NovelToon NovelToon
LANGIT TAK PERNAH INGKAR JANJI

LANGIT TAK PERNAH INGKAR JANJI

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir / Karir / Balas dendam pengganti
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: kegabutanku

Langit tak pernah ingkar janji

Dihina karena miskin, diremehkan karena tak berdaya. Elea hidup di antara tatapan sinis dan kata-kata kejam. Tapi di balik kesederhanaannya, ia menyimpan mimpi besar dan hati yang tak mudah patah.
Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran untuk melanjutkan sekolah di kota.

Apakah elea akan menerima tawaran tersebut? Apakah mimpi elea akan terwujud di kemudian hari?

Penuh teka teki di dalamnya, jangan lewatkan cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kegabutanku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

"kenapa loe? pagi- pagi muka ditekuk gitu?" tanya vita yang saat itu baru sampai.

"udah datang kamu vit?" elea justru balik bertanya kepada vita.

"yeee... Ditanya malah tanya balik." ucap vita.

elea masih saja melamun, ia tidak menyangka jika keluarganya sendiri mulutnya sangat jahat.

"elea... Kamu maju, kerjakan soal ini." ucap bu dewi. namun, elea tetap tidak menyahutnya.

BRAKKKK

Elea kaget, dengan suara gebrakan yang ada di mejanya.

"kalau kamu tidak fokus dengan pelajaran ibu, kamu keluar dari ruangan saya." ucap bu dewi dengan tegas. Suasana kelas sangat hening saat itu semua anak di kelas tersebut memandang ke arah elea.

"maa-maaf buuu..." ucap elea dengan lirih.

...****************...

"el... Hari ini kamu bisa kan bantu ibu diladang? soalnya harus segera dipanen karena sudah di tunggu pembeli." ucap ibunya.

"iya bu, nanti sepulang sekolah elea langsung pulang. Elea berangkat dulu ya bu, assalamualaikum.."

"walaikumsallam.." bu siti amat sangat beruntung memiliki anak seperti elea.

"el... Kamu jangan melamun lagi loh. Nanti bisa di scores lagi kamu sama bu dewi." ucap vita.

"iya... Aman kok kali ini." jawab elea sambil mengacungkan jempolnya.

"ohh ya... Ngomong- ngomong kenapa sih kamu sampai bisa melamun kaya gitu?" tanya vita penuh keheranan.

"enggak apa- apa kok. Mungkin aku lagi nggak enak badan aja." ucap elea.

"kamu nyembunyiin sesuatu ya dari aku?" tanya vita.

"enggak kok. Aman..." jawabnya. Ia memang anak yang keras kepala. Ia juga tidak mau membuat sahabatnya berfikir macam- macam.

"heiii miskin...." ucap ike.

"emang gak pernah bosen jadi anak resek loe." sahut vita.

"loe tuh, kenapa sih gak pernah bosen temenan sama anak orang miskin. Gak takut ketularan miskin loe? Udah gubuknya reot, mending dibakar aja daripada bikin pemandangan rusak." hina ike.

"punya mulut dijaga ya, dasar comel banget." ucap vita.

"loe tuh, harusnya sadar dong masih banyak temen - temen loe yang kaya. Kenapa harus sama orang miskin?" ucap ike dengan santai sembari memelintir rambut ikalnya.

mendengar semua perkataan ike, membuat dada elea sesak. Ia lebih memilih pergi dari sana, ia sudah tak bisa membendung air matanya tangannya mengepal penuh dengab dendam.

"dasar sombong..." gerutu vita sambil mengejar kemana larinya elea.

"elll...tunggu..." ucap vita namun punggung elea sudah tak mampu ia lihat kemana perginya.

elea berlari ke arah taman, ia ingin menjernihkan pikirannya disana.

tiba-tiba, lamunan elea buyar dengan suara yang tak asing lagi baginya.

"hai... Kita bertemu lagi." ucap candra yang saat itu memang tengah berjalan di arah sana.

"ha-hai kak.." jawab elea sambil mengusap air mata yang memambasahi pipinya.

"kamu kenapa? Ada masalah apa? Kok menangis?" tanya candra begitu perhatian kepadanya.

"ee.. Tidak ada apa- apa kok kak. Yaudah saya permisi..." ucapnya lalu ia beranjak dari duduknya.

"jangan, biar aku aja yang pergi kalau kamu nggak nyaman ada aku." candra pun beranjak pergi sedangkan elea ia hanya bisa menatap punggung candra yang berangsur tak terlihat.

"aneh banget..." gumam elea pelan.

"siapa yang aneh?" tanya jefri yang tiba- tiba berada disana. Ia mencari ke sekelilingnya apa yang sedang elea cari.

