NovelToon NovelToon
MANAGER LOVE STORY

MANAGER LOVE STORY

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / BTS / Blackpink / Angst
Popularitas:263
Nilai: 5
Nama Author: timio

Dunia hiburan jadi tempatnya bermain, ia lah pekerja di belakang layar suksesnya penampilan para artisnya. Orang yang mengorganisir segala sesuatu agar tertata dengan indah dan rapi, orang yang di tuntut untuk sempurna agar menyempurnakan artisnya. Artisnya yang salah, ia yang bertanggung jawab.

Helena Cady, wanita ceria 28 tahun yang sejak awal usia 20an sudah bergabung dengan Huge Ent, sebuah agensi hiburan besar di Mithnite, dalam waktu lima tahun ia berhasil menjabat sebagai manager seorang artis besar yang dinaungi oleh Huge Ent.

Dan ia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi pemecah hubungan baik, antara member kakak dan adik di sebuah boy grup terkenal NEMESIS, yang terdiri dari 5 orang pria tampan. Helena terjebak cinta segitiga diantara dua member Nemesis dan semua kerumitan di dalamnya.

🍁🍁

Yuk, kepoin yeorobun 💜

Borahae 💜💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gua Harus Disini, Mas. Harus.

Seketika Huge Ent gempar karena berita itu. Kris dan Clara, manajer Hose dan Jay langsung pergi ke rumah sakit yang melaporkan bahwa mereka menerima pasien bernama Helena Cady, dan saat itu juga mereka mengkonfirmasi bahwa benar itu adalah Helena nya mereka. Kekasih Theodore, manajer Yogie Nemesis.

Juan sudah menerima kabar itu secara pribadi lewat Kris, saat ini kedua artis yang ia jaga di Adelard town untuk talk show itu sedang menjalankan tugasnya. Tanpa tahu apa hal mengerikan yang sedang terjadi di Mithnite.

"Semoga aja mereka tahu setelah acara ini selesai... ", lirih Juna.

Ditengah asyiknya acara itu, apalagi Theo yang memang jika sudah didepan kamera auto berubah jadi stelan pelawak menambah meriahnya suasana talk show itu. Sementara Yogie bertingkah biasa saja, tidak jauh berbeda dengan sehari-hari, ia hanya berubah jadi toddler ketika bersama Helena.

Tiba-tiba datanglah seorang staf mendatangi presenter yang sedang memandu acara mereka dan membisikkan sesuatu. Wajah sang presenter langsung berubah, terkejut.

"Mampus." lirih Juna yang tidak jauh dari mereka.

Karena gelagat yang aneh dari presenter itu Theo dan Yogie saling berpandangan seolah saling tanya ada apa? Mereka juga langsung melihat Juna yang juga menunjukkan ekspresi serupa. Acara itu langsung di jeda dengan iklan.

"Maaf mas Theo, pacar mas Helena Cady bukan?".

"Iya, mas."

"Ada apa?". Yogie langsung mendekat.

Presenter itu menunjukkan apa yang sedang ada di ponselnya berikut situasi terkini Helena. Entah dari mana ia mendapatkan itu.

Diam

Kedua pria itu hanya bisa diam, Theo dan Yogie saling berpandangan. Isi otak mereka sama, keduanya spontan keluar dari ruangan talk show itu dan mendatangi Juna.

"Mas... Ayo... Kita ngga bisa disini lagi. "

"Ayo mas... "

"JUNAAA.... ", bentak Theo. "Gua ngga peduli apa-apa ya sekarang, terserah. Gua harus balik ke Mithnite sekarang, gua harus bareng cewe gua sekarang, GUA HARUS JUNA... ", bentaknya mencengkeram kerah kemeja Juan.

"Yogie udah lari duluan." seru Juna pelan.

🌵

Semua terasa sangat lama, Adelard ke Mithnite yang membutuhkan waktu 6 jam penerbangan, sangat melelahkan bagi Theo dan Yogie yang sudah kalang kabut itu, yang paling jelas terlihat itu Theo, sementara Yogie terlihat lebih tenang meski sebenarnya perasaannya hanya ia yang tahu.

Terus terbayang bagaimana penampilan Helena sekarang. Fotonya yang dipenuhi perban itu sudah bocor ke media, tapi dalam beberapa jam semuanya hilang tak tersisa karena tim manajemen artis Huge.

.

.

.

Sekarang Theo benar-benar merasa terperosok, dalam sekali. Karena tindakan bodohnya di masa lalu, Helena harus bertarung dengan maut. Terdengar suara grasak grusuk dari kursi dibelakangnya, ia tahu itu Juna yang menahan Yogie keluar dari tempat duduknya. Ia tahu Yogie ingin meledak, entah meninju wajahnya atau menebasnya sekalian, ia siap. Sepertinya itu akan sangat berguna sekali, untuk menekan rasa bersalahnya barang sedikit saja. Ia ingin pesawat ini segera mendarat sekarang.

