NovelToon NovelToon
OBSESI BOS MAFIA

OBSESI BOS MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Dark Romance
Popularitas:33.8k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Cinta seharusnya menyembuhkan, bukan mengurung. Namun bagi seorang bos mafia ini, cinta berarti memiliki sepenuhnya— tanpa ruang untuk lari, tanpa jeda untuk bernapas.
Dalam genggaman bos mafia yang berkuasa, obsesi berubah menjadi candu, dan cinta menjadi kutukan yang manis.

Ketika dunia gelap bersinggungan dengan rasa yang tak semestinya, batas antara cinta dan penjara pun mengabur.
Ia menginginkan segalanya— termasuk hati yang bukan miliknya. Dan bagi pria sepertinya, kehilangan bukan pilihan. Hanya ada dua kemungkinan dalam prinsip hidupnya yaitu menjadi miliknya atau mati.

_Obsesi Bos Mafia_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 : Belum Move On

Marchel dan Aarav memilih duduk santai di halaman belakang, sembari menikmati secangkir kopi yang dihidangkan oleh pelayan. Sebenarnya mereka masih diliputi amarah tapi berusaha diredam untuk menyelesaikan semuanya.

“Kau sangat tau kalau Hulya kekasihku, kenapa kau malah menikahinya? Selama ini aku tidak pernah mencampuri urusanmu tapi kau malah merebut orang yang paling berharga dalam hidupku,” papar Aarav dengan amarah teredam, matanya jelas menyiratkan ketegangan.

“Kau baru mengenalnya satu tahun tapi sudah merasa memiliki dia seutuhnya. Aku sudah lama mengenalnya bahkan mencintainya. Kau sangat tau aku bukan, aku harus mendapatkan apa yang aku inginkan, termasuk Hulya,” balas Marchel.

“Kau pasti memaksanya untuk menikah denganmu kan,” tuduh Aarav dan dibalas anggukan oleh Marchel.

“Kalau iya memang kenapa?”

“Kau bajingan, Marchel.”

“Haha sebajingan apapun aku, yang penting aku memiliki Hulya.”

“Aku pastikan Hulya akan menjadi milikku lagi, ada saat di mana kau tidak akan bisa menghalangiku, camkan itu Marchel,” sengit Aarav dengan sorot mata penuh amarah.

“Coba saja kalau kau bisa, Hulya di bawah kendaliku dan dia sangat mencintaiku, ditambah lagi sekarang dia sedang mengandung anakku. Apa yang kau harapkan? Cintanya? Haha jangan bodoh Aarav,” balas Marchel dengan santai, memberikan sedikit tawa sarkas pada Aarav.

“Kau menikahinya dengan cara curang dan aku juga bisa melakukan hal curang untuk merebutnya darimu.” Marchel masih terlihat santai, dia menyeruput kopi dari cangkir lalu menatap Aarav yang masih dipenuhi emosi.

“Setiap malam aku dan Hulya berbagi keringat bersama, kami tidur dalam satu selimut tanpa mengenakan apapun. Aku bisa menikmati setiap inci tubuhnya, mencium, memeluk hingga melakukan hal lebih dengannya.” Marchel menghentikan ucapannya lalu melanjutkan dengan seringai pada Aarav.

“Aku tidak akan membiarkan kau menikmati hal yang sama dengan mudah. Walau pun kau itu saudaraku, tapi aku tidak akan pernah segan untuk membunuhmu, Aarav Smith Grayson.” Marchel berdiri lalu pergi dari hadapan Aarav dengan santai.

“Selama di New York, aku akan tinggal di mansion ini,” teriak Aarav yang membuat Marchel menghentikan langkahnya.

“Kau tidak aku izinkan tinggal di sini.”

“Aku tidak peduli, bukan hanya kau yang harus mendapatkan apa yang kau mau, aku juga begitu, Marchel. Aku lelah, ingin tidur, aku ingin kamarku di sebelah kamar kalian.” Aarav melenggang memasuki mansion.

