NovelToon NovelToon
DEVANORA

DEVANORA

Status: tamat
Genre:Ketos / Teen School/College / Tamat
Popularitas:42.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mimah e Gibran

Keyra Alzein terpaksa mengubah penampilannya menjadi cupu, merelakan diri menjadi bahan bully-an di SMA Dirgantara demi misi kebebasan dan kejanggalan kematian saudara kembarnya yang bunuh diri satu tahun yang lalu.
Namun, siapa sangka ia malah jatuh cinta pada sosok Ketos seperti Devano.
Disaat Keyra yakin akan perasaannya, satu kenyataan pahit mengusik dimana ia tahu bahwa Devano adalah cinta pertama Arin.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Flashback Devano

Pandangan Devano menggelap bersama tubuhnya yang semakin ringan. Devano merasa seperti terbang, bahkan rasa sakit setelah berjalan tertatih-tatih menahan darah keluar dari hidungnya pun tak lagi terasa.

Flash back on,

"Lo pulang duluan aja, maaf gue nggak bisa nganter! Hari ini mau lanjut rapat buat persiapan acara keanggotaan."

Netra Devano menatap sang kekasih lekat, kemudian tersenyum. Wajah kalem nan manis Arin selalu menjadi pemandangan favoritnya.

"Iya iya, gue pulang!" Arin memanyunkan bibirnya, kemudian tersenyum. Saat Devano hendak memegang tangannya, Arin mundur.

"Jangan Dev, lo bilang gak boleh ada yang tau dulu hubungan kita!"

Devano menghela napas.

"Iya sayang, gue cuma gak mau Moza dan yang lain nyerang lo, ngerti kan!"

Arin mengangguk, ia tetap menampilkan senyum termanisnya.

Devano menatap sekitar, merasa tak ada orang ia pun tak kuasa mencubit pipi Arin gemas. Entah kenapa hari ini Arin terlihat sangat manis dan lembut, sampai ia ingin terus berlama-lama bersamanya.

"Ish, sakit tau."

"Hati-hati pulangnya!"

Arin mengangguk, ia keluar gerbang sekolah bermaksud menunggu Papanya atau sopir menjemput. Namun, yang terjadi ia malah dipaksa masuk mobil milik Moza. Di dalam, ada Moza, Ferdy, Andin dan Dina. Mereka bersekongkol untuk mencekoki Arin dengan minuman beralkohol.

Berbeda dengan Keyra yang lebih gaul, Arin cenderung kalem dan gak pernah minum hingga ia pun kesulitan mengontrol diri saat Ferdy melecehkannya.

Bulan berikutnya, SMA Dirgantara digemparkan berita viral Arin bunuh diri setelah satu hari bolos sekolah tanpa keterangan. Bukan hanya guru-guru yang syok atas meninggalnya anak pemilik yayasan. Sebagian murid terkaget-kaget bagaimana sosok sekalem Arin nekad mengakhiri hidupnya.

"Harusnya gue lebih peka, kenapa akhir-akhir ini lo lebih banyak murung! Apa itu karena gue? Atau karena lo punya masalah besar yang gak pengen orang-orang tau," gumam Devano.

Mereka wali murid dan sebagian anak-anak kelas XI pun sepakat mengadakan tabur bunga dan mendatangi makam Arin bersama-sama.

Aldo dan Leon menjadi saksi kepatahan hati seorang Devano Michael hari itu.

Flash back off.

"Rin... Arin!" pekik Devano terbangun dari tidurnya. Ruangan serba putih dengan selang infus menempel di tangan. Devano dibawa ke rumah sakit setelah berhasil ditemukan Leon dan Aldo yang mencari Devano ke seluruh penjuru sekolah karena curiga dengan sahabatnya itu.

"Euhhh..." Rintih Devano merasakan sakit di area hidungnya.

"Kamu udah bangun! Dasar anak bandel! Kok bisa-bisanya kamu adu pukul di sekolah? Mau jadi apa main hakim sendiri?"

Keyra masuk bersama Rafael setelah mendapat informasi dari suster kalau Devano sudah bangun.

"Ampun, Mom!"

"Ay, Devano masih sakit tuh! Kasian," bela Rafael.

