Menceritakan tentang ke Possesive-an Sang Ketua Mafia, Penguasa Eropa yang bernama Sean Crishtian, dijuluki sebagai Pembunuh Berdarah Dingin terhadap istrinya yang bernama Andara Claire Crishtian.
"Kenapa kau tega melakukan ini? Apa salahku? Kau bilang padaku, jika kau akan selalu menjagaku Berjanji untuk membuatku selalu tersenyum. Lantas kemana janji itu pergi? Tolong lepaskan aku. Jika bahagiaku tidak bersamamu, aku ikhlas menerimanya" - Andara Claire (20th)
"Sedari awal sudah kubilang bahwa kau adalah milikku. Larilah, maka aku akan menemukanmu. Bersembunyilah dengan baik karena aku akan menyeretmu pulang bahkan dengan cara kotor sekalipun." - Sean Crishtian (27th)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Eva Fullandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. AIR MATA DARA
Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5, 4, 3 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
Beberapa menit yang lalu setelah kejadian Sean diamuk masa.
"Gadis sialan!!! Berani-beraninya dia menjebakku!! Bermain-main denganku!!" Amuknya.
Lelaki yang tengah duduk didalam mobil mewahnya kini terlihat sangat emosi. Tampak jelas dengan sorotan matanya yang semakin tajam dan urat-urat di tangannya yang menonjol.
Sean masih mengingat dengan jelas gadis tersebut yang tersenyum meremehkannya. Senyuman gadis tersebut benar-benar membuat harga dirinya sebagai lelaki benar-benar tergores.
Dengan amarah yang tengah meledak-meledak, Sean menghubungi orang kepercayaanya.
"Roy, kau cepat tangkap gadis itu!! Dan bawa kehadapanku malam ini juga!! Aku tidak mau tau!!"
Tanpa menunggu jawaban dari Roy, Sean langsung mematikan sambungan telfon secara sepihak. Tanpa mempedulikan Roy yang kini sedang asik menikmati waktu santainya.
"Dasar bos yang suka memerintah!!" Mau tidak mau Roy harus menjalankan perintah tuannya itu. Alhasil dengan kesalnya Roy langsung pergi meninggalkan tempat ternyamannya.Tuannya telah merusak moodnya untuk bersantai-santai ditempat tidur kesayangannya.Ya, Roy sangat sayang dan cinta pada kasur kesayangannya. Lebih dari apapun. Tapi kenapa Roy masih sendiri? Dasar Aneh.
Akhirnya Roy langsung menghubungi orang suruhannya untuk segera menemukan gadis yang Sean ingingkan.
Tidak beberapa lama kemudian, Roy langsung menerima informasi bahwa gadis tersebut telah memesan taksi online. Dengan sesegera mungkin Roy langsung ketempat taksi yang telah gadis itu pesan. Roy memberikan segepok uang yang banyak pada sopir tersebut agar mau meminjamkan taksinya selama beberapa jam kedepan. Sang sopir yang tengah bahagia karena diberi uang sangat banyak langsung mengiyakannya. Karena uang yang diberi Roy itu mampu untuk menyekolahkan anaknya dan mencukupi biaya istrinya yang sedang sakit. Sungguh, rezeki yang datang secara tiba-tiba tidak dapat ia tolak.
Lalu Roy mengganti seragamnya dengan seragam sopir taksi tersebut. Roy tak mempedulikan bau apek yang ada di baju taksi tersebut. Roy harus meminta tambahan gaji pada Sean nanti! Lihat saja nanti, Roy pastikan Sean harus menaikkan gajinya!
Tidak lama kemudian Roy kini telah sampai didepan apartement Gold Start tersebut. Terlihat gadis mangsa tuannya kini masuk ke bangku penumpang tanpa ada rasa curiga. Gadis yang ia ketahui bernama Dara memang sangatlah cantik, dan Roy mengakui itu. Terbesit dalam hatinya ada rasa kasihan untuk Dara, tapi mau bagaimana lagi? Roy tak berhak ikut campur dengan urusan Sean.
Dara tanpa curiga langsung masuk kedalam taksi yang telah ia pesan. Dengan santainya Dara bilang "Pak kita ke bandara sekarang juga." Ucapnya tanpa melihat sang sopir yang terlihat mencurigakan.
Dara yang tidak menaruh rasa curiga sedikitpun tersebut dengan santainya bermain ponsel genggam yang ia miliki.
Mobil taksi itu langsu. berjalan dengan kecepatan sedang.
10 menit
15 menit
20 menit
"Pak kenapa kita tidak sampai-sampai di Bandara?" Dara tampak bingung, bukankan jalan kebandara hanya membutuhkan waktu sekitar 15menit? Jalanan juga tampak lenggang. Tidak ada macet sedikitpun.
Namun, saat Dara melihat kearah jalan sontak saja Dara tampak bingung dan heran. Bukankah ini bukan jalan ke arah Bandara?
Rasa takut langsung menyelimuti dirinya.
"Anda siapa?" Dengan nada tinggi Dara membentak sopir tersebut. Dara sudah tak memperdulikan sopan santun kepada orang yang lebih tua darinya.
Tidak ada jawaban dari sopir tersebut. Dara semakin takut. Namun dengan cepat Dara langsung menghubungi nomor kepolisian.
Dan, Yesh!! Terhubung.
Roy yang tau hal tersebut langsung menghentikan mobilnya dengan mendadak. Hal tersebut membuat Dara terkejut seketika.
"Hallo.. Pak to--" dengan suara bergetar Dara mencoba untuk melaporkan pria jahat didepannya.