🌵

Helena belum bisa dijenguk, ia masih berada diruang ICU. Ia belum sadar pasca operasi bahunya. Mereka hanya bisa melihat Helena dari kaca transparan itu. Tiba lah mereka berdua, Theo dan Yogie juga Juna di basement rumah sakit agar tidak mengundang kerumunan. Kaki panjang ketiga pria itu berisik sekali karena tergesa-gesa menyusuri jalur yang sudah dipersiapkan Kris untuk mempermudah mereka masuk ke dalam.

Deg

Dua hati pria itu patah disaat bersamaan. Theo spontan terduduk di lantai yang dingin itu, sementara Yogie membeku di tempatnya, wajahnya yang sudah pucat semakin pucat. Kemudian masuklah seorang dokter kedalam ruangan itu, jika biasanya seorang dokter diikuti banyak perawat atau magang di belakangnya, dokter yang ini agak beda.

Ia datang sendirian, tanpa melihat kiri dan kanannya, fokus saja masuk ke ruangan itu. Ia memperhatikan serangkaian alat yang di pasangkan untuk Helena, memeriksa laju infusnya, dan beberapa gerakan yang tidak perlu, seperti membetulkan selimut Helena yang sejak tadi sebenarnya baik-baik saja, mengelus lengannya, membetulkan anak rambutnya, sederhana tapi sangat mengganggu pemandangan dua pria yang masih syok itu. Juna langsung melirik mereka berdua, disusul oleh dokter itu yang keluar dari ruangan rawat intensif Helena.

"Dokter, saya walinya. Saya mau tahu keadaannya." seru Juna sebelum salah satu dari pria itu bertingkah.

"Oh, iya. Mari kita bicara di ruangan saya." serunya sambil melirik sekilas ke arah Theo. Padahal tatapan nya biasa saja terkesan refleks tapi Theo tidak suka.

Klak klak klak klak... Terdengar bunyi hak sepatu yang banyak mengarah kepada mereka, dan muncul lah seorang wanita cantik berkulit putih yang rambutnya di cat ginger.

Brugh...

"HELEN... HELEN.... dimana Helena... Hiks... Khano... Helena... Hiks.... ".

Itu Anna yang menyergap Khano, dokter yang merawat Helena yang fotonya sudah tersebar di grup chat Nemesis.

"Dia stabil Na, tenang, tenang, dia udah baik-baik aja."

"Tapi Khano.... Aohhh... ", isakan Anna mereda.

"Dia kuat Anna. Dia pernah nimpuk gua sampai pingsan kalo lu lupa."

Bugh...

"Akh... "

"Gua lagi ngga becanda anjir." rengek Anna masih dengan air matanya tapi ia merasa lucu juga.

"Ah... Maaf, ayo kita bicara di ruangan saya."

"Dokter kenal Helena?", tanya Juna.

"Kami dekat waktu kuliah mas, kami bertiga, ini Anna sahabat nya Helena."

"Bicara disini saja dokter, kami semua keluarganya." seru Yogie yang diam sejak tadi, penasaran sekaligus tidak sabar melihat tingkah semua orang di dekatnya.

Deg, sekarang wajah bodoh Anna terpampang nyata didepan dua idolanya. Bahkan ia tidak ingat lagi Helena yang berbaring didalam sana, ia malah kepikiran apakah make up nya masih bagus, apakah mascaranya tidak luntur, apakah liptintnya masih on point.

"Anjir... Beneran Nemesis." pekiknya lirih.

Khano menyenggol lengan Anna untuk menyadarkannya bahwa mereka sedang dalam situasi serius.

"Kamu temennya Helena? Deket banget?", timpal Juna.

"Iya, mas." jawab Anna sedikit canggung berhadapan langsung dengan semua produk Nemesis yang menurutnya cakep to the bone ini, berikut manajernya yang satu ini.

Dokter Khano menyela dan mulai menjelaskan perihal kondisi Helena sekarang. Cedera yang di alami Helena cukup serius, tulang selangkanya patah, ada gegar otak ringan juga, tapi tekanan darah, detak jantung, dan sistem di tubuhnya stabil dan itu sangat membantu pemulihannya. Yogie dan Theo cukup lega mendengarnya,

"Dalam beberapa jam dia akan sadar, sejauh semuanya stabil, Helena akan baik-baik saja."

"Terima kasih dokter, terima kasih." syukur Juna.

