Salah Kamar

Semalam Denis menunggu Anne hingga pukul 10 malam hingga dirinya kesal dan meminum alkohol hingga mabuk. Tidak lama terdengar pintu diketuk dari luar. Denis yang berpikir itu Anne jelas sangat senang. Segera ia bukakan pintu dan menariknya masuk.

"Akhirnya kamu datang. Aku sudah menunggumu sejak tadi." ujarnya langsung memeluk wanita itu.

Denis semakin senang kala wanita itu membalas pelukannya. Sudah lama ia menyukai Anne, namun tidak berani menyatakan perasannya. Dan malam ini sengaja Denis mengundang Anne untuk menemuinya di hotel tempat ia ada pekerjaan sekaligus menginap.

Malam itu telah direncanakan dengan matang untuk mengungkapkan perasaan. Denis bahkan menyiapkan makan malam romantis di dalam kamar, ada seikat bunga mawar dan cincin, yang niatannya digunakan sebagai tanda keseriusan.

Namun malam itu ternyata bukan Anne yang datang ke kamarnya. Melainkan wanita panggilan yang entah darimana datangnya. Denis jelas terkejut saat membuka mata di pagi hari, mendapati seorang wanita asing di dalam pelukannya.

Marah? Jelas ia marah.

Denis kira Anne yang tidur dengannya, sehingga yakin tidak lama setelah ini akan menikah dengan Anne. Nyatanya harapannya hancur. Malah Anne menemukan dirinya bersama wanita itu dalam kondisi cukup buruk. Maka jika sudah begini Denis tidak berani membahas perasaan pada Anne. Yang ada dia akan di cap sebagai pria brengsek oleh gadis itu.

Biarkan soal perasaan menjadi rahasianya sendiri. Mungkin dia dan Anne tidak berjodoh.

"Jadi kamu dan wanita itu tidak sengaja?" tanya Anne setelah Denis sedikit menjelaskan agar tidak terjadi salah paham berlebihan.

"Iya, tapi ya sudahlah. Mau bagaimana lagi itu sudah terjadi. Atas kejadian itu segera aku meminta pihak hotel menghapus rekaman CCTV saat kami bertengkar di depan pintu. Berjaga-jaga saja agar tidak disalahgunakan oleh orang lain karena aku sempat memakinya."

Anne mengangguk pelan. "Aku minta maaf, jika saja semalam aku datang tepat waktu mungkin kejadian itu tidak menimpamu."

"Tidak apa, sudah terjadi." jawab Denis mencoba tersenyum santai. "Aku senang bisa bertemu dan mengobrol seperti ini denganmu lagi, An. Kamu sudah banyak berubah. Lebih cantik dan dewasa."

Anne tersenyum mendengarnya. "Tidak hanya kamu yang mengatakan itu, beberapa teman ku yang lain juga sama. Memang waktu banyak mengubah semuanya. Kamu sendiri terlihat lebih dewasa, Denis. Apalagi telah membuka bisnis sendiri, itu sangat keren."

"Jika bukan karena dukunganmu, aku mungkin masih menjadi pria pengecut yang tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri. Terimakasih, Anne."

Keduanya mengobrol banyak, mengenang saat mereka masih duduk di bangku kuliah hingga membahas pekerjaan masing-masing. Dari percakapan itu, Denis semakin mengagumi Anne. Dan semakin menyesal kenapa semalam dirinya bisa lepas kendali.

Anne sendiri, meskipun terlihat tenang berbincang dengan Denis. Ia tetap memikirkan kejadian semalam.

"Oh jadi harusnya wanita itu yang masuk ke kamar Sky. Pantas saja Sky mengira aku pelacur. Aduh maafkan aku Denis, aku jadi merasa ikut bersalah padamu." batin Anne mencoba tetap tersenyum menatap pria didepannya.

Jika Anne tengah santai berbincang dengan temannya, berbanding terbalik pada Sky. Pria itu tengah mencekik leher seorang wanita yang tak lain mantan pacarnya.

"Lepaskan aku, Sky. Kamu ingin membunuh ku, hah?"

Dengan tatapan tajam Sky semakin menyenangkan tangannya. "Aku memang ingin membunuhmu Sonya. Sudah berkali-kali aku peringatkan jangan bertindak macam-macam padaku. Apalagi sampai menggunakan cara kotor untuk bisa bersama ku lagi. Aku muak denganmu."

BRAKKKKK

Sky mendorong Sonya hingga terperosok ke kursi.

"Ahhhh.... " Sonya segera mengusap lehernya terasa sakit sekali. "Maafkan aku Sky, aku khilaf melakukannya." ujarnya memohon di kaki Sky.

"Khilaf katamu?" bentak pria itu marah. "Sudah berkali-kali menggunakan cara yang sama masih berani mengatakan khilaf. Iblis pun sujud dengan mu, Sonya."