"kak jefri? Kok bisa ada disini?" tanya elea.

"iya, tadi aku lewat sih. Terus aku lihat kamu sendirian disini jadinya aku samperin deh." jawab jefri.

"ooo..." elea hanya bisa ber oh ria saja.

"kamu kenapa? Di bully ike lagi?"

"enggak kok kak." ucapnya, tentu saja ia berbohong.

"jangan bohong el, dari sorot mata kamu aja aku bisa tau." jawab jefri. elea hanya membalas dengan senyum kecutnya.

"ell... Astaga... Aku cari kamu kemana- mana ternyata disini. Kamu nih, kalau di hina tu jangan diem kamu malah akan semakin di tindas." ucap vita yang masih nyerocos tanpa memperdulikan adanya jefri.

"buat apa pembelaan? Toh apa yang di bicarakan oleh ike memang ada benarnya kok." jawab elea tanpa memungkirinya.

"ya ga gitu juga el maksud aku..."

"sudahlah vit, biarlah apa kata mereka, toh itu memang kenyataannya."

"jadi, kamu dihina ike lagi el?"

"sudah jangan diperpanjang, semua itu fakta yang memang ada benarnya."

"ya tapi nggak perlu dong di umbar- umbar sampai sekolah. Kaya dia paling kaya aja." jawab vita dengan mengerucutkan bibirnya.

"tuh kak, lihat elea, jadi orang ngalah terus..." ucap vita.

"sudah vit, memang seharusnya seperti itu tidak perlu di perpanjang."

"ahhh... Gak seruu..." protes vita.

"yahhh... Kok jadi kamu sih yang ngambek?" ucap jefri dengan nada heran.

"tauk ahh...pergi aja." jawab vita sambil menghentak- hentakkan kakinya lalu dia menjauh dari kedua orang tersebut.

"el...kamu yang sabar ya, yakinlah suatu saat nanti nasibmu akan berubah jauh lebih baik dari hari ini." ucap jefri dengan nada mengiba.

"iya kak, terima kasih." jefri hanya menjawab dengan senyuman.

"fyuhhh..." elea menghembuskan nafasnya sambil menyapu keringat yang membasahi dahinya.

"kalau capek istirahat dulu el." ucap ibunya.

"nggak apa- apa kok bu, tinggal sedikit aja kok." ucap elea lalu ia beranjak mengambil semua panenan untuk di bawa menepi.

"alhamdulillah... Panen ini hasilnya bagus kita nanti bisa buat nyicil bayar hutang el."

"iya bu." ucap sang anak sambil mengipasi dirinya dengan topi yang ia pakai.

"el...maafkan ibu, seharusnya se usia kamu ini masih asyik belajar dan bermain. Harusnya kamu tidak merasakan hal seperti ini." ucap bu siti dengan nada lirihnya. Ia merasa gagal memberikan kebahagiaan kepada sang anak.

"ini semua bukan salah ibu, memang sudah menjadi takdir el seperti ini. Sudahlah bu jangan bersedih.." jawab elea.

Sebenarnya, terkadang ia juga iri melihat teman- temannya. Namun, ia mengingat kembali jika ia harus berjuang untuk hidupnya.

"apa kamu tidak ingin pergi bermain bersama temanmu?"

"ahh... Tidak bu. Membantu ibu jauh lebih seru..." jawabnya penuh semangat. Ia tidak mau menyakiti hati ibunya jika ia berkata dengan jujur.

"yaudah... Nanti tolong bantu ibu membawa ini ke pengepul ya el. Biar kita bisa jual langsung..." jawab ibunya.

"iya bu, beres..." jawab elea.

"gitu dong, jadi anak jangan main mulu bantu ibumu. Kasian sudah tua..." ucap pak toro paman elea.

"memang setiap hari elea membantuku tor, kamu jangan bicara seperti itu." jawab bu siti tentu saja ia membela anaknya.

"kamu ini mbak... Mbak masih aja suka membela anakmu."

"tentu saja, dia anak semata wayangku. dan dia selama ini sangat berbakti kepadaku." jawab bu siti yang jengah dengan sikap adiknya.

"bu sudah... nanti tidak cepat selesai." ucap elea lalu mengajak ibunya pergi.

sepanjang jalan, bu siti tidak hentinya mengomel.

.

.

Kalian pasti kesal juga kan dengan pamannya elea? author juga gemess bangetttt... Apalagi sama mulut ikeee... duhhh

.

 Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, like, komen, and subscrib gais. 🫶🫶🫶

1
kegabutanku
Karya ini menceritakan kehidupan yang pahit, namun juga di selingi dengan kisah percintaan remaja. Sangat cocok kalian baca gaisss..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!