[Karya Asli Penulis]
Additional Genre: Romance
Update Setiap Hari.
Setiap 100 like = bonus +1 Chapter
Estimasi Total Chapter: 1000
___
Lior Rivendell, seorang pemuda biasa yang tiba-tiba menemukan dirinya bertransmigrasi di dunia kultivasi bersama dengan plug-in game yang dia unduh sebelumnya.
Menemukan bahwa dia dapat melakukan Gacha Tak Terbatas melalui plug-in tersebut, Lior segera mencapai puncak dunia kultivasi dalam waktu yang tak terbayangkan!
Pada hari pertama, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Ketampanan Immortal Tak Terukur' Tier Legendaris!]
Hari kedua, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Konstitusi 9 Pedang Surgawi' Tier Mitos!]
Hari ketiga, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Prajurit Elf Menawan' Tier Legendaris!]
Ketika dia mencapai puncak dunia kultivasi hanya ada satu hadiah yang menantinya:
[Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Pencipta Seluruh Alam Semesta']
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DimensionalEater, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Paviliun Teknik
Gadis yang tidak dapat diatur.
Jika kau meninggalkan nya selama 10 menit dalam keadaan pakaian yang bersih dan rapi, maka menit berikutnya dia akan kembali kepadamu dengan sehelai daun di kepala dan mata yang berseri-seri seperti baru saja menangkap Phoenix Legendaris.
"... Mei Yanyan, apa yang kau lakukan?!" Lior Rivendell berteriak sembari mengulurkan tangannya kedalam kolam yang mengalir dari satu ujung ke ujung lainnya.
"Hehe, hanya sedang bermain!" Yanyan tersenyum dan menarik tangan yang diulurkan kearahnya.
Setelah mendarat dengan aman di daratan, Yanyan mengeluarkan artefak berbentuk kipas dan mengalirkan energi spiritual kedalamnya. Dengan cepat, elemen angin berputar, mengeringkan tubuh dan pakaian nya.
"Selesai! Ayo kita berangkat." dia tersenyum bahagia dan mengangkat dadanya tinggi-tinggi.
Lior Rivendell hanya bisa mendesah pelan dan tidak tahu harus berkata apa. "Kita akan pergi ke Paviliun Teknik, bukan?"
"Ya, kita akan langsung menuju lantai tertinggi dan mencari apakah ada sesuatu yang dapat Tuan Sword-God pelajari!"
"Hish, jangan panggil aku dengan gelar aneh itu. Panggil saja Aku Lior."
"Tidak mau!"
"..."
......................
Sekte Pedang Langit memiliki berbagai fasilitas layaknya sekte lainnya. Mulai dari Ruang Kultivasi, Paviliun Teknik, Lembah Obat, Gedung Ujian, Hall Misi, Hall Hukuman, Hall Penilaian, dan lain-lain.
"Lihat itu, bukankah dia yang digadang-gadang sebagai Keturunan Immortal?"
Berbagai bisikan mulai terdengar sepanjang perjalanan.
"Tch, beruntung sekali dia."
"Jika saja Aku memiliki wajah seperti itu..."
"Dia adalah pria yang lemah sekarang, mau mencoba memukulinya?"
"Hah! Ide bagus, para petinggi juga baru saja pergi."
"Bahkan jika Aku dihukum, akan kupastikan mendaratkan satu bekas pukulan di wajahnya itu!"
Kenapa mereka membenci Lior Rivendell? Terutama para murid pria.
Ini karena...
"Kyaaa~ Senior Brother sangat tampan~"
"Senior Brother! Ajari aku satu teknik saja, kalau bisa... teknik meluluhkan hati~♡"
"Aku memimpikanmu tadi malam, dan sekarang jiwa reinkarnasi ku meminta tanda tangan!"
"Hehehehe~ senior~ Aku rela menjadi tungku pil mu meskipun harus meledak tujuh kali sehari!"
"Saat kau melangkah, bumi bergetar... atau itu hanya hatiku yang tidak stabil."
"Kakak! Sentuhlah jari kelingking ku, dan aku akan menjadikannya warisan keluarga selama tiga generasi!"
Para wanita memgerumuni Lior Rivendell layaknya ratu semut. Hanya saja, mereka semua terpesona oleh ketampanan dan temperamen Lior Rivendell yang luar biasa.
Tentu saja hal ini menarik kebencian para murid lelaki lainnya. Toh, siapa yang tidak iri ketika melihat orang yang paling kau kenal tiba-tiba menjadi selebriti dan terkenal di kalangan wanita.
Sementara itu, Lior Rivendell hanya berjalan dengan santai dan tersenyum. Dia tidak menanggapi permintaan ataupun pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.
"Kalian semua, mundur atau kuberikan hukuman?!" kecuali Yanyan yang terus mengancam tetapi tidak ada yang menghiraukan nya.
Menyadari keseriusan situasi dimana para wanita yang berbondong-bondong kepadanya terus bertambah, Lior Rivendell berbicara kepada mereka.
