NovelToon NovelToon
Nasibku Yang Selalu Beruntung

Nasibku Yang Selalu Beruntung

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Pisesa Safwan

Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sah

" Baik om, om hubungi saja dulu om, jika memang motornya tidak ada masalah Tristan mau om. Malam ini juga Tristan bayar om, asal motornya ada di sini dan Tristan bisa melihat kelengkapan surat-suratnya. "

" Baiklah om telepon damar dulu."

Om pandu segera menghubungi om damar dan memberitahu yang Tristan katakan tadi. Om damar pun lega karena menang temannya itu sedang sangat butuh uang, untuk anaknya yang sedang sakit dan harus segera di operasi.

Pukul  11 malam om damar pun sampai bersama temannya yang membawa motor yang mau di jual kepada Tristan.

" Assalamu'alaikum. " Ucap keduanya.

" Walaikum salam." Ucap Tristan dan om pandu.

" Papa kok tidak istirahat, besok harus menemani Tristan ijab lho pa. " Ucap Tristan sambil menciun tangan om damar.

" Iya papa tadi kau istirahat namun teman papa lagi ada masalah jadi yang papa bantu dulu kan. Kenalkan ini teman papa, namanya om ridwan. "

" Selamat malam om saya Tristan. " Ucap Tristan sambil mencium punggung tangan om ridwan.

" Selamat malam nak, saya ridwan temanya damar. "

" Bagaimana nak sudah di kasih tahu kan garis besarnya malam ini sama pandu. " Ucap om damar.

" Iya pa, apakah boleh Tristan coba lihat surat-suratya pa. "

" Tentu boleh. Ridwan kamu bawa semua kan surat-suratya. " Ucap om damar menengok kepada temannya.

" Bawa Mar, sebentar. " Ucap om ridwan dan mengeluarkan BPKB dan STNK dari dalam tas slempang yang dia bawa.

" Ini nak. " Ucap om ridwan menyerahkan kepada Tristan.

Tristan pun menerimanya dan mengecek keaslian dan kekomplitan surat-surat mottor tersebut. Dan Tristan mengangguk yang artinya semuanya asli.

" Boleh Tristan coba om motornya. " Ucap Tristan.

" Silahkan nak ini kuncinya. " Ucap om ridwan dan menyerah kan kunci motor kepada Tristan.

Tristan pun menerima dan mencoba motor yang akan di beli. Dan Tristan melajukan motornya. Berkeliling dibelakang kampus UNS. Dan tidak lama dia kembali kerumah.

" Motornya enak om, sering servis ya om. Suaranya juga masih oke, exhaust nya juga suaranya ngebas enak di dengar. Saya suka motor ini om. " Ucap Tristan setelah kembali kehadapan 3 orang tuan tersebut.

" Alhamdulillah jika memang kamu suka nak. " Ucap om damar.

" Jadi bagaimana om, mau saya transfer atau mau cash om. Ini harganya sesuai yang om pandu bilang kan. Atau bisa kurang. " Ucap Tristan.

" Sebenarnya om butuh 25 juta nak, namun jika memang kamu suka tidak apa-apa jika mau kurang. " Ucap om ridwan.

" Boleh minta nomer rekening nya saja om. Kirim saja di WA saya om." Ucap Tristan menyerahkan ponsel nya kepada om ridwan.

om ridwan pun menerima ponsel Tristan dan menuliskan kontaknya di WA Tristan. Setelah itu mengembalikan kepada Tristan, Tristan pun mencoba menghubungi dan masuk, nomernya tidak salah.

" Itu nomer Tristan om, kirimkan saja nomer rekening nya, biar Tristan transfer om uangnya. " Ucap Tristan.

" Baiklah nak om cek dulu di aplikasi M-banking nya om."

Mereka pun akhirnya bertransaksi dan tidak lama om ridwan menerima kiriman uang dari Tristan.

" Om sudah saya kirim, dan lebihnya tolong om kasih untuk papa damar dan om pandu. " Isi pesan Tristan kepada om ridwan.

" Baiklah nak Terima kasih. " Balasan om ridwan.

" Ya sudah, ini sudah malam papa pulang dulu ya nak, besok papa kesini lagi untuk menemani kamu ke KUA. " Ucap om damar.

