinya, Ku berkemas menata pakaian yang akan ku bawa ke pondok.

Semua saudara dan sepupuku kembali datang menemui ku.

Mereka semua mensupport, yang lebih membuatku senang mereka juga memberikan amplop berisi uang, untuk bekalku di perjalanan dan keperluan awal masuk Pondok.

Kini, tibalah saatnya, di pagi hari nan cerah,

semangat membara, jiwa merekah.

Menuntut ilmu adalah jalan yang indah, membuka cakrawala takkan menyerah. 

Ilmu itu pelita hati, menerangi jalan di setiap hari. Janganlah ragu, janganlah berhenti, karena ilmu untuk bekal diri sendiri dan lingkungan sekitarmu.

Dengan pena, kita ukir masa depan, dengan buku, kita raih harapan.

Jangan biarkan waktu berlalu terbuang percuma. Tuntutlah ilmu, hingga tiba ke puncak utama. 

Beban belajar memang terasa berat. Namun hasilnya, pasti amatlah tepat.

Jadikan ilmu sebagai sahabat karib, membimbing langkah, meraih cita-cita yang hidup. 

Ilmu itu harta yang takkan sirna. Walau zaman berubah, tetap berharga.

Jadi mari bersama kita bergembira menuntut ilmu, demi masa depan yang sejahtera.

Semangat di dadaku makin membara, apalagi setelah dapat beberapa amplop dari saudara dan sepupu.

Aku akan berangkat nanti malam, dari stasiun Purwokerto naik Kereta api Gaya baru malam.

Tadinya mau berangkat pagi ini, naik kereta Logawa, berangkat dari Purwokerto sekitar pukul 06:00 WIB pagi.

Namun, karena ada beberapa hal, serta persiapan yang harus diselesaikan, sehingga keberangkatanku ditunda nanti malam, sekitar pukul 20:00 WIB dari Purwokerto.

Pertama, Aku berpamitan kepada Ibu ; "bu ...mohon doanya."

"Pasti Nak , tanpa kamu minta, Ibu setiap hari mendoakan mu, hati - hati di jalan ya !" ; Ibu kelihatan sedih melepas keberangkatanku.

Jelas sedih lah, karena aku adalah anak bungsu yang paling di manjakan nya.

Kemudian aku berpamitan kepada mbak Salma dan saudara - saudaraku yang lain.

Aku diantar Mas Rama menuju stasiun dengan Mobil Fortuner miliknya .

Mas Ahmad juga ikut denganku, karena dia yang akan mengantar aku sampai Kediri sekalian pasrah dengan Romo Kyai.

Kebetulan mas Ahmad merupakan alumni Pondok pesantren di Kediri, yang akan ku jadikan tempat menuntut ilmu.

Aku dan mas Ahmad membeli tiket tujuan Jombang. Nanti dari Jombang naik bus menuju Kediri.

"Tuuuuut....tuuuut...." ; terdengar bunyi klakson, pertanda kereta segera diberangkatkan.

Aku dan mas Ahmad sudah stay dari 30 menit yang lalu di stasiun. Mas Rama membantu menaikkan barang-barang ku ke dalam kereta.

Kami berdua bersalaman dengan mas Rama, ku ucap kalimat singkat ; "Mohon doanya ya Mas, titip keluarga di rumah !"

"Siap, pasti Jul..., ini buat beli rokok " ; Jawab mas Rama sambil mengambil dompet di saku belakang celananya. Ia mengambil dua lembar uang seratus ribuan untuk diberikan padaku.

"Nggak usah repot - repot mas...he he" ; Aku berpura -pura menolak, sekedar basa -basi sambil menerima uang dari mas rama.

"Udah ini...lumayan buat beli air minum" ; sambung mas Rama menanggapi basa basiku.

Sekarang Aku dan mas Ahmad telah berada di dalam kereta.

Bismillah, kami berdua siap menuju Kediri Jawa timur.

Riuh para pengantar penumpang kereta, mereka melambaikan tangan, iringi keberangkatan perlahan.

Announcer berbunyi ; "Perhatian - perhatian ! kereta jurusan Jakarta Surabaya akan segera diberangkatkan."

Roda-roda di atas rel perlahan berputar, nyanyian pengamen dan pedagang iringi keberangkatan kami.

Setelah kereta terlihat mulai jalan perlahan, mas Rama melenggang pergi dari stasiun meninggalkan kami.

Sejarah baru akan terukir. Inilah saatnya aku akan menjadi santri sungguhan.

Meskipun sebelumnya aku pernah ngaji di madrasah diniyyah di kampungku, tapi karena nggak mondok ya berarti belum jadi santri sungguhan namanya.

Ku pejamkan mata dan berdoa, semoga Alah 'Azza wa Jalla melancarkan perjalananku selamat sampai tujuan, semoga aku betah menuntut ilmu.

Mudah-mudahan Allah menguatkan langkahku dalam menaklukkan waktu, karena ilmu tidak bisa diperoleh diwaktu yang singkat.

Semoga perjuanganku bisa mendapatkan manfaat, maslahat pada agama, negara, dunia dan akhirat.

Aamiin ... aamiin...ya Robbal 'aalamiin.

Busmillah, otw Kediri.

1
Nurika Hikmawati
Berat itu bang... aku pernah baca jaman kuliah dulu. wkwkwkwkw, wis kapok. gak mau baca begitu2 lagi, buku2 populer aja
Nurika Hikmawati
kamu salah Jul, gak ada yg bs ngalahin pendeknya celana Om Bob
Nurika Hikmawati
ampe detik juga diitung ya Jul
Iqueena
Jadi penasaran sejago apa Gaman Julang ini main gitar, apakah sejago Bang Dadan?
sjulerjn29
jangan terlalu dipikirkan masalah pondok jul fokus jaga ibumu dulu
Xlyzy
nanti pas udah tua itu semua pasti jadi kenangan
Septi Utami
sudah mulai berdamai dengan diri sendiri ya, jul?
Avalee
Jadi inget temen kuliahku org purbalingga, ngapak jg kaya bang jul, mana orgnya suka ngelawak 🤣🤣
Mouzza Abirama
Pas dia nengok ternyata yang manggil bapak-bapak yang tadi ketumpahan kuah pop mie wkkwk
Mouzza Abirama
Jangan ditiru ya dek wkwk
Aquarius97 🕊️
Ya...jangan pernah membeda-bedakan seorang teman,, kita memang seharusnya berbaur, tapi ya itu kita harus bisa Milah Milah... ikuti sisi positif dan jauhi yg negatiff
Aquarius97 🕊️
wkwkwk emang gitu di desa tuhhh... setiap ada yg pulang pasti dibuat banyolan... contoh pulang dari jakarta pasti di panggilnya "wah artis ibukota nihhh" /Facepalm/
Aquarius97 🕊️
wkwkwk sabar Jul... namanya juga cewek, paling susah melupakan sesuatu
Septi Utami
izin koreksi ya kak, penempatan tanda baca koma harusnya tanpa spasi dengan kata "bersedih" dan ada spasi dengan kata "hadapi"🙏🏼
Jemiiima__
ga usah repot² mas banyakan dikit ya tp 😂
Pray
jangankan masalah ginian, tetangga punya motor baru pun digibahin😂
Jemiiima__
betul duniawi hanya sementara
Jemiiima__
semangat bang jul 🤟🏻
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
Alhamdulillah ada kemajuan,
Annisa Chairil
Mulai Gedek ni Si Julang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!