"Bela aja terus, seneng anaknya babak belur! Lagian kamu ini kenapa sih? Tulang hidung sampai patah, berantem sama siapa? Bisa-bisanya Bram biarin sekolah miliknya ada acara adu jotos pulang sekolah gini gak ketahuan." Keyra terus mengomel, bukan menghibur Devano ia malah meluapkan semua kekesalannya.

"Bukan salah Bram kali, dia mah sibuk ngantor!"

"Bodo! Pokoknya aku mau protes ke Bram!" kekeh Keyra.

Devano malah sibuk meraba hidungnya, memang diperban. Namun, masa iya sampai patah gak berasa sakit sedikitpun? Pikirnya.

"Masa sih patah?" tanya Devano dengan cengo-nya.

"Nggak! Bohong tuh momy-mu. Untung Aldo sama Leon langsung bawa kamu ke rumah sakit," ujar Rafael.

"Jadi Aldo sama Leon yang bawa aku?"

"Hm... Lagian kenapa sih? Ada apa? Kamu berantem sama siapa?"

Devano menghela napas lalu menatap kedua orang tuanya bergantian.

"Jadi gini, Pa, Mom! Satu tahun yang lalu pacar Devano meninggal, dan hari ini Devano baru tahu satu fakta kalau sebelum meninggal dia jadi korban bully-an sekaligus pelecehan."

"Apa????" pekik Rafael dan Keyra bersamaan.

"Itu sebabnya, Devano selalu gak ikut kalau Momy sama Papa ke rumah Om Bram buat acara. Karena tepat hari itu juga Arin pergi."

"Apa???" kaget Keyra sekaligus Rafael.

"Ini kalian kok jadi hoby teriak sambil terkaget-kaget sih? Dari tadi apa melulu responnya."

"Ya kita syok! Masalahnya anak Om Bram yang meninggal itu Arin, Apa Arin yang sama? dia satu sekolah sama kamu kayaknya," jelas Keyra.

"Apa???" kini giliran Devano yang kaget mendengar fakta dari kedua orang tuanya.

Seketika ia mengusap wajahnya kasar, menyesal karena tak ikut orang tuanya.

"Auhhh..." rintih Devano, mulai merasakan sakit di area hidungnya.

"Ini nggak patah kan?" keluh Devano.

"Nggak! Iya," jawab Rafael dan Keyra bersamaan.

"Yang bener yang mana?"

"Nggak patah, cuma bonyok hidung kamu," ujar Rafael akhirnya.

"Ishhhh, Ay! Aku bilang gitu biar dia kapok gak berantem lagi," sungut Keyra.

"Momy tuh ngingetin aku sama temen sekelas, bawelnya mirip!"

"Hm, oh, ya?" Keyra menaikkan alisnya.

"Iya mirip..."

Baru saja Devano mau membuka bibirnya, Bram masuk dengan wajah merah kusut.

"Bram kenawhy?" tanya Rafael.

"Habis muter-muter, tadi ke rumah Reyhan nyari info katanya anak kamu bonyok juga. Keyra udah cerita semuanya tadi," ujar Bram lesu.

Padahal jam sudah menunjukkan hampir setengah sembilan, beruntung mudah baginya mendapatkan akses masuk rumah sakit.

Ia hanya ingin memastikan kejadian sebenarnya setelah melihat cctv yayasan bersama Reyhan dan menemukan keberadaan Devano di TKP.

"Terus gimana keputusanmu?" Rafael duduk disisi Bram.

Bram menatap mereka bergantian seolah meminta pendapat, terutama pada Devano.

"Ya Allah, mantan calon papa mertua!" batin Devano gugup.

"Menurut kalian gimana? Kira-kira salah gak kalau aku bawa ke jalur hukum! Mereka..."

"Aku setuju, Om!" potong Devano.

Lalu pandangan Bram teralih pada Keyra dan Rafael meminta pendapat.

"Kita siap mendukung apapun keputusanmu! Kalaupun pihak orang tua mereka mengajukan permohonan dan siapa tadi..." Rafael melirik Devano.

"Eh, Moza sama Ferdy!" jawab Devano.

"Moza sama Ferdy gak dihukum karena statusnya masih pelajar! Kamu bisa minta tolong Tante Morena buat masukin mereka ke daftar hitam sekolah lainnya."

"Itu belum sebanding, ya tetap harus dihukum," ngotot Devano.

