Cassie, seorang remaja yang beranjak dewasa masuk kedalam pergaulan bebas para anak konglomerat, disaat kedua orang tuanya bercerai. Ketika etika dan sopan santun mulai menghilang. Kehidupannya terus mengalami konflik besar.
Ditengah masalah perceraian orang tuanya, Cassie jatuh cinta dengan seorang Duda Perjaka. Tetapi cintanya tak direstui. Cassie pun dijodohkan dengan seseorang yang pernah membuatnya kesakitan karena sakau.
Dapatkah ia menjaga mahkota kewanitaannya, atau terus terjerumus dengan pergaulan bebas? Dan dapatkah Cassie bersama dengan cintanya Om Duda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bram Yang Misterius
"Tau dari mana Lo? Jangan asal ngomong,"
"Bukannya kita asal ngomong Cass, cuma semalem gue ke cafe pojok. Gue liat bokap Lo mesra banget sama cewek lain. Nih buktinya gue rekam," sela teman satunya, Sheyla.
"Kasian nyokap Lo Cass, jadi sebaiknya Lo kasih tahu nyokap Lo," ujar Bowo teman satunya lagi.
"Stop, kalian gak usah urusin masalah keluarga gue. Hapus gak tuh Video,"
"Cass kita tuh baik, biar nyokap Lo tau belangnya bokap Lo," ucap Evvy
Cassie hanya diam, dia tidak menjawab dan juga tidak menampik. Yang terdengar kemudian banyak ucapan-ucapan dari temannya yang terasa ikut campur akan keluarga Cassie.
Entah apa yang mereka lontarkan, namun Cassie menjadi pusing mendengar ocehan mereka yang sok tahu dan terlalu ikut campur.
Braaaak
Cassie ingin memukul meja, menghentikan omongan teman-temannya. Namun ia kalah cepat dengan seseorang yang menggebrak pintu kelas.
Siapa dia? Cassie menoleh kebelakang.
"Bram," gumam Cassie
Bram masuk dengan kawalan tiga bodyguardnya dan berjalan menghampiri Cassie dengan satu tangan di masukkan ke kantong celana.
Penampilan Bram yang keren, tampan dan dengan jaket baseballnya membuat teman-teman Cassie membuka mulutnya menganga terpesona.
Bram kemudian merangkul Cassie dan berkata pada teman-temannya, "Siapa yang ikut campur dalam persoalan Cassie, Gue bakal bikin orang itu jatuh miskin dalam hitungan detik,"
Evvy yang mengenal Bram menelan salivanya dan memundurkan langkah.
"Gue gak ikutan, gue bakal hapus tuh video," ujar Sheyla
"Yah mampus gue, videonya udah gue sebar ke grup," gumam Bowo
"Gue harap, video atau gosip apapun yang berhubungan dengan Cassie dan keluarganya bisa kelar sekarang. Kalau enggak, kalian akan seperti dia," ancam Bram dengan wajah serius dan menakutkan
Bram mengeluarkan pistol dari saku dalam jaketnya dan menembak salah seorang bodyguardnya.
Dor
Semua berteriak histeris, bahkan Bowo sampai terkencing dicelana. Sang bodyguard jatuh berdarah, terkejang-kejang dan mati.
Dalam hitungan detik, kelas Cassie menjadi ramai. Anehnya tak ada guru yang datang saat itu juga.
"Apakah mati benaran?" gumam Cassie lalu menatap Bram
Bram melihat kearah Cassie lalu mengedipkan satu matanya dengan genit dan tersenyum seraya berbisik, "Itu cuma drama, darah palsu biar mereka percaya,"
Lalu Bram menyuruh dua bodyguardnya dengan dagunya, untuk membereskan bodyguard yang ditembak tadi.
Darah berceceran, satu bodyguardnya mengangkat bodyguard yang tergeletak dan yang satunya dengan cekatan membersihkan lantai yang berdarah.
Namun Cassie terus menatap bodyguard yang ditembak itu saat di gendong benar-benar tak ada pergerakan.
Siapa orang ini, Bram sangat menakutkan, apakah dia psikopath? batin Cassie. Ia harus selalu waspada pada Bram mulai dari sekarang
"Gue hitung sampe sepuluh kalau dari kalian belum ada yang beresin nama baik Cassie dan keluarganya, gue pastikan kalian akan seperti bodyguard gue,"
Teman-temannya lalu mengeluarkan ponselnya dan mengatakan jika gosip itu hoaks lalu menghapus semua video.
"Ki-kita udah hapus semua Video dan udah mengklarifikasi gosip yang menerpa,"
"I-iya gue juga udah, ampuni gue Bram," ujar Bowo yang ketakutan.
