NovelToon NovelToon
SUAMI YANG SELALU DIHINA

SUAMI YANG SELALU DIHINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: jenos

jadi laki laki harus bisa membuktikan kepada dirinya sendiri kalo ia bisa sukses, sekarang kamu harus buktikan kalo kamu gak mati tanpa dia, kamu gak gila tanpa dia, dan kamu gak kelaparan tanpa dia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jenos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Kedua orang tua Dina lagi-lagi pulang dengan rasa kecewa.

Saat perjalanan pulang, tidak sengaja Wini melihat Dina sedang bersama laki-laki di dalam sebuah kafe.

"Mas... Mas berhenti!"

"Kenapa?"

"Itu Dina." tunjuk Wini membuat Sopyan menoleh ke samping.

Detik kemudian rahangnya mengeras melihat Dina lagi-lagi keluar rumah tanpa izin. Tanpa membuang waktu, ia langsung memarkirkan mobil.

Mereka berdua turun, menghampiri Dina yang sedang tertawa cekikikan bersama

teman-temannya.

"Dina!"

Dina dan teman-temannya langsung

menoleh ke arah sumber suara, mata Dina

langsung membola melihat kedua orang tuanya.

"Guys... sebentar ya, aku mau ketemu orang tuaku dulu." ucap Dina yang dibalas anggukan oleh teman-temannya.

"Ayah, Ibu ayo keluar jangan disini." ucap Dina, lalu ia keluar terlebih dahulu, membuat orang tuanya benar-benar tidak mengerti jalan pikir anak tunggal mereka itu.

Sampai di parkiran, Dina langsung berbalik melihat kedua orang tuanya.

"Ayah sama Ibu ngapain sih kesini?" tanya Dina dengan santainya, membuat Wini langsung mengepalkan tangannya.

"Kamu nanya kami ngapain kesini?" tanya Sopyan, membuat Dina langsung berkacak pinggang.

"Iya Yah, kan kalo mau marah nanti bisa di rumah aja, nanti juga aku balik kok."

Plak!

Tiba-tiba Wini menampar wajah mulus Dina, membuat Sopyan kaget lalu menahan Wini yang terlihat sudah sangat emosi.

"Kami ini orang tuamu Dina bukan babumu!" bentak Wini.

"Ibu nampar aku?" tanya Dina tidak

percaya, karena ini kali pertamanya ia diTampar oleh Wini.

"Iya, Ibu nampar kamu, kenapa? Kamu

kira Ibu takut sama kamu, mentang-mentang kamu anak satu-satunya, gak ada Dina Kamu udah kelewatan.

Disaat suami kamu berjuang mati-matian mencari nafkah sambil membawa menjaga anakmu, inilah yang kamu lakukan.

Dimana hati nurani kamu? Tidak kah kamu membayangkan, betapa susahnya Alvin membawa-bawa Guntur bekerja.

Guntur itu masih bayi yang harusnya butuh kasih sayang seorang Ibu, dia gak ngerti apa- apa. Berdosa kamu Dina walaupun kamu seorang Ibu." tegas Wini membuat Dina diam sejenak.

"Ibu udahlah, gak bakalan ada habisnya kalo Ibu masih saja bawa-bawa Mas Alvin." ujar Dina.

"Pulang." suruh Sopyan membuat Dina

kaget.

"Nanti dulu Yah, aku kan lagi nyari-nyari kerja juga." ucap Dina mencari alasan. Namun, Sopyan malah menarik paksanya ke dalam mobil.

Mau tidak mau Dina pulang bersama Kedua orang tuanya.

Di dalam mobil, Dina langsung

mengabari teman-temannya untuk pulang terlebih dahulu dan bertemu kembali nanti.

'Akh ... Ribet banget ini orang tua, udah kayak anak kecil aja di suruh pulang. Pantes teman-temanku bebas banget, toh mereka sudah yatim piatu gak ada yang perlu di takutin.

Lah aku malah begini.' ucap Dina dalam hati selama perjalanan pulang ia terus menggerutu.

Namun, Dina tidak menyerah begitu saja. Setelah sampai di rumah. Ia menunggu orang tuanya lengah, lalu kemudian ia kembali keluar dari pintu belakang menuju cafe tadi.

***

Disisi lain Doni ditawari bekerja di kantor Burhan, sebagai karyawan biasa yang lebih ke bidang bangunan.

"AL lama banget sih, aku nungguin dari tadi." ucap Doni begitu Alvin keluar dari

ruangan Burhan membuat Alvin memicingkan matanya.

"I am sorry so busy." jawab

alvin membuat Doni menganga.

"Ya udah ayok, aku lagi membiasan diri biar gak lupa dan makin banyak kosakatanya." jawab Alvin membuat Doni kagum.

"Lanjut kuliah aja gak sih AL, kamu itu punya potensi luar biasa." usul Doni membuat Alvin menoleh.

"Sabar... semua butuh proses, baru juga aku kerja tunggu dulu. Aku juga udah niat mau kuliah." jawab Alvin.

Ia tidak berani mengatakan jika Burhan menawarkan dirinya untuk kuliah. Alvin tetap menjaga perasaan Doni.