Aarav memilih kamar tepat di sebelah kamar Marchel dan Hulya, bahkan tidak peduli dengan emosi Marchel saat ini padanya. Yang terpenting bagi Aarav hanyalah bisa dekat dan merebut kekasihnya kembali.

...***...

Hulya kaget melihat Aarav ada di rumah itu, dia juga tidak menyangka kalau Aarav adalah adik kandung Marchel.

“Jadi kamu ini bukan anak tunggal ya?”

“Yang bilang aku anak tunggal siapa?”

“Tidak ada, aku hanya berasumsi sendiri, karena sejak kecil sampai sekarang yang aku tau kamu itu satu-satunya anak dari kedua orang tuamu, aku tidak pernah melihat Aarav sebelumnya dalam keluarga kamu.”

“Dia itu ikut dengan nenek, dia tidak suka dengan aturan daddy, jadi dia memilih untuk mengasingkan diri.” Hulya mengangguk.

“Walau pun dia di sini, kamu tidak boleh bicara dengannya, mengerti.” Marchel kembali memberikan peringatan.

“Bisa tidak, kamu itu tidak usah main ancam. Aku juga tau batasanku Marchel,” rungut Hulya.

Marchel tersenyum, tapi di hatinya masih merasa was-was kalau nanti Hulya kembali luluh dengan Aarav dan meninggalkannya.

...***...

Makan malam begitu hening, Marchel tidak membiarkan Hulya didekati oleh Aarav. Tidak sedikit pun celah dia berikan. Walaupun Marchel dan Aarav tidak pernah akur, tapi mereka saling menyayangi satu sama lain dengan cara mereka sendiri.

“Kenapa tidak makan? Kamu tidak suka makanannya, sayang?” tanya Marchel ketika Hulya tidak mengambil apapun dari makanan yang terhidang.

“Aku tidak selera makan, Marchel,” jawab Hulya sambil menutup hidungnya, bau makanan itu membuat perutnya mual.

“Kalau begitu kamu minum susu ini saja, aku buatkan khusus untukmu.” Aarav tiba-tiba membawakan segelas susu untuk Hulya, susu hamil yang memang disediakan oleh Marchel untuk istrinya.

“Apa-apaan kau Aarav,” bentak Marchel dengan amarahnya, Hulya dengan cepat memegang tangan sang suami dan Marchel mulai melunak, dia tidak ingin ribut di depan Hulya.

“Dia tidak selera makan, kau mau istri dan calon anakmu kekurangan gizi?” Aarav melotot pada Marchel, membuat rahang tegas itu mengeras karena kesal.

“Minumlah, anggap saja itu buatan seorang pelayan,” tukas Marchel, Hulya hanya bisa tersenyum, dia ingin tertawa tapi takut Marchel marah. Ternyata Aarav dan Marchel itu bagai kucing dan tikus, layaknya Tom and Jerry di dunia nyata.

Hulya meminum susu buatan Aarav hingga tandas, gelas kosong Hulya diambil oleh Marchel lalu dia berikan pada adiknya itu.

“Sana taruh di dapur,” perintah Marchel pada Aarav yang tentu saja ditolak, Aarav lalu duduk di samping Hulya dengan santai dan tenang.

“Aku bukan pelayan di sini, aku ini adikmu dan aku tamu sekarang,” tolak Aarav lalu mengambil makanan.

Hulya berinisiatif untuk membawa gelas itu ke dapur, dia berdiri dari kursinya namun dengan cepat di tahan Aarav, Marchel menatap tajam tangan Aarav yang memegang lengan istrinya.

“Biar aku saja, kamu duduk yang manis di sini, sayang.” Aarav berujar selembut mungkin pada Hulya lalu mengambil gelas kosong itu.

Marchel dan Hulya melongo mendengar perkataan Aarav barusan, ingin sekali Marchel melemparkan piring yang ada di sana tapi dia tahan agar Hulya tidak tertekan. Aarav memberikan senyuman meledek pada Marchel ketika berjalan ke dapur.