"Tidak, Sky. Aku benar-benar minta maaf. Aku akui memang tindakan ku salah. Tapi aku melakukan itu bukan tanpa alasan. Aku ingin kamu menikahi mu. Bukankah dulu saat masih SMA kamu sudah berjanji padaku?" Sonya berkata dengan raut wajah memelas dan memohon.

"Jangan bicara masa lalu, Sonya. Hubungan kita telah berakhir sejak lama. Sejak kamu tidur dengan kakakku sendiri. Jadi jika kamu ingin menikah, katakan saja pada Ronal, minta dia nikahi kamu. Aku sudah tidak sudi bersamamu." ungkap Sky lalu pergi meninggalkan Sonya sendiri.

"Sky, jangan pergi. Dengarkan aku dulu." teriak Sonya memanggil. "Aku tidak suka Ronal. Yang aku suka hanya kamu, Sky."

"Wanita menjijikkan, bermulut manis. Yang kamu suka hanya uang, Sonya. Kamu gila uang, hingga mau menukar harga dirimu demi uang. Memang wanita murahan." ejek Sky yang berdiri di depan pintu lalu pergi.

Sonya menangis meratapi nasibnya yang tidak pernah beruntung.

Sonya Adinda Maharani. Mantan kekasih Sky, mereka dulu berpacaran sejak masih duduk di bangku SMA. Apapun mau Sonya selalu Sky turuti. Termasuk menunjukkan kebencian pada Anne.

Hingga saat berkuliah mereka masih melanjutkan hubungan. Namun dimasa ini, sikap Sonya mulai berubah. Membuat Sky curiga jika kekasihnya menjalin kedekatan dengan pria lain.

Setelah hampir sebulan ditelusuri, Sky menemukan fakta sangat mencengangkan. Dimana pria yang dekat dengan Sonya adalah kakaknya sendiri, Ronal. Hingga di suatu hari, Sky menemukan kekasih serta kakaknya tidur bersama di rumahnya.

Marah? Jelas sangat marah.

Sky membanting kakaknya hingga masuk rumah sakit. Sedangkan Sonya diputuskan saat itu juga. Akibatnya, sejak hari itu hubungan Sky dan Ronal menjadi buruk. Kedua orang itu tidak bertegur sapa sampai sekarang.

Ronal hanya pernah sekali mengirimkan pesan, isinya adalah bukti Sonya bukan wanita baik-baik karena hanya menginginkan uang saja dari mereka.

Memang Sky akui, Sonya suka menghamburkan uang. Setiap hari ada saja sesuatu yang dibeli dengan uangnya. Sky memang tidak mempermasalahkannya karena Sonya adalah kekasihnya. Namun setelah tahu bagaimana Sonya mengkhianati dirinya, berani menggoda kakaknya, itu yang membuatnya marah dan tidak akan pernah bisa menerima Sonya kembali.

Keputusan itu tentu tidak bisa Sonya terima, beragam upaya dilakukan agar Sky kembali padanya. Termasuk semalam, ia dengan berani memakai cara yang sama demi bisa menjerat Sky dan menikahinya.

"Kenapa rencana ku selalu gagal? kenapaa?" teriak Sonya memikirkan apa yang salah.

"Sky, bagaimana pun caranya kamu harus kembali menjadi milikku. Ini semua salah Ronal. Andai saja dia lebih berguna, mau bersaing dengan Sky dalam perebutan hak perusahaan keluarga mereka, pasti aku tidak perlu seperti ini. Ronal memang kaya tapi Sky masih diatasnya."

Kalian pikir Sonya benar cinta dengan Sky? Tentu saja tidak. Sonya hanya menginginkan pria kaya dan berpengaruh agar menjamin hidupnya dengan layak. Dulu saat menjadi kekasih Sky, dia sempat mengira jika Ronal sebagai anak pertama yang akan mewarisi perusahaan keluarga. Tapi ternyata dugaannya salah.

Keluarga Kendrick dalam mewariskan perusahaan keluarga selalu menilai kemampuan. Ronal dan Sky memang cakap dalam mengurus perusahaan. Namun Ronal secara sukarela melepaskan perusahaan keluarga agar di kelola oleh Sky, adiknya. Alasannya cukup jelas karena Ronal sudah memiliki bisnis sendiri di bidang yang ia sukai.

Sonya jelas kesal dengan keputusan Ronal, padahal dia sudah menyerahkan diri pada pria itu berharap setelah lulus kuliah segera dinikahi oleh Ronal dan menjadi istri orang terpandang. Hatinya semakin dongkol saat tahu Sky tidak hanya mendapatkan hal atas perusahaan keluarga tapi juga mendirikan perusahaan baru yang dirintisnya sejak awal kuliah.

"Aku akan mencari cara lain. Lihat saja, yang berhak menjadi istri Sky adalah aku. Sonya Adinda Maharani."

**

Satu bulan berlalu...

"Aduh kenapa pagi-pagi aku merasa mual dan ingin makan yang asam-asam?"