" Baik pa hati-hati ya pa dan om ridwan, motornya Tristan bawa ya om. " Ucap Tristan.

" Iya nak sekarang motornya milik kamu, dan Terima kasih sudah bantu om. " Ucap om ridwan.

" Sama-sama om. Tristan juga suka motornya kok om."

Mereka pun akhirnya pergi dari rumah Tristan, dan kembali kerumah masing-masing. Setelah kepergian mereka Tristan pun memasukan motornya kedalam rumah. Setelah selesai Tristan menutup pintu dan menguncinya lalu pergi ke kamarnya. Sesampainya dikamar billa pun melakukan vidio call kepada Tristan.

" Assalamu'alaikum mas. " Ucap billa sedikit cemberut.

" Walaikum salam sayang. " Kenapa wajahnya cemberut.

" Mas kemana saja, pesan billa tidak ada yang di balas cuma di read saja. Dan tidak menelpon billa setelah sampai dirumah. " Ucap billa.

" Maaf tadi mas ada tamu dan menemani tamunya ayah dulu, ini juga baru pada pulang dan baru juga mas mau istirahat. Kok belum tidur besok kita ijab lho kalau kesiangan bagaimana. "

" Mas kok nyebelin bangat sih, billa kangen sama mas. Baru juga video call sudah di usir tidur. " Ucap billa.

" Sayang tidak boleh bicara seperti itu, mas juga ada urusan tadi. Jangan marah ya mas minta maaf. Besok hari bahagia kita lho, tunggal menunggu beberapa jam sudah bisa peluk mas. Apakah kamu tidak senang bisa peluk mas kapan pun. " Ucap Tristan

" Iiihhhhh mau dong mas di peluk kekasih halalku. " Ucap manja billa.

" Ya sudah sekarang bobok jangan lupa berdoa, besok ketemu di kua dan mas akan halalkan kamu jadi istri mas. "

" Iya mas, mas juga istrahat ya biar besok ada tenaga buat gendong billa. Temenin billa sampai bobo ya mas, jangan di matikan video call nya. "

" Iya sudah kamu bobok mas temenin dari sini. " Ucap Tristan.

Tristan pun menemani billa dengan banyak bicara, dan membuatkan cerita untuk billa agar cepat tidur. Tidak lama billa pun sudah tidur dan Tristan mematikan panggilan video. Dia pun ikut tidur untuk besok hari.

Keesokan harinya rumah Tristan sudah sibuk sejak habis Subuh. Tristan pun juga bersiap setelah shalat subuh. Dia di rias oleh mua di rumahnya. Tidur berbeda dengan dirumah billa juga sama.

Pukul 8 pagi mereka pun sampai di kua dan menunggu giliran karena ada juga yang menikah hari ini. Setelah beberapa saat giliran Tristan dan billa melakukan ijab qobul.

Setelah kata sah terucap billa pun memeluk Tristan dengan sangat senang dan bahagia. Sampai lupa dia belum memakai cincin dan dan mencium punggung tangannya Tristan.

" Sayang kita pakai cincin dulu ya, ini belum selesei lho acaranya. "

" Eh maaf mas billa terlalu senang soalnya mas. "

Semua orang pun tertawa dengan tingkah lucu billa. Dan acara pun kembali di lanjutkan dengan saling memakaikan cincin, dan billa mencium punggung tangan Tristan, Tristan pun mencium kening billa.

Mereka pun segera kembali kerumah billa untuk melanjutkan acara makan bersama dan berkenalan dengan semua keluarga billa. Keluarga besar Tristan tidak ada yang datang karena menganggap tidak pantas didatangi oleh keluarga besar nya.

Padahal pak paryono sudah menghubungi mereka semua, dan bu lilis juga sudah menghubungi keluarga nya tapi tidak ada yang mau datang juga.

1
Was pray
urusan jual beli mobil gak kelar2....😇😇😇
koen
semangat terus ya thor utk menulis nya,
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
koen
bab 1, membosankan
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu
Was pray
gak terlalu cepat nikahnya? alangkah baiknya bila tristan sukses dulu, paling enggak udah punya penghasilan tetap walau gak besar, yg penting bisa menopang hidup keluarga baru nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!