“Aku ke kamar saja, mau istirahat,” pamit Hulya pada Marchel, dia takut jika nanti Marchel tiba-tiba marah.

“Aku juga mau ke kamar, lebih baik aku berdua denganmu daripada dengan sialan itu.” Hulya terkekeh, mereka menuju kamar, membiarkan makanan di meja makan begitu saja.

...***...

Hulya tiduran di atas dada suaminya— masih menerka apa yang akan Aarav lakukan, sebab Hulya sangat tahu kalau Aarav orangnya nekat, pria itu tidak akan menyerah begitu saja. Apalagi sekarang Hulya tahu kalau Aarav adiknya Marchel, sudah dipastikan pria itu tidak akan membunuh adiknya sendiri dan Aarav akan bertindak leluasa.

"Kamu sedang memikirkan apa, sayang?" tanya Marchel sambil mengusap lembut rambut Hulya.

"Aarav."

"Hah? Kenapa memikirkan dia?"

"Aku hanya tidak habis pikir sama kelakuan dia, risih saja aku kalau dia di sini, Marchel. Kamu mengerti maksudku, kan?"

"Tenang saja, besok aku akan usir dia."

"Ya itu lebih baik." Hulya hanya takut jika nanti Marchel akan kembali murka atau salah paham dengan dia dan Aarav.

"Sekarang lebih baik kamu tidur, istirahat."

Hulya mengambil posisi yang nyaman untuk tidur, Marchel menarik selimut untuk menutupi tubuh istrinya. Sama seperti Hulya, Marchel juga merasa risih dengan kehadiran Aarav saat ini, bukan karena dia tidak menginginkan adiknya di sini, tapi menjaga supaya istrinya tidak berpaling. Secara Aarav itu mantan kekasih istrinya. Hulya juga masih belum move on dari Aarav sampai detik ini.

...🪞Bersambung🪞...

1
Wiwit Widia
Kerasa banger nih mual di atas mobil begini🤭
Wiwit Widia
Nah bakalan kagak ada saingan juga si Hulya, dia nerapin sikap posesif si marchel 🤣
Adira
secara gak langsung, hubungan mereka membaik karena rencana justin juga kan.
Adira
antisipasi sejak dini si hulya💪
Caterine Selyn
Masih ada malu dia, coba kalo gak ada pelayan, bakalan diterkam tuh di meja makan🤣
Caterine Selyn
Emang ya ni org kagak bisa kontrol diri banget🤣
Juwita
Dia kalo lagi mode waras ingat semuanya, coba kalo emosi, lupa diri
Juwita
Elu udh diterima sama hulya lagi, perbaiki sikap lu chel, jgn sampe ini kandungan gugur lagi gara2 elu yaaa
Rissa Squad
Sabar napa baaanggg🤣
Rissa Squad
pintar banget hulya bikin syaratnya💪👍
Alle
emang kadang mual bakalan ilang kalo di bawah kucuran air
Alle
Bakalan diintilin kemana2 si marchel🤣
Alda Fatimah
Jangan emosian lagi lu chel, jgn sampe ini anak kagak lahir gara2 elu yeeee
Alda Fatimah
Emang si marchel kudu diginiin biar insap
ISMI PRADIPTA
sultan mah bebas mau dekor kapan aja
ISMI PRADIPTA
Udh dikasih kesempatan rujuk jangan disia2in lagi marchel
Kakak Echa
Dia ini bikin baper maksimal kalo lagi gak emosi, tpi kalo udh emosi kek setan
Kakak Echa
Jangan sia2in lagi si hulya, kadang lu rada2 ya chel
Helena Hivoshi
Marchel kalo lagi mode baik bikin baper tpi kalo mode emosi pengen gue tendang jauh jauh
Helena Hivoshi
Berat amat tapi keren syaratnya, meminimalisir perselingkuhan🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!