PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU
Sudah lebih dari 8 tahun Alika menunggu kesempatan untuk membalas kematian kedua orangtuanya yang dibunuh secara keji oleh Klan mafia Camorra dari Sisilia. Saat itu Alika masih berusia 12 tahun dan baru saja beberapa jam sebelumnya ia berulang tahun dan membuka hadiah dari kedua orangtuanya. Tiba-tiba rumah yang mereka tempati didatangi tamu yang tak diundang. Ayahnya ditembak di tempat dan ibunya pun tak luput dari tembakan. Sedangkan Alika saat itu pingsan setelah tertembak dibagian perut. Untung ia bisa diselamatkan oleh tetangganya seorang mantan agent CIA yaitu Mr. Hamilton yang tanpa sengaja melihat gerombolan Camorra mendatangi rumahnya. Dan Mr. Hamilton pun mengadopsi Alika karena ia dan istrinya tidak memiliki anak.
Sungguh tragis ... diusianya yang masih muda Alika harus menjadi yatim piatu. Dan ia sendiri hampir meregang nyawa. Sejak saat itu Alika dilatih oleh ayah angkatnya men
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PARTNER
Mereka menggunakan teknologi untuk membuat senjata pemusnah massal" jawab Ethan dengan nada serius.
Kemudian Ethan menceritakan apa yang ia lakukan saat menyamar sebagai peneliti di Cyberdyne Systems. Kebetulan Ethan adalah doktor lulusan terbaik dari Oxford University dengan jurusan Science Technology. Bahkan ia saat ini sedang mengambil program S3 di universitas yang sama. Ethan menjelaskan bahwa ia sedang membuat virus untuk mengacaukan program yang dibuat oleh Cyberdyne Systems. Saat ini virus yang sudah ia masukkan masih 30% berjalan. Semoga kelemahan dari Cyberdyne Systems bisa segera ia temukan sehingga kapasitas virus yang masuk kedalam sistem bisa tembus di 70% harapan Ethan. Alika bertanya kepada Ethan "Kenapa hal serahasia ini bisa kamu ceritakan ke aku, Ethan ? Ini kan rahasia besar ?" ucap Alika kepada Ethan. "Karena aku percaya padamu. Aku percaya bahwa kamu pun memiliki misi yang sama denganku Alika. Walau aku tidak mengetahui siapa dirimu sebenarnya, tapi yang aku tahu bahwa kamu adalah kekasihku yang akan mendukung pekerjaan ku. Dan aku harap dengan adanya diriku sebagai kekasihmu saat ini, maka pekerjaan yang menjadi bebanmu pun akan lebih mudah diselesaikan" ujar Ethan dengan penuh cinta sambil memeluk erat Alika.
Alika terdiam. Ia tidak tahu harus berkata apa. Ia merasa tertarik dengan misi Ethan, tetapi ia juga takut dengan bahaya yang mengintai. "Aku mengerti jika kau tidak ingin terlibat dalam hal ini, Alika. Aku tidak akan memaksamu" ucap Ethan, melihat kebingungan di wajah Alika. "Tidak, Ethan. Aku ingin membantumu" jawab Alika, mantap. "Aku ingin menggunakan kemampuanku untuk menyelamatkan dunia". Ethan tersenyum bahagia mendengar jawaban Alika. Ia kemudian memeluk Alika dengan erat. "Terima kasih, Alika. Aku akan selalu menjagamu" ucap Ethan.
Ethan menjelaskan satu persatu kasus-kasus yang sedang organisasi nya hadapi saat ini. Ethan juga memperkenalkan Alika sebagai kekasihnya, kepada beberapa orang yang ada di markasnya. "Alika ... Apakah kamu mau ikut aku besok ? Kita akan pergi ke Kolombia" ucap Ethan. "Ada sebuah organisasi penjualan organ tubuh manusia yang beroperasi di sana. Kita harus menghentikan mereka". Alika mengangguk. Ia siap untuk menjalankan misi pertamanya bersama Ethan. Setelah Ethan mengajak Alika berkeliling markas, mereka kembali ke rumah Ethan dan Ethan mengingatkan agar besok Alika membawa barang seperlunya saja. Karena kita tidak akan lama berada di Kolombia. "Tidur nyenyak sayang ... Siapkan barang secukupnya saja. Kita akan banyak berbelanja disana. Bukankah wanita menyukai kegiatan shopping ?" ujar Ethan sambil menggoda Alika yang tampak seksi di matanya. Alika hanya tertawa dan menjawab "Oh tentu sayang ... Itu kegiatan yang membuatku semakin bergairah". "Apakah kegiatan selain itu tidak membuat mu bergairah ?" ujar Ethan sambil mencium lembut bibir Alika. Perlahan mereka membuka pintu kamar Alika kemudian menguncinya. Keduanya tanpa menunggu aba-aba lagi kembali bercinta lebih dahsyat dari sebelumnya. Ethan menyatukan tubuh mereka sambil berdiri, sehingga memberi sensasi yang berbeda untuk Alika. Hingga akhirnya keduanya tertidur dengan saling memeluk dalam keadaan lelah.