"Saudari-saudariku sekalian, kehadiran kalian adalah kehormatan yang tak terbalas. Namun, jalan kultivasi menuntut ketenangan hati dan kejernihan pikiran. Jika kalian bersedia, izinkan aku melanjutkan perjalanan ini dalam kesunyian, agar tak satu pun dari kita terhalang takdir besarnya."
Kalimat ini ada untuk menjaga martabat para wanita, tidak menyalahkan siapapun. Sekaligus membangun kepribadian Lior Rivendell di khalayak umum yang bajik, tenang, dan bijaksana terhadap segala situasi.
"Jalan sunyi ini terlalu kejam untuk ditempuh sendirian, Senior."
"Aku rela jadi daun gugur yang kau lewati setiap musim, asalkan tetap bisa berada di jalan yang sama..."
"Kalau semua cinta harus diremukkan demi jalan menuju langit, maka injaklah hatiku terlebih dahulu!"
Balasan-balasan yang tidak terduga sedikit membuat Lior Rivendell bergidik, dia berpikir apakah para wanita-wanita ini gila?!
Tapi, untung saja mereka mengindahkan perkataan Lior Rivendell sebelumnya dan memberikan jalan yang lebar bagi dirinya.
"Ayo pergi, Mei Yanyan."
"Uhhh... ya."
'Sekarang, justru gadis ini yang terpesona olehku.'
......................
Paviliun Teknik.
"Paviliun Teknik memiliki tiga lantai yang tersedia untuk Murid Luar dan Murid Dalam, dan satu lantai paling atas yang khusus untuk Murid Inti dan para Penatua."
Walaupun Paviliun Teknik hanya memiliki total empat lantai, ketinggian masing-masing lantainya mencapai hampir 25 meter. Membuat Paviliun Teknik memiliki ketinggian hampir 100 meter.
Mereka berdua masuk dan melihat puluhan murid yang sedang membaca buku, ataupun berjalan kesana kemari.
Berbagai rak melengkung menarik perhatian Lior, dia melihat tag kayu yang berisi kategori apa Teknik yang disimpan. Lengkap, mulai dari Teknik Kultivasi hingga yang paling umum Teknik Pedang.
Di tengah lantai satu yang berbentuk bundar, sebuah meja setengah lingkaran terletak tidak jauh dari sana. Seorang pria tua dengan janggut putih penuh dengan kerutan di wajahnya sedang tertidur pulas di kursi goyang nya.
Yanyan berlari ke depan meja resepsionis dan membunyikan lonceng kecil yang terletak di atasnya. Karena perawakannya yang kecil, dia harus memanjat sedikit sebelum bisa meraihnya.
"Tuan Pustakawan, tolong bangun. Yanyan membawa pengunjung yang menarik lho!"
Pok!
Gelembung udara yang terbuat dari ingus pecah. Pria tua itu bangkit dari kursi goyang dan menatap gadis kecil yang hanya terlihat setengah wajahnya akibat tertutup meja.
"Oh my~ Apakah ini Little Yanyan kami? Jadi, kau butuh buku apa kali ini?" Pustakawan melihat Yanyan seperti melihat cucunya sendiri.
Tapi, tatapannya berbalik menatap Lior Rivendell di belakang Yanyan. "Siapa pria tampan bercahaya ini?"
"Ah! Apakah Tuan Pustakawan tertidur seharian lagi kemarin?! Dia adalah bintang yang sedang naik daun dari Sekte Pedang Langit kita!"
"Bintang baru? Hish, lihatlah orang tua ini. Apakah Aku peduli sedikitpun? Lagipula, Aku hanya ingin mati dengan tenang! Sebutkan kalian butuh akses ke lantai berapa?" Pustakawan menjawab dengan lambaian tangannya, dia sudah berbalik dan berbaring lagi di kursi goyang nya.
"Lantai keempat!"
"Ambil ini."
Lior Rivendell menerima kunci yang dilemparkan Pustakawan itu. Kunci tembaga tua tanpa ornamen, rapuh, dan berkarat.
"Hehe, terimakasih Tuan Pustakawan! Ayo pergi, Tuan Sword-God!"
Dibelakang meja resepsionis, tangga besar muncul langsung kearah lantai keempat. Tanpa banyak bertanya, Lior Rivendell dan Yanyan bergerak dan menaiki tangga nya satu persatu.
Lantai keempat Paviliun Teknik.
"Selamat datang di lantai yang hanya dapat diakses oleh Murid Inti dan Penatua! Disinilah berbagai Teknik tingkat tinggi dikumpulkan untuk para penerus sekte ini."
Mei Yanyan memberikan sambutan singkat pada Lior Rivendell.
"Yanyan..." Lior Rivendell melihat sekeliling dengan tatapan tidak percaya dan kebingungan.
"Ya?" tanya Yanyan dengan mata besar menyala.
"Bukankah ini sedikit sepi?"
Bukan sepi dalam konteks pengunjung, tetapi faktanya sangat sedikit sekali buku yang ada. Bahkan hanya ada satu rak dengan total 12 buku yang terletak di dalamnya.
"Bukankah Yanyan sudah bilang... ini adalah Teknik terbaik yang Sekte Pedang Langit miliki, Teknik Tingkat 6 yang setara dengan Kultivator Soul Transformation!"
!