🌵

Tidak pernah dibayangkan oleh Anna bahwa ia akan berada dan duduk sedekat ini dengan idolanya. Ia mengidolakan Theodore sejak pria senyum kotak itu debut dan terkenal bersama Nemesis. Ia sangat tidak menyangka bahwa ia punya orang dalam di tubuh Huge, sahabat segila sewarasnya Helena Cady.Ia sudah menyiapkan sejuta pertanyaan dan permintaan jika Helena sadar nanti.

"Anna, apa kamu tahu Helena di peras bibinya?".

"Hmm, saya tahu mas, udah bener banget itu orang masuk penjara aja."

"Kamu tahu dia kerja di Huge?".

"Tahu setelah skandal datingnya itu di publikasi, kita emang deket banget, tapi urusan kerjaan dia apa dan bagaimana saya ngga pernah tanya. Dia bilang dia manajer, cukup, itu doang yang saya tahu."

Juna mangut-mangut, Helena menjaga betul-betul identitasnya sebagai bagian dari Huge. Jangankan Huge, ia berpacaran Theo saja ketahuannya setelah putus.

"Mas, boleh saya aja ngga yang jaga Helena? Saya akan jaga privasi dia, lagian juga orang tua saya bodo amat saya mau pergi kemana." celetuknya.

"Astaga... ", desah Theo dan Anna salah tingkah.

"Kamu jaga dia bareng saya apa ngga masalah buat kamu?." seru Yogie.

"Hah?". Anna kaget.

"Siapa elu ngomong kayak gitu? Pacarnya gua." tegas Theo.

"Pacar? Gua tinggal bareng dia, hidup bareng dia, dan boleh gua bilang dia lebih percaya sama gua ketimbang elu." sergah Yogie.

Anna yang berada di tengah-tengah dua pria yang sedang berdebat itu. Keningnya sampai berkerut untuk berpikir bahwa, Helena Cady adalah REBUTAN DUA PRIA INI??!!!!

"Anjir... Setan... Helena... Serakah amat lu." batin Anna.

(Hayo... Siapa dulu yang suudzon duluan kalau Anna yang kala itu blonde, dan aromanya mawar kuning adalah selingkuhan Theo? Ngaku lu... Berdosa hihihi).

"THEO... YOGIE... ".

Seruan tegas dari Juna itu membuat keduanya berhenti.

"Kadang gua ngerasa lu berdua bener-bener sama begonya. Liat itu yang didalem sana, astaga, lu kira dia bakal seneng."

Terlepas dari dia manajer atau bukan, semua manajer yang menjaga setiap member Nemesis, Juna adalah yang tertua, bahkan dari Yogie sekalipun. Setidaknya ia lebih dihormati sebagai yang tertua diantara mereka.

"Anna... Mungkin kamu bingung, nanti kamu bisa tanya sendiri ke Helena. Tapi ngga papa kan kamu sementara ini jaga Helena sendirian, nanti aku juga bakal bolak-balik."

Theo dan Yogie spontan mengalihkan leher mereka kepada Juna, dan langsung ditatap tajam, seketika keduanya ciut lagi.

"Iya mas, ngga papa. Saya sendiri aja, lagian Nemesis banyak jadwalnya kan. Ada Khano juga, Helen pasti bakal seneng banget kalo nanti dia bangun ada Khano."

"Hm... Iya, bagus."

"Permisi... Kami dari kepolisian ingin berbicara sebentar dengan Theodore."

Deg

Kemunculan dua orang yang berbusana kasual itu menunjukkan identitas mereka, mereka diikuti oleh Clara dan Kris di belakang mereka.

"Saya Theodore pak."

"Kami perlu keterangan anda. Bisa kita bicara di sudut sana?".

"Ah iya, baik."

Kurang lebih lima belas menit mereka berbicara dengan tenang, semua orang yang menunggui mereka didepan ICU akhirnya saling lirik, dihadapan kedua polisi itu Theo tiba-tiba terlihat menangis sesegukan. Ia mengusap gusar wajahnya berkali-kali. Lalu tidak lama kedua polisi itu undur diri, dan Theo kembali pada teman-temannya, masih dengan air mata yang berjatuhan.

"Mas Jun, terserah jadwal gua selanjutnya mau gimana, gua ngga peduli. Gua harus disini, mau lu seret paksa kayak gimana juga, gua harus tetap disini. Sampai dia bangun dan gua mastiin sendiri. "

"Theo... "

"Gua harus disini mas, harus."

Kalimat lemah itu sudah dipahami Juna ada sesuatu yang baru saja Theo lihat yang mengubah perasaannya secepat itu. Matanya basah menatap kaca transparan yang menampilkan tubuh yang terbaring lemah, kesayangannya Helena Cady.

.

.

.

TBC... 🌵

1
Timio
Ok Amy 💜 ditunggu ya, borahae 💜💜
rey na' daniansyah
saya tunggu ampe tamat ya thor, awas jja klo ngegantung ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!