Keesokan harinya jam 7 pagi, Alika dan Ethan berangkat menuju Kolombia. Perjalanan panjang sekitar 13 jam harus mereka tempuh dengan menggunakan private jet. Didalam pesawat, Ethan banyak mempergunakan untuk bekerja dan mengecek dokumen perusahaannya. Sedangkan Alika asyik membaca buku dan memberikan report ke kantor CIA seperti biasa. Namun disela-sela kesibukan mereka, tetap ruang pribadi di private jet menjadi tempat paling favorite bagi keduanya. Mereka memanfaatkan 2-3 jam dari waktu penerbangan mereka untuk melakukan love language dengan physical touch satu dengan lainnya.
Sesampainya di Kolombia adalah jam 5 sore waktu Kolombia. Ethan membawa Alika menuju sebuah hotel bintang 5 yang merupakan jaringan perusahaan yang dimiliki Ethan. "Sayang ... Apakah kamu bisa menggunakan pistol ?" tanya Ethan kepada Alika. Dan dijawab Alika "Bisa sayang ... Kenapa memangnya ?". Ethan mengeluarkan sebuah kotak yang berisi pistol beserta pelurunya dan menyerahkan nya kepada Alika. "Ini hadiah buatmu, sayang" ujar Ethan kepada Alika. "Glock 43X" ucap Alika dengan senyum bahagia dan menerima pemberian Ethan. Ethan kaget karena Alika cukup familiar dengan nama pistol yang diberikan nya. Tepat dugaan nya, Alika bukan wanita biasa. Ia pasti mahir menggunakan senjata lainnya juga."Terima kasih, Ethan" Alika mengecup bibir Ethan sebagai ungkapan terima kasih kepada kekasihnya.
Mereka beristirahat sebentar di kamar. Alika memastikan area kamar mereka tidak tersadap. Kemudian ia memasang beberapa kamera tersembunyi di beberapa sudut yang ada di kamar. Alika mulai membuka laptopnya dan tentunya pemandangan ini cukup menarik bagi Ethan. Ia tidak pernah menemukan seorang wanita yang lebih enjoy berkutat dengan komputer dibanding belanja di mall. "Ethan ... Apakah membutuhkan bantuan ku untuk menghack sistem keamanan mereka ?" tiba-tiba Alika membuat kejutan untuk Ethan. "Kamu hacker sayang ?" dengan penasaran Ethan memberikan titik koordinat lokasi terakhir yang mereka temukan untuk organisasi GIO yang melakukan penjualan organ tubuh manusia. Alika mulai mengakses dengan menggunakan satelit untuk melacak mereka. Ethan melihat kemampuan kekasihnya berdecak kagum.
Mereka menemukan bahwa organisasi itu dipimpin oleh seorang pria kejam bernama Ricardo. Ricardo menculik orang-orang miskin dan menjual organ tubuh mereka ke pasar gelap. Alika menggunakan kemampuan intelijennya untuk mengumpulkan informasi tentang organisasi Ricardo, sementara Ethan mengatur strategi penyerangan. Mereka bekerja sama dengan tim agen rahasia Ethan yang terlatih dan berpengalaman. Mereka menyusun rencana yang matang dan mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan. Saat malam tiba, mereka menyerbu markas Ricardo dengan kekuatan penuh. Pertempuran sengit terjadi, dengan tembakan dan ledakan di mana-mana. Alika dan Ethan bertempur dengan gagah berani, menggunakan semua kemampuan dan keterampilan mereka. Alika menembak dengan akurat, melumpuhkan para penjaga Ricardo. Ethan memimpin timnya dengan berani, menghancurkan pertahanan musuh.
Setelah pertempuran yang panjang dan melelahkan, mereka berhasil mengalahkan para penjaga Ricardo dan menyelamatkan para korban. Ricardo sendiri berhasil melarikan diri, tetapi Alika dan Ethan berjanji untuk mengejarnya sampai dapat. Setelah misi di Kolombia selesai, Alika dan Ethan kembali ke Zurich. Mereka beristirahat dan memulihkan diri sebelum memulai misi berikutnya. Namun, di tengah istirahat mereka, mereka menerima kabar buruk. Ricardo telah menemukan identitas Alika dan mengirim pembunuh bayaran untuk membunuhnya. Alika berada dalam bahaya besar. Ethan harus melindunginya dengan segala cara. Ethan membawa Alika ke tempat persembunyian yang aman dan memperketat keamanan di sekitarnya. Ia tidak ingin kehilangan Alika. Namun, Ricardo tidak menyerah. Ia terus mengirim pembunuh bayaran untuk mengejar Alika.
Suatu malam, ketika Alika sedang tidur, seorang pembunuh bayaran berhasil menyusup ke tempat persembunyian mereka. Ia menyelinap masuk ke kamar Alika dan mengarahkan pistol ke kepalanya. Namun, sebelum pembunuh bayaran itu bisa menarik pelatuknya, Ethan muncul dan menendangnya hingga terjatuh. Ethan dan pembunuh bayaran itu terlibat dalam perkelahian sengit. Alika terbangun dan melihat Ethan sedang berjuang untuk hidupnya. Tanpa ragu, Alika meraih pistol yang disimpannya di bawah bantal dan menembak pembunuh bayaran itu. Pembunuh bayaran itu tersungkur ke lantai, tewas seketika.
***