"Lo kencing ya," tanya Bram
"Hehe,"
"Siapa yang nyuruh Lo ketawa? hah?" Bowo langsung terdiam menghentikan tawanya.
"Dah balik sono ke bangku kalian, awas ya jangan macem-macem kalian," Dan semuanya berbalik
Apa cuma Cassie aja yang tidak terlalu mengenal siapa Bram? Karena ternyata teman-temannya sangat mengenal Bram meskipun ada yang sedikit lupa. Semuanya berbalik di bangkunya masing-masing.
"Lo ga ke sekolah Lo?" Tanya Cassie
"Mulai sekarang gue sekolah disini, jagain Lo dari mereka-mereka," Bram tersenyum entah kenapa Cassie malah takut dengan sikap Bram yang misterius.
Cassie duduk dikelasnya, dia sempat mengintip sang bodyguard itu memasukkan temannya yang ditembak tadi ke belakang bagasi.
"Aneh, jika itu hanya drama, mereka tidak akan menaruhnya di bagasi. Mungkinkah....ah kenapa aku jadi parno gini sih," gumam Cassie yang hanya dia sendiri yang mendengar gumaman nya
Tak berapa lama guru datang, memperkenalkan Bram dengan teman-temannya yang lain. Kemudian Bram duduk di belakang Cassie. Gadis itu menjadi kikuk, rasanya seperti ada orang yang terus mengawasinya dan itu menjadi sangat amat tidak nyaman.
Setelah beberapa jam kemudian, waktu jam istirahat dimulai. Bram keluar dari kelas, dia tidak mengajak Cassie untuk ke kantin atau mengobrol. Setelah Bram menjauh, beberapa teman Cassie mendekat.
"Cass soal tadi Lo ga marah kan?? Oh ya Lo jadian ma Bram ya? Jangan Cass, dia orangnya bahaya," ujar Sheyla
"Ya gue maafin, tapi jangan kayak gitu ya. Ga semua masalah jadi konsumsi publik. Enggak tuh, gue juga baru kenal. Lo kenal dia?" tanya Cassie
Sheyla mengangguk lalu Cassie bertanya, "Emang Bram bahayanya kenapa?"
"Gak semua masalah jadi konsumsi publik Cass, gue cuma bisa bilang jaga jarak aja ma dia," dan Sheyla pun tersenyum sembari menjauhi Cassie karena ia melihat dari jendela jika Bram kembali ke kelasnya.
"Ihh paling gak suka deh info setengah-setengah gini," ujar Cassie
"Apanya yang setengah?" Bram datang mengejutkan Cassie
"Eh hehe enggak sih itu promo shopee diskonnya setengah harga," Cassie langsung cepat beralasan.
"Ohh," Bram duduk disamping Cassie, " Lo ga ke kantin?
"Enggak, gue udah sarapan pagi tadi jadi masih kenyang,"
"Hemm," sahutnya dengan menganggukkan kepala setelah itu Bram tidak bertanya apapun atau berbincang hal lain.
Mereka berdua sedikit canggung memulai obrolan. Padahal kemarin mereka bercerita banyak hal. Lalu Cassie membuka suara lagi setelah sekian saat terdiam.
"Soal Vinno yang mukul Lo, gimana tuh?
"Ya gak gimana-gimana, gua udah lama temenan ma dia jadi gak enak aja kalo laporin dia ke polisi," jawab Bram
"Lo sendiri mau nuntut Vinno?"
Cassie menggeleng, sebenarnya dia bisa saja melaporkan Vinno, hanya saja masalah perceraian orang tuanya sedikit membuatnya stress dan dia enggan menambah masalah.
Terlebih lagi, dialah yang memberikan kesempatan Vinno untuk berbuat tindakan asusila, kalau saja Cassie ga minum-minuman memabukkan saat itu.
Jawaban Cassie membuat Bram tidak bertanya lebih lanjut. Hari ini dia lebih banyak diam, dibandingkan saat dia bertamu kerumah Cassie. Entah karena lelah atau malas.
Kenapa sih ini orang, aneh banget sikapnya. Lebih banyak oh, hem. Kayaknya dia nyimpen sesuatu deh. batin Cassie
"Cass gue ke atap dulu ya, mau ngerokok," sahut Bram
"Ya," balas Cassie singkat.
Dan kemudian ia pergi meninggalkan Cassie. Cassie bersekolah di sekolahan yang anak-anaknya mayoritas berasal dari keluarga kaya dan terpandang. Merokok, berdandan menor, seragam terlalu mini, tidak menjadi masalah di sekolah itu, yang terpenting adalah tidak menganggu aktivitas saat jam pelajaran. Merokok boleh asal tidak didalam kelas.