Lisa, seorang istri yang disia-siakan oleh suaminya. Status pernikahannya digantung karena suaminya menikah lagi dan Lisa tidak mendapatkan nafkah yang layak. Tetapi Lisa harus kuat karena ada 3 orang anak yang masih membutuhkannya. Sandi, Rizki dan Shanum masih memerlukan kasih sayang dari Lisa dan tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk bertahan hidup dan pendidikannya. Sementara Dani suaminya hanya perduli dengan istri keduanya walaupun hanya dinikahi secara siri. Bagaimana nasib Lisa dan ketiga anaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yayuk riyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Memulai Aktifitas
Hari ini, hari pertama Lisa dan Dani mulai aktif bekerja kembali. Lisa bekerja sebagai seorang guru di sekolah dasar. Sedangkan Dani bekerja sebagai satpam. Alhamdulillah, tempat kerja Lisa dekat dengan sekolah tempat Lisa mengajar. Lisa sengaja memilih rumah kontrakan yang dekat dengan sekolah supaya jika Dani masuk kerja shift malam, Lisa bisa pulang atau pun berangkat kerja sendiri dengan berjalan kaki. Kebetulan, Lisa tidak bisa naik sepeda motor. Dani bekerja sistem shift. Jam kerja nya pun lama dari Lisa. Jika shift pagi, Dani masuk jam 7 pagi pulang jam 7 malam. Namun, jika shift malam, Dani masuk jam 7 malam pulang jam 7 pagi. Sementara Lisa, masuk jam 7 pagi dan pulang nya jam 2 siang.
Hari ini, Lisa bangun pagi-pagi sekali karena dia harus memasak untuk sarapan mereka dan juga menyiapkan bekel makan siang untuk mereka bawa. Sebenarnya, Dani mendapat jatah makan siang, namun Dani kurang suka masakan orang lain. Dia maunya masakan sendiri. Saat sedang asyik memasak, tiba-tiba suaminya datang dan memeluknya dari belakang.
"Eh mas, ngagetin aja. Aku masih masak ini." , ucap Lisa.
"Masak apa sih sayang? Harum banget baunya, mas jadi lapar nie." , jawab Dani.
"Aku coba masak ikan palomara mas, kemarin diajarin sama mamah. Tapi kalau nggak enak jangan marah ya." , jawab Lisa.
"Pasti enak donk sayang. Baunya aja enak apalagi rasanya. Hmm..." , jawab Dani.
"Mas bisa aja, padahal belum dicoba." , jawab Lisa.
"Sudah matang blm? Kalau sudah, ayok kita sarapan." , tanya Dani.
"Sudah nie mas, ayok bantu bawa ke depan. Kita sarapan dulu sebelum berangkat." , jawab Lisa.
"Ok sayang. Sini mas yang bawa, berat nie." , ucap Dani.
"Iya mas. Ayok..." , jawab Lisa.
Mereka kemudian sarapan bersama. Selesai sarapan, mereka bersiap-siap untuk berangkat kerja. Lisa memberikan bekel yang sudah dia siapkan sebelumnya saat memasak.
"Mas, ini bekel buat mas. Buat makan siang nanti mas." , ucap Lisa.
"Makasih banyak sayang. Perhatian banget sih. Mas tambah sayang jadinya." , jawab Dani.
"Makasih juga mas. Sudah perhatian sama aku." , balas Lisa.
"Sama-sama sayang. Ayok kita berangkat. Sudah siang nie. Takut telat." , jawab Dani.
"Iya sayang. Sebentar tutup pintu dulu." , jawab Lisa.
Kemudian, mereka segera berangkat bersama. Dani mengantar Lisa sampai di depan gerbang sekolah nya. Setelah sampai, Lisa turun dan mencium tangan suaminya.
"Hati-hati ya mas, jangan ngebut." , ucap Lisa.
"Pasti sayang. Mas pergi dulu ya." , jawab Dani.
"Iya mas." , jawab Lisa.
Kemudian, Lisa masuk ke dalam sekolah. Dia segera menuju ruang guru. Sesampainya di dalam, Lisa disambut dengan candaan dan gurauan dari guru-guru yang lain, Lisa pun hanya bisa tersenyum menanggapi semua candaan teman-teman nya sesama guru.
"Wah, pengantin baru sudah masuk nie. Gimana rasanya jadi pengantin baru? Cie...cie...bulan madu nya kemana nie?" , canda bu Wati, sahabat Lisa.
"Nggak kemana-mana, di rumah aja, paling kemarin dapat ke pantai." , jawab Lisa.
"Iya, lebih enak di rumah ya? Bisa ngapain aja. Hehehe..." , canda guru yang lain.
"Ibu bisa aja." , jawab Lisa malu-malu.
Akhirnya, tidak lama terdengar bel masuk. Guru-guru pun bersiap-siap untuk mengajar. Lisa pun bersiap-siap untuk ke kelas, dia sudah kangen dengan murid-murid nya.
Tingkatkan terus...