Nadia harus mengalami cobaan begitu berat. Kehilangan anak dan pernikahannya kandas di hari yang sama saat bayinya menghilang. Ditengah keterpurukannya, ia bertemu dengan mantan tunangannya yang memiliki seorang bayi laki-laki. Tanpa sengaja ia akhirnya menjadi seorang ibu susu dari anak mantan tunangannya.
Apabila cerita tidak sesuai keinginan kalian, silahkan tinggalkan tanpa meninggalkan pesan yang kasar. Sekian dan terima kasih.
Selamat Membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 - Aku Bersedia
"Hah! Apa?? mendengarnya membuat Nella terkejut sekaligus marah sebab mantan calon menantunya itu meminta tolong yang merendahkan harga diri putrinya.
"Tante, jangan salah paham dulu!" Marcell dengan suara pelan dan lembut berusaha menahan emosi wanita paruh baya dihadapannya.
"Kamu pikir putriku wanita murahan!!" Nella berkata dengan nada tinggi.
"Aku tidak menganggap Nadia seperti itu, Tante. Tapi, hanya dia yang dapat membantuku. Aku mohon, Tante!" Marcell mengatupkan kedua telapak tangannya, ia berharap sepenuh hatinya.
"Permintaan kamu itu sungguh aneh!" Della masih memasang wajah marah.
"Aku minta maaf, Tante. Tapi, sebelumnya memang Nadia sudah pernah menyusui anakku," jelas Marcell.
Della mengernyitkan dahinya.
"Kemarin siang kami pernah bertemu di restoran, dia yang membantu menenangkan anakku dengan memberikannya ASI," Marcell lanjut menjelaskan.
"Memangnya istri kamu ke mana?" tanya Nella menyelidik.
"Dia kabur setelah melahirkan anak kami," jawab Marcell.
Nella memperhatikan Marcell memastikan pemuda yang dihadapannya itu tidak berbohong.
"Tante, bisa bantu 'kan temui aku dengan Nadia?" Marcell penuh harap.
Nella menarik napas lalu menghembuskannya panjang.
"Tante, tidak mengizinkannya, ya?" tanya Marcell. "Permintaan aku memang aneh. Suaminya Nadia pun mungkin akan marah mendengarnya," lanjutnya.
"Nadia sudah berpisah dengan suaminya!" kata Nella.
Kali ini gantian Marcell yang terkejut.
"Tante akan jelaskan, silahkan masuk!" ucap Nella lalu membalikkan badan dan melangkah ke ruang tamu kemudian mempersilakan Marcell duduk.
Nella mulai menceritakan Nadia yang kehilangan bayinya hingga diceraikan oleh suaminya.
"Kenapa suaminya tega melakukannya?" tanya Marcell.
"Tante juga tidak mengerti. Nadia yang hancur kehilangan bayi malah diceraikan dengan alasan teledor. Bukankah itu tidak masuk akal?" jawab Nella.
Marcell malah menjadi kasihan dengan mantan tunangannya.
"Kemarin itu sepulang kami dari restoran, Nadia sempat bercerita telah menyusui anak kamu. Tapi, kami tidak percaya. Kami pikir dia berbicara omong kosong," kata Nella.
"Semua yang dikatakan Nadia benar. Mario sepertinya memang membutuhkan Nadia. Hari ini saja dia tidak bisa diam. Kami sudah berusaha payah membuatnya tenang," jelas Marcell mengingat kelakuan bayinya yang sulit dibujuk.
"Kalau begitu, tunggu sebentar. Tante akan memanggil Nadia!" Nella lantas berdiri menuju kamar putrinya. Ketika Marcell mengetuk pintu, Nadia sedang mandi. Jadi, dia tak mendengar jika ada tamu.
Pintu kamar terbuka, Nadia yang sedang menyisir lantas menoleh ke arah suara dan bertanya, "Ada apa, ya, Ma?"
"Marcell ingin ketemu dengan kamu," jawab Nella.
Tanpa bertanya lagi, Nadia meletakkan sisirnya dan bergegas menghampiri mantan tunangannya. Marcell pun menyambutnya dengan senyuman kecil.
"Apa kabar, Nad?" Marcell tampak gugup.
"Di mana bayimu?" Nadia tak menjawab sapaan Marcell malah dirinya balik bertanya.
"Dia ada di rumah. Kamu ingin menemuinya?" tanya Marcell lagi.
"Ya, aku ingin sekali bertemu dengannya. Apa kamu bisa mengantarkan aku hari ini juga?" pinta Nadia.
"Oh, tentunya!" Marcell begitu senang sekaligus lega.
"Ya sudah, ayo kita berangkat!" ajak Nadia begitu semangat.
"Kalian mau pergi sekarang?" tanya Nella memandang Nadia dan Marcell secara bergantian.
"Iya, Ma!" jawab Nadia.
"Ya sudah, pergilah. Jangan pulang terlalu lama!" kata Nella memberikan izin.
Marcell dan Nadia lalu pamit kepada Nella. Mobil yang dikendarai Marcell meninggalkan kediaman orang tuanya Nadia.
Sesampainya di sana, Nadia lebih dahulu keluar dari mobil. Dengan langkah terburu-buru, ia masuk ke rumah dan bergegas menghampiri Mario.
Setelah melihat wajah bayi mungil itu, Nadia menuju wastafel mencuci tangannya. Ia kembali lagi dan mengambil alih dari gendongan tangan pengasuhnya.
"Tuan Muda Mario setengah jam lalu baru berhenti menangis, Tuan." Jelas sang pengasuh yang akhirnya dapat bernafas lega 30 menit lalu selepas Della menghubungi putranya.
Marcell lalu menyuruh si pengasuh buat beristirahat setelah mendengar penjelasannya.
Marcell bergegas membalikkan badannya ketika melihat Nadia mulai membuka kancing bajunya. Tanpa berkata apapun, Marcell melangkahkan kakinya meninggalkan bayinya bersama mantan tunangannya.
"Dia sudah diam 'kan?" tanya Della yang juga kesulitan mendiamkan cucunya.
"Sudah, Ma!" jawab Marcell, ia menjatuhkan tubuhnya di sofa dan menghela napas lega.
knp jg marcel pake bohong klo nadia tau itu ank x tak tau lah apa akan marah taau gmn