Ini bukanlah tentang idol Kpop yang memerankan sebuah cerita. Bukan juga cerita fiksi yang berakhir dengan idola. Namun cerita ini terus mengalir bak realita. "Kalian yakin kita bisa nonton konser NCT dan ngelanjutin kuliah di Korea?" "Gue yakin kita bisa! Lagipula kita punya banyak waktu. Kita bisa nabung buat nonton konser. Dan belajar buat ajuin beasiswa ke Korea! Gak ada yang gak mungkin kalau kita mau berusaha!" ucap Yerika yang terus yakin akan mimpi mereka. Elina mengangguk. "Lagipula, kita juga gak bego-bego amat." Yerika tersenyum. "Mulai besok, kita harus giat belajar! Dan kita manfaatin untuk nabung dari sekarang!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prepti ayu maharani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2 [1]
2 : 콘서트 준비 [Persiapan Konser]
^^^"Dalam tubuh fangirl yang sehat, ^^^
^^^terdapat halu yang berat."^^^
^^^- Elina Rosalie Arshinta^^^
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ayana merebahkan tubuhnya setelah seharian menemani Mamanya berbelanja bulanan.
"Gila! Capek banget, gue. Kaya gini sih gue belum siap nikah muda. Tapi— kalau Doyoung yang ngajak nikah, ya lain cerita." Ayana menepuk-tepuk mulutnya setelah menguap. "Pengen tidur, tapi pasti nanti chat rame."
Drrrttt!
Ponselnya bergetar mengalihkan perhatiannya.
"Tuh 'kan, apa gue bilang." Ia pun meraih ponsel dan menggeser layar kunci.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pintu terbuka lebar dan menampilkan dua wajah yang tak asing lagi bagi Ayana. Ia mempersilahkan keduanya untuk masuk.
"Sepi amat rumah lo, Ay. Berasa kaya kuburan. Pada kemana?" ucap Elina.
"Bokap lagi dinas luar, nyokap lagi di dapur, bang Alex nggak ke sini, ya cuma gue sama nyokap gue doang deh di rumah," ujar Ayana menjawab pertanyaan Elina.
Keduanya berjalan lurus menuju kamar Ayana. Sedangkan sang pemilik kamar berjalan menuju dapur untuk mengambil minum dan cemilan yang ia beli saat menemani Mamanya berbelanja pagi tadi.
"Ada siapa Ay?" tanya Risma, Mama Ayana.
"Biasa, dua kutu kupret!" jawab Ayana menyebut Elina dan Yerika. Ayana celingukan mencari sesuatu di dalam kulkas, "Ma, jus yang Ayana simpen di kulkas mana?"
Risma menggeleng pelan, "Di minum Bang Alex kali."
Alex adalah kakak sulung Ayana. Saat ini Alex sudah menikah dan memiliki satu orang anak.
"Emang Bang Alex tadi kesini?"
Risma mengangguk, "Sebentar doang, tapi." Risma berjalan keluar meninggalkan dapur, "Oh ya Ay, Mama mau tidur dulu ya. Kalian jangan teriak-teriak. Terus musikannya juga nggak usah kuat-kuat. Mama capek di sindir sama tetangga sebelah gara-gara kamu musikan kuat-kuat. Mana nggak ngerti artinya pula."
Ayana mengulas senyumnya menahan tawa, "Siap!" jawabnya seraya mengacungkan jempol lalu berjalan menuju lemari untuk mengambil beberapa cemilan.
"Minuman datang!" Ayana memasuki kamarnya dengan membawa tiga gelas air putih dingin dan beberapa cemilan.
"Untung lo cuma bawa air putih," ujar Yerika dan di angguki oleh Elina.
Ayana mengerutkan dahinya. "Kenapa emangnya?"
Yerika mengeluarkan buku catatan dari dalam tasnya. "Karena konsernya akan di selenggarakan besok. Jadi, schedule kita hari ini, kita akan?"
"CARI PERSIAPAN KONSER!" teriak Ayana dan Elina dengan sangat lantang.
"AYANA! JANGAN TERIAK-TERIAK!"
Ayana menghela napas. "I-IYA, MA!"
"Mantap!" ucap Yerika mengacungkan jempolnya lalu ketiganya pun tertawa.
Ayana melirihkan suranya, "Jangan lupa mampir ke toko baju. Gue mau beli baju untuk nonton konser besok."
"Abis itu kita ke salon. Supaya besok kita tampil cantik!" timpa Elina.
Yerika mengangguk mantap. "Dannnn, jangan lupa?" jeda Yerika.
"Apa?" tanya Ayana dan Elina bersamaan.
"Ke toko aksesoris!" ujar Yerika.
"Yap! Pasti itu!"jawab Ayana dan Elina dengan serentak.
Raut wajah Ayana tiba-tiba berubah. "Tapi gue beli mainan apa ya untuk Doyoung?"
"Tolak angin aja buat Doyoung, sapa tahu aja dia lagi masuk angin gara-gara keseringan lurus." Usulan Yerika tersebut sepertinya tak memuaskan Ayana.
"Nggak! nggak! Selain itu?"
"Apa ya?" pikir Elina. "Fresh care!"
Ayana menggeleng lalu menghela napas. "Apa gue beliin komik aja ya?" ujar Ayana.
Elina berdecak. "Lo mau bikin masa depan lo mabuk komik?" tanya Elina yang langsung membuat Ayana mengerucutkan bibirnya.
"Salak! Iya salak!" seru Yerika.
Ayana menatap sahabatnya itu dengan tatapan datar. "Lo mau nyuruh gue ngelemparin salak ke panggung, gitu? Kalau kena kepala Doyoung gimana? Benjol-benjol dah tu pala!"
Kedua sahabatnya tertawa keras mendengar ucapan Ayana.
"Ah, udah, gampang! Intinya kita ke toko baju, abis itu ke salon dan cari aksesoris deh!" ujar Yerika dan langsung di setujui oleh ketiganya.
"Yuk?" ujar Elina.
Ayana mengangguk. "Yuk!"
"Eh, bentar. Ada yang lupa, sayang , nanti dia nangis."
Ayana mengerutkan dahinya.
"Cemilannya maksudnya," ujar Yerika membuat kedua sahabatnya tertawa.
Setelah mengambil beberapa sncak yang Ayana siapkan, ketiganya pun meraih tas masing-masing dan bersiap, "LET'S GO! NCT, WE ARE COMING!!!" teriak ketiganya.
"AYANA!"
"IYA MA, GAK TERIAK-TERIAK LAGI! INI MAU PERGI NIH!"
"Nyokap lo lagi PMS ya, Ay?" ucap Yerika lalu mendapat tatapan tajam dari Elina.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
note :
Jangan lupa tinggalkan komentar ya.