Sampai di meja karyawan, Alvin langsung mengarahkan Doni apa aja yang harus ia kerjakan, Alvin mengajarinya dengan sabar.

"Kurang lebih begitu, tapi aku juga masih belajar. Kalo gak paham,bilang aja nanti aku belajar lagi sama Pak Burhan." ujar Alvin yang dibalas anggukan oleh Doni.

"Siap-siap makasih banyak ya, udah membantu." jawab Doni.

"Sip."

"Alvin." panggil Burhan membuat Alvin dan

Doni menoleh.

"Iya Pak." jawab Alvin lalu berjalan

"Artinya apaan?"

"Maaf saya sangat sibuk." jawab Alvin membuat Doni langsung tepuk tangan.

"Buruan ih, lama banget ini jadi laki-laki." ujar Doni membuat Alvin memutar mata malas.

"Sabar, aku di dalam bantu kamu juga biar di permudah sama Pak Burhan." jawab Alvin membuat Doni cengengesan.

"Guntur mana?" tanya Doni.

"Sama Bu Maya dibawa pulang tadi ke rumahnya, ya udahlah." jawab Alvin membuat Doni mangut-mangut.

"Ayo, saya tunjukin tempat kerja kamu, biar bisa langsung kerja intinya jangan malu belajar.

Walaupun kita tidak kuliah, kita pasti bisa asal mau belajar." ucap Alvin yang di balas anggukan oleh Doni.

"Siap Pak Bos."

"Good job." lanjut Alvin membuat Doni menghela nafas panjang.

"AL, aku tau kamu bisa bahasa Inggris. Tapi jangan praktek buat aku ya." ucap Doni membuat Alvin terkekeh.

Mendekati Burhan.

"Siang ini ada rapat dengan klien, kamu ikut ya temani saya." ucap Burhan membuat Alvin kaget. Pasalnya ini kali pertama ia ikut rapat.

"Baik Pak."

"Ok, kita berangkat jam 2 di cafe bunga gak jauh kok, bentaran doang paling rapatnya." lanjut Burhan yang dibalas anggukan oleh Alvin.

Setelah itu mereka kembali ke pekerjaan masing-masing. Doni begitu serius dengan pekerjaannya, sesekali ia bertanya pada teman di sebelahnya.

Pukul 2 siang, Alvin dan Burhan sudah sampai di cafe tempat mereka akan melangsungkan rapat dengan klien.

"Pak saya ke toilet sebentar ya." ucap Alvin yang dibalas anggukan oleh Burhan.

Alvin berjalan menuju toilet, tidak sengaja matanya menangkap sosok wanita tidak asing baginya.

"Dina." gumam Alvin melihat Dina sedang ngobrol.

Saat Dina menoleh ke samping, tidak Sengaja ia melihat Alvin sedang melihatnya. Alvin yang melihat itu buru-buru

mengalihkan pandangannya, lalu kembali berjalan ke toilet.

'Itu tadi bukannya Mas Alvin, kok rapi banget sih gak kayak biasanya kotor. Kok dia malah pakaian kantor begitu.' ucap Dina dalam hati.

Karena terlalu penasaran Dina langsung bangkit dari duduknya.

"Aku ke toilet bentar ya." ucap Dina.

"Iya jangan lama-lama."

Dina berjalan ke toilet, begitu ia sampai bertepatan dengan Alvin keluar dari toilet.

Untuk sesaat mereka terdiam sejenak, Alvin pura-pura tidak melihat ia langsung berjalan.

"Mas." panggil Dina membuat Alvin berhenti lalu berbalik.

"Kamu ngapain pakaian begini?" tanya Dina dengan nada merendahkan, membuat Alvin menaikkan alisnya sebelah.

"Memangnya kenapa?" tanya Alvin datar

membuat Dina bingung.

"Kamu kenapa sih Mas, aneh banget deh Kamu itu cuma kuli bangunan, malu pake

pakaian begini." ledek Dina membuat Alvin mangut-mangut.

"Ya begitulah, happy fun aja sih." ujar Alvin lalu ia meninggalkan Dina begitu saja.

"Sial! Sok ngartis banget ini orang." ujar Dina lalu ia masuk ke dalam toilet.

Tidak berapa lama kemudian Dina keluar, lalu ia kembali menuju meja mereka.

Begitu dekat, ia langsung mematung melihat Alvin duduk diantara orang-orang berjas.

'Mas Alvin kerja apa sih? Ngapain dia ngobrol sama orang-orang berjas begitu?' ucapnya dalam hati lalu ia kembali ke mejanya.

Selama ngobrol dengan teman-temannya, Dina sering kali melirik ke arah Alvin yang terlihat serius menulis serta mendengarkan.

Jujur ia akui Alvin sangat lah tampan berpakaian seperti itu, namun Dina langsung menepis pikirannya itu.

' Guntur kemana? Apa dia menjual guntur biar bisa kerja begini?' gumam Dina dalam hati sambil memicingkan matanya melihat Alvin.

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Yuri/Yuriko
Wah, seru banget! 😄
pejuang: ikuti terus keseruan nya kak ...:)
total 1 replies
Khansarila Adisoga
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
pejuang: terimakasih kak
ikuti terus update terbarunya ya:)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!