"Enak aja udah bikin aku jomblo seumur hidup!" sambungnya lagi membuat Rafael dan Keyra saling pandang.

"Pacar Arin, Bram!" Keyra yang tadinya berniat protes ke Bram malah dibuat geleng kepala dengan kelakuan anaknya.

"Astaga, tapi kok aku gak pernah lihat kamu anter Arin pulang ke rumah?" tanya Bram.

"Eng---" Devano meringis.

"Nahloh, jangan ngaku doang, Dev! Lagian anak kemarin sore udah pacaran aja," cibir Rafael.

"Papa ih." Devano melotot kesal, sang Papa hobi sekali mencibirnya.

Bram menanyakan rentetan kejadiannya pada Devano, setelah puas mendapat jawaban. Ia juga meminta Devano menjadi saksi karena keputusannya membawa masalah ini ke jalur hukum sudah mantap.

"Aku pulang, kasian Keyra sendirian!" pamit Bram.

"Kamu cepet sembuh, calon mantu!" Bram terkekeh pelan. Meski hatinya diliputi kesedihan, tak ada salahnya melempar sedikit candaan. Toh yang kehilangan Arin bukan hanya dirinya.

Satu-satunya hal yang membuat Bram tenang adalah membasmi pelaku pembully-an dan pelecehan Arin mendapat hukuman agar mereka lebih jera.

Bram pulang ke rumah dengan wajah lelahnya, ia sempat memasuki kamar sang putri dimana Keyra sudah terlelap.

Setelah melihat Keyra, ia pun masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat.

1
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
eeh ko udah tamat aj Mak🏃🏃🏃😂
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: keretane prei mak⛹🏻‍♀
total 3 replies
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
gak nyangka udah end 🤭🤭🤭
manissss bangeeeet 😘😘😘😘
terima kasih ka
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: like komen aja udah seneng banget🥰🥰🤗
total 4 replies
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha
ada part tambahan dong ka .ya sampai mereka menikah gt 🤭🤭🤭.

maaf ya ka mimah aku banyak nuntut.abis suka bgt sama sama devano dan keyra.pokoknya novel2 ka mimah keren2 semua 👍👍👍👍👍
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: nanti ditambahin kak🥰
total 1 replies
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha
koq uda tamat aja sih ka mimah 😭😭😭😭
VicSel 1996
yaa ampun gak nyangka udh tamat aja🥺🥺,, selamat untuk kelulusan Devano dn Keyra, smoga secepat kalian menikah AMIN🥰🥰🥰
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: aamiin, semoga bisa kasih bonus chapter ka
total 2 replies
VicSel 1996
asek bnget yaa yg jlan2 di hari minggu🥰🥰🤭
VicSel 1996
kembar tak berarti sma, ya gtu satu bar bar satunya kalem,, beruntungnya Key di kelilingin orng2 baik☺️☺️☺️😊
VicSel 1996
awas hati2 Dev jngn kasih peluang buat bibit2 pelakor dlm hubungan kalian🙄🙄🙄🙄
Key ngmbeknya jangn lama2 keburu Devano di gondol yg lain😁😁🤣
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha
enakny ke pantai .uda lama nih ga ke pantai
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
aseeek diajak jlan🤭🏃🏃🏃
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Begitu sampai Jakarta Keyra masih pura² amnesia gak ya
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Tuhkan ternyata bener cuma mau ngerjain Devano
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
asli amnesia gak nih Keyra,atau hanya ngeprank Devano
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂
kebanyakan sih gitu kalau kembar. satunya lembut, dan yang satunya keras kepala.
seperti temen ku yang kembar. ya begitu sikap dan sifatnya. 🤭🤭🤭
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂
nah, kan. jadinya ngambek di key..
kalau ngambek suka ngilang ya, 😁😁😁
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂
asyek, sayang, cinta, kasihku, diborong semua oleh mu Dev.
ㅤㅤ
hayo loh Bram 😳 awas jangan gegabah 🥶🥶🥶🥶
ㅤㅤ
🤣🤣🤣🤣 untung keyra ad teman yg selalu ada
ㅤㅤ
beneran d perkosa 😵😵😵 s Moza emang iblis 😠😠😠
ㅤㅤ
ckckck gak akan ada yg mau sama Lo😏😏😏😏
CATAT ITU!!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!