Namun Dara kalah cepat dengan Roy. Sehingga handphone miliknya direbut begitu saja dari genggaman tangannya.
Roy langsung memutuskan sambungan telfon tersebut.
"Apa yang kau lakukan ha??!!" Dengan amarah yang memuncak, Dara langsung membentak Roy.
"Sepertinya Nona butuh istirahat." Dengan seringai dibibirnya Roy langsung membekap hidung Dara dengan sapu tangan miliknya yang telah diberi obat tidur.
Dara tampak memberontak dengan sekuat tenaga. Namun, semakin lama Dara memberontak Dara semakin lemas dan mengantuk hingga pada akhirnya kegelapan menyelimutinya.
Ya, Dara tertidur.
Roy menatapnya dengan sedikit rasa iba. Tapi ya bagaimana lagi? Ini sudah tugasnya bukan?
Roy langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang dan sampailah mereka di mansion mewah milik Sean.
Mansion yang berdiri kokoh dengan warna yang soft tersebut tampak begitu enak dipandang. Bersih, mewah, dan elegant. Sungguh rumah impian bagi semua orang.
Tapi, apakah rumah itu juga akan menjadi rumah Impian bagi Dara?
Roy segera keluar dari dalam mobil. Menunduk hormat ketika Sean kini tengah berdiri tegap didepan pintu mansion. Tatapan matanya yang tajam serta aura dingin sangat ia rasakan sekarang. Bahkan Roy begitu heran, kenapa Sean terlahir begitu sempurna? Orang tua yang begitu menyayanginya, fisik yang sempurna, wajahnya yang tampan dan jangan lupakan kekayaan yang Sean miliki begitu fantastis. .
"Dimana gadis itu?"
"Nona berada didalam mobil tuan. Dia tertidur karena saya bius."
"Baiklah, kau boleh istirahat dan pastikan semua pembantu dimansion ini sudah tidak ada didalam ketika aku membawa gadis ku. Dan ingat, perketat penjagaan. Gadis itu terlalu lincah." Ujar Sean yang langsung di angguki oleh Roy.
"Baik tuan"
Lantas, Roy menunduk hormat dan segera menjalankan perintah apa yang Sean suruh. Namun, Roy melupakan satu hal yaitu permintaan untuk menaikkan gajinya.
🌴🌴🌴
Sean kini berada didalam kamarnya bersama gadisnya. Sean menatap tajam gadis itu. Sungguh cantik dan sempurna. Seakan-akan Tuhan menciptakan gadis itu dengan hati-hati dan teliti.
"Enghh." Dara menggeliat pelan ketika tidurnya semakin nyaman. Kasur yamg empuk, aromanya yang begitu maskulin dan Dara menyukainya.
"Tunggu--" hati dan fikirannya mulai perlahan kembali. "Bukankah Dara mau pergi ke bandara?" Pikirnya.
Sekelebat kejadian mulai berputar dalam otaknya. Sontak saja Dara langsung terbangun dan terduduk di atas tempat tidur king size itu. "Apa ini mimpi? Tapi, --"
"Hai little girl. Kita bertemu kembali."
Dara terjengkit kaget mendengar suara pria yang ia benci.
"Kau? Apa yang kau lakukan disini??!!" Bentak Dara dengan nada tinggi. Dara terlalu shock dengan semuanya.
"Jaga nada bicaramu sayang. Jangan kau pancing emosiku." Ujar Sean dengan menatap datar ke arah Dara.
"Kau yang memancing emosiku!!"
Tatapan Sean semakin menajam ketika nada bicara Dara semakin meninggi. Sean langsung berjalan mendekati Dara yang tengah terduduk diatas ranjangnya.
"Apa yang mau kau lakukan hah??!! Diam disitu atau aku laporkan kau kepolisi!!"
"Kau menyuruhku? Kau ingin melaporkan ku kepolisi? Hmm? Kau ingat kata-kataku ini little girl. Ingin menangkap ku, kau harus cepat. Ingin mengalahkan ku kau harus cerdas. Ingin menghancurkan ku? Kau pasti bercanda!"
Dara yang mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Sean sontak langsung terdiam. Dara benar-benar tau slogan tersebut. Slogan dari Geng Crowned Eangle. Geng terbesar yang paling ditakuti didunia.
Sean langsung mengurung Dara dengan tubuhnya. Sontak saja Dara langsung mendorong tubuh Sean untuk menjauhi tubuhnya.
"Aku tidak sudi berada didekatmu!!" Dengan reflek Dara langsung meludahi wajah Sean.
"Hahaha.." Sebuah gelak tawa menakutkan mengisi ruangan kamar. "Kau meludahiku little girl? Kau ingin bermain-main denganku?" Ujar Sean dengan suaranya yang dingin.
Dengan penuh amarah Sean langsung menarik kedua kaki Dara dan menidurkannya dibbawahnya. Tubuhnya yang tegap mengurung tubuh mungil itu. Sedangkan kedua tangannya ia letakkan di sisi kanan dan kiri kepala Dara. Agar tubuhnya semakin mendominasi.
"Akan aku beri pelajaran istimewa kau malam ini little girl." Dengan senyum smirknya Sean langsung mencumbu dan menciumi leher Dara. Dara dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Sean.
"Nikmati saja little girl."
Dara semakin ketakutan. Dara tidak mau hal yang buruk menimpanya. Tuhan, tolong aku.
🐝🐝🐝
Yang mau ngobrol dengan Visual My Possesive Husband atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Sean, Dara, Nick, dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain My Possesive Husband dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman.. ❤
